Pernyataan yang benar dengan teori totipotensi sel adalah

 Anny,    25 November 2020 PENGENALAN PERBANYAKAN TANAMAN PISANG DENGAN TEKNIK KULTUR JARINGAN/IN VITRO

(volume 1)

Apa Itu Kultur Jaringan?

Tak kenal maka tak sayang. Sebuah peribahasa yang tepat untuk mengungkap istilah jika suatu hal yang asing akan sulit diketahui jika tidak kenal. Bagi sebagian masyarakat awam tentu masih asing dengan istilah kultur jaringan. Pada kesempatan ini mari kita belajar lebih lanjut tentang kultur jaringan.

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk memisahkan/mengisolasi bagian dari tanaman seperti sel, jaringan atau organ (daun, akar, batang, tunas dan sebagainya) serta membudidayakannya dalam lingkungan yang terkendali [secara in vitro] dan aseptik sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri/beregenerasi menjadi tanaman lengkap.

Teknik kultur jaringan berkembang dari adanya teori totipotensi sel oleh Schwann dan Schleiden, tahun 1838 yang menyatakan didalam masing-masing sel tumbuhan mengandung informasi genetik dan sarana fisiologis tertentu yang mampu membentuk tanaman lengkap bila ditempatkan dalam lingkungan yang sesuai.

Hal ini didukung penemuan zat pengatur tumbuh oleh Skoog dan Miller, tahun 1957, penemuan bahwa regenerasi tunas dan akar secara in vitro dikendalikan secara hormonal oleh zat pengatur tumbuh sitokinin dan auksin.

Pernyataan yang benar dengan teori totipotensi sel adalah

Keuntungan Dan kelemahan Teknik Kultur Jaringan

Kelebihan kultur jaringan dibandingkan dengan perbanyakan bibit secara konvensional adalah; perbanyakan bibit dapat dilakukan dengan cepat dan dalam skala banyak, kontinuitas ketersediaan bibit akan terjaga sepanjang waktu, tanpa harus menunggu musim berbuah, bibit yang dihasilkan akan sama dengan induknya, tingkat keseragaman pertumbuhan bibit di lapangan tinggi, hemat biaya pengiriman/transportasi, dan bebas hama penyakit.

Kelemahan kultur jaringan antara lain; Membutuhkan biaya operasional dan fasilitas produksi yang mahal, membutuhkan tenaga kerja yang khusus dan terampil, dan harga bibit kultur jaringan lebih mahal.

Kegunaan Kultur Jaringan

Selain untuk perbanyakan bibit unggul, kegunaan kultur jaringan di bidang lainnya, yaitu:

  1. Dibidang pemuliaan tanaman untuk meningkatkan keragaman genetik, seperti induksi variasi somaklonal, induksi mutasi.
  2. Dibidang bioteknologi tanaman, teknik kultur jaringan sangat diperlukan untuk meregenerasikan sel tanaman yang telah direkayasa genetiknya menjadi tanaman transgenik.  
  3. Dibidang pengendalian penyakit tanaman, kultur jaringan dapat menghasilkan tanaman yang bebas patogen yaitu melalui kultur meristem.
  4. Dibidang konservasi, dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman yang hampir punah, atau untuk penyimpanan plasma nutfah.

Pernyataan yang benar dengan teori totipotensi sel adalah
Teknik Kultur Jaringan, apa saja?

Secara umum terdapat berbagai teknik kultur jaringan untuk penyediaan bibit tanaman, tetapi teknik yang sering digunakan: 1. Teknik Kultur tunas 2. Teknik Organogenesis 3. Teknik Somatik embryogenesis.

Kultur tunas adalah perbanyakan tanaman dengan cara merangsang pertumbuhan (proliferasi) tunas aksiler atau lateral yang sudah ada pada eksplan. Memiliki keuntungan diantaranya: paling sering digunakan untuk produksi bibit secara komersial, lebih mudah dilakukan pada banyak jenis tanaman, dan lebih menjamin kestabilan genetik pada bibit tanaman yang dihasilkan. Sebagai contoh tanaman pisang, jati, eucalyptus, dan lain sebagainya.

Organogenesis adalah proses pembentukan tunas dari eksplan yang tidak memiliki jaringan meristematik. Tunas yang dihasilkan disebut tunas adventif. Dapat kita terapkan untuk kultur tanaman caladium/keladi, nanas.

Emriogenesis somatik adalah proses pembentukan embrio dari jaringan somatik tanaman. Sel-sel somatik berkembang melalui pembelahan sel dan membentuk embrio yang sama dengan embrio zigotik, yaitu mempunyai struktur bipolar yang terdiri dari jaringan meristem tunas dan meristem akar. Semua sel somatik dalam tanaman mengandung seluruh set informasi genetik yang diperlukan untuk berdiferensiasi menjadi tanaman utuh. Perubahan pola ekspresi gen tersebut bisa diinduksi oleh ZPT auksin. Lazim diterapkan pada tanaman kurma ,rumput laut, kelapa sawit, coklat/kakao.

[bersambung]

Pertanian DINAS PERTANIANDAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA kultur jaringan Tisue culture Kultur Jaringan pisang laboratorium kultur jaringan

Pernyataan yang benar dengan teori totipotensi sel adalah

Jawaban:

Tumbuhan dapat bergenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.

Penjelasan:

Sel tumbuhan memiliki sifat autonom dan totipotensi. Autom berarti dapat mengatur aktivitas hidupnya sendiri. Adapun totipotensi adalah kemampuan sel tumbuhan untuk bergenerasi menjadi tanaman lengkap kembali

KOMPAS.com - Pernahkah kamu ingin menanam tumbuhan namun tidak memiliki tempat yang luas juga tanah yang banyak? Tenang saja, kamu bisa menanam tumbuhan dengan cara kultur jaringan. Namun apakah itu kultur jaringan? Mari simak penjelasan berikut ini!

Kultur jaringan adalah metode untuk memperbanyak tumbuhan dari sel-sel tumbuhan induk dilingkungan buatan yang terpisah dari induknya. Sel-sel yang digunakan didapatkan dengan cara memotong tanaman induk.

Namun apakah potongan tanaman bisa bertahan hidup sendiri dan tidak membusuk? Sel-sel tumbuhan memiliki totipotensi dan sifat autonom.

Sifat autonom sel tumbuhan adalah kemampuan sel tumbuhan untuk melakukan metabolisme secara mandiri apabila terpisah dari tumbuhan induknya. Sehingga potongan sel tumbuhan tetap dapat bertahan hidup saat diisolasi dalam lingkungan buatan.

Baca juga: Ekspor Porang Capai Rp 1 Triliun, Pemerintah Kembangkan Bibit dengan Kultur Jaringan

Dilansir dari Encyclopedia, adapun totipotensi merupakan potensi yang dimiliki tumbuhan untuk berkembang menjadi suatu tumbuhan yang utuh.

Totipotensi memungkinkan potongan tumbuhan induk dapat tumbuh menjadi tumbuhan utuh yang memiliki sifat sama dengan induknya.

Karena sifat autonom dan totipotensi tumbuhan, kutur jaringan dapat dilakukan. Kultur jaringan dilakukan pada lingkungan yang terisolasi dan bebas hama, juga media dengan nutrisi tepat untuk pertumbuhan sel.

Kultur jaringan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Baca juga: [KLARIFIKASI] Nyamuk Rekayasa Genetika Bukan untuk Lawan Virus Corona

Tumbuhan induk adalah tumbuhan yang akan diperbanyak saat kultur jaringan. Tumbuhan induk yang digunakan haruslah memiliki sifat yang baik tanpa cacat, karena hasil kultur jaringan akan sama sifatnya dengan tumbuhan induk.

Eksplan adalah bagian tumbuhan yang digunakan untuk kultur jaringan. Eksplan diambil dari tumbuhan induk yang telah di sterilisasi. Eksplan dapat berupa potongan tumbuhan induk ataupun lapisan tunggal sel induk. eksplan kemudian di sterilisasi kembali sebelum ditanam.

Penanaman eksplan dilakukan pada media buatan yang steril dengan nutrisi yang telah dibutuhkan. Selain nutrisi yang lengkap, lingkungan buatan juga harus bersifat aseptic atau bebas dari hama. Eksplan disebarkan pada media buatan, lalu diinkubasi.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, sel tunggal yang diinkubasi dapat menumbuhkan tunas-tunas dalam 10 hingga 14 hari.

Baca juga: Kali Pertama, Restoran AS Gunakan Minyak dari Kedelai Hasil Rekayasa Genetik

Tunas-tunas yang terbentuk kemudian akan dipisahkan dan digunakan sebagai eksplan yang baru untuk memperbanyak tumbuhan.

Eksplan-eksplan ini dipindahkan ke media tanam yang terpisah dan diinkubasi kembali hingga membentuk tumbuhan utuh seperti pada gambar berikut:

Aklimatisasi adalah pemindahan tumbuhan yang sudah utuh dari lingkungan buatan ke lingkungan luar. Tumbuhan hasil kultur jaringan dipindahkan dari botol kaca ke media tanam biasa seperti tanah, arang, dan sekam untuk tumbuh.

Kemudian tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan perawatan tumbuhan biasa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pernyataan yang benar dengan teori totipotensi sel adalah

Sel tumbuhan memiliki sifat autonom dan totipotensi. Autonom berarti dapat mengatur aktivitas hidupnya sendiri. Adapun totipotensi adalah kemampuan sel tumbuhan untuk beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Prinsip inilah yang menjadi dasar pelaksanaan teknik kultur jaringan.

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C.