Terjadinya kebakaran hutan dalam kurun waktu tertentu dapat meningkatkan

Perubahan iklim meningkatkan frekuensi kebakaran hutan dan kerusakan yang diakibatkannya. Pernyataan ini tidak datang dari lamunan, atau sesuatu yang dipetik dari langit, melainkan sains.

Sebetulnya, sejauh ini, tak kurang-kurang upaya untuk mengatasi, juga mencegah, terjadinya kebakaran hutan--di Indonesia, di Amerika Serikat, di Australia, di mana-mana yang dalam beberapa tahun terakhir mengalaminya. Meski demikian, kebakaran hutan terus terjadi, dengan kerugian yang nilainya raksasa. Itu belum termasuk korban jiwa dan orang yang hilang.

Di Amerika, Presiden Donald Trump, seorang yang tak mempercayai adanya perubahan iklim, menyalahkan buruknya pengelolaan hutan oleh pihak berwenang di California. Di Indonesia, para pembakar—perorangan dan perusahaan—pun kerap menjadi sasaran. Sangat mungkin ada keteledoran pihak-pihak yang berkepentingan dengan hutan. Tapi sains, secara umum, terang-terangan menepis tudingan-tudingan semacam ini: bahwa kebakaran hutan semakin kerap terjadi, dengan segala akibatnya, memang karena perubahan iklim.

Sejumlah penelitian mendapati kaitan di antara kedua fenomena itu. Misalnya penelitian pada 2014 yang hasilnya dipublikasikan di Advancing Earth and Space Science. Temuan mencoloknya: temperatur yang terus naik dan kekeringan yang menyertainya menjadi penyebab kebakaran hutan di berbagai wilayah di dunia. Studi lain pada 2015 menyatakan jumlah hari terjadi kebakaran setiap tahun pun bertambah seiring dengan terus meningkatnya suhu global.

Studi pada tahun berikutnya, yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, menemukan bahwa perubahan iklim akan terus “meningkatkan potensi” terjadinya kebakaran hutan di bagian barat Amerika. Selain itu, ditemukan pula bahwa kenaikan suhu dan tekanan uap air di hutan-hutan di barat Amerika dalam beberapa dasawarsa terakhir ikut menyebabkan 75 persen hutan mengalami ancaman kebakaran hutan.

Yang tak terbantahkan: kebakaran hutan menimbulkan kerugian materi. Penelitian oleh San Diego State University pada 2009 menemukan biaya ekonomi kebakaran hutan jauh lebih besar ketimbang yang diduga sebelumnya. Akibat kebakaran hutan pada 2003, misalnya, US$ 2 miliar dolar lebih besar daripada yang diestimasikan. Di Indonesia, Bank Dunia memperkirakan kerugian akibat kebakaran hutan pada 2019 mencapai Rp 72,95 triliun.

Peneliti di University of Oregon menunjukkan salah satu cara dampak negatif itu berlangsung. Kebakaran hutan besar-besaran, demikian salah satu kesimpulannya, “menimbulkan ketidakstabilan di pasar tenaga kerja karena menguatnya variasi musiman penyerapan pekerja di tahun berikutnya”.

Sains juga memastikan kegiatan manusialah penyebab naiknya temperatur global, yang pada gilirannya menimbulkan perubahan iklim. Hal inilah, sesungguhnya, petunjuk mengenai apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan di masa-masa mendatang, yakni menjalankan langkah-langkah untuk mengurangi dampak kegiatan manusia terhadap iklim. Tentu saja, untuk itu, diperlukan keputusan politik. Tapi pihak-pihak, khususnya perusahaan, yang telah berinisiatif memilih jalur itu patut didukung.

*Dari berbagai sumber

Terjadinya kebakaran hutan dalam kurun waktu tertentu dapat meningkatkan

Terjadinya kebakaran hutan dalam kurun waktu tertentu dapat meningkatkan
Lihat Foto

KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Rambutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (13/9/2017). Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 14.00. Petugas darat dan udara berusaha memadamkan api kebakaran itu sejak pukul 14.30 hingga 18.00. Hingga Rabu petang, kebakaran masih terjadi. Kebakaran ini diduga kuat akibat ulah manusia yang sengaja membakar untuk membuka lahan pertanian.

KOMPAS.com - Edukasi kepada masyarakat untuk peduli terhadap kebakaran hutan dan lahan yang rawan terjadi di sejumlah wilayah penting disebarluaskan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melalui akun resmi Twitter-nya, @infoBMKG, memberikan informasi terkait dampak kebakaran lahan dan hutan (Karhutla), dan beberapa upaya yang bisa dilakukan masyarakat saat peristiwa itu terjadi.

Kepala Pusat Metereologi Publik BMKG Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan, BMKG memang ingin memberikan informasi dengan cara yang mudah dipahami masyarakat. Salah satunya menyebarkannya melalui media sosial dalam bentuk infografik.

"Harapannya masyarakat lebih mudah memahami informasi yang kami sampaikan dari tampilan yang interaktif, dan menginformsikan tindakan apa saja yang dilakukan jika terjadi kebakaran hutan," ujar Mulyono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/8/2018).

Informasi tersebut dirangkum berdasarkan rangkaian aksi pemadaman yang dilakukan BMKG bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Mandala Agni, dan Masyarakat Peduli Api.

Dampak kebakaran hutan

Kebakaran hutan dan lahan berdampak pada rusaknya ekosistem dan musnahnya flora dan fauna yang tumbuh dan hidup di hutan.

Asap yang ditimbulkan juga menjadi polusi udara yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), asma, penyakit paru obstruktif kronik.

Selain itu, asap bisa mengganggu jarak pandang, terutama untuk transportasi penerbangan.

Dampak lainnya:

Terjadinya kebakaran hutan dalam kurun waktu tertentu dapat meningkatkan

CD Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cd.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Terjadinya kebakaran hutan dalam kurun waktu tertentu dapat meningkatkan

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Warna tanah
  2. Kesuburan tanah
  3. Kerusakan tanah
  4. Luas tanah

Jawaban terbaik adalah C. Kerusakan tanah.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Terjadinya pembakaran hutan dalam kurun waktu tertentu dapat meningkatkan ❞ Adalah C. Kerusakan tanah.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Hutan kering yang paling rentang terhadap korban api adalah kawasan.. dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

Apa itu cd.dhafi.link??

cd.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

ini hewan apa ya yg tau jawab?​

True or False -A seismograph measures vibrations in the earth's crust.(T or F) -Tidal gauges, sensors, and satellites monitor changes in the earth's … surface.(T or F) -sensors on volcanoes help detects chemical changes and gasses. (T or F) -scientists monitor the Ring of Fire because many volcanoes, earthquakes, and tsunamis occur there. (T or F) pls answer this is for my assignment. thank you. -science-

Berikut adalah sifat-sifat yang dimiliki kain adalah …. a. Ringan dan menyerap air b. Berat dan elastis c. Keras dan ringan d. Tahan panas dan air

Contoh susunan menu 4 sehat 5 sempurna yang paling benar

Gamet jantan yang tidak motil ditemukan pada tumbuhan dari kelompok

Quiz 1. Sebutkan organ-organ yang berada di dalam tubuh Hewan beserta fungsi nya ! 2. Bagaimana cara beradaptasi nya Tumbuhan kantung semar ? #No c … opas (plagiatchorme)

1.mengapa saat duduk sila kaki tiba-tiba kesemutan? 2.bagaimana cara mengatasi kesemutan? ​

Dalam rantai makanan maka rumput dan padi berperan sebagai …. a. Konsumen tingkat 3 b. Konsumen tingkat 1 c. Konsumen tingkat 2 d. Produsen

QUIZdibawah⬇⬇⬇.???.....?..??,,,,,,,,,,,,,"x""xxzx.....?.?#....,??.[tex]apa \: yang \: terjadi \: jika \: manusia \: berada \: di \: skala \: 3 \: kard … ashev[/tex]​

Embun di pagi hari termasuk peristiwa?​tolong jawab ya ini dikumpulin tugasnya