Alquran berisi hukum-hukum i'tiqadiyah artinya pernyataan tersebut adalah

Al-Qur’an berisi tentang hukum-hukum I’tiqadiyah, artinya…

A

Al-Qur’an berisi hukum-hukum akhlak manusia

B

Al-Qur’an berisi tentang ibadah dan muamalah

C

Al-Qur’an berisi tentang keimanan

D

Al-Qur’an berisi tentang kisah kehidupan kaum terdahulu

JAWAB

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

اجب هذه الأسئلة :1. ما هو اصول الفقه ؟2. ما هو علم اصول الفقه ؟3. ما هو الفقه اصطلاحا ؟4. هات مثالا من الواجب ؟5. ماهي الكراهية ؟6. ما هو الحكم ��7. كم … ينقسم الحكم ؟8. ما هو الحرام ؟و هات مثالا من الحرام ؟10. ما الواجب ؟​.

تخن ترجع إلى البيت. هذه الجملة من الجملة. 33. تم ترجع إلى البيت. هذه الجملة منالحملةأ. الإسمية Oب. الفعلية Oج. الفاعل )د. المفعولبه O. أنت جميلة. هذه … الجملةمنالحملة. 4​.

Al kirmani menjelaskan bahwa hadits qudsi disebut juga dengan .... hadits qauliyah hadits rabbani hadits taqririyah hadits nabawi hadits subhi

Ajaran agama yang hanya diamalkan dengan mengutamakan aspek fikih dan bersifat formal maka tidak akan menyentuh aras dasar ajaran islam yang sesungguh … nya, sehingga dibutuhkan pengamalan agama secara mendalam/substantif yaitu dengan pengamalan tasawuf, adalah pendapat

Tuku lenga reged kebak lemut ,yen ditulis nganggo aksara jawa yaitu​.

2. Umar menyampaikan, "saya adalah seorang pengikut sunah rasul, bukan seorang yang berbuat bid'ah. sebutkan tiga hal yang bisa dituntut kepada beliau … selain kitab Allah dan Sunnah nabi......​​

Apa kasiate tanduran temulawak, kajaba… (2 Poin) a. Bisa ngilangake pilek b. Bisa ngilangake radang c. Bisa ngilangake pegel linu d. Bisa mutihake awa … k​

tuliskan kata arab nama Syafiq afkar Pradipto ​

Orang cenderung menilai segala sesuatu menurut takaran kebendaan. segala sesuatu yang berharga dan bernilai secara ekonomis dianggap sesuatu yang pali … ng dibutuhkan dan menjadi pusat hidupnya. gaya hidup/pola pikir yang muncul sebagai dampak modernisasi tersebut dinamakan .....

Apakah perlu dilakukan proses peralihan tanah agar dikemudian hari tidak timbul permasalahan?jelaskan sesuai ketentuan yang berlaku.

Al Qur’an berisi tentang hukum-hukum I’tiqadiyah artinya

  1. Al Qur’an berisi hukum-hukum akhlak manusia
  2. Al Qur’an berisi tentang keimanan
  3. Al Qur’an berisi tentang kisah kehidupan kaum terdahulu
  4. Al Qur’an berisi tentang ibadah dan muamalah
  5. Al Qur’an berisi tentang kabar gembira dan peringatan

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: B. Al Qur’an berisi tentang keimanan.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban B benar, dan 0 orang setuju jawaban B salah.

Al Qur’an berisi tentang hukum-hukum I’tiqadiyah artinya al qur’an berisi tentang keimanan.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Al Qur’an berisi hukum-hukum akhlak manusia menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. Al Qur’an berisi tentang keimanan menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban C. Al Qur’an berisi tentang kisah kehidupan kaum terdahulu menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Al Qur’an berisi tentang ibadah dan muamalah menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Al Qur’an berisi tentang kabar gembira dan peringatan menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah B. Al Qur’an berisi tentang keimanan

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.


Alquran berisi hukum-hukum itiqadiyah artinya pernyataan tersebut adalah


Sebagai sumber utama hukum dalam agama Islam, Al-Qur'an memiliki kandungan yang sangat lengkap tentang semua permasalah yang ada di dunia ini. Namun, harus di sadari bahwa kemampuan kita yang terbatas terkadang belum bisa memahami dengan benar apa yang di maksud dalam ayat yang terkandung dalam Al-Qur'an tersebut. Mengapa demikian? Karena sebagian dari ayat - ayat Al Quran bersifat global atau umum sehingga kita menjadi bingung sendiri.

Didalam Al-Qur'an sendiri terkandung hukum - hukum I’tiqadiyah, hukum Khuluqiyah dan hukum Amaliyah. Apakah yang dimaksud dengan ketiga hukum tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

Hukum I'tiqadiyah adalah hukum yang berisi tentang hal-hal yang tidak berhubungan dengan tata cara dalam beramal. Misalnya tentang  I’tiqad (kepercayaan) terhadap rububiyah Allah Subhanahu Wata'ala dan kewajiban untuk beribadah kepadaNya, dan juga beri’tiqad terhadap rukun-ru­kun iman yang lain. Hal tersebut dikatakan sebagai ashliyah (pokok agama).

Hukum Khuluqiyah adalah hukum yang berhubungan dengan apa yang diwajibkan kepada seorang mukallaf, seperti meningkatkan moral, budi pekerti, adab, sopan santun, dan menjauhkan diri dari sikap dan perbuatan yang tercela.


Sementara hukum Amaliyah adalah hukum tentang segala apa yang berhubungan dengan tata cara dalam beramal, misalnya tata cara mengerjakan shalat, zakat, puasa dan seluruh hukum-hukum amaliyah yang lainnya. Bagian ini disebut sebagai  far’iyah (cabang agama), karena itu di­bangun di atas I’tiqadiyah. Benar dan rusaknya amaliyah yang kita kerjakan akan sangat tergantung dari benar dan tidaknya  I’tiqadiyah tersebut.

Hukum Amaliyah ini di bagi menjadi dua macam, yaitu:

  • Hukum Ibadat, yakni hukum amaliyah yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan
  • Hukum muamalat, yakni hukum amaliyah yang mengatur tentang hubungan seorang mukallaf antara yang satu dengan lainnya.

Maka sebuah akidah yang benar adalah fundamental untuk bangunan sebuah agama dan merupakan salah satu dari syarat sahnya amal yang kita lakukan. 

Allah Subhanahu Wata'ala telah berfirman dalam surah Al-Kahfi ayat ke110, yaitu sebagai berikut:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Artinya: “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhan­nya.” (QS. Al-Kahfi: 110) Kemudian firman Allah Subhanahu Wata'ala dalam surah A-Zumar ayat 65 sebagai berikut:

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Artinya: “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu ter­masuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65) Dan firman Allah Subhanahu Wata'ala dalam surah Az-Zumar ayat 2 dan 3, berikut ini:

إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ

أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ۚ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ

Artinya:

2. Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.


3. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (QS. Az-Zumar: 2-3)

Ayat-ayat Al-Qur'an yang memiliki kandungan makna seperti di atas jumlahnya banyak,  dimana ayat - ayat tersebut menunjukkan bahwa segala amal tidak akan diterima jika tidak bersih dari perbuatab syirik. Oleh karena itu, maka perhatian Nabi SAW yang pertama kali adalah tentang akidah. Dan hal pertama yang diserukan oleh  para Nabi dan Rasul Allah SWT kepada kaumnya adalah untuk menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukannya dengan segala sesuatu selain DIA.

Sebagaimana firman Allah Subhannahu Wata’ala dalam surah An-Nahl ayat ke 36 di bawah ini:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (An-Nahl: 36)

Dan juga firman Allah Subhanahu Wata'ala dalam surah Al-A'raf ayat 59, 65, 73 dan 85 berikut ini:

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ

وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ هَٰذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً ۖ فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ ۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Artinya:

59. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya". Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).

65. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"

73. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih".

85. Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman".


Demikianlah uraian artikel tentang Pengertian Hukum I'tiqadiyah, Hukum Khuluqiyah Dan Hukum Amaliyah. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan Anda semua.