Apa itu per dalam saham

Investasi pada instrumen saham untuk jangka panjang membutuhkan analisis rasio keuangan. Investor yang mampu melakukan analisis ini, akan lebih mudah untuk menjatuhkan pilihan pada perusahaan yang baik untuk diinvestasikan. Suatu perusahaan dapat dikatakan baik apabila penjualan bertumbuh dan utangnya terjaga. Dalam rasio keuangan, terdapat beragam rasio yang digunakan untuk memilih saham yang akan dibeli atau dijual. Rasio berikut ini dapat Kamu pergunakan untuk melihat harga wajar saham, apakah perusahaannya bertumbuh, melihat proporsi hutang, dan imbal hasil yang diberikan jika kamu berinvestasi di saham tersebut untuk jangka panjang.

Yuk, ketahui 6 rasio keuangan yang bisa kamu lihat dan pertimbangkan dalam memilih saham!

1. Earning per Share (EPS)      

Earning Per Share (EPS) adalah laba perusahaan yang dibagi per lembar saham. Semakin meningkat nilai EPS dari tahun ke tahun, maka perusahaan tersebut semakin baik karena laba perusahaan meningkat, serta perusahaan dapat dikatakan bertumbuh. Apabila suatu saham memiliki nilai EPS Rp500, maka saham tersebut menghasilkan laba sebesar Rp500 setiap lembar sahamnya.

2. Price to Earning Ratio (PER)

Price to Earning Ratio disingkat dengan PER merupakan rasio yang menggambarkan harga saham sebuah perusahaan dibandingkan dengan keuntungan atau laba yang dihasilkan perusahaan tersebut (EPS). Analisa PER suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara membandingkan PER dalam industri sejenis.

Jika PER lebih kecil dari rata-rata emiten lainnya dalam industri sejenis, maka harga perusahaan dianggap relatif lebih murah. Saham dengan PER yang rendah banyak diminati oleh investor.  

  1. Price to Book Value (PBV)

Price to Book Value disingkat dengan PBV, adalah rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. PBV digunakan untuk melihat seberapa besar kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya.

Misalkan PBV sebesar 2x, artinya harga saham sudah sebesar dua kali lipat dibandingkan kekayaan bersih suatu perusahaan. Dengan kata lain, harga saham tersebut 2 kali lipat lebih mahal dari modal bersihnya. PBV rendah sering dijadikan indikator mencari saham yang murah atau undervalued. Investor disarankan untuk mencari saham dengan PBV yang lebih rendah daripada rata-rata PBV dalam industri sejenis.

4. Return on Equity (ROE)

Return On Equity disingkat dengan ROE. Saham dengan ROE yang tinggi, maka return saham terhadap modal dinilai tinggi. Semakin tinggi ROE, maka perusahaan tersebut semakin baik. Biasanya, investor memilih perusahaan dengan ROE yang tinggi karena perusahaan tersebut dapat mengelola modalnya sehingga menghasilkan laba besar.

Cara menganalisa ROE adalah dengan membandingkan ROE pada perusahaan dalam industri sejenis dan juga membandingkan ROE dengan periode sebelumnya. Semakin meningkat ROE, artinya perusahaan tersebut semakin bertumbuh.

5. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio atau disingkat DER adalah rasio untuk melihat berapa besar utang dibandingkan total ekuitas yang dimiliki perusahaan. Utang yang besar dapat menjadi risiko bagi suatu perusahaan.

Dalam menilai kesehatan utang suatu perusahaan, berikut dapat dijadikan acuan dalam menganalisis:

DER > 1 : Berarti utang suatu perusahaan lebih besar daripada ekuitasnya.

DER < 1 : Berarti utang suatu perusahaan lebih kecil daripada ekuitasnya.

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki DER < 1. Hal ini menunjukkan utang masih dapat ditoleransi.

6. Dividend Yield (DY)

Dividend Yield (DY) atau rasio hasil dividen merupakan dividen per lembar saham dibagi dengan harga saham. Rasio ini menunjukkan seberapa besar keuntungan yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham. Apabila suatu saham memiliki dividend yield (DY) yang tinggi, biasanya harga saham akan naik pada saat pengumuman dividen. Para investor jangka panjang sangat tertarik dengan dividend yield (DY) karena mengharapkan return yang konsisten setiap tahunnya.

Contoh beberapa rasio keuangan dapat dilihat dalam Matriks Valuasi Saham berikut:

Rangkuman:

Untuk merangkum,

EPS: Baik jika meningkat, artinya perusahaan bertumbuh (bandingkan dengan  periode sebelumnya)

PER: Baik jika PER kecil, artinya harga murah (bandingkan dalam industri sejenis)

PBV: Baik jika PBV kecil, artinya harga murah (bandingkan dalam industri sejenis)

ROE: Baik jika meningkat, artinya perusahaan bertumbuh (bandingkan dengan periode sebelumnya)

DER: Baik jika DER kecil, artinya utang perusahaan masih dapat ditoleransi

DY: Baik jika meningkat, artinya perusahaan bertumbuh (bandingkan dengan periode sebelumnya)

Dengan melihat 6 rasio ini, kini kamu mampu untuk mempertimbangan dan menganalisis saham lebih baik. Investasi pada perusahaan yang baik akan menghasilkan hasil yang optimal dalam jangka panjang. Mulai tentukan pilihan saham kamu hanya di aplikasi MOST Mandiri Sekuritas. Selamat berinvestasi!

Ayo registrasi jadi investor pasar modal di MOST secara online melalui http://register.most.co.id dan unduh aplikasi mobile MOST di Play Store dan App Store sekarang!

Ingin mempelajari investasi lebih jauh? Daftar kelas online learning setiap hari secara gratis di http://most.co.id/kelas-investasi Apabila kamu butuh bantuan, kami hadir untuk melayani kamu melalui Care Center Mandiri Sekuritas di nomor telepon 14032 atau email .


Baca juga:

  • Yuk Belajar Bermain Saham : Mengenal Rasio Keuangan pada Analisa Fundamental
  • Yuk Belajar Trading Saham : Mengenal Indeks Saham
  • Tips Trading Saham Untuk Pemula

PER yang bagus itu berapa?

Saat ini, nilai PER ideal mulai dari 20 sampai 25 kali lipat penghasilan. Namun, nilai tersebut harus disesuaikan dengan sektor usaha yang dioperasikan. Sebagai contoh, rata-rata nilai Price Earning Ratio perusahaan alat rumah tangga adalah 24.

Kalau PER minus artinya apa?

Bagaimana Bila PER Saham Minus. Bila PER sebuah perusahaan rendah artinya mereka undervalued karena harga saham mereka relatif rendah daripada harga patokan. Kesalahan harga ini akan menjadi tawaran besar dan akan mendorong investor untuk membeli saham sebelum pasar mengoreksinya.

PER saham artinya apa?

Price earning ratio (PER) adalah rasio yang digunakan untuk menilai mahal murahnya saham berdasarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih. Laba bersih dalam hal ini adalah laba bersih per saham .

Apa itu PER dan PBV dalam saham?

Price to Earning Ratio (PER) Saham dengan PER yang rendah banyak diminati oleh investor. Price to Book Value disingkat dengan PBV, adalah rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. PBV digunakan untuk melihat seberapa besar kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya.