Show Indikator kertas untuk mengukur pH KOMPAS.com - Indikator asam basa adalah zat yang zat warnanya bergantung pada pH larutan atau zat yang menunjukkan sifat asam, basa, atau netral pada suatu larutan. Indikator asam atau basa yang baik harus mampu menampilkan warna berbeda pada larutan asam maupun basa. Indikator buatanIndikator buatan adalah indikator yang dibuat di laboratorium menggunakan alat dan bahan kimiawi. Terdapat dua macam indikator buatan yang umum digunakan untuk menentukan pH larutan, yaitu indikator kertas dan larutan. 1. Indikator kertasIndikator kertas terdapat dua macam, yaitu berbentuk stik dan kertas lakmus. Kertas lakmus adalah kertas berwarna merah dan biru. Sebuah larutan akan mengubah kertas lakmus menjadi berwarna merah jika bersifat asam. Sebaliknya, larutan bersifat basa akan menjadikan kertas lakmus berwarna biru. Indikator kertas berikutnya adalah kertas berbentuk stik dengan kotak-kotak yang bisa membantu menentukan pH secara rinci. Indikator ini disebut juga indikator universal. Cara menggunakannya cukup mudah, yaitu dengan mencelupkan kertas pada larutan yang diuji, kemudian dibandingkan dengan parameter pada kotak. Baca juga: 5 Obat Herbal untuk Asam Lambung Naik 2. Indikator larutanContoh indikator larutan adalah fenolftalein, metil merah, dan bromtimol biru. Ketiganya akan menunjukkan warna khusus ketika dicampur dengan larutan bersifat asam atau basa. Fenolftalein akan menunjukkan perubahan menjadi warna merah pada larutan basa. Sedangkan pada larutan asam dan netral, larutan akan tetap berwarna bening. Metil merah akan menunjukkan perubahan menjadi warna merah pada larutan asam. Jika larutan bersifat basa atau netral, maka larutan akan berwarna kuning. Indikator alamiIndikator alami adalah indikator yang berasal dari bahan alami yang diekstrak. Umumnya, bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai indikator alami adalah tumbuhan yang memiliki warna yang mencolok. Berikut ini yang termasuk indikator alami untuk menentukan asam atau basa adalah:
Baca berikutnya
Ada beberapa macam metode pengukuran pH yang dapat dilakukan. Pemilihan metode tersebut tentu didasarkan pada kebutuhan kita. Salah satu jenis pengukuran pH yang populer adalah menggunakan indikator pH universal. Indikator ini memanfaatkan perubahan warna yang dapat digunakan untuk menentukan nilai pH dari suatu larutan. Pada artikel ini akan dijelaskan secara lengkap mulai dari pengertian indikator universal, cara dalam menggunakannya, serta kelebihan dan kekurangannya. Indikator UniversalIndikator pH universal adalah sebuah kertas dengan beberapa warna yang digunakan untuk mengukur nilai pH sebuah larutan. Indikator universal umumnya memiliki 4 atau lebih warna dalam setiap kertasnya dimana warna tersebut dapat berubah menjadi warna tertentu sesuai dengan nilai pH atau keasaman serta kebasaan dari suatu larutan. Indikator universal juga dilengkapi sebuah skala perubahan warna yang menunjukkan warna perubahan kertas pada pH 0 hingga perubahan warna pada pH 14. Berbeda dengan indikator pH lain seperti pH meter yang menggunakan elektroda dalam pengukuran pH. Indikator universal ini memanfaatkan perubahan warna yang terjadi pada suatu senyawa untuk mengukur nilai pH dari larutan. Pengertian Indikator UniversalIndikator pH universal merupakan kertas yang terdiri dari campuran beberapa zat warna yang akan bereaksi dengan menghasilkan perubahan warna dalam skala pH 0-14. Komponen utama dalam indikator universal ini adalah timol biru, metil merah, bromotimol biru, dan fenolftalein. Seperti yang kita ketahui beberapa senyawa tersebut adalah sebuah indikator pH larutan yang akan berubah warnanya pada pH tertentu. Senyawa tersebut diaplikasikan dalam bentuk kertas indikator pH sehingga penggunaannya akan lebih mudah. Cara Menggunakan Indikator pH UniversalAdapun untuk mempergunakan Indikator pH universal sebagai alat laboratorium kimia, antara lain sebagai berikut; Meskipun hanya sebuah kertas, namun kita harus berhati hati saat mengambil kertas indikator pH universal. Pastikan bahwa kita tidak menyentuh bagian zat warna pada kertas indikator ini. Hal itu karena bisa saja tangan kita terkontaminasi oleh zat lain yang memiliki keasaman atau kebasaan sehingga ketika kita menyentuh zat warna dalam kertas indikator akan menyebabkan perubahan warna pada indikator pH tersebut. Oleh karena itu pastikan kita memegang indikator pH universal dengan benar. Setelah kita mengambil indikator universal dari wadahnya, selanjutnya kita hanya perlu mencelupkan kertas indikator universal ke dalam larutan yang akan diuji. Pastikan bahwa semua bagian zat warna tercelup secara sempurna ke dalam larutan. Kita tidak membutuhkan waktu yang lama untuk terjadinya perubahan warna sehingga jika sudah kita dapat mengangkatnya kembali. Setelah itu kita dapat diamkan beberapa saat hingga kertas tersebut kering. Setelah kertas indikator universal tersebut kering maka kita akan melihat warna yang berubah dari sebelumnya. Selanjutnya gunakan wadah dari pH meter tersebut untuk melakukan perbandingan warna. Pada umumnya, dalam wadah pH indikator universal terdapat skala perubahan warna dari pH 0-14 pada bagian belakang wadah. Cocokkan warna pada pH indikator yang telah kita gunakan untuk menguji larutan dengan warna pada skala tersebut. Setelah kita menemukan warna yang cocok maka kita akan mengetahui nilai pH dari larutan yang telah kita uji tersebut. Kelebihan dan Kekurangan Indikator UniversalSama seperti metode pengukuran pH atau keasaman dan kebasaan lainnya, indikator universal juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari indikator pH universal. Kelebihan Indikator pH Universal
Kekurangan Indikator pH Universal
Demikian postingan yang bisa kami selesaikan tentang indikator pH universal, cara menggunakan, kelebihan, dan kekurangannya. Semoga saja melalui artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua kalangan yang membutuhkan.
Pajak: Tag: undefined Deskripsi: undefined Spesifikasi
Berat0.04 kg Panjang7.5 cm Lebar5.5 cm Tinggi1.5 cm Kelas Kondisi BarangBaru Pengiriman14 hari |