Posisi tidur bayi yang benar tidak hanya menjaganya tetap nyaman, melainkan juga menurunkan risiko berbahaya seperti kejadian kematian bayi mendadak (SIDS). Simak berbagai posisi tidur yang aman untuk bayi berikut ini. Show Sejumlah Posisi Tidur BayiBagi para orang tua, penting untuk memperhatikan posisi tidur yang benar. Perlu diingat, masing-masing posisi memiliki kelebihan serta kekurangan tersendiri. Lebih lengkapnya, berikut ini adalah penjelasan seputar posisi tidur bayi yang benar: 1. Tidur TengkurapPosisi tidur yang satu ini tidak dianjurkan. Jadi, bila Anda mendapati bayi tidur dengan posisi tengkurap, ubahlah posisi anak. Bayi tidur tengkurap memiliki risiko yang lebih besar terhadap kejadian sudden infant death syndrome (SIDS) dibandingkan dengan bayi yang tidur dengan posisi telentang. Posisi ini juga bisa meningkatkan risiko bayi bernapas bersama mikroba yang menempel pada sprei karena jaraknya sangat dekat dengan wajahnya. Pada akhirnya, hal ini bisa memicu reaksi alergi. Selain itu, seperti dikutip dari Sleep Foundation, anak yang sudah berusia di bawah 1 tahun tidak dianjurkan tidur dengan posisi ini. Bayi disarankan tidur telentang sampai berusia minimal 1 tahun.
2. Tidur MenyampingBanyak yang percaya jika tidur dengan posisi ini bisa membantu mencegah bayi tersedak, muntah, atau mengalami refluks. Namun demikian, hal ini tentu saja tidak benar. Tidur menyamping bukan merupakan posisi tidur bayi yang benar. American Academy of Pediatrics (AAP) menganjurkan bahwa tidur dalam posisi miring tidak memberikan manfaat apa-apa bagi bayi, bahkan cenderung tidak aman. Maka dari itu, ketika mendapati bayi tidur menyamping, posisikan tidur bayi kembali ke posisi telentang. 3. Tidur TelentangPosisi tidur ini direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP). Menurut AAP, posisi tidur ini bisa membantu menurunkan risiko SIDS dan mencegah bayi agar tidak tersedak saat tidur. Sayangnya, jika dilakukan dalam waktu yang lama, ada kemungkinan bayi mengalami plagiocephaly, yaitu kondisi bentuk kepala tidak simetris atau kepala peyang. Risiko yang lain, bayi mungkin juga bisa menderita brachycephaly. Ini adalah kondisi ketika bagian belakang kepala menjadi rata. Akan tetapi, kondisi tersebut adalah risiko yang bersifat sementara. Bentuk tengkorak akan kembali normal segera setelah bayi mengalami perubahan posisi tidur. Jadi, Anda tidak memerlukan perawatan khusus untuk mengembalikan bentuk kepala bayi menjadi normal. Namun, ada beberapa teknik yang dapat membantu untuk menghindari kondisi ini, seperti:
Selain beberapa hal di atas, perhatikan juga posisi kepala bayi saat tidur yang benar. Ubah posisi kepalanya sedikit ke kiri atau ke kanan setiap 1-2 jam.
Perhatikan Ini untuk Menjaga Tidur Bayi AmanSelain memastikan posisi tidur bayi yang benar, perhatikan juga beberapa faktor yang dapat membantu menjaga bayi tidur dalam posisi aman berikut ini:
Demikian penjelasan seputar posisi tidur bayi yang benar. Pastikan bayi tidur dalam posisi yang aman untuk menghindari ketidaknyamanan dan sudden infant death syndrome (SIDS). Semoga informasi ini bermanfaat, Teman Sehat!
Referensi
|