Sebutkan beberapa penyakit tidak Menular yang bisa disebabkan karena kurang aktivitas fisik

Kenali Faktor Resiko, Cegah Penyakit Tidak Menular

Oleh : dr. Dewi Widowati

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis). Pada perjalanan awal, PTM  sering tidak bergejala, banyak yang tidak mengetahui dan menyadari jika mengidap PTM. Hal tersebut membuat kesadaran untuk memeriksakan diri / deteksi dini kurang. Sehingga banyak yang periksa ketika terjadi komplikasi dari PTM, bahkan berakibat kematian lebih dini.

Semakin hari kejadian PTM semakin meningkat. Seperti ditunjukkan dengan data Riskesdas tahun 2013 dan Riskesdas tahun 2018.  Pada Riskesdas tahun 2013, kejadian Diabetes Mellitus (DM) 6,9% , Hipertensi (HT) 25,8% dan perokok adalah 7,2%. Tetapi pada Riskesdas tahun 2018 telah terjadi peningkatan yaitu kejadian DM 8,5% ,HT 34,1%  dan perokok adalah 9,1%. Hal tersebut sesuai dengan penyebab kematian yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Danurejan II yaitu penyakit jantung, stroke, HT, kanker dan DM.

Penyebab kematian tersebut seusai dengan hasil pendataan PIS PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) yang menyatakan bahwa indikator hipertensi berobat secara teratur menjadi cakupan terendah diantara indikator keluarga sehat lainnya.

Perubahan perilaku untuk melaksanakan gaya hidup sehat (GERMAS) mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya PTM.  Deteksi dini, pengendalian faktor resiko dan kontrol kesehatan serta minum obat teratur wajib dilakukan guna mencegah terjadinya PTM sebagai penyebab kematian terbanyak. Penyakit tidak menular sendiri terjadi karena berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, diet atau pola makan yang tidak sehat, minim aktivitas fisik, dan konsumsi minuman beralkohol. Selain itu, riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi pemicu penyakit tidak menular.

Puskesmas Danurejan II bekerjasama dengan kader dan lintas sektor melakukan promosi kesehtaan yang berupa CERDIK dan PATUH.

Mari kita deteksi diri kita sendiri, temukan faktor resiko dan kendalikan faktor resiko tersebut sehingga tidaak membawa kita ke PTM. Jika ternyata sudah mengidap PTM, atasi, obati dan ubah gaya hidup sehingga tidak menimbulkan komplikasi. SEHAT BERAWAL DARI SAYA.

Perkembangan teknologi memiliki dampak pada pola hidup manusia. Sumber: Pexels.com

Perkembangan teknologi memberikan sejumlah dampak terhadap berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Salah satu aspek yang dipengaruhi adalah gaya hidup.

Gaya hidup masyarakat modern sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Salah satu gaya hidup masyarakat zaman sekarang ialah sedentary.

Gaya hidup sedentary adalah salah satu jenis gaya hidup yang mana ditandai dengan kurangnya aktivitas fisik seseorang dalam kehidupan sehari-hari

Namun, gaya hidup ternyata dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan pada tubuh manusia. Apa saja penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gerak? Berikut penjelasannya.

Penyakit yang Diakibatkan Kurang Gerak

Kemunculan teknologi memberikan beberapa dampak buruk bagi manusia, salah satunya berkurangnya aktivitas fisik akibat banyaknya bantuan dari teknologi.

Kurangnya aktivitas fisik atau pergerakan manusia memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Djati Poernomo dalam Petunjuk Teknik Kesehatan Olahraga, penyakit yang diakibatkan kurang gerak adalah hipokinetik.

Hipokinetik merupakan jenis penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup yang kurang berolahraga atau beraktivitas fisik. Kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah penyakit.

Penyakit yang diakibatkan kurang gerak adalah penyakit hipokinetik. Sumber: Pexels.com

Menurut Ila Fadila dalam Relasi Perilaku Sedentari, Gizi Lebih, dan Produktivitas Kerja Masyarakat Perkotaan, berikut beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh penyakit hipokinetik, yakni:

Obesitas adalah sebuah gangguan kesehatan yang terjadi akibat adanya keadaan penumpukan lemak yang terjadi dalam tubuh secara berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan berat badan seseorang yang melebihi batas normal.

Obesitas juga biasa dikenal sebagai salah satu penyakit kronis yang dapat diobati, penyakit epidemik, dan obesitas berhubungan dengan penyakit lain yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup.

Apabila seseorang jarang berolahraga dan melakukan aktivitas maka kemungkinan penumpukan lemak tersebut sangatlah besar. Oleh karena itu, gaya hidup kurang bergerak dapat menyebabkan penyakit ini.

2. Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner adalah penyakit di mana pembuluh darah mengalami penyumbatan sehingga tidak dapat menyuplai makanan dan oksigen untuk otot jantung. Sumbatan itu terjadi karena penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah koroner.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh gaya hidup seseorang yang kurang bergerak atau kurang melakukan aktivitas fisik. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kerja otot jantung akibat minimnya aktivitas yang dilakukan manusia.

Salah satu penyakit akibat kondisi hipokinetik ialah penyakit jantung koroner. Sumber: Pexels.com

Osteoporosis merupakan suatu penyakit tulang, yaitu mengeroposnya tulang sehingga mengakibatkan tulang menjadi lemah dan rentan untuk pecah. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin B dan D.

Vitamin tersebut dapat diperoleh dari sinar matahari. Kurangnya aktivitas fisik pada pagi hari menyebabkan seseorang kekurangan vitamin D yang berakibat pada kelainan tulang, termasuk osteoporosis.

Penyakit diabetes melitus adalah gangguan pada sistem metabolisme karbohidrat ditandai dengan adanya gangguan kemampuan tubuh untuk memproduksi atau merespons insulin sehingga mempertahankan kadar glukosa pada darah secara tepat

Pola hidup manusia yang minim aktivitas memiliki peran penting terhadap risiko seseorang memiliki penyakit Diabetes Melitus. Seseorang dengan perilaku sedentary seperti membaca, duduk, menonton televisi akan meningkatkan pola makan yang berakibat naiknya berat badan yang dapat menyebabkan Diabetes melitus.

Kondisi tingginya kolesterol tubuh sangatlah buruk bagi kesehatan manusia. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik seseorang.

Aktivitas fisik yang seseorang lakukan akan membentuk energi berupa TMP atau Adenosine Trim Phosphate pada makanan yang dikonsumsi sehingga makanan tidak berubah menjadi kolesterol, sedangkan seseorang dengan perilaku kurang melakukan aktivitas fisik maka kadar kolesterol di dalam tubuh meningkat.


Page 2