Apa yang dimaksud dengan eceng gondok

Tumbuhan yang paling banyak terdapat di sekitar lahan rawa lebak adalah eceng gondok (Eichornia crassipes).  Tumbuhan ini adalah gulma air yang biasanya berkembang di sawah maupun saluran-saluran. Perkembangannya yang begitu cepat menutupi permukaan air sehingga mempercepat terjadinya proses penguapan dan pendangkalan pada saluran-saluran air. Namun tanpa disadari, tumbuhan ini juga memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat digunakan sebagai pupuk organik, karena eceng gondok mengandung unsur hara N, P, K masing-masing sebesar  2,34%, 0,24% dan 1,95%, selain itu kaya akan asam humat yang menghasilkan senyawa fitohara yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman.

Eceng gondok merupakan gulma yang tumbuh liar di sungai dan lahan rawa serta menimbulkan kerugian. Namun selain kerugian yang ditimbulkan, ada potensi yang menguntungkan, misalnya sebagai sumber pupuk organik.  Gulma air ini mengadung zat-zat penting yang dapat menyuburkan tanah.  Seperti humat, kalsium, asam sianida dll.   Humat meupakan senyawa itu menhasilkan fotohormon yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman. Selain itu eceng gondok juga mengandung asam sianida, triterpeniod, alkaloid dan kaya kalsium. 

Mengolah pupuk organik berbahan eceng gondok sangatlah mudah, proses pembuatannya dapat dipercepat, dengan cara menambahkan beberapa dekomposer (misalkan Em-4) yang banyak dijual di toko pertanian. Eceng gondok dicacah kasar (bisa dicampurkan dekomposer) kemudian didiamkan selama empat hari dan ditutup terpal plastik. Setelah empat hari, pupuk organik siap digunakan. Biasanya digunakan untuk pemupukan beragam jenis sayuran, diantaranya seledri, bawang daun, tomat, cabai, terong, dan tanaman palawija lainnya.

Eceng gondok hidup mengapung di cairan dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya lebih kurang 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berwujud oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berwujud bulir, kelopaknya berwujud tabung. Bijinya berwujud bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.[1]

Habitat

Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, arus cairan yang lambat, danau, tempat penampungan cairan dan sungai. Tumbuhan ini dapat beradaptasi dengan perubahan yang ekstrem dari ketinggian cairan, arus cairan, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam cairan.[3] Pertumbuhan eceng gondok yang cepat terutama diakibatkan oleh cairan yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat dan potasium (Laporan FAO). Kandungan garam dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai Afrika Barat, di mana eceng gondok akan lebih sepanjang musim hujan dan menjadi kurang saat kandungan garam naik pada musim kemarau.[3]

Akhir suatu peristiwa Negatif

Apa yang dimaksud dengan eceng gondok

Kolam yang dipenuhi eceng gondok yang sedang berbunga

Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan eceng gondok selang lain:

  • Meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya cairan melalui daun-daun tanaman), sebab daun-daunnya yang luas dan serta pertumbuhannya yang cepat.
  • Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga mengakibatkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam cairan (DO: Dissolved Oxygens).
  • Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya babak pendangkalan.
  • Mengganggu lalu lintas (transportasi) cairan, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.
  • Meningkatnya habitat bagi vektor penyakit pada manusia.
  • Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.

Penanggulangan

Sebab eceng gondok dianggap sbg gulma yang mengganggu maka bermacam metode dilakukan untuk menanggulanginya. Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya selang lain:

  • Memakai herbisida
  • Mengangkat eceng gondok tersebut secara langsung dari lingkungan perairan
  • Memakai predator (hewan sbg pemakan eceng gondok), salah satunya yaitu dengan memakai ikan grass carp (Ctenopharyngodon idella) atau ikan koan. Ikan grass carp memakan akar eceng gondok, sehingga keseimbangan gulma di permukaan cairan hilang, daunnya menyentuh permukaan cairan sehingga terjadi dekomposisi dan yang belakang sekali dimakan ikan. Metode ini pernah dilakukan di danau Kerinci dan berhasil mengatasi eceng gondok di danau tersebut.[4]
  • Menggunakan eceng gondok tersebut, misalnya sbg bahan pembuatan kertas, kompos, biogas[5], perabotan[6], kerajinan tangan, sbg media pertumbuhan bagi jamur merang, dsb-nya.

Pembersih Polutan Logam Berat

Apa yang dimaksud dengan eceng gondok

Sungai yang dipenuhi eceng gondok

Walaupun eceng gondok dianggap sbg gulma di perairan, tetapi sebenarnya beliau berperan dalam menangkap polutan logam berat. Rangkaian penelitian seputar kemampuan eceng gondok oleh peneliti Indonesia ditengahnya oleh Widyanto dan Susilo (1977) yang melaporkan dalam waktu 24 jam eceng gondok bisa menyerap logam kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni), masing- masing sebesar 1,35 mg/g, 1,77 mg/g, dan 1,16 mg/g bila logam itu tak bercampur. Eceng gondok juga menyerap Cd 1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g dan Ni 0,35 mg/g berat kering apabila logam-logam itu berada dalam keadaan tercampur dengan logam lain. Lubis dan Sofyan (1986) menyimpulkan logam chrom (Cr) dapat diresap oleh eceng gondok secara maksimal pada pH 7. Dalam penelitiannya, logam Cr semula berkadar 15 ppm turun sampai 51,85 prosen.[7]

Apa itu eceng gondok dan manfaatnya?

Adapun fungsi eceng gondok adalah untuk menaungi air kolam dan menyediakan tempat bagi ikan untuk kabur dari panas matahari. Eceng gondok dapat tumbuh cepat sehingga memblokir aliran air dan jika hidup di tempat yang tidak dikehendaki dapat merusak atau menghambat perjalanan air, dan lain sebagainya.

Apa manfaat eceng gondok bagi lingkungan?

Dilansir dari laman Land Development Departement Thailand, eceng gondok bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku mulsa, pupuk organik, hingga pembersih kotoran. Eceng gondong juga sangat cocok dijadikan kompos guna menambah unsur hara bagi tanaman dan mengatasi masalah kesuburan tanah yang kurang.

Apa manfaat tumbuhan eceng gondok bagi manusia?

Selain menjernihkan air, tumbuhan yang juga dikenal dengan nama water hyacinth ini juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Masyarakat di berbagai belahan dunia memanfaatkan eceng gondok untuk menyehatkan kulit, antiperadangan, hingga menurunkan berat badan.

Apa nama lain dari eceng gondok?

Eichhornia crassipes