Apa itu buy stop dan sell stop

iklan iklan Dalam pasar forex sebenarnya banyak kesempatan untuk entry, tetapi mungkin kita tidak ada waktu untuk selalu memonitor pergerakan harga, atau tidak tertarik untuk duduk berjam-jam didepan komputer hanya untuk menunggu sinyal trading. Memang sangat membosankan dan tidak efektif, disamping kita bisa saja tergoda untuk masuk sebelum sinyal trading benar-benar muncul. Untuk mengatasi hal ini trader sering kali menggunakan fasilitas "Stop Order" yang disediakan oleh platform trading.

Seperti tampak pada gambar diatas, stop order ada 2 macam yaitu:
Buy Stop dimana kita bisa melakukan order buy diatas harga sekarang (current price atau running price), dan  Sell Stop dimana kita bisa order dibawah harga sekarang. Batas minimum level Buy Stop dan Sell Stop dari harga sekarang ditentukan oleh broker, dan biasanya untuk setiap broker berbeda-beda.

Keuntungan menggunakan Stop Order

Konfirmasi terhadap momentum
Jika Anda memperkirakan arah pergerakan harga cenderung akan uptrend setelah menembus level resistance maka Anda bisa membuka order Buy Stop beberapa pip diatas level tersebut. Dan sebaliknya jika Anda memperkirakan arah harga akan cenderung downtrend maka Anda bisa membuka order Sell Stop beberapa pip dibawah level support. Level-level resistance dan support tersebut menentukan momentum pergerakan harga selanjutnya.

Dengan membuka Stop Order berarti Anda telah mengkonfirmasi posisi Anda sesuai dengan momentum pergerakan harga yang akan terjadi. Anda juga bisa sekaligus menentukan level stop loss dan target sesuai dengan risk/reward ratio yang Anda rencanakan. Selama order tersebut belum tereksekusi, Anda bisa merubah level entry ataupun membatalkannya.

Tidak harus terus menerus memonitor pergerakan harga
Dengan menggunakan Stop Order atau Pending Order ini, Anda tidak harus memonitor pergerakan harga terus menerus untuk menunggu sinyal trading. Namun demikian cara ini hanya digunakan jika Anda memang mengincar kondisi breakout pada level resistance ataupun support. Jika Anda kebetulan trading dengan mengandalkan formasi setup price action, Anda harus memonitor juga pergerakan harga walau tidak sering, karena biasanya trader price action menggunakan time frame tinggi (daily atau 4-hour), dan formasi setup price action yang valid tidak selalu terjadi pada level resistance atau support.

Mencegah over trading
Dengan tidak selalu memonitor pasar maka Anda akan terhindar dari over-trading akibat analisa pasar yang berlebihan. Dari pengalaman para trader over-trading cenderung menyebabkan kerugian akibat sinyal-sinyal trading yang kurang valid (false signal).

Meningkatkan disiplin
Dengan membuka Stop Order Anda memberi kesempatan pasar untuk bekerja. Stop Order akan membuat Anda entry sesuai dengan level harga yang Anda prediksikan. Sekali Anda berhasil dengan Stop Order maka Anda akan cenderung menggunakannya untuk trade berikutnya, dengan demikian akan meningkatkan disiplin Anda dalam trading.

Contoh penggunaan Stop Order

Ide penggunaan Stop Order adalah menentukan momentum yang akurat. Pada contoh berikut kita lihat pin bar "ekor panjang" (formasi doji) yang terjadi pada pergerakan arah downtrend dari EUR/USD daily. Ini adalah sinyal awal untuk terjadinya penerusan arah downtrend. Pin bar yang "ekor"nya bergerak berlawanan arah dengan yang sedang terjadi biasanya akan cenderung meneruskan arah trend.

"Ekor panjang" yang terjadi mencerminkan sentimen pelaku pasar yang semula mendorong dengan kuat pergerakan harga untuk berbalik arah melawan trend, tetapi karena suatu sebab sentimen pasar berbalik. Sesuai karakter pelaku pasar yang cenderung "ngikut yang kuat", pegerakan harga akan terdorong balik dengan kuat pula hingga terbentuk formasi "ekor panjang" yang hanya merupakan "retracement" dari keseluruhan trend, bukan "reversal".

Agar diperoleh momentum entry yang akurat, kita bisa membuka Sell Stop order pada level terendah sinyal pin bar tersebut, atau beberapa pip dibawahnya. Dengan demikian kita mendapatkan konfirmasi ekstra jika pergerakan harga telah benar-benar menembus level terendah pin bar tersebut.

Contoh lainnya adalah ketika terbentuk setup inside bar. Dalam kenyataannya sinyal ini sering terjadi. Inside bar menunjukkan konsolidasi pasar setelah arah pergerakan trend yang cukup besar. Tergantung dari arah bar berikutnya, biasanya formasi inside bar sering diikuti oleh penerusan arah trend setelah konsolidasi.

Pada chart daily AUD/USD diatas, tampak jelas bahwa inside bar yang terbentuk mengalami penolakan (rejection) oleh level resistance kunci (key level). Secara logika, pasar tidak ingin AUD/USD menembus level tersebut. Kita bisa membuka Sell Stop order pada level terendah bar induk (mother bar), atau beberapa pip dibawahnya. Dengan demikian kita tidak kehilangan momentum ketika harga bergerak menembus level terendah mother bar, karena biasanya akselerasi pergerakan harga setelah konsolidasi cukup tinggi.

Contoh berikutnya adalah ketika terjadi fakey (false) bar. Fakey bar biasanya didahului oleh inside bar dan kemudian penembusan inside bar yang ternyata salah. Seolah-olah harga akan bergerak mengikuti trend yang sedang terjadi, tetapi ternyata berbalik arah.

Chart daily XAU/USD diatas menunjukkan sinyal sell setelah terbentuknya fakey bar, tetapi harga tidak serta merta turun, melainkan perlu konsolidasi sekali lagi (lewat terjadinya inside bar) sebelum benar-benar turun. Kita bisa membuka Sell Stop order pada level terendah fakey bar. Demikian pula untuk setup inside bar yang terjadi setelahnya, Sell Stop order pada level terendah mother bar.

Contoh-contoh diatas adalah untuk Sell Stop order, untuk Buy Stop order caranya sama hanya level entry kita set pada harga tertinggi atau beberapa pip diatas level pin bar, mother bar atau fakey bar.

Menggunakan Stop Order pada platform Metatrader

Untuk membuka Stop Order pada platform trading populer Metatrader, kita lakukan prosedur order seperti biasa, hanya kita pilih type order: pending order (bukan instant execution berdasarkan harga pasar saat ini). Kemudian kita pilih type pending order (Buy Stop, Sell Stop, Buy Limit atau Sell Limit), serta level harga entry yang kita inginkan. Kita juga bisa menentukan level stop loss dan target profit (take profit) sesuai risk/ratio yang kita rencanakan.
                        

Sumber : www.learntotradethemarket.com

Apa itu Buy Stop Limit dan Sell Stop Limit?

Buy Limit dan Sell Limit Buy Limit adalah strategi order buy yang dilakukan dengan memasang order buy pada tingkat kurs di bawah harga pasar yang berlaku, sedangkan sell limit adalah pending order yang digunakan untuk menjual aset di atas harga tersebut.

Apa yang dimaksud buy dan sell?

Buy adalah sebuah kondisi seorang trader membeli mata uang di bagian depan dan menjual mata uang di bagian belakang. Sedankgan sell adalah kondisi seorang trader menjual mata uang di bagian depan dan membeli mata uang di bagian belakang.

Apa itu Buy Limit Sell Limit?

Buy Limit adalah level harga yang ditetapkan trader jika ia ingin membeli aset di masa mendatang. Perbedaan inti antara Buy Stop dan Buy Limit adalah Buy Limit selalu ditetapkan pada harga yang lebih rendah dari harga pasar saat ini, bukan lebih tinggi.

Kapan buy dan sell?

Kita bisa memilih buy jika menurut analisa, trend pasar akan naik (dan terus naik). Sementara itu, kita dapat memilih sell jika menurut analisa, trend akan turun (dan terus turun).