Apakah benar tiduran setelah makan bikin perut buncit?

SRAGEN UPDATE - Perut buncit menjadi satu permasalahan yang dapat mengurangi rasa percaya diri seseorang.

Untuk itu, banyak yang menggunakan berbagai cara demi terlihat rata, meskipun menyakitkan.

Sebelumnya, Anda perlu tahu kebiasaan apa saja yang menyebabkan perut buncit. Nah, di bawah ini empat di antaranya.

1. Tidur Setelah Makan
Seringkali seseorang memilih untuk langsung tidur usai makan dengan alasan tubuh yang terlalu lelah.

Padahal, hal tersebut memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya, asam lambung yang dapat menyebabkan mual dan perut buncit karena kembung.

Baca Juga: Perut Buncit? Simak 4 Latihan Olahraga Mudah Untuk Dapatkan Otot Perut Imipian

Zat makanan yang telah sampai di lambung akan diangkat kembali hingga ke kerongkongan, sehingga menyebabkan asam lambung naik.

2. Menunda Waktu Makan
Seseorang yang tengah diet, biasanya akan menunda waktu makan karena dianggap dapat mempercepat proses penurunan berat badan.

Padahal, menunda makan dengan merangkapnya menjadi satu waktu dapat meningkatkan nafsu makan, karena perut dibiarkan kosong terlalu lama.

KOMPAS.com - Sebagian orang yang mengontrol berat badan barangkali pernah bertanya-tanya, apakah tidur setelah makan membuat gemuk?

Pertanyaan tersebut wajar. Pasalnya, setelah makan banyak orang langsung tidur karena rasanya sangat mengantuk.

Kondisi yang dikenal dengan istilah food coma ini biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau berkalori tinggi.

Untuk menjawab kegelisahan tersebut, simak penjelasan seputar tidur setelah makan berikut.

Baca juga: Berapa Jam Jarak Ideal Setelah Makan Boleh Tidur?

Tidak seperti mitos yang selama ini beredar, tidur setelah makan belum tentu membuat gemuk.

Tidur setelah makan bisa membuat gemuk apabila Anda kerap mengonsumsi asupan tinggi kalori, tapi sering duduk dan rebahan, serta tidak pernah olahraga.

Sebaliknya, jika Anda termasuk orang yang olahraga minimal seminggu, dua kali, kerap jalan kaki, dan disiplin menerapkan pola makan sehat, maka tidur setelah makan tidak membuat gemuk.

Dilansir dari Scientific American, penyebab gemuk atau berat badan di atas normal utamanya dipengaruhi faktor gaya hidup tidak sehat.

Di luar itu, ada faktor genetika dan kondisi kesehatan mendasar yang memengaruhinya.

Baca juga: Makan Malam lebih Awal Efektif untuk Diet Sehat, Kenapa Begitu?

Secara umum, ketika asupan sumber energi yang masuk ke tubuh tidak sebanding dengan energi yang dibakar atau dikeluarkan, sisa cadangan energi bakal menumpuk di dalam tubuh dalam bentuk jaringan lemak.

Asupan ini bisa berasal dari segala sesuatu yang dimakan dan diminum, termasuk lemak, karbohidrat, protein yang biasanya diukur dalam satuan kilokalori (kkal).

Jika Anda khawatir tidur setelah makan membuat gemuk, upayakan untuk mengonsumsi asupan sesuai tingkat kebutuhan kalori per hari. Selain itu, pastikan Anda aktif bergerak dan rutin olahraga.

Kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda, tergantun jenis kelamin, usia, tingkat metabolisme tubuh, sampai aktivitas sehari-hari.

Sebagai gambaran, pria usia 19 tahun yang aktif bergerak dan rutin olahraga bisa membutuhkan 3.000 kkal.

Sedangkan untuk pria lansia yang tidak banyak bergerak, kebutuhan kalorinya bisa di bawah 2.000 kkal.

Baca juga: Makan Malam Bikin Gemuk, Mitos atau Fakta?

Kenapa setelah makan tidak boleh langsung tidur?

Dilansir dari Verywell Health, alasan kenapa setelah makan tidak boleh langsung tidur utamanya mempertimbangkan proses pencernaan.

Selain itu, bahaya tidur setelah makan yang perlu diwaspadai yakni bisa memicu asam lambung naik dan risiko susah tidur di malam hari.

Beberapa ahli gizi menyarankan, jarak setelah makan boleh tidur paling aman sekitar tiga jam, atau sekitar dua sampai empat jam.

Namun, apabila makanan yang dikonsumsi relatif ringan seperti camilan buah dan sayur, jarak antara waktu makan dan tidur boleh minimal sekitar satu sampai dua jam.

Semakin “berat” jenis makanan yang dikonsumsi, misalkan steak atau makanan cepat saji, proses mencerna makanan butuh waktu lebih lama.

Sebagai informasi, jeda waktu sekitar beberapa jam antara tidur dan makan ini merujuk pada lamanya proses pencernaan makanan dari mulai masuk ke mulut sampai singgah di usus.

Mulai sekarang, jangan khawatir berlebihan dan bingung dengan pertanyaan apakah tidur setelah makan membuat gemuk.

Hal yang paling penting, perhatikan jenis pilihan asupan sehat yang masuk ke tubuh, berikan jeda antara waktu makan dan tidur sekitar dua sampai empat jam agar tidak menimbulkan masalah kesehatan, aktif bergerak, dan rutin olahraga setidaknya dua minggu sekali.

KOMPAS.com - Banyak orang berpikir makan sebelum tidur bisa membuat perut menjadi buncit alias gemuk.

Benarkah pandangan tersebut? 

Jika yang dimaksud adalah makan sebelum tidur malam, pandangan itu bisa jadi benar.

Ahli Gizi dari RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menganjurkan makan malam sebaiknya dilakukan sebelum pukul 18.00 WIB atau maksimal tiga jam sebelum waktu tidur.

Baca juga: Gangguan Makan: Penyebab dan Jenisnya

Dia mengingatkan adanya irama sirkadian dalam tubuh manusia.

Irama sirkadian adalah jam alami dalam tubuh yang mengatur berbagai macam keseimbangan hormon, denyut jantung, tekanan darah dan suhu tubuh agar berada dalam kondisi sesuai dengan aktivitas yang dikerjakan.

Saat diwawancara Kompas.com, Minggu (9/2/2020), Rista menjelaskan, pada malam hari, tubuh secara alami akan mengistirahatkan organ-organnya karena mempersiapkan diri untuk tidur.

Kondisi itu membuat kalori yang masuk ke dalam tubuh menjadi tidak terbakar.

Kalori yang tidak terbakar tersebut akhirnya diubah menjadi trigliserda yang kemudian meningkatkan kadar lemak sehingga membuat seseorang berisiko terkena obesitas atau berat badan berlebih.

Bukan hanya itu, seseorang bahkan menjadi lebih berisiko terkena serangan jantung hingga stroke.

Saat makan malam, dia juga menganjurkan siapa saja menghindari konsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi karbohidrat demi kesehatan.

Menu makan malam lebih disarankan yakni yang mengandung serat, seperti perbanyak sayur dan buah.

Menjadi kontroversi

Melansir Health Line, pandangan mengenai makan sebelum tidur dapat membuat perut buncit memang menjadi sebuah kontroversi. Jadi tak mengherankan jika ada banyak orang yang bingung.

Banyak ahli kesehatan menyatakan makan pada malam hari sebelum tidur dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena metabolisme seseorang melambat ketika tertidur. Kondisi itu menyebabkan kalori yang tidak tercerna disimpan sebagai lemak.

Baca juga: Benarkah Makan Sate Sebabkan Kanker?

Namun, banyak pula ahli kesehatan yang mengatakan bahwa makan sebelum tidur tak memicu masalah kesehatan dan bahkan dapat meningkatkan kualitas tidur hingga penurunan berat badan.

Jadi mana yang benar?

Meski banyak orang percaya bahwa metabolisme akan melambat saat seseorang tertidur, tapi pada kenyataanya tingkat metabolisme basal pada malam hari rata-rata sama dengan siang hari.

Sementara, tubuh juga masih membutuhkan banyak energi saat tertidur sehingga tak begitu berpengaruh terhadap berat badan jika seseorang makan sebelum tidur.

Karena camilan

Ada alasan lebih sederhana yang bisa menjelaskan seseorang bisa menjadi gemuk karena kebiasaan makan sebelum tidur.

Alasan itu, yakni makanan yang dikonsumsi sebelum tidur ditambah dengan camilan atau makanan tambahan yang menyediakan asupan kalori ekstra.

Sedangkan alasan lainnya adalah seseorang makan terlalu banyak.

Beberapa orang mengaku sangat lapar sebelum tidur karena pada siang hari tidak makan atau makan tapi sedikit.

Rasa lapar yang ekstrem itu bisa jadi menyebabkan kebiasaan makan terlalu banyak sebelum tidur.

Jika siklus ini terus berlanjut, seseorang bisa dengan mudah mengalami penambahan berat badan.

Untuk itu, pastikan Anda makan cukup di siang hari untuk menghindari rasa lapar berlebih pada malam hari.

Dalam kebanyakan kasus, Health Line menulis, makan sebelum tidur hanya menyebabkan kenaikan berat badan karena kebiasaan seperti ngemil sambil menonton TV atau makan terlalu banyak kalori sebelum tidur.

Masalah tersebut bukan karena masalah metabolisme, di mana kalori akan disimpan sebagai lemak di malam hari.

Apakah setelah makan rebahan membuat perut buncit?

Kondisi ini terjadi akibat perubahan gravitasi, sehingga tubuh tidak dapat menarik makanan di perut menuju ke organ pencernaan selanjutnya. Maka itu, telat makan dan berbaring langsung setelah makan termasuk kebiasaan yang membuat perut buncit.

Apa yang harus dilakukan setelah makan agar perut tidak buncit?

5 Tips agar Perut Tidak Buncit Setelah Makan.
Mengunyah Makanan dengan Perlahan. Otak membutuhkan waktu untuk memberikan sinyal bahwa sebenarnya kamu sudah cukup makan. ... .
2. Gunakan Piring yang Kecil. ... .
Makan Banyak Serat. ... .
Mengonsumsi Air Putih. ... .
Istirahat yang Cukup dan Hindari Stres..

Kenapa perut terlihat buncit setelah makan?

Setelah mengonsumsi makanan biasanya perut akan membuncit karena lambung terisi penuh oleh makanan. Kondisi perut buncit tidak akan kembali seperti semula karena pola hidup yang tidak sehat seperti kurang berolahraga.

Apakah tidur setelah makan bisa membuat gemuk?

Tidur Setelah Sahur Tidak Bikin Gemuk Nyatanya, apabila diamati dari sisi kesehatan, tidur setelah sahur tidak menimbulkan masalah. Bahkan, para pakar kesehatan beranggapan hal tersebut bisa meningkatkan kualitas tidur. Tak heran jika hal ini akan menimbulkan pertanyaan dari masyarakat.