Sebutkan tokoh tambahan pada bacaan asal-usul kota semarang

Sebutkan tokoh tambahan pada bacaan asal-usul kota semarang

Sebutkan tokoh tambahan pada bacaan asal-usul kota semarang
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/Cuanstudio

Ilustrasi Si Pitung.

KOMPAS.com - Cerita rakyat merupakan kisah atau cerita yang berasa dari masyarakat dan sudah menyebar turun-temurun. 

Umumnya, cerita rakyat berkembang secara luas dari mulut ke mulut sampai akhirnya dikenal secara luas. 

Salah satu cerita rakyat yang populer adalah Si Pitung. Cerita Si Pitung dibuat menjadi tiga versi, yaitu versi Indonesia, Belanda, dan China. 

Cerita Si Pitung menjadi bagian dari legenda serta warisan budaya Betawi. Cerita Si Pitung juga sering disampaikan dalam bentuk balada, syair, maupun cerita Lenong. 

Dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jakarta, Pitung menjadi karakter Robin Good versi Betawi. Kemudian dikembangkan oleh seorang penulis, Lukman Karmani. 

Baca juga: Cara Mengembangkan Cerita Rakyat ke dalam Bentuk Cerpen

Dalam novel Si PItung, dikisahkan bahwa Pitung sebagai pahlawan sosial. Pitung menjadi tokoh Betawi masa lampau yang dikenal sebagai peramok. Namun, hasil rampokan tersebut digunakan untuk menolong orang-orang yang kesusahan. 

Awal cerita Si Pitung 

Kisal cerita Si Pitung berawal ketika ia hendaj menjual kambing milik sang ayah di Pasar Tanah Abang. 

Dalam perjalanan pulang, uang hasil menjual kambing dicuri oleh para bandit. 

Bersama teman-temannya, Pitung berhasil menemukan pencuri dan mengambil uangnya kembali. 

Melihat kepiawaian Pitung, si pencuri menawari Pitung untuk bergabung dengannya. Dengan segala pertimbangan, Pitung pun menerima tawaran dan bergabung dengan pencuri. 

Aksi pencurian si Pitung diberitakan oleh Hindia Olanda pada Juni 1892. Aksi Si Pitung mendapat berbagai tanggapan pro dan kontra. 

Banyak pihak yang menganggap aksi tersebut adalah tindakan sosial karena hasil curian Si Pitung untuk membantu rakyat tidak mampu. 

Di sisi lain, juga menganggap bahwa aksi Si Pitung adalah tindakan kriminal dan tidak dapat di toleransi 

Baca juga: Contoh Teks Eksemplum tentang Cerita Rakyat

Tokoh-tokoh cerita Si Pitung 

Nama-nama tokoh yang terdapat pada cerita Si Pitung, di antaranya: 

  • Pitung (pemeran utama)
  • Piun (ayah Pitung)
  • Pinah (ibu Pitung)
  • Kyai Haji Naipin (guru ngaji)
  • Ji'i dan Rais (teman seperguruan Pitung)
  • Schont Heyne (serdadu Belanda)
  • Beberapa anak pencopet
  • Anak-anak serdadu Belanda

(Sumber: KOMPAS.com/Widya Lestari Ningsih | Editor: Nibras Nada Nailufar)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jika membicarakan kota-kota besar di Pulau Jawa, tak lengkap rasanya apabila tidak membahas Semarang. Nah, apabila tertarik untuk mengetahui asal usul Kota Semarang, kamu bisa membaca informasi selengkapnya dalam artikel ini. Yuk, langsung cek saja!

Asal usul Kota Semarang menjadi salah satu kisah yang banyak dituturkan secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa Tengah. Bahkan, tak sedikit orangtua yang menjadikan legenda kota ini sebagai dongeng pengantar tidur.

Tak hanya menyajikan kisahnya lebih detail, kamu juga bisa menjumpai pembahasan mengenai unsur intrinsik di dalam cerita penamaan kota ini. Barangkali akan ada pesan moral yang bisa kamu resapi untuk bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana? Sudah tak sabar ingin mengetahui asal usul Kota Semarang beserta ulasannya? Mari simak informasinya yang juga menyertakan fakta-fakta menarik seputar Kota Lumpia ini di penjelasan berikut!

Sebutkan tokoh tambahan pada bacaan asal-usul kota semarang

Dongeng asal usul Kota Semarang tak bisa dilepaskan dari Kerajaan Demak yang merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar di Indonesia. Di wilayah kerajaan ini, hiduplah seorang pangeran yang bernama Raden Made Pandan.

Raden Made Pandan dikenal oleh masyarakat setempat sebagai seorang bangsawan dan ulama. Ia sangat dihormati dan disegani oleh penduduk setempat karena kebijaksanaan dan kewibawaannya.

Raden Made Pandan memiliki seorang putra yang bernama Raden Pandanarang. Anak laki-laki ini mempunyai kepribadian yang baik dan dikenal sebagai seseorang yang baik hati, ramah, sopan, dan berbakti kepada orangtuanya.

Pada suatu hari, Raden Made Pandan mengumpulkan para pengikutnya dan mengajak mereka untuk meninggalkan Kerajaan Demak. Dalam perjalanannya menuju ke arah barat bersama pengikutnya, Raden Made Pandan juga ikut membawa anak laki-lakinya, Raden Pandanarang.

Setelah menghabiskan waktu berhari-hari dalam perjalanan, rombongan Raden Made Pandan akhirnya berhenti pada sebuah hutan yang ia rasa cocok untuk ditempati. Pohon-pohon dalam hutan itu kemudian ditebangi dan dibangunlah pedesaan beserta pondok pesantren.

Di wilayah itulah Raden Made Pandan menghabiskan hidupnya bersama anaknya. Selain mengajarkan tentang agama Islam, ia juga mengelola lahan pertanian yang menjadi sumber bahan makanan untuk bertahan hidup.

Daerah yang dirintis pembangunannya oleh Raden Made Pandan beserta pengikutnya itu lama-kelamaan ramai didatangi oleh para pengelana dari luar. Selain untuk singgah, ada juga yang berniat untuk menimba ilmu agama Islam di bawah bimbingan Raden Made Pandan.

Baca juga: Cerita Asal Mula Telaga Warna dan Ulasannya yang Mengandung Pesan Bermakna

Munculnya Nama Semarang

Seiring usianya yang semakin menua, Raden Made Pandan mulai mempersiapkan Raden Pandanarang sebagai penerusnya. Ia berharap bahwa anak laki-lakinya itu bisa tetap mengajarkan agama Islam dan mengolah tanah pertanian seperti dirinya.

Setelah Raden Made Pandan menghembuskan napas terakhirnya, Raden Pandanarang mengambil alih tugas ayahnya dan diangkat menjadi pemimpin daerah itu. Ia menjadi guru agama Islam yang sama-sama disegani seperti ayahnya.

Pada suatu hari, ketika Raden Pandanarang dan penduduk setempat tengah sibuk menggarap lahan pertanian, ia menjumpai hal yang aneh. Di antara pohon-pohon yang tumbuh subur di tempat itu, ternyata tumbuh pohon asam yang jaraknya berjauhan.

Padahal, tanah yang dikelola di daerah itu adalah tanah yang subur sehingga semestinya pohon-pohon asam itu bisa tumbuh berdekatan. Setelah melihat kejadian itu, Raden Pandanarang kemudian menyatakan bahwa area yang ditumbuhi pohon asam itu diberi nama Semarang.

Semarang berasal dari gabungan kata asem dan arang dalam bahasa Jawa yang secara berurutan berarti pohon asam dan jarang-jarang. Jika digabungkan, kedua kata itu artinya adalah pohon asam yang jarang-jarang. Begitulah asal usul nama Kota Semarang.

Baca juga: Kisah Asal-Usul Kesenian Populer Reog Ponorogo Beserta Ulasan Menariknya

Unsur Intrinsik dalam Legenda Kota Semarang

Sebutkan tokoh tambahan pada bacaan asal-usul kota semarang

Setelah mengetahui dari mana kata semarang berasal, pembahasan mengenai unsur intrinsik asal usul Kota Semarang jangan sampai kamu lewatkan. Simak informasinya di uraian berikut, yuk!

1. Tema

Inti cerita atau tema dari legenda Kota Semarang adalah tentang keluarga, terutama pengabdian anak kepada orangtua. Narasi yang telah dijelaskan di atas menekankan bakti seorang anak kepada orangtuanya yang telah membesarkannya tanpa pamrih.

2. Tokoh dan Perwatakan

Raden Made Pandan dalam kisah penamaan Kota Semarang digambarkan sebagai seorang bangsawan dan ulama yang dihormati. Pria yang berwibawa ini juga tampak bijaksana, pandai, dan menjadi sosok ayah yang bertanggung jawab.

Sementara itu, Raden Pandanarang ditampilkan sebagai seorang anak yang sopan, ramah, dan berbakti kepada orangtuanya. Hal itu terbukti dari bagaimana ia meneruskan keinginan sang ayah untuk menjadi pengajar agama Islam dan merawat lahan pertanian beserta pondok pesantren peninggalan ayahnya.

3. Latar

Tempat kejadian peristiwa dalam cerita asal usul Kota Semarang mulanya berada di sekitar Kerajaan Demak. Kemudian, latarnya berpindah ke wilayah barat dari Kerajaan Demak di mana Raden Made Pandan memilih untuk menetap.

4. Alur

Alur dari kisah munculnya nama Semarang dimasukkan dalam jenis alur progresif atau maju. Awal cerita dimulai dengan keinginan Raden Made Pandan untuk mencari wilayah baru yang bisa dijadikan sebagai tempat tinggal di luar Kerajaan Demak.

Ia pun kemudian mengajak anak beserta pengikutnya mengembara ke arah barat hingga akhirnya menemukan daerah yang cocok. Seiring berjalannya waktu, bangsawan dan ulama ini digantikan oleh anaknya, Raden Pandanarang untuk memimpin daerah yang selanjutnya dinamakan sebagai Semarang.

5. Pesan Moral

Amanat yang barangkali dapat kamu ambil dari kisah Raden Made Pandan dan Raden Pandanarang di atas adalah untuk berbakti kepada orangtua yang telah membesarkanmu dengan baik. Meskipun semua jasa mereka tidak bisa kamu balas, setidaknya lakukan suatu hal yang bisa menunjukkan rasa terima kasihmu pada orangtua.

Bukan hanya unsur intrinsik, kamu juga bisa mengambil unsur ekstrinsik dari mitos munculnya penamaan Kota Semarang. Salah satunya adalah norma yang diterapkan di masyarakat, beberapa di antaranya adalah nilai sosial, budaya, dan moral.

Baca juga: Dongeng Keong Mas dan Ulasannya, Kisah Putri Cantik yang Dikutuk Penyihir Jahat

Fakta Menarik

Sebutkan tokoh tambahan pada bacaan asal-usul kota semarang

Nah, kamu telah menyimak asal usul Kota Semarang beserta ulasan tentang unsur-unsur intrinsiknya. Di penjelasan berikut, kamu akan menyimak uraian mengenai fakta-fakta menarik tentang Kota Lumpia ini.

1. Mulanya Dikenal sebagai Pragota

Sejarah Kota Semarang berawal kira-kira pada abad ke-6 Masehi yang merujuk ke daerah pesisir pantai yang disebut dengan Pragota. Daerah ini merupakan pelabuhan yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno.

Lama-kelamaan, daerah pesisir itu kemudian mengalami pengendapan dan akhirnya berubah menjadi daratan. Sampai akhirnya pada sekitar akhir abad ke-15 M daratan itu menjadi daerah yang subur dan ditempati oleh Raden Made Pandan.

2. Memiliki Banyak Bangunan Bersejarah

Mengingat sejarah panjang yang dimiliki oleh Kota Semarang, bukan sebuah kebetulan kalau terdapat banyak bangunan bersejarah yang tersebar di kota ini. Beberapa gedung yang mungkin sudah dikenal khalayak ramai adalah Lawang Sewu dan Gereja Blenduk.

Selain itu, ada juga Gua Gedung Batu yang terletak di area Klenteng Sam Poo Kong. Area berdirinya klenteng ini dipercaya dulunya adalah tempat di mana laksamana Tionghoa beragama Islam, Cheng Ho, pernah berlabuh.

Asal Usul Kota Semarang sebagai Dongeng Pengantar Tidur

Demikian cerita rakyat tentang penamaan Kota Semarang yang dapat kami rangkum. Semoga saja penjelasan di atas dapat menambah wawasanmu tentang ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini.

Jika tertarik dengan legenda dari daerah-daerah lainnya di Indonesia, kamu bisa terus mengunjungi situs PosKata. Beberapa di antaranya adalah asal usul Kota Surabaya, cerita tentang Rawa Pening, serta kisah Joko Kendil. Selamat membaca!