Deduktif dan induktif adalah dua jenis paragraf yang biasa kita temui ketika mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia. Keduanya memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya. Paragraf sendiri adalah sebuah susunan dari banyak kalimat dan mengandung sebuah gagasan. Posisi dari gagasan inilah yang menjadi cara untuk mengkategorikan paragraf deduktif dan induktif. Di kesempatan kali ini kita akan membahas paragraf deduktif dan induktif secara lebih lanjut beserta contohnya singkatnya. Show
Pengertian Paragraf Deduktif dan InduktifKedua jenis paragraf ini harus kamu ketahui perbedaanya. Untuk bisa mengetahui perbedaan keduanya, mari kita perhatikan ciri-cirinya dan juga contohnya. Paragraf DeduktifDeduktif adalah sebuah jenis paragraf yang dikembangkan dengan pola deduksi. Dimulai dari pemaparan hal-hal yang bersifat umum, kemudian dalam memperjelas paparan umum tersebut maka akan ditambahkan kalimat khusus. Paragraf deduktif bisa dilihat dari letak kalimat atau gagasan utamanya yang berada di awal alinea. Bila kita urutkan, maka ciri-ciri paragraf deduktif adalah seperti berikut ini:
Contoh paragraf deduktif: Kecelakaan akibat kelalaian pengemudi masih sering terjadi. Sepanjang tahun 2019, sudah ada 15 orang yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas, terutama di jalan tol. Mengendarai kendaraan saat mengantuk adalah salah satu penyumbang terbesar dari angka di atas. Hal ini bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas beruntun yang berakibat merugikan banyak orang. Insiden kecelakaan karena kelalaian ini bisa terjadi kapan saja, baik siang maupun malam. Maka kita harus selalu berkonsentrasi ketika mengendarai kendaraan di jalanan. Selain menjadi penyebab kecelakaan, kita juga bisa menjadi korban. Paragraf InduktifParagraf induktif adalah paragraf yang letak kalimat atau gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Sesuai dengan dengan pola induksi, yaitu dengan memaparkan hal-hal yang khusus terlebih dahulu, yang kemudian akan disimpulkan dengan hal yang lebih umum. Jenis paragraf induktif diawali dengan kalimat-kalimat penjelas berupa fakta, contoh, rincian, atau bukti yang kemudian disimpulkan pada kalimat akhir paragraf. Ciri-ciri paragraf induktif yang bisa kita simpulkan adalah sebagai berikut ini : Diawali dengan penjelasan khusus.
Ada beberapa jenis dari paragraf induktif ini yaitu generalisasi, analogi, sebab akibat, dan perbandingan. Contoh paragraf induktif: Tidak saling berdekatan saat ini adalah sebuah keharusan, sekaligus menjaga imun tubuh agar tetap sehat. Penggunaan masker juga menjadi kewajiban utama kita agar bisa terhindar dan mencegah semakin luasnya pandemi ini, terlebih lagi saat ini pemerintah telah menerapkan PSBB sebagai usaha melimitasi penyebaran virus. Untuk itu, marilah kita ikuti anjuran dari pemerintah agar bisa terhindar dari virus COVID-19 ini. Perbedaan Induktif & DeduktifDi antara kedua jenis paragraf ini, tentu saja ada perbedaan yang bisa langsung kamu rasakan. Perbedaan ini mencakup:
Dari penjelasan tiga poin di atas, kamu bisa melihat perbedaan dari paragraf deduktif dan induktif secara lebih mudah. Kesimpulan Posisi dari kalimat atau gagasan utama bisa menjadi pembeda yang paling mudah untuk kamu perhatikan dalam membedakan paragraf deduktif dan induktif. Ada banyak ciri-ciri lain juga yang bisa kamu gunakan seperti pola kalimat. Nah itu dia penjelasan mengenai paragraf deduktif dan induktif, beserta contoh singkatnya. Apakah kamu memiliki sebuah pertanyaan? Jika ada, kamu bisa menuliskannya di kolom komentar. Dan jangan lupa untuk memberikan pengetahuan ini ke orang banyak! KOMPAS.com - Paragraf merupakan bagian penting dalam tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian dalam suatu karangan. Umumnya paragraf mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Dalam suatu tulisan, paragraf ditandai dengan penulisan yang menjorok ke dalam pada baris pertama. Selanjutnya, paragraf terdiri dari rangkaian kalimat. Kalimat tersebut memuat suatu ide atau gagasan yang terjalin satu sama lain. Menurut Suladi dalam Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf (2014), pada dasarnya paragraf merupakan seperangkat kalimat yang saling berhubungan, yang secara bersama dipakai untuk menyatakan atau mengembangkan gagasan. Dalam satu paragraf terdapat kalimat yang berisi gagasan utama dan gagasan pendukung. Kalimat pendukung berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Berdasarkan letak gagasan utama, paragraf dibedakan menjadi paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, dan ineratif. Berikut adalah penjelasan jenis-jenis paragraf tersebut beserta contohnya: Baca juga: Struktur Teks Cerpen Paragraf DeduktifParagraf deduktif adalah paragraf gagasan utamanya terletak di kalimat awal paragraf. Sedangkan kalimat setelahnya merupakan penjelas untuk mendukung gagasan utama. Gagasan utama atau ide pokok biasanya berupa pernyataan umum. Contoh: Berlawanan dengan paragraf deduktif, gagasan utama paragraf iduktif berada di akhir kalimat dalam paragraf. Paragraf ini diawali dengan penyebutan peristiwa khusus atau penjelasan yang berfungsi pendukung gagasan utama.
Ciri lain yang menandai kalimat induktif adalah penggunaan konjungsi “jadi”, “akhirnya”, “akibatnya”, “oleh karena itu”, “maka dari itu”, “berdasarkan uraian di atas”, dan “dengan demikian”. Konjungsi tersebut menunjukkan kesimpulan atau relasi sebab-akibat. Contoh: Baca juga: Contoh Teks Eksplanasi tentang Sumpah Pemuda Paragraf deduktif-induktifParagraf deduktif-induktif disebut juga campuran. Letak gagasan utamanya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf. Meskipun gagasan utama disebut dua kali, bukan berarti berlawanan. Gagasan utama di akhir kalimat dalam paragraf berfungsi mempertegas gagasan utama di awal kalimat dalam paragraf. Contoh: Baca juga: Teks Negosiasi: Pengertian, Ciri, Struktur, Unsur Paragraf IneratifParagraf inretaif merupakan paragraf yang gagasan utamanya ada di tengah paragraf. Kalimat pendukungnya mengapit kalimat yang mengandung gagasan utama. Contoh: Jakarta - Ide pokok adalah gambaran keseluruhan dari sebuah paragraf. Ide pokok memiliki fungsi untuk membantu pembaca memahami pokok pikiran yang ingin disampaikan penulis. Ide pokok disebut juga pikiran utama atau gagasan utama. Selain itu, ide pokok memiliki fungsi untuk membantu penulis mengembangkan alur tulisan. Maka dari itu, ide pokok menjadi unsur terpenting dalam sebuah paragraf. Cara Menemukan Ide PokokUmumnya, penulis menuangkan ide pokok dalam sebuah kalimat yang disebut sebagai kalimat utama. Untuk dapat menemukan ide pokok, pembaca harus memiliki kemampuan untuk membedakan kalimat utama dan kalimat penjelas. Dalam bukunya berjudul Master Bahasa Indonesia, Ainia Prihatini, S. Hum., menjabarkan sembilan cara menemukan ide pokok, yaitu 1. Mengenali tipe atau jenis paragraf2. Memahami perbedaan kalimat utama dan kalimat penjelas3. Mencari kalimat utama dalam paragraf4. Kalimat utama berisi gagasan pokok paragraf5. Kalimat utama dapat terletak di awal atau akhir paragraf6. Kalimat utama berupa pernyataan umum yang diperinci dengan kalimat lain7. Kalimat utama tidak mengandung kata acuan, seperti itu, tersebut, -nya8. Kalimat utama biasanya mengandung kata kunci, seperti yang terpenting, adalah, pada prinsipnya, sebagai kesimpulannya, jadi, dengan demikian, intinya, dll. 9. Kalimat penjelas biasanya mengandung kata kunci, seperti dengan kata lain, hal itu, artinya, cara tersebut, hal tersebut, selain itu, karena hal itu, akibatnya, sebagai contoh, contohnya, oleh karena itu. Bentuk Paragraf berdasarkan Letak Kalimat UtamaBerdasarkan letak kalimat utamanya, Nunung Yuli Eti dalam bukunya berjudul Paragraf membagi paragraf ke dalam tiga bentuk, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf campuran. Berikut adalah penjelasan beserta contohnya. 1. Paragraf DeduktifMemiliki ide pokok di awal paragraf. Ide pokok dinyatakan dalam kalimat pertama dan disusul dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh: 2. Paragraf InduktifIde pokok yang disebut juga pikiran utama atau gagasan utama dalam paragraf induktif terletak di akhir paragraf. Mula-mula dijabarkan fakta atau uraian yang kemudian digeneralisasi menjadi sebuah kalimat utama. Contoh: 3. Paragraf Campuran (deduktif-induktif)Merupakan perpaduan antara paragraf deduktif dan paragraf induktif. Paragraf campuran memiliki dua kalimat utama yang terletak di awal dan akhir paragraf. Contoh: 4. Paragraf IneratifParagraf yang ide pokoknya terletak di tengah paragraf. Kalimat awal paragraf seolah-olah menjadi pengantar untuk menuju puncak. Contoh:Kedisiplinan masyarakat Kota Banjarsari sangan tinggi. Masalah disiplin sudah mendarah daging di tubuh mereka. Di mana mereka berada selalu menempatkansikap disiplin. Masyarakat Banjarsari memang layak dijadikan teladan. Mereka selalu memelihara kebersihan lingkungan. Mereka tidak mau membuang sampah sembarangan. Bagi mereka, kebersihan adalah hal yang utama. Dengan lingkungan yang bersih, badan pun sehat, dan suasana menjadi nyaman. 5. Paragraf Deskriptif/NaratifParagraf ini memiliki ide pokok yang menyebar pada seluruh kalimat. Dengan kata lain, paragraf ini tidak memiliki kalimat utama dan semua kalimat penjelas memiliki ide pokok yang tersirat. Contoh: Suasana pagi hari di rumah bercat kuning itu sangat sejuk dan asri. Kicau burung bersahut-sahutan dan semilir angin sepoi-sepoi menambah sejuknya udara pagi. Halaman depan rumah itu tidak terlalu luas. Di sudut kanan halamannya ada sebuah taman yang cantik. Dua buah patung burung bangau putih menghiasi taman itu. Di sebelah kiri taman itu dilengkapi pula dengan air terjun yang mengalir agak deras. Tampak beraneka macam tanaman yang tumbuh di taman itu. Bunga mawar dan anggrek bulan yang sedang berbunga di taman mengundang siapa saja untuk memuji indahnya taman itu.
Simak Video "Nadiem Makarim Rombak SBMPTN: Tidak Ada Lagi Tes Mata Pelajaran" (pal/pal) |