Pro dan kontra PEMBELAJARAN daring di masa pandemi

Pandemi COVID-19 menghantam banyak sekali sektor di Indonesia. tidak hanya sektor ekonomi yang mulai kewalahan, sektor pariwisata, sektor transportasi, serta sektor manufaktur pun kebakaran jenggot menghadapi pandemi ini. Sektor pendidikan jua mengalami perubahan akbarsekarang, sektor pendidikan di Indonesia mempunyai wajah serta sistem baru yang sekaligus menimbulkan pro serta kontra di rakyat.

Ada beberapa manfaat belajar daring yang dapat dirasakan, yakni;

Proses Belajar-Mengajar yang Lebih Rileks
menggunakan adanya belajar daring, siswa dan guru bisa lebih rileks karena kegiatan pembelajaran berlangsung di rumah sendiri, sehingga peserta didik serta pengajar lebih nyaman selama proses belajar berlangsung.

Waktu Belajar yang Fleksibel
Hal ini menjadi galat satu kelebihan belajar daring di banding belajar tatap muka. Belajar daring memungkinkan siswa mengatur saat belajar mereka sendiri, sebagai akibatnya siswa yang memiliki kesibukan di luar belajar, seperti contohnya bekerja, permanen dapat belajar dengan efisien.

Lebih simpel Menghafal Subjek Pelajaran
Sebab sistem belajar daring sepenuhnya digital, maka bahan pembelajaran pun bukan berbentuk buku fisik, melainkan presentasi digital dan buku digital. menggunakan adanya bahan pembelajaran yg telah didigitalisasi, maka peserta didik tidak perlu mengalami kesulitan mirip sulit membaca (yang dialami siswa tatap muka jika duduk pada barisan belakang) serta kesulitan mengikuti dikte .

Pembelajaran daring berdasarkan Hartanto (2016) yaitu pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan perangkat lunak pembelajaran maupun jejaring sosial. Tentunya pembelajaran daring ini membutuhkan perangkat pendukung seperti smartphone, tablet atau laptop yg terhubung menggunakan koneksi internet. Perangkat ini memiliki kontribusi akbar di global pendidikan termasuk mencapai tujuan pembelajaran jarak jauh. Media pembelajaran juga tidak kalah penting buat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. misalnya kelas impian pada kelompok whatsapp, google classroom, edmodo serta schoology.

Beralihnya pembelajaran tatap muka menjadi daring memang membutuhkan adaptasi. pengajar harus bisa menjelaskan materi pembelajaran supaya peserta didik bisa memahami materi yg disampaikan. Adapun siswa wajib menyesuaikan menggunakan karakter mengajar guru dimana peserta didik umumnya diminta belajar mandiri. Orang tua memiliki peran krusial pada mendampingi belajar siswa. Masalahnya tidak semua orang tua bisa meluangkan waktunya buat mendampingi anaknya ketika belajar.

Era digital mirip kini ini pengajar dituntut buat memiliki kecakapan digital. Mau tidak mau guru harus menguasai IT sebab perkembangan zaman sangat pesat. Tentunya akan merugikan pengajar itu sendiri Jika tidak dapat mengikuti perkembangan zaman. penguasaan IT di guru sangat penting buat menunjang pembelajaran galat satunya merupakan membentuk media pembelajaran. banyak kreasi media pembelajaran menarik yang bisa dirancang seperti video animasi, PPT dengan template menarik, game edukasi, minecraft khusus pendidikan dan masih banyak lainnya.

Keefektifan pembelajaran ditentukan sang kolaborasi guru serta siswa. Keduanya mempunyai peranan krusial dalam menciptakan pembelajaran yang interaktif demi tercapainya tujuan pembelajaran. guru harus bisa merancang, meramu dan mengolah materi yang dikemas dengan media pembelajaran menarik serta disampaikan dengan contoh serta seni manajemen pembelajaran yang baik tentunya akan menambah motivasi belajar peserta didik. Hal lain yang tidak boleh luput adalah pengajar harus bisa menyampaikan motivasi belajar peserta didik meskipun secara daring. Begitu pula dengan peserta didik, mereka harus punya niat buat belajar dan kesadaran belajar adalah suatu kewajiban.