Perut sebelah kanan kedutan pertanda apa?

Penyebab perut kedutan bisa beragam dan biasanya bukanlah pertanda dari kondisi medis yang serius. Meski demikian, Anda tetap perlu waspada bila mengalami kondisi ini, terlebih jika sudah mulai mengganggu aktivitas atau disertai gejala lain, seperti nyeri perut.

Perut kedutan terjadi ketika otot perut atau saluran pancernaan, seperti lambung dan usus, mengalami kontraksi. Kedutan pada perut juga bisa terjadi ketika otot kecil di perut bergerak secara tidak teratur dan tidak terkendali akibat stimulasi atau gangguan sistem saraf (fasikulasi).

Perut sebelah kanan kedutan pertanda apa?

Kedutan bisa terasa ringan hingga parah dan menyerupai kram perut. Kedutan perut ringan umumnya bukanlah kondisi yang mengkhawatirkan. Namun, kedutan yang parah bisa menjadi pertanda kondisi medis tertentu.

Mengenali Penyebab Perut Kedutan

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan perut kedutan:

1. Ketegangan otot

Aktivitas fisik berat yang melibatkan otot perut seperti sit up, bisa membuat otot perut menjadi tegang dan berkedut. Selain kedutan, gejala otot tegang lainnya adalah nyeri di perut yang terasa lebih parah saat bergerak.

Di sisi lain, jarang berolahraga pun juga dapat menyebabkan otot tubuh, termasuk otot perut, menjadi kaku dan berkedut.

2. Dehidrasi dan gangguan elektrolit

Kehilangan elektrolit akibat dehidrasi yang disebabkan oleh keringat berlebih, muntah, dan diare, juga bisa menjadi penyebab perut kedutan. Hal ini terjadi karena otot memerlukan elektrolit, seperti kalsium, kalium, dan magnesium, agar dapat berfungsi dengan baik.

Ketidakseimbangan jumlah elektrolit dalam tubuh tersebut bisa menyebabkan otot bekerja secara tidak normal, sehingga membuat otot perut berkedut.

3. Stres dan cemas

Hormon stres yang dilepaskan otak memiliki dampak besar pada tubuh manusia, termasuk otot. Hormon ini dapat menyebabkan otot perut bergetar atau mengalami kontraksi.

Otot yang berkedut karena stres dan rasa cemas berlebihan biasanya disebut kecemasan saraf. Hal ini bisa terjadi di seluruh otot tubuh, tak terkecuali otot perut.

4. Konsumsi kafein berlebihan dan kebiasaan merokok

Mengonsumsi terlalu banyak kafein juga bisa menyebabkan otot di seluruh bagian tubuh mengalami kedutan dan kram, termasuk otot perut. Demikian pula dengan kebiasaan merokok.

Kandungan nikotin dalam rokok dapat menyebabkan kontraksi pada otot. Meski umumnya terjadi pada kaki, tidak menutup kemungkinan kedutan juga bisa terjadi pada otot perut.

5. Kondisi atau penyakit tertentu

Perut kedutan dan kram perut dapat disebabkan oleh kondisi atau penyakit tertentu, seperti penyakit radang usus, perut kembung, irritable bowel syndrome, sakit maag, gastroenteritis, dan sembelit.

Selain itu, perut kedutan juga bisa menjadi pertanda kelainan saraf, seperti amyotophic lateral sclerosis (ALS), spinal muscular atrophy, distrofi otot, dan kelainan saraf akibat diabetes, infeksi, atau cedera.

Pada kasus tertentu, perut kedutan bisa muncul akibat adanya gangguan pada pembuluh darah besar di dalam perut. Kondisi ini disebut sebagai aneurisma aorta.

6. Efek samping obat

Selain beberapa kondisi di atas, obat-obatan tertentu pun bisa menimbulkan efek samping berupa kedutan otot. Jenis obat yang dimaksud adalah obat golongan diuretik, obat antidepresan, obat antiepilepsi, dan obat antipsikotik tertentu.

Untuk mencegah perut kedutan, Anda dapat menerapkan gaya hidup sehat dengan makan dan minum secara teratur, cukup tidur, kelola stres, batasi asupan kafein dan minuman beralkohol, serta berhenti merokok.

Perut kedutan umumnya tidak berpotensi membahayakan dan biasanya bisa hilang dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Namun, jika kedutan pada perut semakin sering terjadi dan terasa sakit, terlebih jika disertai muntah, nyeri dada, demam, buang air besar berdarah, dan sesak napas, segera periksakan diri ke dokter agar penanganan yang tepat dapat dilakukan.

Perut kedutan mungkin bisa membuat Anda merasa tidak nyaman. Dalam medis, kondisi ini ternyata dapat disebabkan oleh berbagai hal mulai dari masalah otot, pencernaan, hingga psikis.

09 Aug 2020|Dina Rahmawati

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Perut kedutan bisa disebabkan oleh penumpukan gas di perut

Cara mengatasi perut kedutan

Pernahkah Anda merasakan perut kedutan? Kedutan di perut adalah suatu kondisi di mana terjadi kontraksi pada otot perut atau di area saluran pencernaan. Hal tersebut bisa berkisar ringan hingga berat.Ini dapat disebabkan oleh masalah otot, pencernaan, atau psikis. Biasanya, kedutan perut bukanlah pertanda kondisi medis yang serius. Akan tetapi, jika mulai mengganggu aktivitas atau disertai gejala lain, tentu Anda harus waspada. 

Penyebab perut kedutan

Baik kedutan perut kanan maupun perut kiri mungkin membuat Anda kebingungan mengapa bisa terjadi. Adapun penyebab perut kedutan, di antaranya:Ketika otot perut terlalu sering atau terlalu keras bekerja, maka bisa membuatnya berkedut. Kondisi ini kemungkinan terjadi pada orang yang melakukan olahraga berat dengan sering, terutama sit up dan push up. Selain kedutan perut, Anda juga mungkin mengalami nyeri di perut yang memburuk saat bergerak.Kedutan di perut merupakan gejala umum sembelit. Kondisi ini juga kerap ditandai dengan BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, feses keras, perut kembung, dan kesulitan buang air besar.Hilangnya elektrolit karena dehidrasi dapat menyebabkan kejang otot di seluruh tubuh, termasuk perut. Ketika tidak memiliki elektrolit yang cukup, otot-otot mulai akan bekerja secara tidak normal. Selain perut kedutan, gejala dehidrasi lainnya yaitu kehausan, sakit kepala, pusing, dan warna urine pekat.Terlalu banyaknya gas yang menumpuk di perut bisa menjadi penyebab kedutan karena otot-otot di usus berusaha mengeluarkan gas tersebut. Hal ini juga dapat membuat Anda merasa begah, kembung, ingin kentut, dan sakit perut.Gastritis adalah peradangan pada lambung, sedangkan gastroenteritis melibatkan radang lambung dan usus. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi. Gastritis dan gastroenteritis bisa menimbulkan gejala berupa kedutan perut, kembung, mual, nyeri perut, dan muntah.Penyakit radang usus, seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn merupakan kondisi peradangan kronis. Kedua kondisi tersebut bisa menyebabkan kedutan di perut. Selain itu, gejala penyakit radang usus lainnya meliputi kram atau nyeri perut, diare, penurunan berat badan, kelelahan, berkeringat di malam hari, sembelit, dan sering ingin buang air kecil.Sindrom iritasi usus (IBS) adalah sekelompok gejala yang terkait dengan iritasi pada usus besar. Akan tetapi, berbeda dengan penyakit radang usus, kondisi ini tidak menyebabkan perubahan pada jaringan usus. Meski begitu, gejalanya hampir mirip seperti sakit perut atau kram, perut kedutan, kembung, dan diare yang terkadang bergantian dengan sembelit.Ileus adalah suatu kondisi di mana usus menjadi “malas” untuk bekerja. Hal ini dapat terjadi karena sejumlah alasan, seperti infeksi, peradangan, operasi di area perut, penggunaan narkotika, penyakit parah, dan kurangnya aktivitas fisik. Ileus menyebabkan usus terisi dengan udara dan cairan sehingga kembung, nyeri, dan berkedut.Perut kedutan juga bisa menjadi salah satu tanda stres. Ini merupakan cara tubuh bereaksi terhadap emosi tersebut. Tubuh akan menangkap sinyal stres, dan merangsang reaksi pada saraf yang tak menentu.Ketika cemas, Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan di perut. Hal ini juga dapat disertai dengan sensasi perut berdenyut. Bukan tanpa alasan, cemas bisa memengaruhi sistem saraf sehingga menimbulkan kedutan.Efek samping obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan perut kedutan. Selain itu, sebagian ibu hamil pun terkadang mengalami kedutan di perut. Hal ini terjadi karena perubahan tubuh selama kehamilan, kontraksi Braxton-Hicks (kontraksi palsu), meningkatnya hormon progesteron, meregangnya otot rahim dan perut, atau janin bergerak di dalam kandungan.

Cara mengatasi perut kedutan

Dalam mengatasi perut kedutan tentu dilakukan bergantung pada penyebabnya. Akan tetapi, terdapat beberapa perawatan rumahan yang bisa Anda coba untuk meredakannya:
  • Istirahat. Kedutan di perut bisa mereda dengan beristirahat dan menghindari latihan yang melibatkan otot perut
  • Kompres hangat. Meletakkan botol air atau kompres hangat bisa mengendurkan otot dan menenangkan kedutan perut.
  • Pijatan. Memijat otot perut dengan lembut dapat meningkatkan aliran darah, dan meredakan perut yang berkedut maupun kram
  • Minum air putih. Tetap pastikan tubuh terhidrasi dengan minum lebih banyak air putih sehingga kedutan perlahan bisa menghilang
  • Mandi garam epsom. Mandi dengan air hangat menggunakan garam epsom menjadi obat rumahan yang banyak digunakan untuk mengatasi kram dan kedutan perut. Air hangat dapat melemaskan otot, sementara garam epsom membantu meredakan nyeri kram
  • Kelola stres. Alihkan rasa cemas Anda ke hal yang lebih positif misalnya berolahraga, membaca buku dan menghubungi teman untuk mengobrol dan melepas kekhawatiran Anda. 
  • Konsumsi serat. Dikarenakan perut kedutan dapat disebabkan oleh sembelit, maka konsumsi buah dan sayur mampu menjaga kesehatan saluran cerna dan memperlancar buang air besar
Akan tetapi, jika perut kedutan tak kunjung membaik, semakin parah, atau disertai gejala lain yang mengganggu aktivitas, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya dan menentukan penanganan yang tepat bagi keluhan Anda tersebut.

sakit perutperutkedutanperut kembung

Healthline. https://www.healthline.com/health/stomach-spasms#treatment
Diakses pada 24 Juli 2020
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321096#treatment
Diakses pada 24 Juli 2020

Sakit perut merupakan keluhan yang umum terjadi. Ada beberapa penyebab sakit perut, mulai dari masalah pencernaan hingga ke masalah ginjal.

08 Sep 2021|Rena Widyawinata

Perut anak buncit tapi kurus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti konstipasi, cacingan, hingga asites. Pada kasus yang parah, jika tidak mendapat penanganan yang tepat, maka bisa mengancam keselamatan anak.

19 Okt 2021|Dina Rahmawati

Cara mengatasi masuk angin pada anak dapat dilakukan dengan perawatan rumahan. Pastikan anak beristirahat dengan cukup, tetap terhidrasi, mengonsumsi sup hangat, dan lainnya.

30 Apr 2021|Dina Rahmawati

Dijawab Oleh dr. Ester Agustina

Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti