Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.Morbi adipiscing gravdio, sit amet suscipit risus ultrices eu.Fusce viverra neque at purus laoreet consequa.Vivamus vulputate posuere nisl quis consequat.
Create an account
Home » Kelas IV » Mengukur Luas dengan Satuan Tidak Baku
Satuan luas ada yang baku dan tidak baku. Mengukur luas suatu benda dapat menggunakan satuan luas yang tidak baku. Satuan luas tidak baku adalah satuan luas yang belum dibakukan. Pengukuran tidak baku merupakan pengukuran yang hasilnya berbeda-beda karena menggunakan alat ukur yang tidak baku atau tidak standar. Ternyata pengukuran menggunakan alat ukur yang tidak baku menghasilkan hasil pengukuran yang berbeda walaupun benda yang diukur adalah benda yang sama. Luas suatu bangun adalah banyaknya satuan luas yang dapat digunakan untuk menutupi secara rapat (tanpa bertumpuk) bangun tersebut. Satuan tidak baku untuk mengukur luas suatu daerah dapat berupa daun ataupun buku. Dengan demikian satuan luas tidak baku yang dimaksud adalah satuan luas yang belum dibakukan. Sedangkan satuan luas baku adalah satuan luas yang sudah dibakukan secara internasional. Misal: meter persegi (m2), hektometer persegi (hm2) atau hektar (ha). Cara mengukur menggunakan satuan luas tidak baku yaitu dimulai dari ujung benda sampai ujung yang lain dengan menempatkan satuan ukuran rapat, berjejer dan tidak saling menumpuk Setiap kelompok akan menggunakan dua buah meja kelas. Mereka akan melakukan eksperimen untuk memahami konsep dasar luas.
- Siswa menutupi meja 1 menggunakan daun dan meja 2 menggunakan buku.
- Pastikan posisi daun dan buku tidak bertumpuk karena jumlah daun dan buku tersebut akan dihitung, yang merupakan representasi dari luas meja yang diukur.
- Pastikan semua siswa meletakkan daun dan buku dengan rapi.
- Siapkan 2 meja yang sama besar.
- Tutupi meja 1 dengan daun (satuan ukuran) yang besarnya sama. Apakah semua permukaan tertutup? Berapa banyak daun yang digunakan untuk menutup meja?
- Tutupi meja 2 dengan buku. Apakah semua permukaannya tertutup? Berapa banyak buku yang digunakan?
- Apakah banyaknya buku yang digunakan untuk menutupi permukaan meja sama dengan banyaknya daun? (tidak sama)
- Apakah seluruh bidang permukaan meja tertutup dengan sempurna?(tidak, ada bagian yang tidak tertutup).
- Apakah daun dan buku bisa digunakan untuk mengukur luas permukaan meja?(tidak bisa, karena luas yang dihasilkan berbeda).
- Alat ukur apa yang mampu mengukur seluruh permukaan bidang dengan sempurna? Berikan contohnya!(salah satu alat yang biasa digunakan untuk mengukur permukaan bidang dengan tepat adalah persegi satuan)
<<<<<
Bidang Benda yang Diukur | Total Jumlah Benda Pengukur 1 | Total Jumlah Benda Pengukur 2 | Kesimpulan |
Meja Kelas | 10 buku tulis | 40 daun | Hasil tidak sama |
Lemari | 26 buku tulis | 56 daun | Hasil tidak sama |
Kursi | 5 buku tulis | 30 daun | Hasil tidak sama |
Papan Tulis | 24 buku tulis | 54 daun | Hasil tidak sama |
Daun Pintu | 16 buku tulis | 46 daun | Hasil tidak sama |
Jika L= Luas, p = ukuran panjang, dan l= ukuran lebar, maka L=p x l
- Jumlah ukuran sisi yang membatasi sebuah bangun merupakan keliling dari bangun tersebut. Pada bangun di atas, kelilingnya adalah AB + BC + CD + DA = 6 satuan + 4
- satuan + 6 satuan + 4 satuan = 20 satuan
- Jadi keliling persegi panjang 2 x ( ukuran panjang + ukuran lebar).
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 5:23 PMSatuan standar adalah satuan yang biasanya kita gunakan untuk mengukur berat, panjang atau kapasitas benda. Satuan standar yang akan dibahas di sekolah dasar akan mencakup: gram dan kilogram, sentimeter, meter dan kilometer, mililiter dan liter. Satuan non-standar yang digunakan oleh anak-anak dalam tahap persiapan, untuk memperkenalkan anak-anak yang masih sangat muda dengan konsep pengukuran tanpa mereka harus membaca skala apapun. Membaca skala apapun adalah keterampilan menantang dalam dirinya sendiri, sehingga konsep non-standar seperti: konsep yang lebih berat, lebih ringan, lebih panjang, lebih pendek, dll akan digunakan sebelum mereka berangkat pindah ke langkah berikutnya mengukur menggunakan satuan standar. Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran suatu besaran. Dalam hal ini besaran diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Satuan dibagi menjadi 2 jenis yaitu satuan baku dan satuan tak baku. Satuan baku merupakan satuan yang telah di bakukan/ditetapkan/disepakati bersama sebagai satuan dalam pengukuran suatu besaran. Apabila satuan ini digunakan untuk mengukur besaran maka selalu memberikan hasil yang relative sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda. Sedangkan satuan tak baku yaitu satuan yang apabila digunakan untuk melakukan pengukuran maka memberikan hasil yang berbeda-beda bila dilakukan oleh orang yang berbeda. Hal ini disebabkan karena satuan tak baku belum disepakati ukurannya secara paten. Untuk lebih jelasnya Mari kita bahas satuan tersebut satu per satu Sebagai contoh satuan baku yaitu meter. Satuan ini telah disepakati oleh para ilmuwan secara internasional. Satu meter ini dibuat standarnya yaitu jarak 2 goresan pada sebatang platinum-iridium. Pembuatannya dilakukan denga sangat teliti, kemudian dibuatlah salinannya/tiruannya dengansangat teliti pula. Dengan demikian, apabila kita menggunakan alat ukur dengan satuan meter tersebut maka akan memberikan hasil pengukuran yang teliti pula. Bila temankita juga melakukan pengukuran dengan satuan yang sama maka akan memberikan hasil pengukuran yang sama juga. Yang termasuk satuan baku untuk besaran panjang selain meter yaitu: kilometer, hectometer, dekameter, (meter), desimeter, centimeter dan millimeter. Ada banyak satuan baku yang digunakan untuk setiap besaran, baik besaran pokok maupun besaran turunan. Sebagai contoh, satuan baku untuk massa yaitu : kilogram, hektogram, dekagram, (gram), desigram, centigram dan milligram. Satuan baku untuk besaran yang lain silahkan teman-teman cari sendiri ya…… Pengukuran panjang meja menggunakan jengkal tangan yang dilakukan oleh Om Jarwo, Om Sopo dan Adit memberikan hasil sebagai berikut: Lho….. mejanya sama tapi kok hasil pengukuran panjangnya berbeda-beda? Kalau begitu, menurut teman-teman hasil pengukuran yang benar yang mana? 5 jengkal, 6 jengkal atau yang 7 jengkal? Tabel Contoh Satuan Tidak BakuSatuan Baku dan Satuan Tak Baku
Satuan Baku
Satuan Tak Baku
No. | Nama Besaran | Satuan Tidak Baku |
1. | Panjang | Jengkal, depa, hasta |
2. | Massa | Mayam, entik |
3. | Luas | Tumbak, bahu |
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan dengan satuan pengukuran tertentu. satuan tidak baku adalah hasil pengukuran yang berbeda-beda antara orang yang satu dengan orang lainnya.
Contoh dari satuan tidak baku adalah Patok (luas), Jengkal (panjang), Kaki (panjang), Depa (panjang), Kaleng (massa). Botol (volume), Tempurung kelapa (massa).
Tahukah Anda satuan tidak baku walaupun merupakan satuan yang tidak ilmiah namun tetap bisa dijadikan satuan ukuran yang membantu aktivitas sehari-hari?
Adanya satuan tidak baku membantu kita mengenal ukuran dengan mendeskripsikan suatu satuan ukuran menjadi bentuk atau benda yang ada disekitar kita.
Berikut ini ukulele akan membahas mengenai pengertian hingga contoh satuan tidak baku yang ada dalam kehidupan sehari-hari, selamat menyimak!
Pernahkah Anda mendengar tentang satuan tidak baku? Apa pengertian dari satuan tidak baku? Satuan tidak baku yaitu satuan yang tidak dapat ditentukan sebagai pedoman dalam pengukuran secara ilmiah.
Satuan ini menggunakan tata cara ukuran yang berbeda dari setiap orang/benda, sehingga tidak dapat dijadikan suatu standar ilmiah karena hasilnya pun terkadang berbeda.
Selain itu satuan tidak baku juga tidak berlaku secara umum bahkan tidak diakui dalam dunia internasional. Sifat dari satuan tidak baku adalah tidak tetap atau dapat berubah, tergantung banyak faktor.
Setelah membahas pengertian satuan tidak baku diatas, beberapa poin mengarah pada kekurangan yang ada dalam satuan tidak baku tersebut. berikut adalah pembahasannya:
Ada beberapa contoh satuan tidak baku yang biasa digunakan dalam mengukur sesuatu. Hal tersebut tergantung kondisi dan penggunaan atau aktivitas dalam pengukuran. Berikut ini satuan tidak baku yang dapat Anda simak.
Besaran panjang yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa macam, berikut adalah penjelasannya.
Besaran massa yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa macam, berikut adalah penjelasannya.
Besaran luas yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa macam, berikut adalah penjelasannya.
Besaran volume yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa macam, berikut adalah penjelasannya.
Besaran waktu yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa macam, berikut adalah penjelasannya.
Mempelajari satuan tidak baku terasa lebih mudah, hal tersebut karena berbagai contoh satuan tidak baku digambarkan dengan kondisi, benda, serta pengukuran yang cenderung familiar disekitar kita.
Seperti, gelas, ember, jengkal, dll, adalah termasuk contoh satuan tidak baku yang sering Anda dengar bukan? Simak Video Pendidikan Indonesia tentang penerapan satuan tidak baku berikut:
Walaupun sering digunakan dalam aktivitas pengukuran, sebaiknya tetap memperhatikan kekurangan dari satuan tidak baku yang bisa dijadikan pertimbangan.
Demikian pembahasan kami mengenai pengertian satuan tidak baku, kekurangan, hingga contohnya. Kami berharap artikel ini dapat menambah wawasan Anda.