Yesus diberi gelar sebagai anak allah sebab sangat dekat hubungan yesus dengan . . . .

Yesus diberi gelar sebagai Anak Allah sebab Ia mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan?

  1. Bunda Maria dan Yusuf sehingga semua orang menyatakan sebagai anak Allah
  2. Para Rasul sehingga semua orang tahu bahwa Yesus adalah guru mereka
  3. Allah Bapa sehingga keakraban-Nya dapat dinyatakan sebagai anak dan Bapa
  4. Orang Yahudi maka Yesus dijinkan untuk memimpin orang Yahudi
  5. Para penguasa Yahudi sehingga mereka yakin bahwa Yesus beragama Yahudi

Jawaban yang benar adalah: C. Allah Bapa sehingga keakraban-Nya dapat dinyatakan sebagai anak dan Bapa.

Dilansir dari Ensiklopedia, yesus diberi gelar sebagai anak allah sebab ia mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Allah Bapa sehingga keakraban-Nya dapat dinyatakan sebagai anak dan Bapa.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Bunda Maria dan Yusuf sehingga semua orang menyatakan sebagai anak Allah adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Para Rasul sehingga semua orang tahu bahwa Yesus adalah guru mereka adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban C. Allah Bapa sehingga keakraban-Nya dapat dinyatakan sebagai anak dan Bapa adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban D. Orang Yahudi maka Yesus dijinkan untuk memimpin orang Yahudi adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. Para penguasa Yahudi sehingga mereka yakin bahwa Yesus beragama Yahudi adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. Allah Bapa sehingga keakraban-Nya dapat dinyatakan sebagai anak dan Bapa.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Thu - Jul 08, 2021 / 10062 / Sunday School

Yesus diberi gelar sebagai anak allah sebab sangat dekat hubungan yesus dengan . . . .

Pernahkah kakak atau anak-anak sekolah minggu bertanya-tanya, kenapa Tuhan Yesus di Alkitab disebut sebagai Anak Manusia tapi juga Anak Allah? Jadi maksudnya bagaimana ya? Kata “Anak Manusia” yang merujuk pada Yesus disebutkan 88 kali dalam Kitab Perjanjian Baru. Nah ternyata banyak banget kan kak. Berarti ada makna tersirat dibalik itu yang harus kita ketahui juga.

Arti Yesus adalah Anak Manusia

Kata “Anak Manusia” pertama merujuk pada nubuat dalam kitab Daniel 7:13-14.

“Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia ;  datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.”

Baca juga : PERMAINAN UNTUK SEKOLAH MINGGU YANG MENGAJAK ANAK MENJADI BERANI

Gambaran ‘Anak Manusia’ disini adalah gelar Mesianis kepada Yesus. Allah Bapa dikisahkan seakan sebagai oknum yang terpisah dari Dia memberikan kekuasaan sebagai raja dan kemuliaan pada Yesus. Jadi dinyatakan bahwa Yesus adalah benar-benar seorang manusia.

1 Yohanes 4:2, “Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah.” Ayat ini semakin meyakinkan kita bahwa Yesus datang ke dalam dunia sebagai manusia – yang pada esensinya Dia adalah seorang manusia. Frasa “Anak Manusia” mengindikasikan bahwa Yesus adalah Mesias, dan bahwa Dia adalah manusia sejati.

Yesus diberi gelar sebagai anak allah sebab sangat dekat hubungan yesus dengan . . . .

Arti Yesus adalah Anak Allah

Yang dimaksud dalam Alkitab bukanlah anak Allah dalam konteks hubungan ayah dan anak. Allah bukan menikah lalu punya anak ya. Tapi Yesus itu Anak Allah  dalam konteks Dia sebagai Allah yang menjadi manusia (Yohanes 1:1 & 14).

Kakak masih ingat kan pada saat Yesus diperhadapkan ke mahkamah agama. Ia menghadap Imam besar Kayafas, ahli-ahli taurat, dan tua-tua. Matius 26: 63 & 64,” Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: 'Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.' Jawab Yesus: 'Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.”

Baca juga : 7 KIAT KREATIF BAGI GURU SEKOLAH MINGGU AGAR IBADAH ONLINE SEMAKIN MENARIK DAN BERDAMPAK

Melihat jawaban Yesus seperti itu, para pemimpin Yahudi merespon dengan menuduh bahwa Yesus telah menghujat Allah (Matius 26:65-66). Jadi para pemimpin Yahudi mengerti apa yang dimaksud Yesus dengan ungkapan ‘Anak Allah’. Menjadi Anak Allah = Allah, yang dijelaskan bahwa Yesus memiliki kesamaan hakekat dengan Allah (Yohanes 1:1-14; 5:18-25; 10:30-38). Inilah yang dinilai menghujat oleh pemimpin Yahudi masa itu, sehingga mereka menuntut kematian Yesus sesuai dengan Imamat 24:15.

Jadi gelar 'Anak Allah' bagi Yesus Kristus adalah 'gelar keilahian'. Yesus dan Bapa memiliki 'satu' hakekat, tidak berarti bahwa kedua-duanya itu identik. Inilah yang kita kenal dalam konsep Trinitas. Superbook sendiri pernah membahas hal ini di artikel CARA MUDAH DAN KREATIF MENJELASKAN TRINITAS KEPADA ANAK.

Jika kakak diberkati oleh artikel ini, yuk share dan bagikan artikel ini ke seluruh media sosial yang kakak miliki. Dukung kami terus dalam melakukan pemuridan bagi generasi anak di Indonesia.

DUKUNG

sumber : gotquestions.org, alkitab.sabda.org, sarapanpagi.org

Yesus diberi gelar sebagai anak allah sebab sangat dekat hubungan yesus dengan . . . .
Content Writer

Share :

Yesus diberi gelar sebagai anak allah sebab sangat dekat hubungan yesus dengan . . . .
Yesus diberi gelar sebagai anak allah sebab sangat dekat hubungan yesus dengan . . . .
Yesus diberi gelar sebagai anak allah sebab sangat dekat hubungan yesus dengan . . . .
Yesus diberi gelar sebagai anak allah sebab sangat dekat hubungan yesus dengan . . . .


Pendidikan Agama Katolik Kelas X. Pada bagian ini kita diajak untuk mampu menemukan pengertian dan makna gelar-gelar Yesus. Dengan memahi gelar-gelar Yesus diharapkan kita mampu memiliki sikap dan tindakan sebagai konsekwensi pemahaman kita dalam memahami gelar-gelar Yesus.

Yesus diberi gelar sebagai anak allah sebab sangat dekat hubungan yesus dengan . . . .
“Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Orang tidak akan sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6) sumber: mysticpost

Dalam masyarakat, kita mengenal adanya orang-orang yang karena sebab tertentu memiliki gelar. Ada gelar yang sifatnya akademis, ada gelar yang berkaitan dengan kebangsawanan, ada gelar yang berkaitan dengan ketokohan dalam bidang tertentu. Idealnya, orang yang memiliki gelar tersebut, hidupnya mencerminkan kemampuan atau perilaku yang sesuai.

Dalam Kitab Suci, kita menemukan berbagai gelar yang diberikan Allah sendiri maupun oleh Umat beriman maupun yang dinyatakan sendiri oleh Yesus. Dalam Kitab Suci, khususnya Kitab Suci Perjanjian Baru, Yesus memiliki banyak gelar. Dari sekian banyak gelar tersebut, ada tiga gelar yang sering disebut, yakni gelar Yesus sebagai “Tuhan”, “Anak Allah”, dan “Juru Selamat”.

Yesus itu TUHAN

Gelar Yesus sebagai “Tuhan”. Gelar itu dituliskan dalam beberapa variasi, antara lain: Yesus Tuhan, Tuhan Yesus, Tuhan kita, Tuhan kita Yesus Kristus. Bahkan, dalam surat-surat Paulus gelar ini dipakai lebih dari 200 kali. Kata “Tuhan” (dalam bahasa Yunani “Kyrios”) berarti “Dia yang mengatur seseorang atau sesuatu”. Yesus Tuhan berarti Yesus yang memiliki kuasa untuk mengatur atau memimpin. Yesus adalah pemimpin yang diurapi Allah (bdk. Luk 2: 11), yang dipilih dan dilantik langsung oleh Allah.

Gelar “Tuhan” dikaitkan dengan peranan Yesus sebagai Penyelamat manusia (bdk. 2Ptr 1:11). Wibawa kemuliaan bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk menyelamatkan. Gelar “Tuhan” terkait erat dengan kemuliaan dan kedatangan-Nya kembali dengan kemuliaan-Nya pada akhir zaman, untuk mengadili atau menghakimi.

Gelar “Tuhan” menunjukkan wibawa atau kuasa Yesus yang tidak dapat dibantahkan oleh siapapun, sebab apa yang disampaikanNya merupakan perintah Tuhan sendiri (bdk. 1Kor 9: 14). Anak manusia adalah Tuhan atas hari Sabat (bdk. Mrk 2: 28).

Gelar “Tuhan” merupakan seruan doa dan ibadat. Itulah sebabnya dalam doa-doa orang Kristen berseru Yesus sebagai Tuhan. Yesus adalah satusatunya Junjungan (bdk. 1Kor 8: 5). Bila orang Kristen berkumpul dan bernyanyi, mereka bernyanyi bagi Tuhan. Seruan “Yesus Tuhan” adalah seruan iman. Kepercayaan khas orang Kristen adalah kepercayaan akan Yesus, Kristus Tuhan (bdk. Rm 10: 9). Roh Kuduslah yang mengantar orang sampai pada pengakuan bahwa Yesuslah Tuhan (bdk. 1Kor 12: 3).

Yesus adalah Anak Allah

Gelar “Anak Allah” menunjukkan hubungan khas antara Yesus dan Allah. Tidak ada hubungan yang begitu erat dan mesra seperti Yesus dan Allah (bdk. Yoh 10: 30). Dalam hubungan yang erat tersebut tetap terlihat bahwa antara Yesus dan Bapa berbeda. Yesus tidak sama dengan Allah Bapa. Allah Bapa berbeda dengan Yesus sang Anak (bdk. Yoh 14: 28). Anak dan Bapa memiliki peranan yang berbeda. Hubungan antara Bapa dan Anak itu tampak dalam “ketaatan”. Yesus taat sempurna terhadap Allah, Bapa-Nya (bdk. Yoh 4: 34). Seluruh hidup dan pribadi Yesus melayani dan melaksanakan kehendak Bapa, dan semua itu dijalankan dengan ketaatan secara total, bahkan taat sampai mati di kayu salib.

Gelar “Anak Allah” juga menunjukkan pengetahuan dan pengenalan Yesus yang istimewa tentang Allah. Hanya Anaklah yang mengenal Bapa dengan baik (bdk. Mat 11: 27). Pengetahuan-Nya bukan sekedar pemahaman intelektual, melainkan lebih sebagai sikap pribadi.

Gelar “Anak Allah” juga memperlihatkan “kewibawaan Yesus”. Yesus adalah Anak Allah yang berwibawa.

Yesus adalah Juru Selamat

Yesus datang untuk menanggapi kerinduan manusia yang paling mendalam yaitu keselamatan secara paripurna. Keselamatan itu dinyatakan dengan pembebasan manusia dari dosa (bdk. Mat 1: 21) dan mendekatkan kembali manusia kepada Allah (bdk. Ibr 7: 25). Seluruh kata dan perbuatan- Nya terarah pada upaya mendekatkan hubungan manusia dan Allah (bdk. Rm 5: 10).

Melalui perjuangan-Nya, Yesus menyatakan bahwa keselamatan yang diberikan Allah itu semata-mata sebagai kasih karunia Allah (bdk. Kis 15: 11). Keselamatan yang dialami manusia bukan pertama-tama usaha manusia, melainkan karunia kasih-Nya (bdk. 1Kor 1: 21). Walaupun demikian, Allah tetap bersikap aktif dalam mengupayakannya. Keselamatan itu berkembang dalam pewartaan (bdk. Yak 1: 21). Yesus mewartakan bahwa keselamatan itu bagaikan biji yang ditaburkan, yang mulai dari hal-hal kecil tetapi akan bertumbuh dan menghasilkan buah berlimpah (bdk. Mat 13: 1-9).

Keselamatan yang ditawarkan Yesus itu tetap diteruskan dalam Gereja dan terlaksana secara sakramental. Sakramen dalam Gereja mengungkapkan tindakan Allah yang menyelamatkan.

Kedudukan Yesus sebagai Juru Selamat sekaligus menegaskan bahwa Ia datang untuk menolong manusia karena manusia tidak dapat menolong dirinya sendiri. Ia tampil sebagai jalan dan sarana mencapai keselamatan yang ditawarkan Allah itu. Janji itu pula yang menjadi kekuatan dan harapan yang pasti, bahwa pada saatnya keselamatan itu akan dinyatakan secara penuh.

Rumusan pokok-pokok gagasan konsekuensi bagi orang yang mengimani Yesus Kristus dengan gelar-gelar di atas:

Jika kita mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, maka itu berarti:

  • Kita menjadikan Yesus sebagai pimpinan atau junjungan yang mengarahkan hidup kita. Hidup kita setiap hari ada di dalam pimpinan-Nya.
  • Kita menjadikan kata-kata Yesus sebagai kata terakhir, sebab katakataNya adalah sabda Tuhan. Kata-kata-Nya adalah ukuran terakhir dan tertinggi.
  • Pengakuan kita terhadap Yesus merupakan pengakuan iman yang merupakan semboyan perjuangan sampai tuntas. Yesus Tuhan dulu dan sekarang. Pengakuan ini adalah suatu sikap penyerahan diri kepada-Nya dengan segala risiko.

Jika kita mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah, maka itu berarti:

  • Yesus merupakan teladan bagi kita dalam hal ketaatan kepada kehendak Allah daripada ketaatan kepada kehendak sendiri.
  • Yesus adalah pribadi yang menampilkan wibawa dan pesona Ilahi. Orang yang berhadapan dengan Yesus berarti berhadapan dengan wibawa dan pesona Ilahi itu.
  • Yesus dekat dengan Allah yang tersuci dan pantas dihormati. Sebutan itu menumbuhkan rasa devosi dan penyerahan diri.

Jika kita mengakui bahwa Yesus adalah Juru Selamat, maka itu berarti:

  • Kita bersedia mengikuti-Nya dan bersedia dibaptis sebagai tanda iman akan tawaran keselamatan dari Yesus.
  • Kita menjadikan Yesus sebagai Penolong untuk sampai kepada Allah, karena kita tidak dapat menolong diri kita sendiri di hadirat Allah.
  • Kita percaya bahwa Yesus telah membebaskan kita dari dosa dan maut; percaya bahwa kita adalah orang-orang yang telah diselamatkan. Untuk menunjukkan diri sebagai orang yang telah diselamatkan, kita hidup sesuai dengan firman-Nya.