Sebutkan peristiwa alam apa saja yang terjadi pada kala Pleistosen?

10 Selain terjadi perubahan iklim, pada kala Plestosen juga ditandai dengan gerakan berasal dari dalam bumi endogen seperti gerakan pengangkatan orogenesa yang menyebabkan munculnya daratan baru, kegiatan gunung berapi vulkanisme, serta gerakan dari luar bumi eksogen seperti pengikisan erosi, turun naiknya permukaan air laut, serta timbul tenggelamnya sungai dan danau. Berbagai peristiwa alam tersebut dapat menyebabkan perubahan bentuk muka bumi. Pada kala plestosen ini bagian barat kepulauan Indonesia berhubungan dengan daratan Asia Tenggara sebagai akibat dari turunnya muka air laut. Sementara itu kepulauan Indonesia bagian timur berhubungan dengan daratan Australia. Daratan yang menghubungkan Indonesia bagian barat dengan Asia Tenggara disebut daratan Sunda di masa antarglasial merupakan paparan Sunda atau Sunda shelf, dan daratan yang menghubungkan Papua dengan Australia disebut daratan Sahul di masa antarglasial merupakan paparan Sahula atau Sahulshelf. Semua peristiwa alam tersebut di atas langsung atau tidak langsung telah mempengaruhi cara hidup manusia. Fosil-fosil manusia yang pernah ditemukan di Indonesia diketahui berdasarkan susunan lapisan tanah. Berdasarkan hasil penelitian terhadap susunan lapisan tanah dan batuan menunjukkan bahwa kronologi plestosen di Jawa dibagi atas 3 bagian, dari tua ke yang muda ialah pestosen bawah, plestosen tengah dan plestosen atas Heekeren 1972. Endapan plestosen bawah terkenal dengan formasi Pucangan, plestosen tengah disebut formasi Kabuh, dan plestosen atas dikenal sebagai formasi Notopuro. Masing-masing formasi tersebut menunjukkan adanya jenis-jenis fauna tertentu. Formasi Pucangan ditemukan fauna Jetis. Formasi Kabuh mengandung temuan fauna Trinil. Sedangkan formasi Notopuro dijumpai fauna Ngandong Soejono 1984.

b. Lingkungan Alam Kala Holosen

Kala holosen berlangsung kira-kira antara 10.000 tahun yang lalu hingga sekarang. Pada kala ini kegiatan gunung api, gerakan pengangkatan, dan pelipatan masih berlangsung terus. Sekalipun pengendapan sungai dan 11 letusan gunung api masih terus membentuk endapan aluvial, bentuk topografi kepulauan Indonesia tidak banyak berbeda dengan topografi sekarang. Perubahan penting yang terjadi pada awal kala holosen adalah berubahnya iklim. Berakhirnya masa glasial Wurm kira-kira 20.000 tahun yang lalu menyebabkan berakhirnya musim dingin dan berakhir pula zaman es. Iklim kemudian menjadi panas dan terjadilah zaman panas dengan akibat semua daratan yang semula terbentuk karena turunnya muka air laut, kemudian tertutup kembali, termasuk paparan Sunda dan Sahul seperti dikenal sekarang. Pengaruh fenomena itu terhadap kehidupan di antaranya berupa terputusnya hubungan kepulauan Indonesia dari daratan Asia Tenggara dan Australia. Akibat terputusnya wilayah Indonesia dari daratan Asia dan Australia pada masa akhir masa glasial Wurm, terputus pula jalan hubungan hewan di wilayah tersebut. Hewan-hewan yang hidup di pulau-pulau kecil kemudian hidup terasing, dan terpaksa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, dan beberapa diantaranya kemudian mengalami evolusi lokal. Perbedaan unik yang terdapat di antara fauna vertebrata di wilayah tersebut menyebabkan disarankannya oleh para ahli tentang adanya garis-garis yang memisahkan berbagai keompok fauna veterbrata, yaitu kelompok yang mirip dengan fauna daratan Australia. Garis pemisah fauna tersebut adalah garis Wallace, garis Weber, dan garis Huxley. Pada kala Holosen, iklim di daerah tropik dan di Indonesia khususnya telah menunjukkan persamaan dengan iklim sekarang. Iklim sekarang ini merupakan tingkat awal dari masa glasial dan pluvial kelima.

3. EVOLUSI MANUSIA PURBA

Terhubungnya pulau-pulau akibat peng-esan yang terjadi pada masa glasial memungkinkan terjadinya migrasi manusia dan fauna dari daratan Asia ke kawasan Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, migrasi ini didahului oleh perpindahan binatang yang kemudian diikuti oleh manusia dan diperkirakan terjadi pada kala pleistosen. Sebagai bukti adanya proses migrasi awal binatang dari daratan Asia ke wilayah Indonesia ialah ditemukannya situs paleontologi tertua di daerah Bumiayu yang terletak di sebelah selatan Tegal Jawa Tengah dan Rancah di sebelah timur Ciamis Jawa Barat. Fosil

Kehidupan di bumi terbentuk sampai seperti sekarang melalui proses evolusi yang berlangsung jutaan tahun. Proses evolusi ini dibagi dalam beberapa zaman, salah satunya zaman kuarter atau quartair. Zaman kuarter ini adalah periode terakhir di era Neozoikum atau Keinozoikum dalam skala waktu geologi.

Zaman kuarter ini mulai sejak sekitar 2,58 tahun yang lalu dan merupakan zaman terpenting bagi kita karena sudah ada manusia purba. Pada zaman ini dibagi ke dalam dua masa yaitu yaitu Kala Pleistosen (divilum) dan Kala Holosen (alluvium).

Kala Pleistosen

Kala Pleistosen berlangsung sekitar 2,58 juta hinga 11,7 ribu tahun lalu. Keadaan alam ditandai oleh zaman glasial dan interglasial.

Ini merupakan masa meluasnya lapisan es di kutub utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Permukaan air laut turun disertai terangkatnya di beberapa daratan akibat pergeseran lempeng bumi. Khusus Indonesia, zaman es ditandai munculnya Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Sumatera, Jawa, Kalimantan menyatu dengan Benua Asia. Papua menyatu dengan Australia.

(Baca juga: Mengenal Teknologi Zaman Paleolitikum)

Ini adalah masa saat temperatur bumi naik sehingga lapisan es mencair. Akibatnya, permukaan air laut naik dan terjadi banjir raksasa yang melanda sejumlah benua termasuk Asia dan Australia. Dangkalan Sunda dan Sahul pun terendam sehingga memisahkan Kepulauan Indonesia dari Asia dan Australia.

Disamping itu, kala pleistosen dibagi menjadi pleistosen awal (2,58 juta hingga 0,78 juta tahun lalu), pleistosen tengah (0,78 juta hingga 126 ribu tahun lalu), dan pleistosen akhir (126 ribu hingga 11,7 ribu tahun lalu).

Pada kala pleistosen ini diperkirakan terjadi migrasi manusia purba dari Asia ke Indonesia. Hal ini didasarkan adanya kemiripan temuan fosil manusia purba Sinanthropus Peninesis di Beijing, Tiongkok dengan Pithecanthropus Erectus di Trinil, Ngawi (Jawa Timur).

Selain itu, ada kemiripan ciri antara alat-alat kebudayaan Pacitan dan perkakas praaksara yang ditemukan di Tiongkok, Myanmar, dan Malaysia. Dimana, Homo Wajakensis yang merupakan nenek moyang bangsa Australoid hidup pada kala pleistosen tengah dan atas diperkirakan menyebar dari bagian selatan Asia

Kala Holosen

Kala Holosen ditandai berakhirnya zaman glasial yaitu sekitar 11,7 ribu tahun lalu. Ketika itu, permukaan air laut naik dan menggenangi paparan Sunda dan Paparan Sahul. Muncullah Kepulauan Indonesia dalam wujudnya yang sekarang.

Pada kala holosen ini, manusia purba sudah punah dan muncullah manusia cerdas (Homo Sapiens) yang menjadi nenek moyang manusia modern.

Jakarta -

Zaman pleistosen adalah salah satu bagian dari sejarah perkembangan bumi. Pleistosen atau disebut juga dengan diluvium termasuk dalam zaman kuarter (zaman keempat).

Pleistosen juga merupakan suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 1.808.000-11.500 tahun yang lalu.

Nama pleistosen berasal dari bahasa Yunani, yaitu pleistos, yang berarti "paling", dan laines, yang bermakna "baru". Pleistosen mengikuti Pliosen dan diikuti oleh Holosen yakni merupakan kala ketiga pada periode Neogen. Akhir Pleistosen berhubungan dengan akhir Zaman Paleolitikum yang dikenal dalam arkeolog.

Mengutip buku "Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer" oleh Adi Sudirman, Pleistosen dibagi menjadi Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, dan Pleistosen Akhir.

Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni pertama adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2.000.000 hingga 500.000 tahun lalu.

Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo Floresiensis) di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya Homo Erectus hingga masa Zaman Es terakhir.

Dalam buku "Sejarah SMP/MTs Kls VII (KTSP)" oleh Dr. Nana Nurliana Soeyono, MA dan Dra. Sudarini Suhartono, MA juga dijelaskan bahwa manusia prasejarah diperkirakan muncul pertama kali pada Kala Pleistosen, kira-kira tiga juta tahun yang lalu.

Manusia prasejarah (pra-aksara), adalah manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Pada masa Pleistosen terjadi pencairan es (glasiasi) berkali-kali.

Pada masa itu benua Amerika, Eropa, dan Asia tertutup es sehingga disebut masa glasial (zaman es). Peristiwa turun naiknya es terjadi beberapa kali pada Kala Pleistosen.

Masa antar-glasial, yaitu waktu suhu bumi kembali naik yang menyebabkan lapisan es menjadi mencair, sementara gletser kembali ke tempat semula.

Ketika Iklim menjadi panas, lapisan es mencair hingga mencapai daerah yang sekarang disebut wilayah tropis. Masa itu disebut sebagai masa pluvial (masa hujan).

Masa berlangsungnya pluvial dan antar-pluvial di Asia, khususnya di Indonesia, belum diketahui dengan jelas.

Pembagian Masa Pleistosen

- Pleistosen Awal

Pada masa ini, bentuk tubuh manusia selalu harus menyesuaikan dengan perubahan-perubahan alam yang terjadi.

Meskipun kemampuan akal dan fisik masih terbatas, manusia harus mempertahankan hidupnya dengan mengoptimalkan daya kerja akal. Mereka harus mencari makan dengan mengandalkan kemampuan fisik dan peralatan yang masih sangat sederhana.

- Pleistosen Tengah

Pada awal masa Pleistosen tengah, alat-alat khas Asia Tenggara yang dikenal sekarang mulai muncul. Alat-alat itu berupa lempengan atau batu yang diasah pada satu sisi, yang disebut orang "pisau" atau "kapak".

Sepanjang periode Pleistosen tengah, teknik (asahan batu) itu bertahan tanpa kemajuan yang berarti, terutama tanpa memperoleh teknik asahan dua sisi yang berkembang pada masa itu di India.

- Pleistosen Akhir

Pada Kala Pleistosen Akhir atau yang disebut Kala Holosen, banyak gletser mencair sehingga permukaan air laut naik. Kala Holosen dimulai sejak 10.000 tahun lalu hingga kini.

Pada Kala Holosen ini tingkat kemahiran manusia semakin berkembang. Manusia dapat dibedakan dari hewan karena memiliki akal dan berkembang secara bertahap sesuai dengan perkembangan pola pikirnya. Manusia mulai menetap di gua-gua, lalu mencari makan dengan berburu dan bercocok tanam.

Itulah penjelasan mengenai pengertian masa pleistosen beserta ciri-ciri dan perkembangan masanya. Semoga menambah pengetahuan detikers, ya!

Simak Video "Studi: Hanya 7% Populasi Dunia yang Punya DNA Unik 'Manusia Modern'"



(faz/nwy)