iklan
iklan
Dalam pasar forex sebenarnya banyak kesempatan untuk entry, tetapi mungkin kita tidak ada waktu untuk selalu memonitor pergerakan harga, atau tidak tertarik untuk duduk berjam-jam didepan komputer hanya untuk menunggu sinyal trading. Memang sangat membosankan dan tidak efektif, disamping kita bisa saja tergoda untuk masuk sebelum sinyal trading benar-benar muncul. Untuk mengatasi hal ini trader sering kali menggunakan fasilitas "Stop Order" yang disediakan oleh platform
trading. Show
Seperti tampak pada gambar diatas, stop order ada 2 macam yaitu: Keuntungan menggunakan Stop OrderKonfirmasi terhadap momentum Dengan membuka Stop Order berarti Anda telah mengkonfirmasi posisi Anda sesuai dengan momentum pergerakan harga yang akan terjadi. Anda juga bisa sekaligus menentukan level stop loss dan target sesuai dengan risk/reward ratio yang Anda rencanakan. Selama order tersebut belum tereksekusi, Anda bisa merubah level entry ataupun membatalkannya. Tidak harus terus menerus memonitor pergerakan harga Mencegah over trading Meningkatkan disiplin Contoh penggunaan Stop OrderIde penggunaan Stop Order adalah menentukan momentum yang akurat. Pada contoh berikut kita lihat pin bar "ekor panjang" (formasi doji) yang terjadi pada pergerakan arah downtrend dari EUR/USD daily. Ini adalah sinyal awal untuk terjadinya penerusan arah downtrend. Pin bar yang "ekor"nya bergerak berlawanan arah dengan yang sedang terjadi biasanya akan cenderung meneruskan arah trend.
"Ekor panjang" yang terjadi mencerminkan sentimen pelaku pasar yang semula mendorong dengan kuat pergerakan harga untuk berbalik arah melawan trend, tetapi karena suatu sebab sentimen pasar berbalik. Sesuai karakter pelaku pasar yang cenderung "ngikut yang kuat", pegerakan harga akan terdorong balik dengan kuat pula hingga terbentuk formasi "ekor panjang" yang hanya merupakan "retracement" dari keseluruhan trend, bukan "reversal". Agar diperoleh momentum entry yang akurat, kita bisa membuka Sell Stop order pada level terendah sinyal pin bar tersebut, atau beberapa pip dibawahnya. Dengan demikian kita mendapatkan konfirmasi ekstra jika pergerakan harga telah benar-benar menembus level terendah pin bar tersebut. Contoh lainnya adalah ketika terbentuk setup inside bar. Dalam kenyataannya sinyal ini sering terjadi. Inside bar menunjukkan konsolidasi pasar setelah arah pergerakan trend yang cukup besar. Tergantung dari arah bar berikutnya, biasanya formasi inside bar sering diikuti oleh penerusan arah trend setelah konsolidasi.
Pada chart daily AUD/USD diatas, tampak jelas bahwa inside bar yang terbentuk mengalami penolakan (rejection) oleh level resistance kunci (key level). Secara logika, pasar tidak ingin AUD/USD menembus level tersebut. Kita bisa membuka Sell Stop order pada level terendah bar induk (mother bar), atau beberapa pip dibawahnya. Dengan demikian kita tidak kehilangan momentum ketika harga bergerak menembus level terendah mother bar, karena biasanya akselerasi pergerakan harga setelah konsolidasi cukup tinggi. Contoh berikutnya adalah ketika terjadi fakey (false) bar. Fakey bar biasanya didahului oleh inside bar dan kemudian penembusan inside bar yang ternyata salah. Seolah-olah harga akan bergerak mengikuti trend yang sedang terjadi, tetapi ternyata berbalik arah.
Chart daily XAU/USD diatas menunjukkan sinyal sell setelah terbentuknya fakey bar, tetapi harga tidak serta merta turun, melainkan perlu konsolidasi sekali lagi (lewat terjadinya inside bar) sebelum benar-benar turun. Kita bisa membuka Sell Stop order pada level terendah fakey bar. Demikian pula untuk setup inside bar yang terjadi setelahnya, Sell Stop order pada level terendah mother bar. Contoh-contoh diatas adalah untuk Sell Stop order, untuk Buy Stop order caranya sama hanya level entry kita set pada harga tertinggi atau beberapa pip diatas level pin bar, mother bar atau fakey bar. Menggunakan Stop Order pada platform MetatraderUntuk membuka Stop Order pada platform trading populer Metatrader, kita lakukan prosedur order seperti biasa, hanya kita pilih type order: pending order (bukan instant execution berdasarkan harga pasar saat ini). Kemudian kita pilih type pending order (Buy Stop, Sell Stop, Buy Limit atau Sell
Limit), serta level harga entry yang kita inginkan. Kita juga bisa menentukan level stop loss dan target profit (take profit) sesuai risk/ratio yang kita rencanakan. Sumber : www.learntotradethemarket.com Apa itu Buy Stop Limit dan Sell Stop Limit?Buy Limit dan Sell Limit
Buy Limit adalah strategi order buy yang dilakukan dengan memasang order buy pada tingkat kurs di bawah harga pasar yang berlaku, sedangkan sell limit adalah pending order yang digunakan untuk menjual aset di atas harga tersebut.
Apa yang dimaksud buy dan sell?Buy adalah sebuah kondisi seorang trader membeli mata uang di bagian depan dan menjual mata uang di bagian belakang. Sedankgan sell adalah kondisi seorang trader menjual mata uang di bagian depan dan membeli mata uang di bagian belakang.
Apa itu Buy Limit Sell Limit?Buy Limit adalah level harga yang ditetapkan trader jika ia ingin membeli aset di masa mendatang. Perbedaan inti antara Buy Stop dan Buy Limit adalah Buy Limit selalu ditetapkan pada harga yang lebih rendah dari harga pasar saat ini, bukan lebih tinggi.
Kapan buy dan sell?Kita bisa memilih buy jika menurut analisa, trend pasar akan naik (dan terus naik). Sementara itu, kita dapat memilih sell jika menurut analisa, trend akan turun (dan terus turun).
|