Penyakit infeksi paru-paru merupakan salah satu gangguan kesehatan yang umum, tapi memiliki dampak serius. Seringkali kondisi ini terjadi akibat gaya hidup atau kekebalan tubuh yang menurun. Meski demikian, penyakit ini sejatinya bisa sembuh. Show
Infeksi paru sendiri terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari penyebab dan area yang terdampak. Sebagaimana penyakit ini menyerang area yang vital yaitu organ pernapasan, maka kebanyakan gejalanya akan bermula dengan batuk dan dapat menyebabkan mengi atau sesak nafas. Kondisi ini tidak boleh kita abaikan. Bahasan kali ini adalah tentang infeksi paru-paru. Mulai dari penyebab, gejala dan upaya apa yang bisa kita lakukan sebagai bagian dari penanganan atau pencegahannya. Mari kita simak bersama. Penyebab infeksi paru-paruSumber gambarKita mengetahui salah satu jenis penyakit infeksi paru seperti Covid-19 yang terjadi karena infeksi virus. Penyakit ini memang bisa terjadi akibat adanya paparan virus dari droplet atau kontak fisik maupun permukaan dengan orang yang mengalami penyakit tersebut. Karenanya, protokol kesehatan yang sempat kita terapkan adalah menjaga jarak, menggunakan masker dan cuci tangan. Infeksi paru juga bisa terjadi akibat adanya paparan bakteri. Jenisnya antara lain adalah berikut ini:
Faktor risikoMeskipun penyakit ini banyak terjadi akibat paparan bakteri dan virus, akan tetapi faktor risikonya adalah karena beberapa kondisi bawaan atau aktivitas sehari-hari individu yang bersangkutan. Berikut ini di antaranya:
Gejala infeksi paru-paru berupa batukSumber gambarPaling sering terjadi, gejala awal penyakit ini adalah batuk. Nampak seperti batuk biasa, tetapi tidak kunjung sembuh. Jenis batuknya adalah batuk berdahak. Salah satu indikator untuk melihat keparahan batuk ini adalah dari durasi berlangsung dan warna dahaknya. Namun, jangan tunggu hingga batuk ini mulai membawa gejala lainnya, seperti sesak nafas atau dahak menjadi berdarah. Artinya, meskipun kita mengalami batuk yang berkepanjangan (lebih dari dua minggu) dan tidak kunjung sembuh dengan menggunakan obat-obatan, maka sebaiknya memeriksakan ke dokter. Munculnya demamTubuh merasakan demam adalah salah satu tanda adanya infeksi virus atau bakteri. Sistem kekebalan tubuh yang bekerja memicu terjadinya kenaikan suhu. Demam yang terjadi bisa mencapai lebih dari 39 derajat. Segera periksakan kondisi ini bila demam muncul lebih dari 2 hari dan tidak berkurang dengan bantuan paracetamol. Selama menunggu hingga bisa mendapatkan pemeriksaan dokter, sebaiknya pasien mendapatkan hidrasi yang cukup, serta kompres di bagian kepala supaya membantu menurunkan suhu tubuhnya. Sesak nafas dan mengiKedua hal ini adalah hal yang mirip. Sesak nafas artinya pasien mengalami himpitan pada jalan nafasnya yang kemungkinan terjadi akibat adanya peradangan. Sementara mengi merupakan nafas yang terdengar berbunyi dari dalam tenggorokan ketika pasien menarik nafas. Bila sudah mulai terasa berat nafasnya, pasien perlu mendapatkan bantuan medis. Sebenarnya tidak harus rawat inap, tapi bila level keparahannya karena komplikasi penyakit lain, maka sebaiknya segera ke rumah sakit. Untuk mereka yang mengalami mengi atau sesak nafas dalam kategori ringan, dokter kemungkinan akan meresepkan obat dan support yang bisa pasien gunakan saat keluhan terjadi. Ketika nyeri dada terasa menusukNah, perhatikan gejala di samping batuk dan sesak nafas, kemungkinan bisa menimbulkan nyeri dada. Bahkan pada level tertentu, rasanya seperti lebih tajam. Apalagi ketika sedang batuk atau menarik nafas. Hal ini menandakan bahwa infeksi paru sedang dalam tahap yang cukup serius. Karenanya, membutuhkan perawatan intensif atau pengobatan yang lebih lanjut. Mudah merasa lelahSumber gambarKondisi tubuh memerangi infeksi virus dan sistem pernafasan yang sedang kurang berfungsi optimal, dapat menyebabkan tubuh terasa mudah lelah. Bahkan tidak melakukan hal yang berat, membuat kita merasa capek atau ingin tidur. Oleh karena itu, dalam masa pemulihan, sebaiknya pasien lebih banyak istirahat dan tidak memaksakan diri pada aktivitas yang berat. Pada kondisi tertentu yang mungkin berbarengan dengan demam, otot bisa juga terasa nyeri atau ngilu badan. Hal tersebut juga merupakan reaksi tubuh dalam membangun ketahan tubuh dari infeksi. Penanganan dan pencegahanUntuk mengatasi infeksi paru, pasien perlu menjalani pemeriksaan ke dokter umum atau spesialis. Umumnya, dokter akan menyarankan untuk melakukan foto rontgen terlebih dulu di lab. Berikutnya, pasien kemungkinan perlu melakukan kontrol secara rutin terhadap kondisinya selama beberapa minggu sekali. Namun bila pasien mengalami kondisi yang lebih serius, utamanya akibat penyakit lain seperti diabetes atau jantung, kemungkinan memerlukan perawatan intensif lebih dulu. Perlu kita ketahui bahwa mengalami infeksi paru-paru, maka perlu bersabar dan telaten dalam menjalani proses penyembuhannya. Sebab kemungkinan waktunya bisa lebih dari 1 bulan, tergantung dari keparahan kondisi. Semakin dini penanganan, maka semakin cepat pulih. Adakah hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit ini? Tentu saja. Lakukan beberapa hal ini untuk setidaknya meminimalisir risiko terjadinya gejala:
BACA JUGA: Pentingnya Vaksin Pneumonia untuk Cegah Infeksi Paru Beberapa hal di atas bisa menjaga tubuh lebih sehat dan menghindari paparan penyakit dari virus dan bakteri. Jaga kebersihan, jaga pola makan, istirahat dan olahraga. Infeksi paru apa bisa sembuh total?KOMPAS.com — Radang paru atau yang juga dikenal dengan istilah medis pneumonia bisa dialami baik oleh dewasa maupun bayi dan balita. Dengan pengobatan yang adekuat, penyakit tersebut bisa disembuhkan secara total.
Apa yang harus dilakukan oleh penderita infeksi paruApabila penyakit infeksi paru menyebabkan penderitanya kekurangan oksigen, dokter biasanya menganjurkan penderita menjalani terapi oksigen. Untuk kasus infeksi paru yang parah, penderita dapat disarankan menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Apa resiko infeksi paruInfeksi paru-paru perlu segera diobati, sebab bila dibiarkan atau tidak diobati, kondisi tersebut bisa mengakibatkan komplikasi yang lebih parah, misalnya PPOK, bronkiektasis, abses paru, sepsis, hingga kematian.
Infeksi paruDaftar Makanan yang Dilarang untuk Penderita Paru-Paru Basah. Makanan Mengandung Garam Tinggi. Makanan asin atau mengandung garam tinggi merupakan jenis makanan yang harus dihindari penderita paru-paru basah. ... . Produk Olahan Susu. ... . 3. Daging Olahan yang Diawetkan. ... . Kafein. ... . Gorengan. ... . 6. Minuman Manis dan Bersoda.. |