Salah satu kebijakan kekhalifahan abbasiyah adalah bahwa khalifah harus dari bangsa

2 sampe 5 aja kak, please bantu aku besok mau dikumpulin ​

Allah swt maha adil dan bijaksana terhadap manusia dan ...​

kita harus bersikap dan berperilalru Seperti tuntunan... dalam asma u al-husna​

TUGAS1. Sebutkan secara rinci urgensi mempelajari makhorijul huruf!mohon bantuannya, terimakasih​

Tolong jawab dengan benar Indonesianya adalah نعم، هناك السيد عارف، هو طبيب معروف​

Tolong jawab ya kak: في بيته : هل هناك طبيب ؟Indonesia nya adalah ​

Tolong jawab kak dengan bendarأين العيادة ؟apa Indonesia nya ​

sebutkan isi kandungan,contoh perilaku serta hikmah dari surat al anam ayat 164​

TOLONG JAWAB DENGAN BENDAR ​

Tolong jawab dengan benar ya kak : لا، هو مريض تقيلindonesianya adalah ​

Salah satu kebijakan khalifah adalah yang menjadi khalifah harus dari bangsa:

  1. persia.
  2. arab.
  3. mesir.
  4. turki.

Jawabannya adalah b. arab.

Salah satu kebijakan khalifah adalah yang menjadi khalifah harus dari bangsa arab.

Penjelasan dan Pembahasan

Jawaban a. persia menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban b. arab menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran.

Jawaban c. mesir menurut saya ini juga salah, karena setelah saya cek di situs ruangguru ternyata lebih tepat untuk jawaban pertanyaan lain.

Jawaban d. turki menurut saya ini malah 100% salah, karena tadi saat coba cari buku catatan, jawaban ini cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa pilihan jawaban yang paling benar adalah b. arab..

Jika masih ada pertanyaan lain, dan masih bingung untuk memilih jawabannya. Bisa tulis saja dikolom komentar. Nanti saya bantu memberikan jawaban yang benar.

Lihat juga kunci jawaban pertanyaan berikut:

Ada beberapa khalifah yang berhasil membawa Abbasiyah menuju masa kejayaan.

Jumat , 25 Jan 2019, 15:15 WIB

bbc.co.uk

Kota Baghdad pada masa Abbasiyah berbentuk bundar.

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinasti Abbasiyah yang berkuasa lebih dari lima abad (750-1258) secara umum dibagi atas empat periode. Keempat periode tersebut adalah Periode Awal (750-847), Periode Lanjutan (847-945), Periode Buwaihi (945-1055), dan Periode Seljuk (1055-1258).

Selama lima abad pemerintahan Islam Dinasti Abbasiyah ini, tercatat sejumlah nama khalifah yang berhasil menegakkan sistem pemerintahan Islam dengan adil dan makmur. Mereka itu adalah Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammad as-Saffah (721-754). Ia adalah pendiri Dinasti Abbasiyah dan menjadi khalifah pertama.

Berikutnya dipimpin oleh penerusnya, seperti khalifah Abu Ja'far al-Manshur (750-775), Al-Mahdi (775-785), Musa al-Hadi (785-786), Harun ar-Rasyid (786-809), Al-Amin (809-813), Al-Ma'mun (813-833), Al-Mu'tasim (833-842), Al-Mutawakkil (847-861), Al-Muntasir (861-862), Al-Musta'in (862-866), dan Al-Mu'tazz (866-869).

Kemudian, dilanjutkan oleh Al-Muhtadi (869-870), Al-Mu'tamid (870-892), Al-Mu'tadid (892-902), Al-Muktafi (902-908), Al-Muqtadir (908-932), Al-Qahir (932-934), Ar-Radi (934-940), Al-Muttaqi (940-944), Al-Mustakfi (944-946), Al-Muti (946-974), At-Ta'i (974-991), dan Al-Qadir (991-1031).

Selanjutnya, Dinasti Abbasiyah dipimpin oleh Al-Qa'im (1031-1075), Al-Muqtadi (1075-1094), Al-Mustazhir (1094-1118), Al-Mustarsyid (1118-1135), Ar-Rasyid (1135-1136), Al-Muqtafi (1136-1160), Al-Mustanjid (1160-1170), Al-Mustadi (1170-1180), An-Nasir (1180-1225), Az-Zahir (1225-1226), Al-Mustansir (1226-1242), dan terakhir Al-Musta'sim (1242-1258).

Di antara khalifah-khalifah itu tercatat beberapa nama yang berhasil membawa Dinasti Abbasiyah mengalami kejayaannya.

Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammad as-Saffah

Abu al-Abbas adalah pendiri Dinasti Abbasiyah. Ia merupakan sosok pemimpin yang tegas. Ia pula yang mematahkan kekuasaan Dinasti Umayyah yang didirikan Muawiyah. Pada masanya (721-750), ia mengonsolidasikan berbagai kekuatan untuk kejayaan Dinasti Abbasiyah.

Abu Ja'far al-Manshur

Abu Ja'far al-Manshur memimpin Dinasti Abbasiyah selama 25 tahun (750-775). Ia adalah saudara Abu al-Abbas. Selama pemerintahannya, ia mendirikan ibu kota baru dengan istananya bernama Madinat as-Salam yang kemudian bernama Baghdad. Selama masa pemerintahannya, ia berhasil memunculkan ghirah dunia Muslim terhadap ilmu pengetahuan. Pada zamannya, telah tumbuh karya sastra.

Harun ar-Rasyid

Kekhalifahan Abbasiyah mencapai puncaknya (the golden age of Islam) pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid. Ia adalah khalifah kelima yang memerintah dari tahun 786 sampai 809. Ia mendirikan Bayt al-Hikmah, sebuah perpustakaan terbesar pada zamannya. Banyak sarjana Muslim dan Barat yang belajar di Kota Baghdad.

Beberapa proyek besar yang dihasilkan selama pemerintahannya adalah keamanan dan kesejahteraan seluruh rakyat, pembangunan Kota Baghdad, pembangunan sejumlah tempat ibadah, sarana pendidikan, hingga pendirian Bayt al-Hikmah. Bayt al-Hikmah ini berfungsi sebagai perpustakaan dan tempat penerjemahan karya-karya intelektual Persia dan Yunani.

Al-Ma'mun ar-Rasyid

Khalifah Al-Ma'mun adalah anak dari Harun ar-Rasyid. Ia memerintah Dinasti Abbasiyah setelah saudaranya Al-Amin, dari tahun 813-833. Al-Ma'mun merupakan khalifah yang ketujuh.

Al-Mu'tasim

Ia memerintah Bani Abbasiyah setelah Khalifah Al-Ma'mun. Selama pemerintahannya, yakni 833-842, ia berhasil menumbuhkan minat para pelajar Muslim dan Barat untuk mendalami ilmu pengetahuan di Kota Baghdad. Pada masa inilah, lahir seorang ahli matematika Muslim terkenal, yakni Al-Kindi.

Sepeninggal al-Mu'tasim, secara perlahan-lahan, kejayaan Bani Abbasiyah mulai menurun. Hal ini disebabkan oleh pergolakan politik. Tak heran bila kemudian lahir Dinasti Buwaihi, Mamluk, dan Seljuk.  

  • dinasti
  • dinasti abbasiyah
  • abbasiyah

sumber : Islam Digest Republika

Lihat Foto

Thoughtco

Ilustrasi masa pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah

KOMPAS.com - Kekhalifahan Abbasiyah atau Bani Abbasiyah adalah kekhalifahan ketiga Islam untuk meneruskan Nabi Muhammad.

Kekhalifahan ini didirikan oleh dinasti keturunan dari paman Nabi Muhammad, Abbas bin Abdul-Muththalib (566-652).

Dinasti Abbasiyah memerintah sebagai khalifah di Baghdad, Irak, setelah menggulingkan Kekhalifahan Umayyah dalam Revolusi Abbasiyah pada 750 masehi.

Khalifah Abbasiyahmemindahkan Ibu Kota pemerintahan dari Damaskus ke Baghdad.

Selama lima abad pemerintahannya, kekhalifahan ini berhasil menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia.

Revolusi Abbasiyah

Kekhalifahan Abbasiyah berusaha menggulingkan Kekhalifahan Umayyah karena mengklaim sebagai penerus sejati Nabi Muhammad, berdasarkan garis keturunan mereka yang lebih dekat.

Pemberontakan yang dilakukan Bani Abbasiyah didukung oleh sebagian besar orang Arab yang dirugikan dengan tambahan faksi Yaman dan Mawali mereka.

Muhammad bin Ali, cicit dari Abbas, kemudian mulai menjalankan kampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Parsi pada masa pemerintahan Khalifah Umar II.

Pada masa pemerintahan Khalifah Marwan II, pertentangan mereka semakin memuncak.

Akhirnya pada 750 masehi, Abu al-Abbas al-Saffah berhasil meruntuhkan Dinasti Umayyah dan kemudian dilantik sebagai khalifah.

Baca juga: Masuknya Islam ke Nusantara

Selama masa pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah menerapkan pola pemerintahan yang berbeda-beda, sesuai perubahan politik, sosial, dan budaya.

Kekuasaan dinasti ini berlangsung selama lima abad, yakni dari tahun 132 H (750 M) sampai 656 H (1258 M).

Para ahli biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi lima periode, sebagai berikut.

  1. Periode Pertama (750 M - 847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
  2. Periode Kedua (847 M - 945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.
  3. Periode Ketiga (945 M - 1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
  4. Periode Keempat (1055 M - l194 M), masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua.
  5. Periode Kelima (1194 M - 1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar Baghdad dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol.

Sementara pemimpin yang berhasil membawa Kekhalifahan Abbasiyah pada masa keemasannya adalah sebagai berikut.

  • Al-Mahdi (775-785 M)
  • Al-Hadi (775- 786 M)
  • Harun Ar-Rasyid (786-809 M)
  • Al-Ma'mun (813-833 M)
  • Al-Mu'tashim (833-842 M)
  • Al-Watsiq (842-847 M)
  • Al-Mutawakkil (847-861 M)

Baca juga: Karya Sastra Peninggalan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia

Pada masa kepemimpinan Al-Mahdi, perekonomian mulai meningkat.

Utamanya peningkatan di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan besi.

Selain itu, para pedagang yang transit dari Timur dan Barat juga banyak membawa kekayaan.

Pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid dan putranya, Al-Ma'mun, kekayaan negara banyak dimanfaatkan untuk keperluan sosial, seperti mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi.

Selama pemerintahannya, Bani Abbasiyah berhasil mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan.

Faktor yang paling utama penyebab tumbuhnya peradaban ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah adalah didirikannya tempat-tempat pendidikan, seperti akademi dan perpustakaan.

Pada masa itu, perpustakaan berperan layaknya universitas pada zaman sekarang.

Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan berada pada zaman keemasannya.

Hal tersebut menjelaskan perkembangan pada bidang ekonomi, pendidikan dan hukum pada masa Dinasti Abbasiyah.

Pada masa inilah negara Islam menempatkan diri sebagai negara terkuat dan tak tertandingi.

Baca juga: Faktor Kemunduran Peradaban Islam

Jatuhnya Kekhalifahan Abbasiyah

Runtuhnya Kekhalifahan Abbasiyah dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.

Persaingan antarbangsa

Khilafah Abbasiyah didirikan oleh Bani Abbas yang bersekutu dengan orang-orang Persia.

Namun dalam prosesnya, orang-orang Persia tidak merasa puasdan menginginkan sebuah dinasti dengan staf dari negaranya.

Sementara bangsa Arab beranggapan bahwa mereka istimewa dan menganggap rendah bangsa non-Arab.

Oleh karena itu, muncullah dinasti-dinasti yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Baghdad.

Kemerosotan ekonomi

Meski sempat bergelimang kekayaan, Kekhalifahan Abbasiyah mulai mengalami kemunduran di bidang ekonomi karena pendapatan terus menurun sementara pengeluaran mereka terus meningkat.

Perang Salib

Perang Salib yang berlangsung selama beberapa periode tidak hanya menelan banyak korban, tetapi juga menimbulkan kerugian yang besar.

Serangan Bangsa Mongol dan jatuhnya Baghdad

Pada 1258 masehi, tentara Mongol yang berkekuatan sekitar 200.000 orang menyerang Baghdad.

Penguasa terakhir Kekhalifahan Abbasiyah benar-benar tidak berdaya membendung tentara mongol sebanyak itu.

Jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol secara otomatis mengakhiri kekuasaan Bani Abbasiyah.

Referensi:

  • Galbinst, Yuri. (2010). Islam: Dari Rashidun ke Kekhalifahan Abbasiyah. Caceres: Cambridge Stanford Books.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA