Tata cara yang utama berpakaian bagi seorang muslimah

Konsumtif menjadi salah satu kebiasaan yang melekat pada diri manusia, bahkan sudah menjadi tabiat. Ketika mengalami kesuksesan dan meningkatnya kemampuan ekonomi, tidak sedikit yang kemudian menghambur-hamburkan uang. Berkenaan dengan topik ini, Korps Dakwah Universitas Islam Indonesia (Kondisia UII) mengadakan kajian bertemakan menjauhi kemewahan. Kajian rutin kali ini, Sabtu (18/7), menghadirkan Ustadz Muhammad Reski Hr. Ph.D,, Alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta.

Menurut Ustadz Muhammad Reski, seseorang lebih mudah beradaptasi dengan kelimpahan harta daripada beradaptasi ketika dalam keadaan kurang. Seseorang dengan perekonomian lebih biasanya digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan. Al-Qur’an telah menegaskan dalam Surah asy-Syura ayat 27 yang artinya:

“Dan jikalau Allah melapangkan rizki kepada hamba-hamba Nya tentulah mereka akan melampui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba Nya.”

Sifat konsumtif seseorang dapat juga membuat dirinya kehilangan jati diri yang sebenarnya. Kabiasaan tersebut dapat merubah gaya berpakaiannya yang berlebih-lebihan. Sebagai seorang Muslim, haruslah memperhatikan aturan Islam dalam berpakaian. Adab berpakaian dalam Islam yang utama adalah menutup aurat.

Menutup aurat di sini tidak hanya menutup aurat, melainkan juga tidak membentuk lekuk tubuh. “Berhati-hatilah dalam berpakaian, sebab itu menunjukan kepribadianmu dan dapat menurunkan nilai jati diri,” ucap Ustadz Muhammad Reski.

Islam melarang juga orang yang berpakaian mengundang sukhroh atau pakaian yang mengundang perhatian dari orang lain karena pakaian tersebut tidak umum dipakai oleh masyarakat bersangkutan. Contoh mengenai hal ini adalah pakaian yang aneh atau mencolok, terlalu mahal atau terlalu begitu jelek sehingga mengundang perhatian. Selain itu juga dilarang seorang Muslim untuk berpakaian yang memikat lawan jenis.

Selain bermewah-mewahan dalam berpakaian, Ustadz Muhammad Reski mengatakan agar seorang Muslim menjauhi dari tindakan kepalsuan. Maksud dari kepalsuan di sini adalah tindakan yang memalsukan apapun yang dimilikinya dengan niat menjadi pusat perhatian banyak orang. Kepalsuan ini dapat berubah memakai rambut palsu. Hal tersebut telah dijelaskan dalam Hadish Riwayat Bukhari dan Muslim, dari Said bin al Musayyib:

“Muawiyah RA pernah datang ke Madinah dan berkutbah di depan kami. Kemudian beliau mengeluarkan seuntai rambut palsu seraya berkata, Aku tidak pernah melihat orang berbuat semacam ini kecuali orang-orang Yahudi. Sesungguhnya Rasulullah Saw pernah mengetahuinya dan menamakannya pemalsuan.”

Ustadz Muhammad Reski juga mengajak para jamaah kajian untuk berperilaku di muka bumi dengan kesederhanaan. Orang yang ketagihan berfoya-foya maka akan susah beradaptasi dengan keadaan kekurangan. Padahal hidup selalu berputar, kadang di atas kadang di bawah. “Jauhilah hidup dalam kemewahan, manfaatkan harta untuk bersedekah. Cukuplah hidup dalam kesederhanaan, sebab sederhana merupakan bagian dari ibadah,” tutup Ustadz Muhammad Reski. (SF/RS)

Mengenai adab berpakaian dalam Islam sebenarnya sudah tertuang dalam Al-Quran surat al-A’raf ayat 26 yang menjelaskan tentang seruan bagi anak-anak Adam untuk berpakaian yang indah dan menutup aurat. Bagi umat muslim, berpakaian bukan hanya sekedar penutup badan, melainkan juga agar terhindar dari rasa malu.

Seperti yang dewasa ini sering kita dengar bahwa masih banyak orang yang “berpakaian tapi telanjang”. Mayoritas didominasi oleh kaum wanita yang lebih menyukai gaya busana terbuka, tipis, transparan bahkan ketat hingga menonjolkan lekuk-lekuk tubuh.

Padahal Allah SWT telah memerintahkan umatnya agar berpakaian sesuai adab demi kebaikan. Berbusana yang tidak menutup aurat dikhawatirkan akan mengundang hawa nafsu dari lawan jenis hingga yang paling parah sampai memancing tindak kejahatan. 

Oleh karena itu, sebagai muslim dan muslimah yang taat agama, ada baiknya mulai memperhatikan adab berpakaian dalam Islam dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, simak berikut, kami berikan penjelasan poin-poin pentingnya. 

Berpakaian yang Menutup Aurat

Sebagaimana yang disampaikan dalam QS Al-A’raf ayat 22 bahwa fungsi utama pakaian bagi umat muslim ialah untuk menutup aurat. Menutup aurat sudah menjadi fitrah bagi umat manusia yang telah dilakukan sejak Nabi Adam AS dan istrinya memakan buah larangan Allah yang membuat aurat mereka terlihat. 

Para ulama juga menggunakan ayat tersebut untuk menyerukan kewajiban bagi muslim dan muslimah untuk menutup aurat mereka. Bagi perempuan semua tubuhnya merupakan aurat, kecuali bagian muka dan telapak tangan. Sementara aurat laki-laki mulai dari pusar sampai lutut. 

Kewajiban berpakaian yang menutup aurat juga dipertegaskan lagi dalam QS An-Nuur ayat 31. Dalam ayat tersebut disampaikan bahwa hendaknya seorang muslimah yang beriman menutupkan kain kerudung ke dadanya. 

Jadi, bagi wanita-wanita yang menyukai trend fashion modern saat ini hendaknya tetap memperhatikan gaya busana yang dikenakan agar tetap sesuai dengan adab dalam Islam. Memang tidak bisa dipungkiri bahwasanya sekarang makin banyak perempuan-perempuan yang berhijab tapi tidak mengulurkan kerudungnya ke dada.

Berpakaian yang Tidak Menyerupai Orang Kafir

Dalam sebuah hadis menyampaikan bahwa seseorang yang berpakaian menyerupai suatu kaum maka ia adalah bagian dari kaum tersebut (HR Abu Daud, 4031). Namun seruan ini menimbulkan banyak kebingungan, batasan pakaian seperti apa yang dianggap menyerupai orang-orang kafir?

Seseorang akan dianggap berdosa jika mereka berpakaian seperti orang kafir dengan tujuan untuk menyampaikan syi’ar-syi’ar terkait hari raya dan peribadatannya. Misalnya seorang muslim yang dengan sengaja mengenakan pakaian biarawati, jubah pendeta, dan sejenisnya yang bertujuan untuk ikut dalam mengikuti ritual di Hari Raya Natal. 

Namun tidak jadi dosa, jika seseorang mengenakan jas atau dasi yang banyak digunakan oleh orang-orang kafir di Barat apabila tidak ada unsur syiar atau sengaja ingin menyerupai mereka. Hukumnya makruh atau tidak dosa jika memang tidak ada niatan sama sekali tasyabbuh.

Berpakaian yang Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Seorang muslim dan muslimah juga harus memilah-milah model pakaian yang dikenakan agar tidak menyerupai lawan jenis. Sesuai dalam HR. Bukhari 5885 yang menyampaikan bahwa Rasul melaknat wanita yang menyerupai laki-laki, begitu juga dengan laki-laki yang menyerupai wanita. Allah SWT membenci kaumnya yang menggunakan busana yang menjadi kekhususan lawan jenis mereka.

Baca Juga:  Cara Mencuci Pakaian yang Terkena Darah Haid

Namun batasan yang lebih detail tentang larangan tersebut yakni dalam hal model dan gaya, bukan dalam urusan kebaikan. Berikut pembagiannya:

  • Pakaian khusus wanita meliputi khimar/kerudung, cadar, jilbab, gamis, jubah wanita, kebaya dan sejenisnya.
  • Pakaian khusus laki-laki meliputi sarung, gamis pria, jubah pria, peci, serban, sirwal dan sejenisnya. 
  • Pakaian yang umum diguanakan wanita maupun laki-laki

Berpakaian yang Tidak Transparan dan Ketat

Khususnya bagi wanita-wanita muslimah yang saat ini masih banyak menggunakan model pakaian ketat dan transparan di muka umum. Desain dan gaya baju di jaman sekarang memang terlihat modern karena kebanyakan mengikuti budaya barat. Jika terlena, maka bisa menjadi lubang dosa yang nyata bagi umat muslim.

Gunakanlah desain baju yang tebal dan tidak ketat. Hindari mengenakan pakaian yang menampilkan lekukan tubuh untuk mencegah pandangan syahwat dari lawan jenis. Seperti yang ditegaskan dalam Hadist Imam Muslim 2128 bahwa orang-orang yang berpakaian tapi seperti telanjang (ketat dan transparan) maka tidak akan masuk surag, bahkan tidak merasakan wanginya sekalipun. 

Terlebih sekarang sudah banyak loh model-model gamis modern dengan model kekinian tapi tetap sesuai dengan adab berpakaian dalam Islam. Misalnya gamis atau tunik berbahan katun, selain nyaman digunakan juga tidak transparan. 

Mengawali Dari Kanan

Dalam berpakaian hendaknya mengawali dari tubuh bagian kanan terlebih dahulu. Adab ini disampaikan dalam HR Bukhari 168 bahwa Nabi selalu membiasakan diri untuk mendahulukan yang kanan, seperti saat menggunakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan urusan-urusan lainnya.

Tidak Menimbulkan Perasaan Ria’

Melalui sabda Rasulullah sudah menerangkan bahwa Allah SWT tidak akan memandang umatnya di hari kiamat jika selama hidupnya sering mengenakan pakaian berlebih-lebihan yang menimbulkan perasaan ria. 

Berbusanalah yang sederhana, sewarjarnya dan sesuai dengan fungsinya. Tidak perlu menggunakan pakaian dengan harga sangat mahal atau aksesoris langka, karena bisa memicu perasaan sombong dalam diri sendiri. 

Larangan Menggunakan Pakaian Sutera

Tahukah Anda, adab berpakaian dalam Islam melarang kaum laki-laki menggunakan pakaian sutra. Rasulullah SAW dalam sabda-Nya menyampaikan bahwa umat muslim yang mengenakan pakaian sutra maka tidak akan memakainya di akhirat nanti (Muttafaq ‘alaih).

Nah, sudah tahu bukan mengenai adab berpakaian dalam Islam? Yuk, mulai biasakan dan terapkan beberapa ada di atas agar selalu menjadi seorang muslim atau muslimah yang beriman. 

Tata cara yang utama berpakaian bagi seorang muslimah

dok.istimewa

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali bodel-model pakaian wanita yang mengikuti zamannya. Namun apakah baik sebagai seorang muslimah kita harus mengikuti gaya pakaian yang dibilang membuat aurat kita terlihat? Tentu saja tidak teman. Sebagai muslimah yang baik, sebaiknya kita menggunakan pakaian yang menutup aurat kita, seperti memakai pakaian yang menutup aurat dan memakai jilbab. Seperti yang Allah firmankan dalam Q.S Al-Ahzab:59

"Wahai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu dan putri-putrimu, dan wanita-wanita kaum mukminin hendaklah mereka mengulurkan jilbab--jilbab mereka pada tubuh mereka..." (Q.S. Al Ahzab:59)

Baca juga: Etika Bisnis Seorang Penjual Pakaian Muslimah

Lalu bagaimana cara berpakaian yang baik untuk muslimah?

1.  Menutup seluruh anggota badan selain yang dikecualikan

Dalilnya jelas, Q.S. An Nuur:31

" ... Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak daripadanya..."

2. Tidak dimaksudkan untuk tabarruj (bersolek)

Wanita sering berhias diri yang dimaksudkan menarik perhatian lelaki atau yang distilahkan dengan sebutan tabarruj sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam Surah Al Ahzab ayat 33:

"Hendaklah kalian tetap tinggal di dalam rumah kalian. Dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya kaum jahiliyah generasi awal..." (Q.S. Al Ahzab:33)

Halaman Selanjutnya


Page 2

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali bodel-model pakaian wanita yang mengikuti zamannya. Namun apakah baik sebagai seorang muslimah kita harus mengikuti gaya pakaian yang dibilang membuat aurat kita terlihat? Tentu saja tidak teman. Sebagai muslimah yang baik, sebaiknya kita menggunakan pakaian yang menutup aurat kita, seperti memakai pakaian yang menutup aurat dan memakai jilbab. Seperti yang Allah firmankan dalam Q.S Al-Ahzab:59

"Wahai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu dan putri-putrimu, dan wanita-wanita kaum mukminin hendaklah mereka mengulurkan jilbab--jilbab mereka pada tubuh mereka..." (Q.S. Al Ahzab:59)

Baca juga: Etika Bisnis Seorang Penjual Pakaian Muslimah

Lalu bagaimana cara berpakaian yang baik untuk muslimah?

1.  Menutup seluruh anggota badan selain yang dikecualikan

Dalilnya jelas, Q.S. An Nuur:31

" ... Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak daripadanya..."

2. Tidak dimaksudkan untuk tabarruj (bersolek)

Wanita sering berhias diri yang dimaksudkan menarik perhatian lelaki atau yang distilahkan dengan sebutan tabarruj sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam Surah Al Ahzab ayat 33:

"Hendaklah kalian tetap tinggal di dalam rumah kalian. Dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya kaum jahiliyah generasi awal..." (Q.S. Al Ahzab:33)


Tata cara yang utama berpakaian bagi seorang muslimah

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali bodel-model pakaian wanita yang mengikuti zamannya. Namun apakah baik sebagai seorang muslimah kita harus mengikuti gaya pakaian yang dibilang membuat aurat kita terlihat? Tentu saja tidak teman. Sebagai muslimah yang baik, sebaiknya kita menggunakan pakaian yang menutup aurat kita, seperti memakai pakaian yang menutup aurat dan memakai jilbab. Seperti yang Allah firmankan dalam Q.S Al-Ahzab:59

"Wahai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu dan putri-putrimu, dan wanita-wanita kaum mukminin hendaklah mereka mengulurkan jilbab--jilbab mereka pada tubuh mereka..." (Q.S. Al Ahzab:59)

Baca juga: Etika Bisnis Seorang Penjual Pakaian Muslimah

Lalu bagaimana cara berpakaian yang baik untuk muslimah?

1.  Menutup seluruh anggota badan selain yang dikecualikan

Dalilnya jelas, Q.S. An Nuur:31

" ... Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak daripadanya..."

2. Tidak dimaksudkan untuk tabarruj (bersolek)

Wanita sering berhias diri yang dimaksudkan menarik perhatian lelaki atau yang distilahkan dengan sebutan tabarruj sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam Surah Al Ahzab ayat 33:

"Hendaklah kalian tetap tinggal di dalam rumah kalian. Dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya kaum jahiliyah generasi awal..." (Q.S. Al Ahzab:33)


Tata cara yang utama berpakaian bagi seorang muslimah

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 4

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali bodel-model pakaian wanita yang mengikuti zamannya. Namun apakah baik sebagai seorang muslimah kita harus mengikuti gaya pakaian yang dibilang membuat aurat kita terlihat? Tentu saja tidak teman. Sebagai muslimah yang baik, sebaiknya kita menggunakan pakaian yang menutup aurat kita, seperti memakai pakaian yang menutup aurat dan memakai jilbab. Seperti yang Allah firmankan dalam Q.S Al-Ahzab:59

"Wahai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu dan putri-putrimu, dan wanita-wanita kaum mukminin hendaklah mereka mengulurkan jilbab--jilbab mereka pada tubuh mereka..." (Q.S. Al Ahzab:59)

Baca juga: Etika Bisnis Seorang Penjual Pakaian Muslimah

Lalu bagaimana cara berpakaian yang baik untuk muslimah?

1.  Menutup seluruh anggota badan selain yang dikecualikan

Dalilnya jelas, Q.S. An Nuur:31

" ... Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak daripadanya..."

2. Tidak dimaksudkan untuk tabarruj (bersolek)

Wanita sering berhias diri yang dimaksudkan menarik perhatian lelaki atau yang distilahkan dengan sebutan tabarruj sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam Surah Al Ahzab ayat 33:

"Hendaklah kalian tetap tinggal di dalam rumah kalian. Dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya kaum jahiliyah generasi awal..." (Q.S. Al Ahzab:33)


Tata cara yang utama berpakaian bagi seorang muslimah

Lihat Humaniora Selengkapnya