Peradaban Lembah Sungai Indus menurut para arkeolog pernah berlangsung di Lembah Sungai Indus pada tahun 3000-500 SM. Zaman ini sering disebut zaman Chalcolithicum. Letak lembah Sungai Indus tepatnya berada di daerah perbukitan Baluchistan. Peradaban Sungai Indus dialiri lima anak anak sungai: Yellum, Ravi, Chenab, Beas, dan Suttly (Punjab). Daerah lembah sungai yang subur sehingga memungkinkan tumbuhnya kehidupan masyarakat yang menghasilkan peradaban yang cukup tinggi. Wilayah ini didiami oleh bangsa Dravida yang merupakan suku asli dari India, yang memiliki ciri-ciri umum; kulit hitam, bibir tebal, hidung pesek, warna bola mata cokelat, postur tubuh pendek, berbadan tegap dan berambut ikal atau keriting. Dravida mempunyai kemajuan di berbagai bidang yaitu sistem pertanian bangsa dravida berbentuk agraris, sistem irigasi, hidupnya menetap, dan kehidupan dengan sistem tata kota. Dari penemuan fosil-fosil, tampak bahwa di daerah itu terdapat dua tipe penduduk. Pertama, penduduk asli dengan ciri-ciri: kulit gelap, pendek, hidung lebar dan pesek dengan bibir tebal menonjol. Keturunan dari tipe ini sampai sekarang masih dapat kita jumpai di antara kasta rendah masyarakat India. Kedua, mereka yang seketurunan dengan suku Mediteranian. Orang-orang ini masih berhubungan erat dengan orang-orang yang hidup pada masa pradinasti di Mesir, Arab, dan Afrika Utara. Kulit mereka lebih terang, tubuh langsing, hidung mancung, dan bermata lebar. Peradaban terbesar yang ada di daerah ini didukung dengan adanya keberadaan dua kota, yaitu Mohenjodaro dan Harappa yang kemungkinan dibangun oleh bangsa asli Dravida. Para ahli meyakini bahwa pusat peradaban Mohenjodaro terletak di Lembah Indus yang berada di timur Sungai Indus, tepatnya di provinsi Sindu Pakistan dan kota Harappa diprovinsi Punjabi, India. Letak Mohenjodaro dan Harappa sendiri kurang lebih 800 km.
Ketika India masih di bawah kekuasaan pemerintah Inggris mulailah dirintis penggalian kota terpendam. Penggalian kota yang terpendam dipimpin oleh Sir John Marshall. Penggalian bekas kota dipusatkan di tepi Sungai Indus yaitu Harappa, Mohenjodaro, dan Chanhudaro. Penggalian dilakukan sejak tahun 1925 di bekas kota Mohenjo-daro. Dari penggalian tersebut diketemukan antara lain:
Dari penggalian di Harappa (daerah Punjab, sekitar 600 km utara kota Mohenjodaro) ditemukan, antara lain:
Ada beberapa pendapat yang dapat diajukan mengenai faktor keruntuhan peradaban Sungai Indus, yaitu:
BIBLIOGRAFI Keene, Michael. 2004. Agama-agama Dunia. Yogyakarta: Kanisius. Supriyadi, Y. 2012. Sejarah Asia Selatan. Yogyakarta: Kalika. Suud, Abu. 1998. Memahami Sejarah Bangsa-bangsa di Asia Selatan (sejak masa purba sampai masa kedatangan Islam). Jakarta: Dedikbud, direktorat jendral pendidikan tinggi, proyek pengembangan lambaga kependidikan. Suwarno. 2012. Dinamika Sejarah Asia Selatan. Yogyakarta: Ombak. Similar Posts:
Sungai Sindhu (Sanskrit: सिन्धु Sindhu; Urdu: سندھ Sindh; Sindhi: سندھو Sindhu; Bahasa Punjabi سندھ Sindh; Hindko سندھ Sindh; Avestan: सिन्धु Sindhu; Bahasa Pashto: ّآباسن Abasin "Father of Rivers"; Bahasa Persia: سند "Nilou" "Hindu"; bahasa Arab: السند "Al-Sind"; Tibet: སེང་གེ།་གཙང་པོ; Wylie: "Sênggê Zangbo" "Lion River"; Hanzi: 森格藏布/狮泉河/印度河; Pinyin: Sēngé Zàngbù/Shīquán Hé/Yìndù Hé; Bahasa Yunani: Ινδός Indos; Bahasa Turki: Nilab) yang sekarang lebih dikenal dengan sungai Indus adalah nama salah satu sungai besar di India. Terletak di sekitar daerah Punjab yang mana sekarang ini terbagi menjadi 2, sebagian di India dan sebagian di Pakistan. Bagi bangsa Yunani sungai ini mempunyai sejarah khusus sebagai di inti dari peradaban Veda kuno dan peradaban Lembah Sungai Indus.
Sungai Indus
Alur sungai Indus Pada zaman prasejarah, di lembah sungai Sindhu yang subur terdapat sebuah peradaban manusia. Peradaban manusia ini yang adalah kaum bangsa Arya ini masuk melalui celah - celah pegunungan Hindu Kush lalu menetap pertama kali di lembah Mohenjo-daro dan Harappa di barat laut India. Di sinilah lahirnya agama Hindu yang akar katanya berasal dari nama sungai Sindhu tersebut. Aliran sungai Sindhu sendiri yang dengan aliran anak - anak sungai yang lain kemudian bertemu dan menyatu menjadi aliran sungai Gangga di India Utara. Sumber sungai berasal dari dataran tinggi Tibet di sekitar Danau Mansarovar ( ) di Daerah Otonomi Tibet kemudian sungai mengalir melalui wilayah Ladakh Jammu dan Kashmir dan memasuki wilayah utara (Gilgit-Baltistan), mengalir kembali melalui Utara ke arah selatan sepanjang seluruh negeri dan bergabung ke Laut Arab di dekat kota pelabuhan Karachi di Sindh. Panjang total sungai adalah 3.180 kilometer (1.976 mil) dan merupakan sungai terpanjang di Pakistan. Sungai ini memiliki total luas pengeluaran melebihi 1.165.000 kilometer persegi (450.000 mil persegi). Diperkirakan sungai mengaliri secara tahunan terdiri dari sekitar 207 kilometer kubik, sehingga termasuk sebagai dua puluh satu sungai terbesar di dunia dalam hal pengairan tahunan. Dimulai pada ketinggian dunia dengan gletser, sungai yang mengairi hutan, dataran dan pedesaan yang kering dan gersang bersama dengan sungai-sungai Chenab, Ravi, Sutlej, Jhelum, Beas dan dua anak sungai dari perbatasan barat daya dan Afghanistan kemudian membentuk aliran Sapta Sindhu (Tujuh Sungai) pada delta di Pakistan.Lembah sungai Indus terletak di Pakistan. Penduduk asli Lembah sungai Indus adalah bangsa Dravida yang berkulit hitam. Di sekitar sungai itu terdapat dua pusat kebudayaan yaitu Mohenjo Daro dan Harappa. Mereka sudah menetap di sana dengan mata pencaharian bercocok tanam dengan memanfaatkan aliran sungai dan kesuburan tanah di sekitarnya. Menurut teori kehidupan bangsa Dravida mulai berubah sejak tahun 2000-an SM karena adanya pendatang baru, bangsa Arya. Mereka termasuk rumpun berbahasa Indo-Eropa dan berkulit putih. Bangsa Arya ini mendesak bangsa Dravida ke bagian selatan India dan membentuk Kebudayaan Dravida namun, sebagian lagi ada yang bercampur antara bangsa Arya dan Dravida yang kemudian disebut bangsa Hindu. Oleh karena itu, kebudayaannya disebut kebudayaan Hindu.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Indus River.
|