Apa yang kamu ketahui tentang cairan radiator

Untuk menjaga kinerja kendaraan  agar selalu optimal, maka mobil dan motor diengkapi dengan sistem pendingin (radiator coolant). Radiator berperan untuk mengalirkan cairan pendingin menuju area mesin dengan memanfaatkan pompa air.  Coolant sendiri akan menjaga temperatur kerja mesin melalui saluran di sekitar silinder lalu bergerak menuju thermostat.

Apabila kapasitas Coolant di dalam radiator kurang, maka akan berimbas pada suhu mesin yang berlebih atau overheat, alhasil akan terlihat asap putih yang keluar dari kap mesin dan bahkah mobil yang mengalami overheat akan mogok secara tiba-tiba.  Selain itu, sistem pendingin AC akan terganggu sehingga tidak mampu lagi menyalurkan suhu sejuk pada are kabin mobil.

Perlunya penggantian radiator coolant apabila mobil telah menempuh jarak 40.000 km dan pastikan tabung cadangan air radiator harus selalu dicek tiap minggu dan jangan biarkan kosong. Isilah tabung cadangan sampai batas maksimum yang dianjurkan.

Cairan pendingin pegang peran sangat penting dalam proses menjaga suhu kerja mesin.

Kalau coolant di dalam radiator kurang, maka bisa mengakibatkan mesin overheat atau panas berlebihan.

Sebaiknya cairan pendingin radiator diganti setiap 40.000 km dan tabung cadangan air radiator dicek setiap minggu.

Segera isi hingga batas maksimal kalau kosong. Jika terlalu sering kosong, artinya kamu harus cek sistem pendingin mesin.

Pegang peran kunci dalam sistem pendingin, seperti apa saja jenis radiator coolant yang beredar di pasaran?

1. Air Biasa

Cairan radiator paling umum adalah air biasa, bisa air keran atau air mineral.

Air biasa memiliki titik didih yang rendah (100 derajat celcius) sehingga memiliki kadar penguapan tinggi.

Air biasa akan kewalahan menjaga suhu mesin ketika panas lingkungan sangat tinggi seperti mobil terjebak macet parah sehingga lebih cepat habis karena menguap.

Walau menggunakan air yang dijual dalam kemasan sekalipun, tetap mengandung mineral.

Kandungan mineral di dalam air biasa bisa menimbulkan karat dan kerak dalam jangka waktu panjang.

Dalam kasus ringan, permukaan pipa logam yang terkena karat akan tergerus dan menyumbat pipa di bagian yang kecil, seperti di tabung radiator.

Dalam kasus lain, karat juga akan menggerus permukaan pipa dan membuatnya bocor.

Semua kasus akan berakhir dengan meningkatnya suhu mesin secara drastis alias overheat.

2. Radiator Coolant

Radiator coolant diformulasi khusus untuk menyerap panas dan mencegah korosi atau karat pada material logam.

Adapun kandungan utama dari cairan pendingin, yakni air tanpa mineral, zat anti-beku propylene glycol, dan pencegah karat.

Kandungan propylene glycol membuat cairan radiator punya titik didih lebih tinggi, sekaligus titik beku lebih rendah ketimbang air biasa.

Jenis ini lebih tangguh dipakai di wilayah tropis seperti Indonesia.

Tingginya titik didih membuat coolant terhindar dari penguapan kala bersentuhan dengan temperatur tinggi mesin kendaraan. P

endingin jenis ini memiliki titik didih sekitar 10 derajat celcius lebih tinggi dari air biasa.

3. Radiator Super Coolant

Sebelum menggunakan kamu harus terlebih dahulu mencairkannya bersama air bersih.

Kamu bisa melakukan pengenceran ini dengan perbandingan 50:50.

Radiator super coolant juga memiliki titik didih yang tinggi, yakni sebesar 130 derajat celcius.

Karena butuh suhu lebih tinggi untuk membuat cairan pendingin jenis ini untuk mendidih, yang artinya lebih banyak panas yang diserap dari mesin tanpa khawatir air menguap dan habis.

4. Antifreeze dan Coolant Protector

Jenis coolant ini hampir sama dengan radiator super coolant, yaitu dalam penggunaannya harus dicairkan terlebih dengan menggunakan air bersih.

Namun, untuk menggunakannya harus disesuaikan dengan iklim di sekitar kamu.

Untuk di iklim tropis, perbandingan yang bisa digunakan adalah 50:50.

Kelebihan dari jenis ini adalah bisa menahan panas hingga 128 derajat celcius.

Cairan pendingin (atau bahasa Inggris disebut Coolant) adalah suatu zat, biasanya cair atau gas, yang digunakan untuk mengurangi atau mengatur suhu suatu sistem. Pendingin yang ideal memiliki kapasitas kalor tinggi, viskositas rendah, berbiaya rendah, tidak beracun, lengai secara kimia dan tidak menyebabkan korosi pada sistem pendingin. Beberapa aplikasi juga mengharuskan pendingin menjadi insulator listrik.

Apa yang kamu ketahui tentang cairan radiator

Alat untuk mengukur suhu pendingin yang melindungi mobil dari pembekuan.

Istilah "pendingin" umumnya digunakan dalam aplikasi otomotif dan HVAC, dalam pemrosesan industri cairan perpindahan panas adalah salah satu istilah teknis yang lebih sering digunakan dalam aplikasi manufaktur suhu tinggi maupun suhu rendah. Istilah ini juga mencakup fluida pemotong logam yang dalam penggunaannya di industri telah secara luas diklasifikasikan sebagai cairan pendingin yang larut dalam air dan merupakan cairan pemotong yang rapi. Pendingin yang larut dalam air adalah minyak yang ada dalam emulsi air, dan memiliki kandungan minyak yang bervariasi mulai dari tanpa minyak (pendingin sintetis).

Pendingin dapat menjaga fasa dan tetap menjadi cairan atau gas, akan tetapi dapat juga mengalami transmisi fasa, dengan panas laten sehingga menambah efisiensi pendinginan dan ketika digunakan untuk mencapai temperatur di bawah suhu sekitar, lebih dikenal sebagai pendingin.

Air adalah pendingin yang paling umum. Kapasitas kalor tinggi dengan biaya murah menjadikannya media transfer panas yang cocok. Biasanya digunakan dengan zat tambahan, seperti antibeku dan inhibitor korosi. Antibeku merupakan larutan bahan kimia organik yang cocok dalam air (paling sering menggunakan etilena glikol, dietilena glikol, atau propilena glikol), penerapannya ketika pendingin berbasis air harus tahan terhadap suhu di bawah 0 °C, atau ketika titik didihnya harus dinaikkan. Betain adalah pendingin yang serupa, dengan pengecualian bahwa tidak beracun dan terbuat dari jus nabati murni, sehingga sulit untuk dibuang secara ekologis.[1]

  1. ^ Betaine as coolant Diarsipkan 2011-04-09 di Wayback Machine.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cairan_pendingin&oldid=17114304"

Radiator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk memindahkan energi panas dari satu medium ke medium lainnya yang tujuannya untuk mendinginkan maupun memanaskan. Radiator yang kita kenal pada umumnya digunakan pada kendaraan bermotor (roda dua atau roda empat), tetapi tidak jarang radiator juga digunakan pada mesin yang memerlukan pendinginan ekstra. Seperti pada mesin mesin produksi atau mesin mesin lainnya yang bekerja dalam kondisi kerja berat atau lama. Pada kendaraan baik motor atau mobil radiator pada umumnya terletak di depan dan berada didekat mesin atau pada posisi tertentu yang menguntungkan bagi system pendinginan. Hal ini bertujuan agar mesin mendapatkan pendinginan yang maksimal sesuai yang dibutuhkan mesin. radiator terdiri dari tangki air bagian atas (upper tank), tangki bagian bawah (lower water tank) dan radiator core pada bagian tengahnya.

Apa yang kamu ketahui tentang cairan radiator

Radiator berpendingin air-udara

Tidak cuma mobil saja yang menggunakan radiator, motor masa kini juga telah dilengkapi dengan komponen tersebut. Fungsi radiator pada sepeda motor adalah sebagai komponen pendingin agar performa kuda besi tetap tinggi sekaligus efisien.[1]

Secara garis besar, fungsi radiator pada sepeda motor memang sebagai pendingin mesin. Panas yang dihasilkan mesin akan diserap cairan atau radiator coolant yang bersirkulasi lewat water jacket di silinder dan kepala silinder. Lalu, cairan panas ini akan didorong (disedot) menuju radiator. Di komponen yang terbuat dari banyak pipa kecil ini, cairan akan tersebar. Karena banyak sirip yang dilalui angin, maka suhu otomatis turun. Kemudian, cairan yang sudah didinginkan akan berputar kembali ke dalam mesin.

Namun, agar suhu mesin tetap optimal, ada di kisaran 89-90 derajat Celcius, maka dibutuhkan komponen tambahan. Pertama, thermostat, komponen yang ibarat gerbang untuk air di saluran. Jika suhu mesin masih terlalu dingin, maka cairan tak bersirkulasi ke radiator. Jika suhu meningkat, baru membuka, sehingga bisa didinginkan di radiator.

Jika cairan sudah bersirkulasi namun suhu tetap tinggi, maka kinerja radiator akan dibantu extra fan atau kipas tambahan. Fungsinya, tentu untuk menyedot udara dari depan radiator, sehingga pendinginan bisa berlangsung. Biasanya, kipas tambahan ini bekerja saat motor terjebak di kemacetan ketika tak ada embusan angin.

Jika dilihat dari konstruksi, ada dua jenis radiator yang banyak digunakan pada sepeda motor. Pertama, build in liquid cooled radiator atau model menyatu yang banyak dijumpai pada jenis skuter matik. Kemudian, radiator model terpisah yang banyak digunakan pada sepeda motor jenis sport.

Karena memiliki fungsi yang sangat penting, para pemilik sepeda motor disarankan untuk memeriksa radiator secara berkala. Lalukan pencucian radiator menggunakan air yang mengalir agar kotoran yang menempel dapat terlepas dengan sendirinya. Selain itu, cek juga tabung cairan cadangan atau reservisor. Dan, setiap melakukan servis motor di bengkel, alangkah baiknya meminta mekanik untuk memeriksa bagian radiator untuk mengetahui apakah komponen tersebut bocor atau tidak.

Selain bawaan motor, di pasaran juga tersedia radiator aftermarket yang didesain lebih besar dibandingkan model standar. Model ini sering diaplikasikan untuk keperluan balap atau besutan yang sudah menaikkan performa mesin sehingga suhu kerja meningkat.

  1. ^ Fungsi, Cara Merawat, dan Harga Radiator Sepeda Motor

  • Inverterplus.com Diarsipkan 2012-01-11 di Wayback Machine.
 

Artikel bertopik teknologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

 

Artikel bertopik otomotif ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Radiator&oldid=18399153"