Apa pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

34 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Saragih, D. K. . (2022). Dampak Perkembangan Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 2569–2577. Retrieved from https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/3312

Chaer,Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka.Cipta

Jurnal Penelitian: Firmansyah. 2018. Pengaruh Bahasa Asing dan Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi.

H. Sukiyat . 2019. Good Leadership: Kepemimpinan Era Globalisasi Pendidikan. Indonesia: Jakad Media Publishing

Jurnal Penelitian. M. Mugni Assapari. Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional dan Perkembangan di Era Globalisasi

Jurnal Penelitian: Edwikko Hanung. 2017. Mempertahankan Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi.

Jurnal Penelitian. Sri Murti. 2015. Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi

Masnur Muslich. 2010. Bahasa Indonesia pada era globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Misbah,dkk.2020. Modul Bahasa Indonesia ISBN:9786237833444. Tangsel: Unpam Press

Arifin, E. Zaenal,dkk.2014. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada Era Teknologi

Informasi. Jakarta: Pustaka Mandiri

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari penggunaan bahasa. Bahasa digunakan sebagai media untuk berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan orang lain sebagai salah satu bentuk interaksi sosial. Bahasa juga dapat digunakan untuk mengetahui informasi dan juga untuk menambah pengetahuan. Terdapat begitu banyak jenis bahasa di dunia, salah satunya adalah bahasa persatuan kita yaitu bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia memiliki kosakata yang diserap dari bahasa asing. Contoh bahasa asing yang diserap menjadi bahasa Indonesia antara lain seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Portugis, bahasa Belanda dan lain sebagainya. Itulah yang menyebabkan bahasa Indonesia terkadang memiliki kata yang mirip dengan bahasa asing.

Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Hal ini pula yang menyebabkan mudahnya bahasa asing masuk ke dalam kehidupan masyarakat akibat dari majunya perkembangan teknologi dan mudahnya mengakses informasi melalui media sosial. Baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa sudah banyak yang mengetahui cara menggunakan media sosial. Terutama remaja yang biasanya tidak ingin tertinggal dengan tren yang sedang ramai digunakan, termasuk tren dalam berbahasa.

Banyak sekali kata-kata dalam bahasa asing yang saat ini sedang tren di kalangan remaja, seperti kata-kata dalam bahasa Inggris dan bahasa Korea. Dimana bahasa Inggris ini merupakan bahasa internasional dan penggunaannya sangat luas sehingga tidak mengherankan jika bahasa ini masuk ke Indonesia, dan Indonesia sendiri juga telah mempunyai kosakata yang diserap dari bahasa Inggris. Kemudian bahasa Korea, saat ini di negara kita banyak sekali penggemar artis maupun idol dari negeri ginseng tersebut, terutama para kalangan remaja sehingga tidak mengherankan jika bahasa Korea menjadi salah satu bahasa asing yang dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Pembahasan

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan juga sebagai alat beradaptasi sosial. Ketika seseorang ingin melakukan suatu adaptasi sosial, maka penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi sangat diperlukan oleh seseorang tersebut. 

Situasi dan kondisi yang dihadapi oleh penutur dalam bertutur, melatarbelakangi dan menentukan penggunaan lebih dari satu bahasa secara bergantian.

Terdapat beberapa hakikat bahasa, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Bahasa sebagai  sistem. Artinya bahasa itu memiliki susunan yang berpola dan teratur yang membentuk suatu keseluruhan yang berfungsi atau bermakna.
  2. Bahasa sebagai lambang. Lambang-lambang bahasa yang diwujudkan berupa satuan-satuan bahasa dalam bentuk bunyi, seperti gabungan kata atau kata.
  3. Bahasa adalah bunyi. Bahasa adalah sistem lambang bunyi, dimana sistem bahasa itu dapat berupa lambang berwujud bunyi. Yang termasuk bahasa atau yang dimaksud bunyi pada bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia sebagai penutur bahasa.
  4. Bahasa itu bermakna. Yang dilambangkan dalam bahasa dapat berupa suatu konsep, pengertian, suatu pikiran ataupun suatu ide yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Karena lambang-lambang tersebut mengarah kepada pengertian, konsep, ide ataupun pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu memiliki makna.
  5. Bahasa itu arbitrer. Arbitrer ini dapat diartikan berubah-ubah, tidak tetap dan mana suka. Jadi, bahasa itu dapat berubah-ubah sesuai kesepakatan dari masyarakat penuturnya di suatu daerah. Misalnya, masyarakat Indonesia menggunakan kata "nasi" untuk merujuk pada beras yang sudah dimasak matang, sedangkan masyarakat Inggris menyebutnya dengan kata "rice" dan masyarakat Korea Selatan menyebutnya "bap". Jadi, penyebutan dalam berbahasa itu bersifat arbitrer atau mana suka sesuai dengan kesepakatan masyarakat penutur di suatu daerah.
  6. Bahasa itu konvensional. Hubungan antara yang dilambangkannya dengan lambang bunyi bersifat arbitrer atau mana suka, namun penggunaan lambang bunyi itu untuk konsep tertentu bersifat konvensional.
  7. Bahasa itu produktif. Walaupun unsur-unsur dalam bahasa terbatas, namun dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itulah yang dapat membuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, walaupun secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu sendiri.
  8. Bahasa itu unik. Unik ini dapat diartikan mempunyai ciri khas. Bahasa bersifat unik karena setiap bahasa memiliki ciri khasnya masing-masing.
  9. Bahasa itu universal. Artinya, terdapat ciri-ciri yang sama antara bahasa yang satu dengan setiap bahasa lain di dunia.
  10. Bahasa itu dinamis. Semua kegiatan manusia selalu disertai dengan bahasa. Terdapat keterkaitan dan keterikatan antara manusia dengan bahasa. Dalam kehidupan bermasyarakat, kegiatan manusia selalu berubah, maka bahasa juga ikut berubah. Dan dapat dikatakan bahwa bahasa ini bersifat dinamis karena mengikuti perkembangan zaman.
  11. Bahasa itu bervariasi. Bahasa bervariasi atau beragam karena masyarakat di suatu daerah memiliki status sosial dan latar belakang budaya yang berbeda.
  12. Bahasa itu manusiawi. Artinya hanya manusia sajalah yang dapat berkomunikasi dengan bahasa, meskipun ada hewan yang dapat menirukan suara manusia, namun itu hanya sebatas meniru. Sesama hewan juga dapat berkomunikasi, tetapi alat komunikasinya jelas berbeda dengan manusia yang menggunakan alat komunikasi yakni bahasa.

Sejarah Penggunaan Bahasa Asing di Indonesia 

Dapat kita lihat melalui perjalanan sejarah bangsa Indonesia, bahwa penggunaan  bahasa asing telah banyak digunakan pada pembelajaran pendidikan sejak zaman Indonesia dijajah oleh kolonial Belanda. Pada saat itu di bawah kekuasaan kolonial Belanda, kalangan pribumi elit dan keturunan bangsawan mengikuti pembelajaran sekolah dasar. Pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Belanda, bahasa Jepang dan bahasa Jerman menjadi salah satu pembelajaran yang diwajibkan dalam sekolah-sekolah tersebut.


Page 2

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari penggunaan bahasa. Bahasa digunakan sebagai media untuk berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan orang lain sebagai salah satu bentuk interaksi sosial. Bahasa juga dapat digunakan untuk mengetahui informasi dan juga untuk menambah pengetahuan. Terdapat begitu banyak jenis bahasa di dunia, salah satunya adalah bahasa persatuan kita yaitu bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia memiliki kosakata yang diserap dari bahasa asing. Contoh bahasa asing yang diserap menjadi bahasa Indonesia antara lain seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Portugis, bahasa Belanda dan lain sebagainya. Itulah yang menyebabkan bahasa Indonesia terkadang memiliki kata yang mirip dengan bahasa asing.

Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Hal ini pula yang menyebabkan mudahnya bahasa asing masuk ke dalam kehidupan masyarakat akibat dari majunya perkembangan teknologi dan mudahnya mengakses informasi melalui media sosial. Baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa sudah banyak yang mengetahui cara menggunakan media sosial. Terutama remaja yang biasanya tidak ingin tertinggal dengan tren yang sedang ramai digunakan, termasuk tren dalam berbahasa.

Banyak sekali kata-kata dalam bahasa asing yang saat ini sedang tren di kalangan remaja, seperti kata-kata dalam bahasa Inggris dan bahasa Korea. Dimana bahasa Inggris ini merupakan bahasa internasional dan penggunaannya sangat luas sehingga tidak mengherankan jika bahasa ini masuk ke Indonesia, dan Indonesia sendiri juga telah mempunyai kosakata yang diserap dari bahasa Inggris. Kemudian bahasa Korea, saat ini di negara kita banyak sekali penggemar artis maupun idol dari negeri ginseng tersebut, terutama para kalangan remaja sehingga tidak mengherankan jika bahasa Korea menjadi salah satu bahasa asing yang dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Pembahasan

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan juga sebagai alat beradaptasi sosial. Ketika seseorang ingin melakukan suatu adaptasi sosial, maka penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi sangat diperlukan oleh seseorang tersebut. 

Situasi dan kondisi yang dihadapi oleh penutur dalam bertutur, melatarbelakangi dan menentukan penggunaan lebih dari satu bahasa secara bergantian.

Terdapat beberapa hakikat bahasa, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Bahasa sebagai  sistem. Artinya bahasa itu memiliki susunan yang berpola dan teratur yang membentuk suatu keseluruhan yang berfungsi atau bermakna.
  2. Bahasa sebagai lambang. Lambang-lambang bahasa yang diwujudkan berupa satuan-satuan bahasa dalam bentuk bunyi, seperti gabungan kata atau kata.
  3. Bahasa adalah bunyi. Bahasa adalah sistem lambang bunyi, dimana sistem bahasa itu dapat berupa lambang berwujud bunyi. Yang termasuk bahasa atau yang dimaksud bunyi pada bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia sebagai penutur bahasa.
  4. Bahasa itu bermakna. Yang dilambangkan dalam bahasa dapat berupa suatu konsep, pengertian, suatu pikiran ataupun suatu ide yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Karena lambang-lambang tersebut mengarah kepada pengertian, konsep, ide ataupun pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu memiliki makna.
  5. Bahasa itu arbitrer. Arbitrer ini dapat diartikan berubah-ubah, tidak tetap dan mana suka. Jadi, bahasa itu dapat berubah-ubah sesuai kesepakatan dari masyarakat penuturnya di suatu daerah. Misalnya, masyarakat Indonesia menggunakan kata "nasi" untuk merujuk pada beras yang sudah dimasak matang, sedangkan masyarakat Inggris menyebutnya dengan kata "rice" dan masyarakat Korea Selatan menyebutnya "bap". Jadi, penyebutan dalam berbahasa itu bersifat arbitrer atau mana suka sesuai dengan kesepakatan masyarakat penutur di suatu daerah.
  6. Bahasa itu konvensional. Hubungan antara yang dilambangkannya dengan lambang bunyi bersifat arbitrer atau mana suka, namun penggunaan lambang bunyi itu untuk konsep tertentu bersifat konvensional.
  7. Bahasa itu produktif. Walaupun unsur-unsur dalam bahasa terbatas, namun dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itulah yang dapat membuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, walaupun secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu sendiri.
  8. Bahasa itu unik. Unik ini dapat diartikan mempunyai ciri khas. Bahasa bersifat unik karena setiap bahasa memiliki ciri khasnya masing-masing.
  9. Bahasa itu universal. Artinya, terdapat ciri-ciri yang sama antara bahasa yang satu dengan setiap bahasa lain di dunia.
  10. Bahasa itu dinamis. Semua kegiatan manusia selalu disertai dengan bahasa. Terdapat keterkaitan dan keterikatan antara manusia dengan bahasa. Dalam kehidupan bermasyarakat, kegiatan manusia selalu berubah, maka bahasa juga ikut berubah. Dan dapat dikatakan bahwa bahasa ini bersifat dinamis karena mengikuti perkembangan zaman.
  11. Bahasa itu bervariasi. Bahasa bervariasi atau beragam karena masyarakat di suatu daerah memiliki status sosial dan latar belakang budaya yang berbeda.
  12. Bahasa itu manusiawi. Artinya hanya manusia sajalah yang dapat berkomunikasi dengan bahasa, meskipun ada hewan yang dapat menirukan suara manusia, namun itu hanya sebatas meniru. Sesama hewan juga dapat berkomunikasi, tetapi alat komunikasinya jelas berbeda dengan manusia yang menggunakan alat komunikasi yakni bahasa.

Sejarah Penggunaan Bahasa Asing di Indonesia 

Dapat kita lihat melalui perjalanan sejarah bangsa Indonesia, bahwa penggunaan  bahasa asing telah banyak digunakan pada pembelajaran pendidikan sejak zaman Indonesia dijajah oleh kolonial Belanda. Pada saat itu di bawah kekuasaan kolonial Belanda, kalangan pribumi elit dan keturunan bangsawan mengikuti pembelajaran sekolah dasar. Pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Belanda, bahasa Jepang dan bahasa Jerman menjadi salah satu pembelajaran yang diwajibkan dalam sekolah-sekolah tersebut.


Apa pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia

Lihat Bahasa Selengkapnya


Page 3

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari penggunaan bahasa. Bahasa digunakan sebagai media untuk berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan orang lain sebagai salah satu bentuk interaksi sosial. Bahasa juga dapat digunakan untuk mengetahui informasi dan juga untuk menambah pengetahuan. Terdapat begitu banyak jenis bahasa di dunia, salah satunya adalah bahasa persatuan kita yaitu bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia memiliki kosakata yang diserap dari bahasa asing. Contoh bahasa asing yang diserap menjadi bahasa Indonesia antara lain seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Portugis, bahasa Belanda dan lain sebagainya. Itulah yang menyebabkan bahasa Indonesia terkadang memiliki kata yang mirip dengan bahasa asing.

Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Hal ini pula yang menyebabkan mudahnya bahasa asing masuk ke dalam kehidupan masyarakat akibat dari majunya perkembangan teknologi dan mudahnya mengakses informasi melalui media sosial. Baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa sudah banyak yang mengetahui cara menggunakan media sosial. Terutama remaja yang biasanya tidak ingin tertinggal dengan tren yang sedang ramai digunakan, termasuk tren dalam berbahasa.

Banyak sekali kata-kata dalam bahasa asing yang saat ini sedang tren di kalangan remaja, seperti kata-kata dalam bahasa Inggris dan bahasa Korea. Dimana bahasa Inggris ini merupakan bahasa internasional dan penggunaannya sangat luas sehingga tidak mengherankan jika bahasa ini masuk ke Indonesia, dan Indonesia sendiri juga telah mempunyai kosakata yang diserap dari bahasa Inggris. Kemudian bahasa Korea, saat ini di negara kita banyak sekali penggemar artis maupun idol dari negeri ginseng tersebut, terutama para kalangan remaja sehingga tidak mengherankan jika bahasa Korea menjadi salah satu bahasa asing yang dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Pembahasan

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan juga sebagai alat beradaptasi sosial. Ketika seseorang ingin melakukan suatu adaptasi sosial, maka penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi sangat diperlukan oleh seseorang tersebut. 

Situasi dan kondisi yang dihadapi oleh penutur dalam bertutur, melatarbelakangi dan menentukan penggunaan lebih dari satu bahasa secara bergantian.

Terdapat beberapa hakikat bahasa, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Bahasa sebagai  sistem. Artinya bahasa itu memiliki susunan yang berpola dan teratur yang membentuk suatu keseluruhan yang berfungsi atau bermakna.
  2. Bahasa sebagai lambang. Lambang-lambang bahasa yang diwujudkan berupa satuan-satuan bahasa dalam bentuk bunyi, seperti gabungan kata atau kata.
  3. Bahasa adalah bunyi. Bahasa adalah sistem lambang bunyi, dimana sistem bahasa itu dapat berupa lambang berwujud bunyi. Yang termasuk bahasa atau yang dimaksud bunyi pada bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia sebagai penutur bahasa.
  4. Bahasa itu bermakna. Yang dilambangkan dalam bahasa dapat berupa suatu konsep, pengertian, suatu pikiran ataupun suatu ide yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Karena lambang-lambang tersebut mengarah kepada pengertian, konsep, ide ataupun pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu memiliki makna.
  5. Bahasa itu arbitrer. Arbitrer ini dapat diartikan berubah-ubah, tidak tetap dan mana suka. Jadi, bahasa itu dapat berubah-ubah sesuai kesepakatan dari masyarakat penuturnya di suatu daerah. Misalnya, masyarakat Indonesia menggunakan kata "nasi" untuk merujuk pada beras yang sudah dimasak matang, sedangkan masyarakat Inggris menyebutnya dengan kata "rice" dan masyarakat Korea Selatan menyebutnya "bap". Jadi, penyebutan dalam berbahasa itu bersifat arbitrer atau mana suka sesuai dengan kesepakatan masyarakat penutur di suatu daerah.
  6. Bahasa itu konvensional. Hubungan antara yang dilambangkannya dengan lambang bunyi bersifat arbitrer atau mana suka, namun penggunaan lambang bunyi itu untuk konsep tertentu bersifat konvensional.
  7. Bahasa itu produktif. Walaupun unsur-unsur dalam bahasa terbatas, namun dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itulah yang dapat membuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, walaupun secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu sendiri.
  8. Bahasa itu unik. Unik ini dapat diartikan mempunyai ciri khas. Bahasa bersifat unik karena setiap bahasa memiliki ciri khasnya masing-masing.
  9. Bahasa itu universal. Artinya, terdapat ciri-ciri yang sama antara bahasa yang satu dengan setiap bahasa lain di dunia.
  10. Bahasa itu dinamis. Semua kegiatan manusia selalu disertai dengan bahasa. Terdapat keterkaitan dan keterikatan antara manusia dengan bahasa. Dalam kehidupan bermasyarakat, kegiatan manusia selalu berubah, maka bahasa juga ikut berubah. Dan dapat dikatakan bahwa bahasa ini bersifat dinamis karena mengikuti perkembangan zaman.
  11. Bahasa itu bervariasi. Bahasa bervariasi atau beragam karena masyarakat di suatu daerah memiliki status sosial dan latar belakang budaya yang berbeda.
  12. Bahasa itu manusiawi. Artinya hanya manusia sajalah yang dapat berkomunikasi dengan bahasa, meskipun ada hewan yang dapat menirukan suara manusia, namun itu hanya sebatas meniru. Sesama hewan juga dapat berkomunikasi, tetapi alat komunikasinya jelas berbeda dengan manusia yang menggunakan alat komunikasi yakni bahasa.

Sejarah Penggunaan Bahasa Asing di Indonesia 

Dapat kita lihat melalui perjalanan sejarah bangsa Indonesia, bahwa penggunaan  bahasa asing telah banyak digunakan pada pembelajaran pendidikan sejak zaman Indonesia dijajah oleh kolonial Belanda. Pada saat itu di bawah kekuasaan kolonial Belanda, kalangan pribumi elit dan keturunan bangsawan mengikuti pembelajaran sekolah dasar. Pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Belanda, bahasa Jepang dan bahasa Jerman menjadi salah satu pembelajaran yang diwajibkan dalam sekolah-sekolah tersebut.


Apa pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia

Lihat Bahasa Selengkapnya


Page 4

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari penggunaan bahasa. Bahasa digunakan sebagai media untuk berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan orang lain sebagai salah satu bentuk interaksi sosial. Bahasa juga dapat digunakan untuk mengetahui informasi dan juga untuk menambah pengetahuan. Terdapat begitu banyak jenis bahasa di dunia, salah satunya adalah bahasa persatuan kita yaitu bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia memiliki kosakata yang diserap dari bahasa asing. Contoh bahasa asing yang diserap menjadi bahasa Indonesia antara lain seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Portugis, bahasa Belanda dan lain sebagainya. Itulah yang menyebabkan bahasa Indonesia terkadang memiliki kata yang mirip dengan bahasa asing.

Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Hal ini pula yang menyebabkan mudahnya bahasa asing masuk ke dalam kehidupan masyarakat akibat dari majunya perkembangan teknologi dan mudahnya mengakses informasi melalui media sosial. Baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa sudah banyak yang mengetahui cara menggunakan media sosial. Terutama remaja yang biasanya tidak ingin tertinggal dengan tren yang sedang ramai digunakan, termasuk tren dalam berbahasa.

Banyak sekali kata-kata dalam bahasa asing yang saat ini sedang tren di kalangan remaja, seperti kata-kata dalam bahasa Inggris dan bahasa Korea. Dimana bahasa Inggris ini merupakan bahasa internasional dan penggunaannya sangat luas sehingga tidak mengherankan jika bahasa ini masuk ke Indonesia, dan Indonesia sendiri juga telah mempunyai kosakata yang diserap dari bahasa Inggris. Kemudian bahasa Korea, saat ini di negara kita banyak sekali penggemar artis maupun idol dari negeri ginseng tersebut, terutama para kalangan remaja sehingga tidak mengherankan jika bahasa Korea menjadi salah satu bahasa asing yang dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Pembahasan

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan juga sebagai alat beradaptasi sosial. Ketika seseorang ingin melakukan suatu adaptasi sosial, maka penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi sangat diperlukan oleh seseorang tersebut. 

Situasi dan kondisi yang dihadapi oleh penutur dalam bertutur, melatarbelakangi dan menentukan penggunaan lebih dari satu bahasa secara bergantian.

Terdapat beberapa hakikat bahasa, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Bahasa sebagai  sistem. Artinya bahasa itu memiliki susunan yang berpola dan teratur yang membentuk suatu keseluruhan yang berfungsi atau bermakna.
  2. Bahasa sebagai lambang. Lambang-lambang bahasa yang diwujudkan berupa satuan-satuan bahasa dalam bentuk bunyi, seperti gabungan kata atau kata.
  3. Bahasa adalah bunyi. Bahasa adalah sistem lambang bunyi, dimana sistem bahasa itu dapat berupa lambang berwujud bunyi. Yang termasuk bahasa atau yang dimaksud bunyi pada bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia sebagai penutur bahasa.
  4. Bahasa itu bermakna. Yang dilambangkan dalam bahasa dapat berupa suatu konsep, pengertian, suatu pikiran ataupun suatu ide yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Karena lambang-lambang tersebut mengarah kepada pengertian, konsep, ide ataupun pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu memiliki makna.
  5. Bahasa itu arbitrer. Arbitrer ini dapat diartikan berubah-ubah, tidak tetap dan mana suka. Jadi, bahasa itu dapat berubah-ubah sesuai kesepakatan dari masyarakat penuturnya di suatu daerah. Misalnya, masyarakat Indonesia menggunakan kata "nasi" untuk merujuk pada beras yang sudah dimasak matang, sedangkan masyarakat Inggris menyebutnya dengan kata "rice" dan masyarakat Korea Selatan menyebutnya "bap". Jadi, penyebutan dalam berbahasa itu bersifat arbitrer atau mana suka sesuai dengan kesepakatan masyarakat penutur di suatu daerah.
  6. Bahasa itu konvensional. Hubungan antara yang dilambangkannya dengan lambang bunyi bersifat arbitrer atau mana suka, namun penggunaan lambang bunyi itu untuk konsep tertentu bersifat konvensional.
  7. Bahasa itu produktif. Walaupun unsur-unsur dalam bahasa terbatas, namun dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itulah yang dapat membuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, walaupun secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu sendiri.
  8. Bahasa itu unik. Unik ini dapat diartikan mempunyai ciri khas. Bahasa bersifat unik karena setiap bahasa memiliki ciri khasnya masing-masing.
  9. Bahasa itu universal. Artinya, terdapat ciri-ciri yang sama antara bahasa yang satu dengan setiap bahasa lain di dunia.
  10. Bahasa itu dinamis. Semua kegiatan manusia selalu disertai dengan bahasa. Terdapat keterkaitan dan keterikatan antara manusia dengan bahasa. Dalam kehidupan bermasyarakat, kegiatan manusia selalu berubah, maka bahasa juga ikut berubah. Dan dapat dikatakan bahwa bahasa ini bersifat dinamis karena mengikuti perkembangan zaman.
  11. Bahasa itu bervariasi. Bahasa bervariasi atau beragam karena masyarakat di suatu daerah memiliki status sosial dan latar belakang budaya yang berbeda.
  12. Bahasa itu manusiawi. Artinya hanya manusia sajalah yang dapat berkomunikasi dengan bahasa, meskipun ada hewan yang dapat menirukan suara manusia, namun itu hanya sebatas meniru. Sesama hewan juga dapat berkomunikasi, tetapi alat komunikasinya jelas berbeda dengan manusia yang menggunakan alat komunikasi yakni bahasa.

Sejarah Penggunaan Bahasa Asing di Indonesia 

Dapat kita lihat melalui perjalanan sejarah bangsa Indonesia, bahwa penggunaan  bahasa asing telah banyak digunakan pada pembelajaran pendidikan sejak zaman Indonesia dijajah oleh kolonial Belanda. Pada saat itu di bawah kekuasaan kolonial Belanda, kalangan pribumi elit dan keturunan bangsawan mengikuti pembelajaran sekolah dasar. Pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Belanda, bahasa Jepang dan bahasa Jerman menjadi salah satu pembelajaran yang diwajibkan dalam sekolah-sekolah tersebut.


Apa pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia

Lihat Bahasa Selengkapnya