Lihat Foto KOMPAS.com - Masalah sosial menjadi kondisi yang tidak diinginkan ada di dalam masyarakat. Masalah sosial dapat mengganggu ketenteraman masyarakat. Perlu adanya tindakan bersama untuk mengatasi atau memperbaiki masalah sosial. Dalam buku Pengendalian Masalah Sosial Melalui Kearifan Lokal (2015) karya Masrizal dan teman-teman, masalah sosial merupakan permasalahan yang muncul dalam masyarakat, bersifat sosial dan lembaga kemayarakatan. Masalah sosial timbul karena adanya ketidaksesuaian unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, di mana dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tertentu. Baca juga: Masalah Sosial: Definisi dan Faktor Penyebabnya Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, beberapa masalah sosial di lingkungan tempat tinggal, di antaranya Masalah kemanan kerap terjadi di lingkungan tempat tinggal dengan adanya pencurian bahkan perampokan. Umumnya perncurian dan perampokan terjadi karena lemahnya keamanan di lingkungan rumah. Namun terkadang pencuri, maling, dan perampok juga menyasar rumah dengan kemanan tinggi. Usaha yang bisa dilakukan seperti:
SampahSampah bisa menjadi masalah sosial di lingkungan tempat tinggal jika masyarakatnya sering membuang sampah sembarangan. Baca juga: Penerapan Ilmu Sosiologi untuk Mengatasi Masalah Sosial Hal tersebut membuat lingkungan menjadi kotor dan menyebabkan bau tidak sedap di lingkungan rumah. Tentu hal ini akan mengganggu kenyamanan dan ketentraman masyarakat. Oleh : Hartiwi ——— Manusia selain sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial, di mana ia akan membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, manusia tentunya tidak lepas dari berbagai permasalahan. Masalah yang timbul pada manusia sebagai makhluk individu adalah masalah yang bersumber dari diri sendiri seperti rasa sakit hati, kecewa, merasa tidak mampu, dan rasa yang tidak mengenakkan lainnya. Setiap manusia pasti pernah mempunyai masalah dalam kehidupannya, baik masalah berat maupun ringan. Berat ringan masalah sangat tergantung pada bagaimana kita menyikapi masalah tersebut. Bisa saja masalah ringan akan terasa berat jika kita salah dalam menyikapi masalah tersebut dan begitu pula sebaliknya akan terasa ringan dalam menghadapi masalah berat jika kita tepat dalam menyikapi masalah tersebut. Kita ketahui bersama bahwa manusia akan dihadapkan pada suatu masalah sebagai ujian hidup di dunia ini, sebagaimana firman Allah QS. 3 : 186 sebagai berikut: لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا ۚ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ Artinya : Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. Berdasarkan firman Allah di atas, kita harus berusaha untuk menghadapi masalah tersebut. Mungkin beberapa hal di bawah ini dapat kita lakukan untuk meringankan atau mengatasi masalah yang kita alami, yaitu dengan:
نالْخَاشِعِيعَلَىإِلَّالَكَبِيرَةٌوَإِنَّهَاوَالصَّلَاةِبِالصَّبْرِوَاسْتَعِينُوا Yang artinya: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. Cara Allah SWT menolong kita dalam menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi, bisa melalui orang-orang di sekitar kita dengan mengirimkan orang tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi. Bisa juga Allah SWT memberikan pemahaman pada kita untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Tugas kita adalah jangan pernah berputus asa dalam berdoa, berusaha dan menyerahkan semua pada Allah SWT.
سْرًالْعُسْرِمَعَإِنَّايُسْرًاالْعُسْرِمَعَفَإِنَّ Yang artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama dengan kesusahan dan kesempitan itu terdapat kemudahan dan kelapangan.
ۖ لَكُمْخَيْرٌوَهُوَشَيْئًاتَكْرَهُواأَنْوَعَسَىٰ عْلَمُونَلَاوَأَنْتُمْيَعْلَمُوَاللَّهُ ۗلَكُمْشَرٌّوَهُوَشَيْئًاتُحِبُّواأَنْوَعَسَىٰ Yang artinya: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. Di sini kita harus belajar menerima hal yang tidak cocok karena barangkali hal ini yang akan membawa kita kepada takdir terbaik kita.
Semoga dengan beberapa usaha ini akan membantu meringankan menyelesaikan permasalahan yang ada. Aamiin. sulsel.bnn.go.id, Makassar – Masalah adalah sesuatu hal yang tidak akan terpisahkan dari kehidupan seseorang. Bisa dikatakan bahwa hal ini akan selalu menjadi bagian dari kehidupan kita. Seperti kata pepatah, bahwa tidak ada orang di dunia ini yang akan tidak akan mendapatkan masalah. Semua manusia entah kaya atau miskin, tampan atau jelek, lelaki atau pria, remaja atau dewasa akan selalu berhadapan dengan masalah. Ia bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi kita dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Sebenarnya masalah timbul karena dari dalam dirinya sendiri. Mudah atau rumitnya sebuah masalah adalah hanya sebuah prasangka dari individu semata. Prasangka itu muncul akibat kurang seimbangnya kenginan dan kenyataan yang harus dihadapi. Dan prasangka yang berlebihan ini akan mengakibatkan terganggunya psikologis seseorang yakni berupa tekanan atau depresi. Tipe kepribadian manusia sangat beragam, berbeda individu, maka berbeda pula caranya untuk menyelesaikan sebuah masalah. Tidak semua orang akan mempunyai strategi khusus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas cara menyelesaikan masalah menurut psikologi. ” Penghalang Mental di Dalam Proses Penyelesaian Masalah ” Sebelum kita menginjak bagaimana cara menyelesaikan masalah menurut psikologis. Terlebih dahulu, kita harus mengetahui apa saja penghalang mental seseorang yang menjadi sebuah penghambat dalam proses penyelesaian sebuah masalah. Beberapa yang termasuk penghalang mental tersebut adalah : © Functional fixedness (keterpakuan fungsional) Adalahpengertian dari seseorang yang memiliki sebuah anggapan bahwa fungsi dan kegunaan suatu objek atau benda mempunyai kecenderungan yang stabil dan menetap sepanjang waktu. Atau bisa disebut sebagai seseorang yang hanya melihat benda seperti yang dibuat oleh penciptanya. Jadi, individu yang memiliki mental seperti ini akan cenderung tidak mau melihat peluang lain dan justru malah terpaku dengan satu hal. © Mental set (keajegan mental) Adalah kecenderungan seseorang untuk tetap mempertahankan suatu aktivitas yabg berhubungan dengan fungsi mental dimana hal tersebut telah dilakukan secara berulang-ulang namun tetap berhasil menyelesaikan sebuah masalah walaupun dalam situasi berbeda. © Perceptual added frame (pemahaman bingkai persepsual) Adalah keadaan tanpa sadar seseorang yang saat menghadapi masalahg dihadp melihat dirinya dikelilingi oleh masalah yang dihadapinya. Padahal, sebenarnya bingakai itu tidak ada atau tersamar sehingga akan membatasi gerak langkah seseorang untuk mencari jalan keluar bagi masalahnya. Berikut ini terdapat beberapa cara yang bisa dipakai untuk menyelesaikan masalah ditinjau dari segi psikologi, antara lain: 1. Sadar Akan Masalah Langkah pertama seseoramg dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah dengan menyadari akan adanya permasalahan yang terjadi. Seseorang harus sadar bahwa ia sedang dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan sebuah solusi. Dengan begitu, seseorang akan merasa memiliki sebuah kesulitan yng harus segera diselesaikan dengan baik. 2. Paham Akan Masalah Setelah menyadari bahwa seseorang tersebut sedang menghadapi masalah, maka hal yang tak kalah pentingnya adalah memahami kemudian menjabarkan masalah yang terjadi. Pemahaman akan masalah ini memerlukan adanya diagnosis pada suatu kejadian. Kita perlu sekali untuk memfokuskan seluruh perhatian kita terhadap masalah yang dihadapi. Jadi, seseorang sangat membutuhkan informasi yang banyak agar dapat memahami masalah secara utuh. 3. Ketahui Penyebab Masalah Tidak ada asap tanpa api, tidak ada masalah tanpa penyebab. Hal inilah yang sekiranya harus dijadikan sebuah acuan bahwa setiap masalah terjadi karena adanya penyebab yang memicunya. Setelah kita menyadari dan memahami benar akan masalah tersebut, hal yang perlu kita perhatika selanjutnya adalah mengetahui secara mendalam apa penyebab munculnya masalah tersebut. Dengan mengenali masalah, kita akan lebih mudah memecahkan sebuah masalah. 4. Mulai Sederhanakan Masalah Bukan tidak mungkin, bahwa yang membuat masalah menjadi rumit dan tak kunjung reda adalah dari dalam diri kita sendiri. Tak jarang kita sering membuat diri kita terpuruk sendiri pada suatu keputusasaan. Masalah bisa menjadi semakin kompleks dan rumit akibat dari persepsi yang ternyata dibangun dari kita sendiri. Misalnya saja, kita terlalu terputuk dan menangisi berlebihan tentang permasalahan yang sedang kita hadapi. Maka dari itu, hal yang paling bijak adalah segera sederhanakan masalah kita dengan begitu sederhana pula solusi yang akan kita dapat. 5. Fokus Pada Solusi Hindari untuk berfokus terus-menerus terhadap masalah kita karena sikap ini malah akan membuat kita terlalu ‘manja’ dan sibuk mengasihi diri sendiri. Menyadari masalah yang sedang kita hadapi memang penting, akan tetapi terlalu berfokus pada masalah yang dihadapi juga tidak baik. Bagi fokusmu terhadap upaya untuk mencari solusi berupa tindakan nyata untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang kamu hadapi. 6. Kenali Kemungkinan Penyelesaian Setelah kamu fokus akan solusi penyelesaian masalah yang sedang dihadapi, langkah selanjutnya adalah mengenali dan mengklasifikasikan beberapa kemungkinan akan sebuah bentuk kemungkinan penyelesaian suatu masalah. Kamu bisa membuat daftar atau tabel untuk mengkategorikan beberapa kemungkinan solusi untuk menyelesaikan masalahmu. 7. Menemukan Strategi Penyelesaiannya Setelah mengetahui beberapa kemungkinan solusi untuk menyelesaikan sebuah masalah tersebut, maka segera menemukan strategi penyelesaiannya, startegi yang baik diperlukan untuk menyelesaikan amasalh secara bijak. Dalam fase ini, seseorang sudah paham betul akan situasi masalah dan penyelesaian yang efektif dalam menghadapi masalah. 8. Tinjau Kemungkinan Implementasi Pemecahannya Setelah keputusan final kita ambil, maka periksa serta evaluasi lagi pilihan tersebut. Perhatikan dan pertimbangkan bentuk implementasinya. Apakah memang benar solusi tersebut rasional dan logis? Jika iya lanjutkan dengan tahapan berikutnya. 9. Jangan Mengeluh Berlebihan Sikap mengeluh hanya akan mendoktin otak untuk menganggap bahwa suatu permasalahan itu semakin rumit, kompleks, sulit dan tidak mudah untuk diselesaikan. Ini bukan sikap psikologis yang baik, maka dari itu ganti keluhanmu dengan tindakan yang lebih nyara. 10. Segera Ambil Tindakan Seberapa paham pun kamu terhadap suatu masalah, seberapa fokus pun kamu dalam mencari solusinya, dan seberapa hebat pun kamu dalam mengatur strategi sebuah penyelesaian masalah, tanpa adanya tindakan yang nyata adalah sia-sia. Tidak akan ada perubahan yang dapat kamu ambil jika kamu tidak melakukan tindakan apapun. 11. Atur Emosi Pola pikir seseoang dengan emosi yang dihasilkan adalah dua hubungan yang saling berkaitan. Pengaturan kecerdasan emosional dalam psikologi yang baik akan berpengaruh kepada pengembangan pola pikir yang baik juga, begitupun sebaliknya. Ketika seseorang tidak mampu menegendalikan emosinya maka dia tidak dapat berpikir jernih sehingga dia juga akan sulit menyelesaikan masalah yang dihadapi. 12. Berpikir Logis Setelah kamu bisa mengendalikan emosimu, maka hal yang tidak kalah pentingnya adalah selalu berusaha untuk berpikir secara logis dan rasional. Berpikir secara logis akan mempengaruhi pola pikir yang kamu miliki. Ketika seseorang berpikir positif dan logis, maka hal-hal yang dia lakukan juga berpositif khususnya dalam penyelesaian masalah. 13. Bersikap Proporsional Bersikap proporsional berarti kita terkukung oleh pikiran atau hal-hal yang bersifat negatif yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang. Manusia hanya dapat berfikir jernih dan baikketika dalam keadaan yang rileks dan nyaman. Seringkali, individu akan cenderung stress, marah atau sedih ketika menghadapi masalah yang terjadi. Hal ini malah akan membuatnya sulit untuk menyelesaikan masalahnya. Demikian beberapa cara menyelesaikan masalah menurut psikologi. Agaknya masalah bukanlah sesuatu yang harus kamu terlalu takuti karena tidak ada masalah tanpa solusi. Dan ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu tahap yang harus kamu lalui untuk proses pendewasaan diri. Jangan lupa untuk menambah wawasanmu dengan membaca berbagai disiplin ilmu psikologi seperti psikologi perkembangan anak usia dini, psikologi remaja, psikologi agama, psikologi olahraga, psikologi komparatif, psikologi eksperimen, psikologi warna, psikologi diagnostik, psikologi cinta, psikologi perkembangan, psikologi industri dan organisasi dan psikologi yang lain. Semoga bermanfaat. BNNP SULAWESI SELATAN Instagram : @infobnn_prov_sulsel Facebook : @Humas BNN Provinsi Sulawesi Selatan Twitter : @humasBNNsulsel |