Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah

Celah Katup - Katup adalah komponen mesin yang bergerak yang terletak pada kepala silinder ( cylinder Head ). Dengan adanya katup maka campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar dapat terkontrol. Begitu juga dengan gas sisa - sisa pembakaran juga akan dikontrol keluar pada waktu yang tepat oleh katup.

Secara umum, katup pada setiap motor bakar 4 Tak  terdapat dua jenis yaitu katup masuk ( intake valve ) dan katup buang ( exhaust valve ). Standarnya, pada setiap ruang bakar mempunyai jumlah katup 2 yaitu 1 untuk katup masuk dan 1 untuk katup buang. Namun demikian, adanya juga yang mempunyai 3 katup dan 4 katup. 

Katup - katup pada mesin akan terus bekerja selama mesin hidup. Dorongan yang terjadi dalam waktu lama akan mengakibatkan terjadinya perubahan celah antara katup dengan komponen pendorong ( rocker arm atau poros nok ). 

Pada perkembangan teknologi terbaru, untuk mencegah hal tersebut terjadi maka sudah dikembangkan teknologi penyetel katup otomatis untuk beberapa jenis mesin seperti teknolgi VVT-i Pada Toyota. Sayangnya, teknologi ini tidak mutlak digunakan untuk jenis  mesin - mesin tertentu sehingga masih dibutuhkan teknik konvensional untuk menyetel celah katup. 

Fungsi celah katup adalah agar waktu yang dibutuhkan katup untuk membuka atau menutup sesuai dengan kondisi mesin, dimana pabrikan sudah mempunyai ukuran standar. Selain itu, waktu pembukaan dan penutupan katup tidak akan terpengaruh oleh temperatur mesin, sehingga ada istilah menyetel katup pada saat mesin dingin menyetel katup pada kondisi mesin panas. 

Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah

Saat mesin hidup komponen mekanisme katup yang jumlahnya banyak bergerak bergesekan dan mendapat gaya ke berbagai arah serta beban panas. Maka semakin lama komponen semakin aus pada sistem penekan katup, daun katup dan  dudukannya serta pengikat-pengikat menjadi kendor. 

Sehingga celah katup menjadi berubah besar yang diakibatkan oleh  keausan-keausan tersebut yang  tidak merata.  Celah katup berubah dan perlu distel pad ainterval  20.000 km kendaraan berjalan. Celah katup berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin,

Beberapa gejala yang terjadi jika celah katup tidak tepat ; 

  • Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan logam)
  • Bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan)
  • Waktu pembukaan katup lebih sedikit dari waktu semestinya
  • Tenaga mesin berkurang.

  • Waktu pembukaan katup lebih lama dari waktu semestinya
  • Gerak gunting juga lebih lama, kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang besar. Akibatnya : putaran Idle kurang stabil (motor bergetar)

  • Katup tidak menutup dengan sempurna
  • Ada kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang, tenaga motor berkurang)Pembakaran dapat merambat ke karburator
  • Katup-katup dapat terbakar karena pemindahan panas pada daun katup tidak sempurna.

Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah

Penyetelan celah katup dengan mengendorkan mur pengunci pushrod dan memutar skrup penyetel. Untuk penyetelan celah katup, dunakanlah feeler gauge pada celah antara penumpuk rocker arm dengan batang katup. Lihatlah ukuran celah standar pada buku perbaikan. 

Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah

Pengukuran celah katup  dilaukan dengan cara memasukkan feeler gauge diantara tuas ayun dan rocker arm, bukan antara ujung tuas ayun dan ujung batang katup. Mekanisme ini banyak digunakan untuk mobil Nisan, Ford dan Mercedes. 

Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah

Pada sistem ini, penyetelan dilakukan  dengan penggantian plat penyetel ( shim ), yang mana plat - plat ini  tersedia dalam bermacam macam ketebalan. Untuk menyetel celah katup, diperlukan satu set plat penyetel dan alat khusus untuk menekan mangkok penekan katup.

Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah

Mesin - mesin yang menggunakan mekanisme kerja peyetel katup eksenter yaitu BMW. 

Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah

Jenis motor neptune ini digunakan pada mesin - mesin besar, contohnya pada mesin Mitsubishi Colt T-120. Cara penyetelan katupnya pun hampir sama dengan yang tipe standar yaitu dengan mengendorkan mur penyetel, masukkan feeler gauge pada celah antara batang katup dengan rocker arm. 

Nah itulah fungsi celah katup dan jenis - jenis mekanisme penyetelan katup pada mesin mobil. Penyetelan katup dilakukan saat kendaraan melakukan service rutin. 

Advertisement

Salah satu pekerjaan yang wajib dilakukan saat melakukan tune up adalah melakukan penyetelan celah katup. Lalu apa sebenarnya tujuan dari aktifitas ini ? apa efeknya terhadap mesin ? dan bagaimana cara melakukannya ? mari cari tahu jawabannya di artikel ini.

Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah

img by superchevy.com

Penyetelan celah katup adalah aktifitas melakukan resetting terhadap celah katup, yakni celah antara poros nok sebagai penekan dan katup sebagai komponen yang ditekan pada mekanisme katup. Celah katup ini diperlukan bagi mesin karena beberapa kondisi seperti ;

1.Untuk memberikan toleransi terhadap pemuaian logam pembentuk komponen mekanisme katup

Sifat logam pasti akan memuai apabila terkena panas, sementara pada mesin itu gudangnya panas karena mesin melakukan pembakaran yang menimbulkan panas. Apabila tidak ada celah katup, maka pemuaian ini akan menyebabkan beberapa masalah mesin seperti bocor kompresi.

2. Membuat katup dapat tertutup dengan sempurna saat RPM tinggi

Kalau RPM mesin tinggi otomatis gerakan poros nok dan rocker arm akan semakin tinggi, namun tidak dengan gaya balik pegas katup. Gaya balik pegas katup pergerakannya sama saja meski RPM mesin rendah atau tinggi karena ini tidak dipengaruhi oleh putaran mesin melainkan hanya dipengaruhi gaya balik pegas katup. Kalau tidak ada celah katup, bisa saja terjadi katup belum kembali sempurna ke posisi menutup namun poros nok sudah menekan katup kembali. Sehingga, ada kebocoran kompresi. Namun kalau ada celah katup, maka pergerakan katup akan lebih pendek sehingga memungkinkan untuk balik dengan sempurna meski RPM mesin tinggi.

3. Memperkecil gaya gesek

Poros nok itu berputar sementara rocker arm dan katup itu diam. Kalau dua komponen ini posisinya menempel (tanpa celah) maka akan timbul gesekan yang menghambar output mesin, tapi kalau ada celah (posisinya mengambang) maka poros nok hanya akan bergesekan kalau tonjolan menyentuh katup. Sehingga akan lebih efisien.

Apa Tujuan Penyetelan Celah Katup ?

Kembali ke topik awal, kita tahu kalau didalam mekanisme katup itu terjadi banyak sekali gesekan komponen apalagi posisi katup langsung terhubung dengan ruang bakar sehingga dampak konduksi panasnya sangat tinggi. Ini akan memungkinkan bagian mekanisme katup mengalami deformasi dalam interval pemakaian tertentu, sehingga perlu dilakukan standarisasi dengan jalan penyetelan ulang. Tujuan penyetelan celah katup antara lain ;
  1. Mencegah terjadinya kebocoran kompresi akibat celah katup yang terlalu rapat
  2. Mencegah mesin bergetar akibat celah terlalu rapat
  3. Mencegah suara mesin yang berisik karena ketukan katup yang terlalu besar
  4. Menjaga performa mesin agar tetap prima
Inti dari aktifitas penyetelan katup adalah mengembalikan performa mesin agar prima, ini karena besar kecil celah katup akan mempengaruhi timming pembukaan katup, akan mempengaruhi juga masa udara yang masuk kedalam katup dan akan mempengaruhi tingkat penggunaan tenaga mesin. Lalu bagaimana prosedur melakukan penyetelan katup ? ikuti panduan dibawah. Alat yang diperlukan untuk menyetel celah katup adalah
  • Obeng
  • kunci pas
  • Feeler gauge
namun untuk membuka cover head cylinder perlu kunci lagi dan perlu tambahan kunci ring 22 atau lebih besar untuk memutar pulley mesin.

1. Buka cover head cylinder mesin

2. Posisikan poros engkol pada posisi TOP silinder 1

Saat posisi TOP 1, maka katup yang terbebas (tidak tertekan poros nok) adalah katup intake pada silinder 1 dan 2 sementara katup exhaust ada pada silinder 1 dan 3. Detailnya bisa lihat gambar,

Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah

Seperti terlihat pada gambar, lakukan penyetelan pada katup-katup yang terbebas atau tidak tertekan dengan celah katup. Bagaimana caranya ? anda bisa melihat ilustrasi dibawah ini.

Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah


3. Masukan feeler gauge ke celah katup yang terbebas Pada gambar diatas, contoh ilustrasi pada katup dengan mekanisme OHV anda perlu memposisikan feeler gauge dengan ketebalan 0,2 mm pada intake valve dan 0,3 mm untuk exhaust valve. Mengapa exhaust valve lebih longgar ? Ini dikarenakan exhaust valve berhubungan dengan exhaust manifold yang memiliki suhu lebih tinggi. Ini artinya laju pemuaian pada exhaust valve itu lebih cepat, sehingga celah katup dibuat lebih longgar untuk memberi toleransi terhadap pemuaian yang terjadi.

4. Posisikan kunci ring dan obeng

Lalu posisikan kunci ring (biasanya ring 10 – 12) ke bagian adjuster nut, dan letakan pula obeng (biasanya obeng +) ke adjuster screw. Pertama, kendorkan adjuster nut dengan memutar kunci ring berlawanan jarum jam cukup seperempat putaran saja. Setelah kendor, anda bisa memutar obeng. Putar searah jarum jam untuk merapatkan celah, dan putar berlawanan jarum jam untuk memperlebar celah. Stel celah katup hingga feeler gauge terasa seret namun masih bisa digerakan. Kalau anda rasa sudah pas, tahan obeng sambil memutar kunci ring searah jarum jam untuk mengencangkan adjuster nut. Pastikan saat anda mengencangkan nut, obeng tidak ikut berputar karena dapat mengubah celah katup. Bagaimana dengan katup OHC ?

Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah

Secara umum, sama saja prosedurnya namun pada katup OHV mungkin lokasi adjuster nut ada dibagian depan rocker arm. Sehingga anda tinggal menyesuaikannya saja.

5. Putar pulley 360 derajat (satu putaran)

Ini dilakukan untuk menyetel kelompok katup yang tidak terbebas saat posisi TOP 1, apabila pulley diputar satu putaran maka akan berada pada posisi TOP 4, sehingga kelompok yang awalnya tidak terbebas (tertekan poros nok) akan terbebas dan bisa distel.

Standar penyetelan celah katup saat kondisi mesin panas adalah

Caranya juga sama persis seperti penyetelan pada posisi TOP 1. Apa akibatnya kalau katup terlalu sempit ? Tentu langkah katup akan semakin panjang, sehingga bisa berpotensi terjadi kebocoran kompresi di RPM tinggi. Dan ini juga bisa menyebabkan mesin bergetar. Apa akibatnya kalau celah katup terlalu longgar ? Yang jelas akan muncul suara ketukan logam yang berisik, suara ini dihasilkan karena rocker arm mengetuk bagian katup dengan jarak yang lumayan jauh. Sehingga suaranya terdengar sangat jelas. Bisa disimpulkan kalau penyetelan celah katup adalah hal penting yang harus dilakukan. Namun, ini berlaku pada mesin-mesin konvensional dan tidak untuk mesin modern. Alasannya, mesin yang diproduksi sekarang umumnya menerapkan sistem HLA (hydraulic lash adjuster) yakni sistem otomatis untuk mengatur celah katup menggunakan tekanan oli mesin sehingga kita tidak perlu repot-repot melakukan penyetelan manual.

Itu saja artikel singkat tentang penyetelan celah katup, semoga bisa menambah wawasan kita semua.