Apa itu busi dan fungsinya

Empat Hal yang Bikin Busi Motor Cepat Rusak Sebelum Waktunya

momotor.id - Fungsi busi cukup vital perannya pada sepeda motor. Komponen satu memegang peran penting dalam sistem perapian motor. Beberapa pengendara motor mungkin ada yang belum mengetahui cara kerja busi. Sehingga ketika busi motor mengalami kerusakan, tidak langsung melakukan penanganan pada komponen tersebut.

Busi termasuk komponen penting karena memiliki fungsi untuk mengubah tegangan listrik yang disalurkan oleh koil lalu menjadi percikan api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin api di akhir langkah kompresi. Jika busi mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan sistem perapian tidak akan bekerja secara sempurna.

Dalam kondisi ideal, rata-rata busi bisa berfungsi maksimal hingga 8.000-10.000 Km. Tapi sayang, ada beberapa kondisi yang menyebabkan busi jadi cepat rusak, salah satunya pengaruh perawatan dan kondisi mesin sepeda motor yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Lalu, apa saja yang menyebabkan busi motor cepat rusak?

Setelan bahan bakar tidak pas

Setelah bahan bakar yang salah bisa menyebabkan hisapan bensin terlalu banyak. Selain sepeda motor jadi lebih boros, busi pun akan cepat mati karena terlalu banyak disiram dengan bensin.

Untuk mengeceknya, bisa melihat bagian elektroda busi. Jika setelan bahan bakar terlalu banyak, biasanya bagian atas busi akan terlihat selalu basah. Solusinya, segera setting ulang setelan bahan bakar. Biasanya, masalah ini terjadi pada motor yang masih menggunakan karburator.

Kompresi mesin bocor

Kompresi mesin yang bocor bisa menyebabkan hilangnya tekanan di silinder ruang pembakaran atau combustion chamber. Ciri khas utama kebocoran pada kompresi mesin adalah tenaga mesin akan ngempos, sistem pembakaran yang tidak berjalan maksimal, dan busi yang cepat mati.

Jalur pengapian korslet

Salah satu ciri adanya korsleting di jalur pengapian adalah motor terkadang ngadat atau brebet. Selain itu, motor pun biasanya akan mati total atau tidak bisa dihidupkan setelah dicuci.

Selain menyebabkan busi cepat mati, korsleting di jalur pengapian pun bisa menyebabkan komponen lainnya seperti CDI, koil dan spul cepat mati. Untuk mengatasinya, cek jalur pengapian dan lihatlah apakah ada kabel yang terbakar atau terlihat korsleting.

Baca juga: Tiga Hal yang Bikin Motor Hobi Mogok Pas Hujan, Coba Cek Komponen Ini

Pemasangan busi kurang tepat

Biasanya karena buru-buru, tanpa sadar pemasangan busi ternyata tidak sempurna. Misalnya terlalu longgar, atau bahkan posisi busi yang tidak tepat karena jalur baut yang sudah rusak.

Terlihat sederhana memang, tapi faktanya kondisi ini bisa menyebabkan banyak masalah pada mesin. Mulai dari tenaga motor yang ngempos, hingga busi yang jadi cepat mati.

Jakarta, CNN Indonesia --

Fungsi busi pada kendaraan yaitu membakar campuran bensin dengan udara yang telah dikompres oleh gerakan piston. Berdasarkan cara kerja busi, bisa dikatakan komponen ini vital dalam proses pembakaran mesin bensin ataupun diesel.

Artinya tanpa busi proses pembakaran di ruang bakar mesin tidak akan pernah terjadi dan semua komponen terkait sistem gerak tidak akan berfungsi sebagaimana tugasnya masing-masing.

Fungsi lain busi yang juga mesti dipahami yakni penarik energi panas yang tidak diinginkan dari ruang bakar lalu memindahkannya ke sistem pendingin yang ada pada kendaraan.


Busi atau dikenal bougie dalam bahasa Belanda ini berbeda-beda pada tiap mesin tergantung akomodasi pembakaran yang dibutuhkan agar bisa menggertak mesin untuk menyala kemudian terus bergerak.

Kendati ukurannya kecil busi terdiri dari komponen yang cukup banyak dan kompleks. Berikut adalah beberapa komponen tersebut:

1. Terminal
Terletak pada bagian pucuk busi, menghubungkan busi dengan sistem pengapian dan terbuat dari besi.

2. Insulator Keramik
Bagian yang terbuat dari keramik atau porselen ini terletak setelah terminal. Berfungsi untuk menopang mekanik inti elektroda yang ada di tengah serta menjadi isulator listrik tegangan tinggi yang mengalir pada inti elektroda.

3. Hex
Ukuran hex menentukan soket yang diperlukan untuk instalasi busi pada kendaraan.

4. Insulator Tip
Ujung insulator ini adalah area yang mengalami pembakaran sebab itu dibuat dari material tahan temperatur tinggi. Ketahanannya bisa sampai 650 derajat celcius dan tegangan listrik sampai 60.000 volt.

5. Gasket
Bergungsi agar kompresi dari ruang bakar tidak ada yang keluar lewat celah-celah busi.

6. Metal Case
Berada pada bagian seat di busi yang berfungsi untuk mengunci busi ke silinder head. Selain itu dapat berfungsi sebagai material konduksi yang mempunyai daya hantar panas baik.

7. Center Electrode
Biasa disebut juga kepala busi yang menjadi pengantar energi listrik dan terhubung ke terminal. Terbuat dari kombinasi tembaga, besi, nikel, dan logam.

8. Ground
Ujung busi yang bersentuhan langsung dengan badan kendaraan

Apa itu busi dan fungsinya
Cara kerja busi. (istockphoto/:ViktoriiaNovokhatska)

Cara Kerja Busi

Busi terhubung dengan listrik tegangan tinggi yang dihasilkan koil pengapian. Saat elektron mengalir dari koil melalui kepala busi tercipta perbedaan tegangan listrik antara bagian tengah dan samping pada elektroda.

Pada saat itu tidak ada arus yang dapat mengalir ini karena gas campuran bahan bakar dan udara yang terdapat di celah masih berfungsi sebagai insulator. Namun seiring tegangan yang terus naik, hal ini mengubah struktur gas itu.

Ketika tegangan cukup maka gas bakal terionisasi dan berubah menjadi konduktor kemudian membuat elektron-elektron bisa melintasi celah.

Busi biasanya membutuhkan tegangan lebih dari 20.000 volt agar menyala dengan benar. Ketika arus elektron terus bertambah melintasi celah, temperatur bisa meningkat sampai 60.000 Kelvin (59.000 derajat celcius).

Panas yang kuat itu menyebabkan gas yang telah terionisasi meluas dengan sangat cepat, seperti ledakan kecil dan berbunyi 'klik' saat terjadi percikan.

Panas dan tekanan tinggi memaksa gas bereaksi satu sama lain dan pada akhir periode percikan terdapat bola api kecil yang ukurannya tergantung campuran bahan bakar dan udara.

Jika bola api itu berukuran kecil dikenal dengan istilah pengapian mundur, sementara yang terlalu besar disebut pengapian maju. Produsen kendaraan telah mengatur sedemikian rupa waktu tepat pengapian yang ditentukan oleh kondisi mesin dan anjuran jenis bahan bakar.

Itu adalah penjelasan fungsi busi dan cara kerja busi. Komponen penting pada kendaraan ini ada baiknya dirawat berkala sesuai anjuran buku manual sebab sekuat apapun si kecil bisa hancur juga karena pemakaian.

(ndn/fea)

[Gambas:Video CNN]

Apa itu busi dan fungsinya

Busi merupakan salah satu komponen yang selalu ada di setiap kendaraan. Baik mobil maupun motor, komponen ini memegang peran yang cukup penting meskipun bentuknya kecil. 

Secara sederhana, busi memiliki fungsi untuk mengolah tegangan listrik yang berasal dari koil untuk kemudian diubah menjadi percikan api yang nantinya akan membantu proses pembakaran. Nah, jika komponen ini tidak berfungsi dengan baik maka proses pembakaran yang terjadi serta jalannya mesin tidak akan optimal. Bahkan jika busi ditiadakan maka motor Anda pun mustahil untuk menyala.

Nah, setelah mengetahui betapa pentingnya komponen kecil yang satu ini. Anda juga harus mengetahui bahwa busi memiliki beberapa jenis yang masing-masing memiliki usia pakai berbeda. Pada artikel berikut, Wahana Honda akan memberikan Anda informasi mengenai hal tersebut.

Jenis-jenis Busi Motor

1. Busi standar

Pertama ada busi standar yang merupakan bawaan dari pabrik produsen motor. Busi ini adalah yang paling sering atau banyak digunakan dan dijual di bengkel. Usia pakainya cukup beragam, mulai dari 10-20 ribu km untuk pemakaian normal. Lebih dari itu, busi akan bekerja kurang maksimal. Di mana hal ini dapat mempengaruhi motor Anda yang sulit untuk dinyalakan.

Untuk itu jika dirasa busi motor yang Anda gunakan sekarang sudah kurang prima. Sebaiknya segera diganti dengan yang baru daripada harus mengorbankan pengalaman Anda berkendara selama di jalan raya. Karena tak hanya akan susah dinyalakan, busi yang sudah usang juga dapat membuat motor mogok sewaktu-waktu.

2. Busi iridium

Berikutnya ada jenis busi iridium yang biasa digunakan oleh motor dengan mesin ber-cc besar di atas 150. Jenis busi yang satu ini memiliki ujung elektroda yang terbuat dari bahan nikel. Sedangkan untuk bagian tengah atau center-nya terbuat dari iridium alloy.

Untuk usia pakainya sendiri, jenis busi yang satu ini bisa digunakan untuk menempuh jarak 40-50 ribu kilometer. Lebih dari itu kinerjanya akan menurun perlahan sehingga harus segera diganti.

Salah satu kelebihan dari penggunaan jenis busi yang satu ini adalah dapat membantu mengurangi beban ketika sistem mesin menyala. Tegangan listrik dan percikan api yang dihasilkan pun akan keluar dalam porsi yang ideal sehingga proses pembakaran akan berjalan dengan lebih baik.

3. Busi racing

Sesuai namanya busi racing lebih direkomendasikan untuk motor yang digunakan dalam arena balap dan membutuhkan akselerasi maksimal bagi kendaraannya. Jenis busi racing dirancang khusus untuk tahan terhadap temperatur mesin yang tinggi. Meski demikian, usia pakai busi yang satu ini tergolong cukup singkat karena hanya berkisar antara 20-30 ribu kilometer dan harus diganti setelahnya.

Dilihat dari harganya, busi racing biasanya dibandrol dengan rentang harga yang cukup mahal jika dibandingkan dengan jenis busi yang lain. Karena memang jenis busi ini tidak diperuntukkan semua jenis motor. Melainkan hanya untuk motor berkapasitas mesin besar maupun yang full modifikasi.

4. Busi platinum

Selanjutnya ada jenis busi platinum yang juga sering disebut sebagai busi semi racing. Perbedaan yang terletak pada jenis busi ini dibanding yang lain ada pada ujung elektrodanya yang didesain agak lancip.

Dilihat dari komposisinya, busi platinum memiliki ujung elektroda yang terbuat dari nikel sedangkan bagian center-nya dari platinum. Sehingga pengaruh panas yang disalurkan ke busi tersebut jauh lebih kecil dibandingkan busi standar pada umumnya.

Busi platinum memiliki kelebihan di mana api yang dihasilkan akan lebih cepat membesar, lebih responsif sekaligus memiliki durabilitas yang cukup tinggi. Bahkan juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Untuk usia pakainya sendiri, busi ini dapat digunakan hingga 30 ribu km. 

5. Busi resistor

Terakhir ada jenis busi yang bernama resistor. Biasanya memiliki logo huruf R di bagian busi tersebut. Secara umum, busi ini memiliki fungsi sebagai pelindung perangkat elektronik digital yang terpasang pada kendaraan dan ECU pada motor injeksi modern. Bisa berupa speedometer ataupun perangkat lain yang sering dipasang. 

Nah, itulah tadi beberapa jenis busi motor yang perlu Anda ketahui. Masing-masing busi memiliki fungsi atau kegunaannya tersendiri bagi kendaraan. Sehingga tak setiap busi dapat diaplikasikan untuk semua kendaraan, ya.

Label : Cari Aman Honda Sport Motoshow Wahana Makmur Sejati Safety Riding Tips Merawat Motor Tips Motor Honda #hondacare Busi Motor