10 pemain basket terbaik yang pernah ada 2022

Beberapa waktu lalu, salah satu media olahraga terbesar di dunia, ESPN, merilis daftar 100 pemain terbaik untuk NBA 2020 – 2021. Daftar seperti ini sudah menjadi bagian dari rutinitas ESPN setiap tahunnya, jelang musim dimulai. Tak hanya untuk kelas NBA bahkan, mereka mengeluarkan daftar seperti ini untuk pemain SMA dan pemain kampus.

Pun demikian, di level NBA, daftar yang dikeluarkan ESPN selalu memantik perdebatan. Pasalnya, tak sedikit pemain yang merasa dirinya layak mendapat peringkat lebih tinggi dan semacamnya. Namun, ya seperti itulah risiko mengeluarkan tulisan yang penuh dengan relativitas. Ya, kata terbaik, seperti kata-kata sifat lainnya, akan selalu memiliki beragam standar, tidak akan pernah sama untuk semua orang.

Atas hal itu, kami pun tergerak untuk mengeluarkan daftar sendiri. Ini jadi daftar pertama yang dikeluarkan oleh Mainbasket. Kami tidak akan menghitung sampai 100 pula, kami batasi daftar ini hanya berisi 20 pemain. Pemain-pemain ini yang nantinya akan terus menghiasi pemberitaan-pemberitaan media basket dunia sepanjang musim 2020 – 2021.

1. LeBron James

Tidak menempatkan LeBron James sebagai pemain terbaik NBA sekarang atau mungkin dalam lima musim ke belakang tentunya perlu dipertanyakan. Utamanya jelang musim baru ini, prestasi musim lalu LeBron dengan Lakers semakin mengukuhkan posisinya di puncak pemain terbaik NBA. Pujian MVP dua musim terakhir NBA, Giannis Antetokounmpo, bahwa LeBron adalah pemain terbaik di dunia juga semakin menguatkan semuanya.

2. Kevin Durant

Perdebatan baru akan muncul setelah kita melewati LeBron. Pilihan kami jatuh kepada Kevin Durant. Ya, meski pemain yang akrab disapa KD ini tak main sama sekali musim lalu, beberapa tangkapan kamera sesi latihan KD menunjukkan bahwa ia masih pemain yang sama. Di samping itu, meski banyak pemain terpengaruh pascasembuh dari cedera Achilles, gaya bermain KD yang flamboyan tapi mematikan membuat kami yakin tak banyak yang berubah darinya.

3. Giannis Antetokounmpo

Dua gelar MVP beruntun Giannis membuktikan dominasinya di liga. Berbeda dengan LeBron yang kini bermain penuh dengan kecerdikan, Giannis penuh dengan kekuatan. Perlu diingat, rangkaian kemenangan Bucks di dua musim terakhir terjadi karena mereka berpusat pada Giannis. Terlebih musim lalu, kehebatan Giannis semakin terasa setelah semua catatan apiknya terjadi hanya dengan ia turun tak lebih dari 30,4 menit per gim. Kekurangan Giannis ketimbang KD di daftar ini adalah paket ketangkasannya. Jika Giannis semakin baik dalam melantun bola serta menembak jarak jauh, maka ia layak menggeser posisi KD.

4. Anthony Davis

Keberhasilan Los Angeles Lakers meraih gelar juara memang tak lepas dari peran LeBron. Namun, LeBron sendiri sudah memberikan tongkat estafet kepada rekannya, Anthony Davis, sebagai opsi utama serangan Lakers. Davis berada di peringkat empat karena kehebatannya di dua bagian permainan. Sepanjang musim lalu, Davis menunjukkan bahwa ia bisa mengancam lawan dari segala lini dengan statistik poin dan akurasi tripoinnya. Di sisi sebaliknya, ia juga menjadi tembok terbesar lawan untuk menyerang Lakers dengan jangkauan serta kemampuannya membaca permainan lawan.

5. Luka Doncic

Ada beberapa nama yang bersaing ketat sebelum akhirnya Luka Doncic kami pilih di urutan kelima. Fakta bahwa Luka melakukan segalanya di musim keduanya di NBA adalah faktor besar dalam pemilihan ini. Selain itu, tanpa bantuan yang berarti seiring cedera yang terus mendera Kristaps Porzingis, Luka mampu membuktikan bahwa ia adalah pemain menyerang yang cukup komplet. Luka juga kami jagokan untuk meraih gelar MVP musim depan.

6. James Harden

Dengan segala drama yang terjadi di jeda musim ini, James Harden tetaplah pemain paling “mengerikan” di NBA saat menyerang. Meski kita semua tahu bahwa ia akan melakukan geraka step back yang menjadi andalannya, tetap saja lawan-lawan kesulitan menemukan jawabannya. Kini Harden dihadapkan pada pembuktian kemampuannya untuk bekerja lebih secara tim. Dengan wajah-wajah baru di tubuh Houston Rockets atau mungkin tim barunya nanti.

7. Stephen Curry

Hampir serupa dengan Kevin Durant, Stephen Curry lebih banyak menghabiskan musim 2019 – 2020 di ruang perawatan. Cedera yang silih berganti membuat ia dan Golden State Warriors akhirnya hanya menjadi penonton dari ketatnya persaingan Wilayah Barat. Namun, sekali lagi, serupa dengan Durant, Curry bukanlah pemain yang butuh eksplosivitas dalam menyerang lawan. Selama ada celah dan tangannya tak bermasalah, maka Curry tetap akan jadi ancaman luar biasa untuk garis tripoin lawan.

8. Kawhi Leonard

Sejak final NBA 2014, Kawhi Leonard telah menasbihkan dirinya sebagai salah satu two-way player terbaik di liga (jika bukan yang terbaik). Dengan postur yang cukup tepat, Kawhi seolah sanggup menjaga seluruh pemain lawan dari garda sampai senter. Ditambah kemampuannya sebagai pencetak angka yang baik, utamanya di area midrange, maka Kawhi layak mendapat peringkat ini.

9. Nikola Jokic

Nikola Jokic adalah ssebuah keajaiban yang jarang terjadi di NBA. Seorang senter, tidak atletis, kemampuan memberi umpan dan menembak yang baik, mungkin Jokic adalah makna sebenarnya dari senter modern yang selama ini disebut-sebut banyak pihak. Secara bertahan, memang Jokic belum cukup tangguh, tapi hal itu ia bisa tanggulangi dengan kemampuan membaca gim yang baik. Ditambah prestasi Denver Nuggets yang terus melejit, Jokic jelas masuk 10 pemain terbaik di liga.

10. Jimmy Butler

Separuh daftar ini akan kami tutup degan sosok Jimmy Butler. Kita semua sudah tahu bahwa Jimmy terbatas dalam menyerang (akurasi tripoin yang buruk), tapi ia berhasil membuktikan, dengan sistem dan personel yang tangguh, ia bisa melaju jauh. Miami Heat ia bawa ke final. Dengan Goran Dragic dan Bam Adebayo cedera, Jimmy masih sanggup memaksa Lakers main enam gim. Dalam pola permainan satu lawan satu, Jimmy nyaris tak terhentikan. Mungkin ia adalah tiga pemain isolation terbaik di liga.

11. Bradley Beal

Waktunya memberikan penghormatan untuk seorang Bradley Beal. Dengan pemain yang tidak cukup mentereng dan ditinggal John Wall cedera dalam dua musim terakhir, Beal justru terus menunjukkan peningkatan. Puncaknya, ia finis di urutan kedua daftar top skor liga musim lalu. Tak hanya membukukan 30,5 poin per gim, Beal juga menunjukkan efektivitas serangan terbukti dengan eFG% 52 persen, sebuah catatan yang cukup tinggi untuk pemain yang melepaskan lebih dari 22 percobaan per gim.

12. Damian Lillard

Damian Lillard adalah point guard terbaik kedua di liga, tepat di belakang Stephen Curry. Jika Curry flamboyan, maka Lillard justru sebaliknya. Ia tangguh dan penuh aura mematikan. Ditambah jarak tembak yang semakin tidak masuk akal, Lillard kini jadi semakin menyulitkan untuk dijaga. Pekerjaan rumah yang tersisa kini adalah pembuktian sejauh apa ia mampu memimpin Blazers melaju di playoff.

13. Trae Young

Trae Young memang belum bisa berbicara banyak secara tim, namun catatan individualnya benar-benar luar biasa. Andai saja Trae memiliki postur yang serupa dengan Luka, mungkin kita akan melihat duel selayaknya Magic Johnson dan Larry Bird. Ya, postur membuat Trae sedikit terbatas dalam menyerang lawan, tapi ia memiliki paket subtitusi lainnya dalam kecerdikan dan jarak tembak yang bisa dibilang serupa dengan Lillard dan Curry. Finis di urutan empat top skor musim lalu di tahun keduanya di liga sudah cukup membuktikan bahwa Trae akan menjadi wajah baru lainnya di NBA masa-masa mendatang.

14. Kyrie Irving

Secara performa individu, tak banyak yang berubah dari Kyrie musim lalu dengan masanya bersama Cleveland Cavaliers di 2015. Namun, Kyrie terus terlihat tak menyatu dengan timnya. Hal ini menjadi pekerjaan rumah satu-satunya dan terbesar untuk Kyrie supaya kembali berhasil membawa pulang gelar juara. Di luar itu, Kyrie adalah pelantun bola terbaik dan pemain dengan trik serangan terbanyak di liga sekarang.

15. Donovan Mitchell

Sejak musim pertamanya di NBA, Donovan Mitchell sudah membuktikan dua hal. Pertama, ia adalah adalah seorang petarung yang tak mau kalah. Kedua, ia juga seorang pemimpin meski usianya masih muda. Secara konsisten ia bantu Utah Jazz lolos ke playoff dan menjelma menjadi kekuatan Wilayah Barat lagi, mengulang era John Stockton – Karl Malone dan Deron Williams. Mitchell juga terus mengembangkan kemampuannya sebagai fasilitator. Jika musim depan ini semakin membaik, bukan tidak mungkin Mitchell masuk ke 10 besar daftar ini musim depan.

16. Jayson Tatum

Teman satu angkatan Mitchell, namun memiliki perjalanan yang berbeda. Sebagai pilihan ketiga NBA Draft 2017, Jayson Tatum sudah mendapatkan ekspektasi tinggi begitu menginjakkan kaki di lapangan NBA untuk pertama kali. Pun demikian, tiga musim berjalan, ia juga berhasil membuktikan bahwa ia akan menjadi harapan Boston Celtics di masa-masa mendatang. Secara konsisten, Tatum terus menambah amunisinya dalam menyerang. Ia bukan seorang penembak tripoin andal di musim pertamanya, jauh dari musim lalu. Selain itu, dengan perawakan yang semakin kukuh, Tatum kini juga semakin tangguh dalam bertahan.

17. Chris Paul

Banyak yang mengira karier Chris Paul menuju akhir seiring dengan pertukarannya ke Oklahoma City Thunder musim lalu. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, ia kembali menunjukkan tajinya. Pemain yang akrab dengan akronim CP3 ini masih menunjukkan kapasitasnya sebagai jendral lapangan. Atas sumbangsihnya pula Thunder berhasil memaksa Rockets bermain tujuh gim di putaran pertama playoff. Musim depan ia akan membela Phoenix Suns. Dengan deretan pencetak angka di sekelilingnya yang lebih baik dari musim lalu, jangan kaget jika CP3 mungkin masuk lima besar daftar asis terbanyak liga.

18. Jamal Murray

Serupa dengan rekan satu timnya, Nikola Jokic, Jamal Murray memiliki perjalanan karier yang menarik. Ia tak langsung meledak di awal kariernya, bahkan tidak di dua tahun pertamanya. Namun, lambat tapi pasti, ia menjelma menjadi garda yang cukup komplet. Playoff musim lalu jadi pembuktian pertama Murray sebagai pemain elite NBA. Namun, kini tantangan semakin besar. Ia menghadapi ekspektasi yang tak lagi rendah dan jika ia mampu menjawab dengan tepat, maka Murray mungkin jadi 10 pemain terbaik NBA musim depan.

19. Joel Embiid

Joel Embiid memang mengalami penurunan secara statistik, namun perlu dipahami bahwa Sixers musim lalu benar-benar tidak jelas. Skuat penuh dengan pemain besar tanpa adanya penembak jitu membuat Embiid juga tampak kebingungan. Penurunan statistik yang terjadi juga karena Embiid mengalami pengurangan menit bermain dan jumlah percobaan menembak. Jika Sixers kembali memusatkan permainan mereka kepada Embiid, maka kita akan kembali melihat kehebatan Embiid.

20. Devin Booker

Perjalanan heroik Phoenix Suns musim lalu, utamanya di dalam "gelembung" adalah salah satu bukti bahwa Devin Booker adalah pemain penting di NBA. Dengan skuat muda dan bisa dibilang kelas medioker, ia mampu membawa Suns sangat dekat dengan playoff. Ini adalah pencapaian terbaik Suns dalam kurun lima tahun terakhir. Booker akan semakin menakutkan musim depan seiring kedatangan Chris Paul, sosok veteran yang ia butuhkan. Kehebatan Booker adalah mencetak angka dengan efektif. Catatan 26,6 poin per gimnya musim lalu tercipta dengan efektivitas tembakan 54,4 persen. 

Foto: NBA

Siapa pemain basket terbaik di dunia?

Apakah ada orang Indonesia di NBA?

Apakah yang dimaksud dengan istilah NBA?

Posisi apa saja dalam permainan bola basket?

20 pemain NBA terhebat sepanjang masa

Di bar dan ruang olahraga di seluruh dunia, perdebatan tentang siapa yang merupakan pemain NBA terhebat sepanjang masa mengamuk setiap hari. Apakah itu Michael? Apakah itu lebron? Apakah tidak mungkin menjawab? Mungkin.

Namun ada daftar pemain yang layak dipertimbangkan di antara yang terbaik untuk dimainkan di NBA, dan beberapa di antaranya tidak siap untuk diskusi. Kami telah memilih 20 pemain terbaik kami, mungkin milik Anda terlihat sedikit berbeda.

Jadi, ini adalah panggilan yang sulit untuk dilakukan dan akan diperdebatkan sampai akhir zaman, tetapi ini adalah pemain NBA 20 teratas kami sepanjang masa.

20. Dirk Nowitzki

Kejuaraan NBA tunggal yang paling mengesankan selama 20 tahun terakhir bisa dibilang berasal dari tim Dallas Mavericks 2011 yang dipimpin oleh Dirk Nowitzki.

Tim ini menjatuhkan Miami Heat di tahun pertama mereka sebagai Big 3 ketika LeBron, Wade, dan Bosh berada di masa jayanya. Nowitzki memimpin Mavericks tanpa all-stars atau pemain lain saat ini rata-rata lebih dari 16 poin per pertandingan musim itu. Tim All-Star 14 kali, 4 kali ke-1 semua NBA, dan 2007 NBA MVP rata-rata 20,7 poin dan 7,5 rebound per pertandingan selama karirnya saat ia merevolusi permainan, mengubah 7-footers menjadi penembak 3 poin dan pembuat permainan bermain .The 14-time All-Star, 4-time 1st team All NBA, and 2007 NBA MVP averaged 20.7 points and 7.5 rebounds per game over his career as he revolutionised the game, turning 7-footers into 3-point shooters and play-makers.

Nowitzki berada di urutan ke-12 sepanjang waktu dalam 3-pointer, yang sangat mengesankan karena ukurannya dan bagaimana NBA tidak seberat 3 poin untuk paruh pertama karirnya.

19. Kevin Garnett

Salah satu pemain NBA yang paling ditakuti di tahun 2000 -an, Garnett melakukan semuanya di NBA. Setelah 12 musim dengan Minnesota Timberwolves, Garnett membentuk 3 besar di Boston untuk memenangkan gelar NBA pertamanya pada tahun 2008. Pada tahun yang sama ia adalah pemain defensif NBA tahun ini dan juga tim pertama semua NBA. Garnett memiliki 4 tim utama semua pilihan NBA total dan 15 pilihan all-star.

Dia juga berada di tim pertama semua tim defensif 9 kali dan merupakan pemimpin liga 4 kali dalam rebound per pertandingan. Salah satu pemain NBA paling efektif sepanjang masa rata-rata double-double untuk karirnya dengan 17,8 poin dan 10 rebound per game. One of the most effective NBA players of all time averaged a double-double for his career at 17.8 points and 10 rebounds per game.

18. Jerry West

Bermain dari tahun 1960 hingga 1974, Jerry West berhasil mencapai final NBA 9 kali dalam karirnya hanya memenangkan 1 kejuaraan. West memiliki rata -rata karir yang konyol 27 poin dan 6,7 assist per game dan meningkatkan poin per game rata -rata menjadi 29,1 untuk karirnya di babak playoff.West had a ridiculous career average of 27 points and 6.7 assists per game and bumped up his points per game average to 29.1 for his career in the playoffs.

Dia juga seorang All-Star 14 kali yang secara mengesankan dicapai setiap tahun dalam karir NBA-nya.

Dampak Jerry West pada permainan itu sangat hebat sehingga ia masih siluet pada logo merah dan biru NBA.

17. Julius Erving

Dr J adalah salah satu pemain paling berpengaruh sepanjang masa karena dia adalah pemain pertama yang benar-benar menjadi pemain di atas-rim, melempar Dunks yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya pada tahun 1970-an. Erving kemungkinan akan lebih tinggi dalam daftar hebat sepanjang masa jika dia tidak menghabiskan paruh pertama karirnya di ABA sebelum bergabung dengan NBA.

Di NBA, Erving memenangkan Kejuaraan NBA 1983 dan merupakan All-Star di setiap 11 musimnya. Erving juga merupakan seleksi All-NBA 5 kali dan pemilihan tim all-defensif 1 kali karena permainannya yang serba bisa.

Permainan all-around itu diabaikan oleh banyak orang ketika berbicara tentang Erving karena ia rata-rata 22 poin, 6,7 rebound, 3,9 assist, 1,8 mencuri, dan 1,5 blok dalam karir NBA-nya.Erving as he averaged 22 points, 6.7 rebounds, 3.9 assists, 1.8 steals, and 1.5 blocks in his NBA career.

16. Karl Malone

Karl Malone adalah salah satu pemain paling dominan di NBA selama 3 dekade. Dia rata -rata setidaknya 22 poin per pertandingan dalam satu musim di masing -masing tahun 80 -an, 90 -an, dan 2000 -an dengan satu musim mencapai 31 poin per pertandingan.He averaged at least 22 points per game in a season in each of the 80s, 90s, and 2000s with one season topping 31 points per game.

Malone mungkin menjadi top 10 sepanjang masa jika dia membawa pulang kejuaraan dan Jazz Utah tidak menghadapi Michael Jordan dan Bulls di kedua penampilan final.

Sejauh ini dalam daftar ini, Malone memiliki tim pertama semua pilihan NBA sejauh ini dengan 11 dan juga memenangkan 2 MVP liga. Malone juga memuji rata -rata karier yang mengesankan sebesar 25 poin dan 10 rebound per game.

15. Musa Malone

Ini adalah peringkat sepanjang masa yang lebih tinggi untuk Musa Malone daripada yang dimiliki banyak orang. & nbsp;

Dia agak dilupakan ketika berbicara tentang para hebat sepanjang masa tetapi dia memiliki 3 NBA MVP, diikat dengan Larry Bird dan Magic Johnson untuk ke-6 sepanjang masa. Dia agak terluka dengan bermain di ABA pada awal karirnya, seperti Julius Erving, tetapi Malone juga memenangkan Kejuaraan NBA 1983 dengan Erving dan dinobatkan sebagai Final MVP.

Pemain tim pertama All-NBA 8 kali rata-rata lebih dari 20 poin dan 12 rebound per pertandingan dan memimpin NBA 6 kali dalam rebound per pertandingan untuk musim itu. Rata -rata karir akan lebih mengesankan bagi Malone seandainya dia tidak bermain 11 menit atau kurang per pertandingan dalam 3 musim terakhirnya. The career averages would be even more impressive for Malone had he not played 11 minutes or less per game in his final 3 seasons.

14. Kevin Durant

Ini adalah pemain pertama dalam daftar yang masih aktif tetapi sudah memiliki prestasi karir untuk menempatkannya di 14 teratas sepanjang masa. Durant adalah juara NBA dua kali dan final MVP dan berada dalam posisi yang baik untuk menambahkan lebih banyak lagi pada akhir karirnya.

Penghargaan lainnya termasuk pemain College of the Year 2007, Rookie of the Year NBA 2008, NBA MVP 2014, 11 kali All-Star, dan 6-kali semua pemilihan tim NBA 1.

Beberapa mengatakan Durant adalah pencetak gol terbaik sepanjang masa sebagai pemain 7 kaki yang bermain seperti penjaga dan bisa melepaskan tembakannya kapan saja dia mau.

Dia memiliki rata-rata 27 poin per pertandingan dalam karirnya saat menembak lebih dari 38% dari jangkauan tiga poin rata-rata. Dengan 2 atau 3 kejuaraan lagi, Durant dapat menemukan dirinya di 5 pemain teratas sepanjang masa.. With 2 or 3 more championships, Durant could find himself in the top 5 players of all time.

13. Stephen Curry

Pemain aktif lainnya, Curry sudah menjadi nomor 1 yang konyol sepanjang masa dalam 3-pointer yang dibuat dan juara NBA 3 kali.

Curry juga memiliki awal yang lebih lambat untuk karirnya dan tidak membuat tim all-star sampai tahun ke-5 di liga, sesuatu yang sekarang telah dilakukannya 7 kali.

Namun, Curry telah membuat tim pertama semua NBA 4 kali dan memenangkan dua Liga MVP Awards. Tidak dikenal karena pertahanannya, Curry memimpin NBA dalam mencuri per game pada tahun 2016 meskipun tidak ditunjuk untuk tim pertama atau 2 semuanya pertahanan sekali dalam karirnya.

Curry memiliki rata -rata karir 24 poin per game dan rata -rata karir yang konyol sebesar 43% dari tiga. Dia dapat menemukan dirinya lebih tinggi dalam daftar ini jika dia memenangkan satu atau dua kejuaraan lain serta MVP lain karena dia masih rata-rata 32 poin per game pada tahun 2021 sebagai anak berusia 33 tahun.

12. Oscar Robertson

Oscar Robertson a.k.a ‘The Big O’ direkrut ke NBA pada tahun 1960 dan hanya di tahun ke-2 adalah pemain pertama yang rata-rata tiga kali lipat, Russell Westbrook adalah satu-satunya pemain lain yang melakukannya. Namun, Robertson masih satu -satunya pemain yang berada di 10 besar dalam poin per game dan assist per game untuk karirnya. Karenanya tempatnya sebagai salah satu pelintas terhebat dalam sejarah NBA.

Robertson juga memenangkan 1 kejuaraan dengan Milwaukee Bucks ketika ia bekerja sama dengan Lew Alcindor pada tahun 1971. Karier rata -rata untuk Robertson gila dengan 25,7 poin per game, 9,5 assist per game, dan 7,5 rebound per pertandingan.The career averages for Robertson are insane at 25.7 points per game, 9.5 assists per game, and 7.5 rebounds per game.

Statistik mengesankan lainnya adalah bahwa Robertson memimpin liga dalam assist per pertandingan 7 kali dalam 13 musim, memimpin liga dalam menit per pertandingan sekali dengan 45,6 per pertandingan, dan memimpin liga dalam mencetak sekali.

11. Hakeem Olajuwon

'The Dream' bermain 18 musim di NBA dan merupakan salah satu pusat paling dominan sepanjang masa.

Olajuwon memimpin Houston Rockets ke hanya 2 kejuaraan mereka di musim back-to-back di mana ia rata-rata 30,9 poin konyol, 10,7 rebound, 4,4 assist, dan 3,4 blok per pertandingan selama playoff dari dua kejuaraan berjalan.back-to-back seasons where he averaged a ridiculous 30.9 points, 10.7 rebounds, 4.4 assists, and 3.4 blocks per game during the playoffs of those two championship runs.

Seperti banyak hebat sepanjang masa, Olajuwon sama dominannya dengan akhir pertahanan seperti halnya dia melakukan ofensif, memimpin liga di blok per pertandingan 3 kali dengan satu musim rata-rata 4,6.

Beberapa penghargaan karier termasuk

• 12 kali all-star,

• 6 kali semua tim NBA 1,

• 2 Time Defensive Player of the Year, dan

• Liga 1 kali MVP sementara rata-rata 21,8 poin, 3,1 blok, dan 11,1 rebound per pertandingan untuk karirnya.

10. Bill Russell

Terkenal, Bill Russell memiliki kejuaraan NBA paling banyak dari setiap pemain dengan 11, semuanya dengan Boston Celtics. Tetapi Russell juga memenangkan dua kejuaraan perguruan tinggi dengan San Francisco Dons. Dia juga terikat untuk penghargaan NBA MVP ke -2 dengan Michael Jordan di 5.

Russell mungkin memiliki poin karier terendah per game rata -rata di daftar ini hanya dengan 15,1 poin tetapi dampaknya terasa di tempat lain di lapangan karena ia rata -rata 22,5 rebound per pertandingan yang gila.

NBA tidak melacak blok per game ketika Bill Russel bermain di tahun 1950-an tetapi para ahli yang memecah berapa banyak yang akan ia rata-rata mengatakan itu sekitar 8 per game yang akan menjadi yang paling sepanjang masa.

Bill Russell dengan sedih meninggal pada tanggal 31 Juli 2022.

9. Kobe Bryant

Almarhum Kobe Bryant adalah hal terdekat dengan Michael Jordan yang pernah dilihat NBA. Bryant adalah pencetak gol yang produktif rata-rata 25 poin per pertandingan, memimpin liga dalam mencetak dua kali, dan berada di urutan ke-4 sepanjang masa dalam total poin. Hal yang membedakan Bryant dari pencetak gol besar lainnya adalah kemampuannya untuk menang.

Bryant memenangkan 5 Kejuaraan NBA tetapi hanya memenangkan final MVP dua kali dibandingkan dengan Jordan memenangkan 6 Final MVP dari 6. Bagian dari mentalitas kemenangan itu juga berada di ujung pertahanan untuk Bryant karena ia adalah tim defensif All-NBA 9 kali-NBA 9 kali pilihan.. Part of that winning mentality was also on the defensive end for Bryant as he was a 9-time 1st-team all-NBA Defensive team selection.

Kobe juga memegang rekor untuk poin terbanyak ke -2 mencetak dalam pertandingan NBA di 81 dan mencetak 60 poin dalam pertandingan NBA terakhirnya pada usia 37 tahun.

Dia hampir mengakhiri karirnya sebagai karier 25, 5, dan 5 pemain, hanya hilang dengan hanya 4,7 assist per game.

8. Shaquille O'Neal

Mungkin pemain yang paling dominan dalam 50 tahun terakhir, Shaq tak terbendung karena ukuran dan atletisnya. Dalam 15 tahun pertama di liga, Shaq tidak pernah rata -rata di bawah 20 poin per pertandingan dan menembak 55% atau lebih tinggi setiap tahun dari lapangan.

O'Neal memenangkan 3 kejuaraan di Los Angeles dengan Kobe Bryant di mana Shaq adalah MVP final di masing -masing dan kemudian memenangkan 1 lebih banyak di Miami dengan Heat dan Dwayne Wade.

Shaq dominan ke mana pun ia pergi, memenangkan Associated Press Player of the Year di perguruan tinggi dan kemudian NBA Rookie of the Year dan merupakan MVP Liga NBA. O'Neal juga;

• All-Star 15 kali,

• 8 Time 1st Team Semua NBA,

• 2 kali juara skor NBA

• Rata -rata karir 23,7 poin, 10,9 rebound, dan 2,3 blok per game.

7. Tim Duncan

Duncan bukan pemain terbesar, paling atletis, atau paling mendominasi di liga tetapi akan mengalahkan Anda dengan keterampilan dan kecerdasan. Karenanya nama panggilan "The Big Fundamental."

Ini bisa jadi mengapa Duncan keluar dari 10 besar dalam beberapa daftar terbesar sepanjang masa tetapi dominan dalam arti menang, saat ia memimpin pasar kecil San Antonio Spurs ke 5 kejuaraan.

Duncan adalah final MVP untuk 3 dari kejuaraan itu dan juga MVP liga dua kali. Dia adalah tim pertama semua NBA 10 kali dalam karirnya serta pilihan all-star 15 kali. Duncan juga seorang pendukung defensif, dipilih untuk tim pertama selama 8 kali dalam karirnya.

Rookie of the Year 1998 melanjutkan untuk memiliki karier yang hebat dan selesai dengan rata -rata karir 19 poin per game, 2,2 blok per game, dan 10,8 rebound per game.

6. Larry Bird

Burung dan sihir adalah wajah NBA pada 1980 -an ketika mereka membawa persaingan dan kegembiraan kembali ke liga. Bird memimpin Celtics ke 5 penampilan final memenangkan 3 dari mereka dan 2 final MVP.

Dia adalah salah satu penembak 3 poin paling produktif sepanjang masa memenangkan kontes 3 poin 3 tahun berturut-turut dan merupakan anggota dua kali dari klub 50-40-90 untuk pemain yang menembak 50+% dari lapangan , 40+% dari tiga, dan 90+% dari garis lemparan bebas selama musim.

Larry Bird ditunjuk untuk All NBA 1st Team 9 kali dalam karirnya dan merupakan all-star 12 kali dalam 13 musim. Rookie of the Year 1980 memiliki karir yang mengesankan rata -rata 24,3 poin, 10 rebound, dan 6,3 assist per game.

Bird akan dikenang sebagai salah satu pemain terbaik tahun 1980 -an, serta kemampuannya untuk menembak bola dan mengambil alih permainan.

5. Magic Johnson

Magic dan Bird masuk pada pukul 5 dan 6 sepanjang masa tetapi apa yang memisahkan sihir vs saingannya, adalah faktanya sihir dan Lakers mendapatkan yang lebih baik dari Celtics, memenangkan 5 kejuaraan untuk Bird's 3. Dia juga mengalahkan Bird di Kejuaraan Perguruan Tinggi 1979.

Lakers pergi ke 9 total final di bawah sihir dan dia memiliki 3 final MVP. Seperti Bird, Magic adalah 3 kali NBA MVP dan All-Star 12 kali dalam 13 musim.

Magic adalah penyihir dengan bola, mungkin di mana ia mendapatkan nama Magic dan merupakan pemimpin musim 4 kali, serta musim dua kali, mencuri pemimpin. Magic rata-rata assist terbaik karier NBA sepanjang masa per game di 11,2 dan juga 19,5 poin untuk 7,2 rebound per game. Dia adalah orang lain yang membuat 5 pelintas teratas kami dalam sejarah NBA.Magic averaged an all-time NBA career-best assist per game at 11.2 and also 19.5 points to go with 7.2 rebounds per game. He is another one that makes our Top 5 passers in NBA History.

Ketika Johnson baru berusia 31 tahun ia didiagnosis dengan HIV yang menyebabkannya melewatkan 4 musim berturut -turut sebelum kembali untuk satu musim comeback heroik terakhir. Kami menilai sihir sebagai point guard terhebat dalam sejarah NBA.

Larry and Magic - Teman dan Rival!

4. Wilt Chamberlain

Chamberlain tampaknya seperti legenda perkotaan seperti statistik yang ia pasang pada 1960 -an dan awal 70 -an tidak seperti apa pun sejak atau sebelumnya.

Rata -rata karirnya adalah 30,1 poin, 22,9 rebound, dan 4,4 assist per game. Seperti Bill Russell, NBA tidak melacak blok per game tetapi ia dihitung dengan rata -rata 8 blok per game juga.. Like Bill Russell, the NBA didn’t track blocks per game but he was calculated to average 8 blocks per game as well.

Pada tahun 1962, Chamberlain rata -rata 50,4 poin yang absurd per game dan 100 poin dalam satu pertandingan, keduanya tertinggi yang pernah ada. Chamberlain memiliki rekor untuk sebagian besar poin per pertandingan dalam satu musim di 4 tempat teratas dengan Michael Jordan di urutan ke -5 dan bahkan tidak tutup pada 37 poin per pertandingan.

Prestasinya legendaris, telah dipilih sebagai all-star 13 kali, tim pertama 7 kali semua NBA, dan skor 7 kali dan juara rebound 11 kali.

Chamberlain juga pasti bosan satu tahun dan memutuskan untuk memimpin liga dalam assist dengan 8,56 per pertandingan pada tahun 1968.

Sulit untuk membandingkan Wilt Chamberlain dengan pemain lain karena ketika dia bermain, itu tidak nyata menjadi 7 kaki 1 dan pemain paling atletis sejauh ini. Akan sangat menarik untuk melihat Chamberlain melawan pemain yang lebih besar dan lebih atletis seperti NBA saat ini. Dengan seberapa dominannya dia, mengejutkan dia hanya juara NBA 2 kali itulah sebabnya dia berada di tempat ke -4.

3. Kareem Abdul-Jabbar

Abdul-Jabbar memiliki karir penghargaan individu paling terkenal dari setiap pemain dalam sejarah NBA. Dia memenangkan rekor 6 MVP musim reguler dan membuat 19 penampilan All-Star NBA serta 10 tim 1 All-NBA dan 5 pilihan tim 1-defensif. Abdul-Jabbar juga seorang pemenang, memenangkan 6 Kejuaraan NBA dalam karirnya dengan yang pertama dan terakhir yang akan datang 17 tahun terpisah.

Dia juga memenangkan 3 kejuaraan NCAA saat berada di UCLA. Apa yang membuatnya tak terbendung adalah tembakan Sky-Hook yang dipatenkan yang tidak bisa dijaga oleh siapa pun, dan ini membuatnya rata-rata 24,6 poin untuk pergi dengan 11,2 rebound per pertandingan untuk kariernya.

Setelah NBA memulai blok rekaman di musim 1974, ia memenangkan gelar pemblokiran 4 kali.

2. Michael Jordan

Mungkin menyakiti beberapa orang untuk melihat Michael Jordan di tempat nomor 2. Untuk artikel ini, kami tidak akan masuk ke pemain terbaik Jordan vs LeBron dari argumen sepanjang masa, tetapi sebaliknya, mari kita coba merayakan pencapaian kedua pemain. Alasan yang jelas mengapa Jordan adalah pemain teratas 2 sepanjang masa adalah;

• 6 Kejuaraan NBA dalam 6 upaya untuk pergi dengan 6 final MVP.

• Jordan juga MVP musim reguler 5 kali

• 10 kali tim 1-NBA Seleksi

• Pemilihan tim pertahanan 9 kali 9 kali

• 14 kali All-Star

• 10 kali juara skor NBA

• 3 waktu mencuri pemimpin

• Pemain defensif 1 kali tahun ini.

Pasti salah satu penghargaan terbaik dari pemain mana pun yang pernah ada.

Jordan adalah juara skor 10 kali, dan ia juga memegang rekor NBA untuk poin tertinggi per karir rata-rata di 30,1 dan poin playoff tertinggi per pertandingan di 33,4. Argumen yang menyakitinya adalah dia bermain di tim NBA terbaik setiap tahun untuk seluruh karirnya melawan kompetisi yang tidak baik dari tim lain di era itu.he also holds the NBA record for the highest points per game career average at 30.1 and the highest playoff points per game at 33.4. The argument that hurts him is he was playing on the best NBA team every year for his entire career against not-as-good competition from other teams in that era.

Bahkan jika Anda mengecualikannya, mereka masih akan menjadi tim teratas dengan 25 pemain teratas sepanjang masa Scottie Pippen, yang beberapa orang miliki di 20 teratas mereka. Jordan juga hanya bermain 15 musim NBA yang tidak memungkinkannya untuk memegang beberapa Catatan NBA teratas.

Hampir sama terkenal di luar lapangan seperti di atasnya, ia mungkin adalah orang yang menginspirasi sepatu olahraga paling terkenal di planet ini, Nike Air Jordan.

1. LeBron James

LeBron 'King' James telah berada di NBA 18 tahun, 3 lebih dari pensiunan Yordania, dan masih memiliki 5 tahun tersisa di dalam dirinya. Prestasi penghargaan LeBron meliputi:

• 4 kali NBA MVP,

• 17 kali all-star,

• 13 kali tim pertama semua pemilihan NBA,

• Tim pertama 5 kali defensif,

• Juara penilaian 1 kali, dan

• Pemimpin assist 1 kali.

• Dia juga telah memenangkan 4 kejuaraan NBA di 3 tim yang berbeda, satu termasuk mengambil tim Cleveland dari playoff sebelum dia sampai di sana, untuk memenangkan kejuaraan.

Dapat dikatakan bahwa setidaknya satu dari Kejuaraan LeBron lebih sulit daripada Jordan saat ia menghadapi tim Warriors dengan 4 All-Stars saat ini dan 2 pemain top 14 sepanjang masa di masa jayanya.

LeBron memiliki rata -rata karir 25 poin, 7,7 rebound, dan 7,4 assist per game dan memiliki poin playoff karir paling banyak. Sementara Jordan adalah pencetak gol yang lebih baik, LeBron lebih dari pembuat permainan, rata-rata 2 assist lebih banyak per game. LeBron juga merupakan pencetak gol yang lebih efisien daripada Jordan. and has the most career playoff points by far. While Jordan was a better scorer, Lebron was more of a play-maker, averaging 2 more assists per game. Lebron is also a more efficient scorer than Jordan was.

LeBron mengambil 19,5 tembakan per pertandingan untuk karirnya sementara Jordan mengambil 23 dan LeBron memiliki persentase yang lebih tinggi pada gol lapangan dan bertiga. Sementara LeBron sudah menjadi nomor 1 dalam daftar sepanjang masa ini, kejuaraan lain akan semakin memperkuat pilihan ini- dan dengan cara LeBron merekrut bakat, yang lain bisa segera hadir.

Siapa pemain NBA 10 teratas sepanjang masa?

Siapa pemain bola basket terhebat yang pernah ada sepanjang masa?

Siapa 3 pemain bola basket terbaik sepanjang masa?

Siapa pemain terhebat sepanjang masa?