Show
TEMPO.CO, Jakarta - Saat hamil bukan berarti Anda bisa makan seenaknya karena beranggapan makan untuk dua orang. Justru kebiasaan hidup sehat tetap harus dijalani. Hal ini agar dapat mengatur kenaikan berat badan selama kehamilan, menjaga kesehatan janin dan supaya lebih mudah menurunkan berat badan setelah melahirkan. Baca juga: Tidak ada satu ukuran khusus tentang kenaikan berat badan selama kehamilan. Penambahan berat badan tergantung pada berbagai faktor, termasuk berat badan pra-kehamilan dan indeks massa tubuh (IMT), juga kesehatan Anda dan janin. Mengutip laman American Pregnancy, dari beberapa studi medis paling akurat mengenai kenaikan berat badan selama kehamilan, diketahui bahwa ibu hamil dengan berat badan rata-rata sebelum hamil, dengan IMT 18,5-24,9, pedoman penambahan berat badan yang disarankan adalah 11-15 kilogram. Ibu hamil yang memiliki berat badan kurang selama awal kehamilan dengan BMI kurang dari 18,5 harus mendapatkan antara 12-18 kilogram. Sedangkan ibu hamil dengan berat badan berlebih, dengan IMT 25-29 sebelum kehamilan, kenaikan berat badan yang disarankan antara 6-11 kilogram Untuk wanita gemuk dengan IMT pra-kehamilan 30+ harus lebih berjuang agar kenaikan berat badan selama hamil hanya 4-9 kilogram. Konsultasikan dengan dokter atau bidan tentang kenaikan berat badan Anda selama kehamilan. Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi dengan ahli gizi untuk membantu Anda mengatur berat badan dengan makanan sehat yang layak. Pastikan Anda mengkonsumsi makanan bernutrisi. Jika Anda makan makanan tidak sehat saat Anda hamil, bayi Anda sedang makan makanan yang tidak sehat. Ibu hamul dengan berat badan normal, yang berolahraga kurang dari 30 menit seminggu harus berusaha untuk mendapatkan asupan kalori sebanyak 1.800 selama trimester pertama, 2.200 selama trimester kedua, dan 2.400 selama trimester ketiga. Kalori ini harus dicapai dengan mengonsumsi makanan biji-bijian, susu, protein, buah, sayuran serta lemak dan minyak sehat. Batasi makanan olahan, gula dan lemak berlebih untuk menjaga berat badan. Artikel lain: Sedangkan untuk distribusi rata-rata berat badan saat kehamilan adalah, 3,4 kilogram untuk berat bayi pada akhir kehamilan, 0,6 kilogram berat plasenta, 1,8 kilogram untuk volume cairan yang meningkat, 1,8 kilogram berat rahim dan jaringan payudara, 1,8 kilogram dari peningkatan volume darah, 3,1 kilogram dikaitkan dengan penyimpanan lemak, protein, dan nutrisi ibu lainnya, serta 1,8 kilogram cairan ketuban. Jumlah keseluruhan 13 kilogram. Pada setiap trisemester pada ibu hamil dengan berat badan normal sebelum hamil, bertambah 0,4-2 kilogram di trimester pertama. Sedangkan di trimester kedua dan ketiga sebanyak 0,4-0,9 kilogram per minggu.
You got lucky! We have no ad to show to you! IklanSaat hamil, merupakan hal yang wajar jika Bunda mengalami pertambahan berat badan. Kenaikan berat badan pada ibu hamil juga dinilai penting, karena dapat menunjang perkembangan dan kesehatan janin di dalam kandungan. Namun tentunya, kenaikan berat ini tidak boleh berlebihan. Berat badan yang naik berlebihan bisa menyebabkan beberapa risiko kehamilan seperti preeklampsia, diabetes gestasional, dan kelainan prematur. Sebaliknya, bila kenaikan berat badan kurang, bayi kemungkinan mengalami berat lahir rendah yang dapat berbahaya bagi kesehatannya. Artikel terkait: Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil 7-9 bulan, Ini Panduannya! Oleh karena itu, kenaikan berat badan saat hamil perlu dijaga agar tetap ideal. Namun, perlu diingat juga, kenaikan berat badan pada masing-masing ibu hamil pun cenderung berbeda. Pasalnya, kenaikan berat badan yang normal saat hamil bergantung pada Indeks Massa Tubuh (IMT)/Body Mass Indeks (BMI), serta berat badan sebelum kehamilan. Jika dihitung sendiri menggunakan rumus, maka jumlah BMI ini bisa Bunda peroleh dari membagi berat badan (satuan kilogram/kg) dengan kuadrat tinggi tubuh Anda (meter/m). Untuk mempermudah, saat ini juga banyak kalkulator online yang dapat digunakan untuk menghitung BMI. Atau, Bunda juga bisa melihat jumlah BMI berdasarkan tabel berikut ini: Perhitungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Ideal Sesuai BMINah, setelah mendapat jumlah BMI, maka Bunda bisa mengetahui kenaikan berat badan yang ideal pada masa kehamilan. Berikut merupakan perhitungan kenaikan berat badan selama kehamilan yang ideal menurut Institute of Medicine (IOM) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
You got lucky! We have no ad to show to you! Iklan
Ketika sebelum masa kehamilan BMI di bawah 18,5, maka kenaikan berat badan ideal Bunda selama hamil adalah 12 – 18 kg.
Ini merupakan jumlah BMI yang ideal. Maka secara keseluruhan, selama kehamilan, kenaikan berat badan yang baik adalah 11 – 16 kg. Pada trimester pertama, kenaikan berat badan ibu hamil sebaiknya 0,5 hingga 2,5 kg, setelah itu diikuti dengan kenaikan berat 0,5 kg per minggu.
Angka BMI ini menunjukkan bahwa Bunda overweight. Oleh karena itu, kenaikan berat selama kehamilan pun disarankan tidak terlalu tinggi, idealnya yakni 7 – 11 kg.
Angka ini menunjukan obesitas atau sangat overweight. Maka, Bunda disarankan untuk menjaga kenaikan berat badan hanya berkisar 5 – 9 kg. Kenaikan berat badan yang tepat selama kehamilan tergantung pada berbagai faktor, termasuk berat badan sebelum hamil dan indeks massa tubuh (BMI). Kesehatan Anda dan kesehatan bayi Anda juga berperan dalam memengaruhi berat badan bumil.
You got lucky! We have no ad to show to you! Terkait hal ini laman kesehatan Mayo Clinic menulis pedoman umum perbandingan BMI sebelum hamil dengan kenaikan berat badan saat hamil yang direkomendasikan, berikut selengkapnya:
You got lucky! We have no ad to show to you! IklanRekomendasi untuk Ibu Hamil KembarSementara itu, kenaikan berat badan yang ideal untuk ibu hamil kembar cenderung berbeda. Hal ini pun dijelaskan oleh Dokter Spesialis Kandungan Dinda Derdameisya, Sp.OG dari Rumah Sakit Brawijaya Antasari. “Kenaikan berat badan ideal bagi ibu hamil kembar berbeda, karena masing-masing bayi harus mencapai berat badan tertentu. Jadi, perhitungannya tidak sama,” ungkapnya kepada theAsianparent ID. Bagi Bunda yang tengah hamil kembar, berikut daftar rekomendasi kenaikan berat badan yang ideal menurut CDC:
You got lucky! We have no ad to show to you! Iklan
Sementara itu, bagi Bunda yang memiliki riwayat penyakit, kenaikan berat badan yang ideal selama kehamilan biasanya perlu dikonsultasikan dulu dengan dokter spesialis gizi. “Nah, untuk ibu hamil dengan penyakit penyerta seperti hiperkolesterol, diabetes mellitus atau pun gestational, memiliki pola diet yang berbeda. Biasanya, perlu dikonsultasikan juga dengan dokter spesialis gizi,” jelas dokter Dinda. Artikel terkait: 7 Risiko jika ibu hamil makan secara berlebihan, hati-hati! Ke Mana Saja Hasil Kenaikan Berat Badan Ini Dialihkan?Kenaikan berat badan selama kehamilan dibutuhkan untuk menunjang kesehatan janin maupun ibu. Dilansir dari laman Mayo Clinic, hasil kenaikan berat badan tersebut dialihkan pada:
Langkah Menaikkan Berat Badan yang Sehat selama KehamilanUntuk menaikkan berat badan selama hamil, bukan berarti Bunda harus makan dengan porsi dua orang sekaligus, lho. Justru, Anda perlu menjaga pola makan agar kenaikan berat badan tetap normal dengan komposisi makronutrien yang seimbang antara karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Dokter Dinda kembali menjelaskan, “Jika ingin menambah berat badan selama hamil, tambahan makanan tetap harus seimbang antara makronutrien dan mineral. “Jadi, bukan berarti jika ingin naik berat badan, maka harus makan yang manis-manis atau karbohidrat saja. Tetap harus dengan komposisi seimbang,” ungkap dokter yang kerap aktif di akun Instagramnya (@tanyadokdin) tersebut. Supaya lebih lengkap, berikut merupakan tips menaikkan berat badan yang ideal selama hamil menurut CDC:
Artikel terkait: Aturan kenaikan berat badan ibu hamil yang disarankan, Bumil harus tahu! Pentingnya Memiliki Berat Badan Ideal saat HamilPenting memiliki berat badan ideal saat hamil, yang artinya bumil sebaiknya tidak terlalu kelebihan atau kekurangan BB. Terkait hal ini dokter kandungan Agena Davenport-Nicholson, MD, seorang OB/GYN di Emory University Hospital di Atlanta menjelaskan kepada Web MD. “Berat badan dan gaya hidup yang sehat akan memudahkan untuk hamil dan membantu memastikan kehamilan dan periode postpartum yang lebih sehat,” kata Agena Davenport. Pada kenyataannya, lebih dari setengah wanita kelebihan berat badan atau obesitas ketika mereka hamil, menurut data baru dari CDC. Mengapa penting untuk menaikkan jumlah berat badan yang direkomendasikan selama kehamilan? Risiko Kenaikan Berat Badan Terlalu SedikitPenambahan berat badan kurang dari jumlah yang disarankan dalam kehamilan akan memengaruhi kondisi bayi yang Bunda lahirkan. CDC mencatat jika penambahan BB kurang akan dikaitkan dengan risiko melahirkan bayi yang terlalu kecil. Beberapa bayi yang lahir terlalu kecil mungkin mengalami kesulitan untuk mulai menyusui, mungkin berisiko lebih tinggi untuk sakit, dan mungkin mengalami keterlambatan perkembangan (tidak memenuhi tonggak perkembangan sesuai untuk usianya). Risiko Kenaikan Berat Badan Terlalu TinggiSementara itu, penambahan berat badan lebih berat dari jumlah yang disarankan dalam kehamilan dikaitkan dengan memiliki bayi yang lahir terlalu besar, yang dapat menyebabkan komplikasi persalinan, persalinan caesar, dan obesitas selama masa kanak-kanak. WebMD juga menjelaskan, kehamilan yang kelebihan berat badan berisiko bagi ibu dan bayi. Ibu berisiko terkena diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, dan preeklamsia — komplikasi tekanan darah tinggi yang berpotensi berbahaya selama kehamilan. Risiko untuk operasi caesar juga lebih tinggi, karena perempuan yang kelebihan berat badan selama kehamilan cenderung memiliki bayi yang lebih besar. Sedangkan untuk bayi yang lahir dari ibu yang kelebihan berat badan, gula darah mereka bisa turun sangat rendah saat lahir. Itu karena terputus dari sumber gula mereka — tali pusar — sementara tubuh mereka masih memproduksi cukup insulin untuk memecah semua gula itu. Dalam jangka panjang, bayi yang lahir dengan berat badan lahir lebih tinggi memiliki risiko obesitas dan diabetes yang lebih besar sepanjang hidupnya. Amankah Menurunkan Berat Badan saat hamil?Lantas, apakah ibu hamil boleh diet atau menurunkan berat badan ketika hamil? Apakah diet memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin atau bayi Bunda? Laman WebMD menjelaskan, dalam kebanyakan kasus, ibu hamil tidak boleh mencoba menurunkan berat badan atau diet selama kehamilan. Mereka yang merasa terlalu banyak mengalami kenaikan berat badan selama hamil seharusnya hanya menurunkan berat badan di bawah perawatan dokter mereka. Jika Anda hamil dan kelebihan berat badan, fokus Anda harus pada kehamilan yang sehat, bukan penurunan berat badan. Dokter kandungan Davenport-Nicholson kepada WebMD menawarkan tips berikut untuk mengatur berat badan:
Bagaimana Jika Berat Badan Naik Terlalu Cepat?Jika Anda mengalami kenaikan berat badan lebih dari yang direkomendasikan oleh dokter Anda, bicarakan dengan dokter Anda tentang hal itu. Dalam kebanyakan kasus, Anda harus menunggu sampai setelah melahirkan untuk menurunkan berat badan. Berikut adalah beberapa tips untuk memperlambat kenaikan berat badan Anda sebagaimana disarankan oleh laman kesehatan WebMD.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda:
Pastikan untuk rutin menjalani kontrol kehamilan bulanan Anda. Untuk menjaga kenaikan berat badan kehamilan Anda sesuai target, dokter kandungan atau bidan Anda mungkin menawarkan saran untuk meningkatkan kalori atau mengurangi sesuai kebutuhan. Itulah beberapa rekomendasi kenaikan berat badan ibu hamil menurut BMI. Konsumsi makananan bergizi dalam porsi yang cukup agar kenaikan berat badan tetap ideal dan tidak berlebihan, ya, Bunda. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter kandungan terkait berat badan selama kehamilan. Apabila Bunda kesulitan dalam mengatur pola makan selama hamil, tidak ada salahnya juga untuk berkonsultasi ke dokter spesialis gizi agar kesehatan tetap terjaga. Semoga bermanfaat! *** Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi Baca juga: Terlalu Banyak Naik Berat Badan Saat Hamil Berbahaya Bagi Bayi Stres Saat Hamil Bisa Akibatkan Berat Badan Bayi Rendah saat Lahir Penyebab Berat Badan Ibu Hamil Susah Naik dan Tips Mengatasinya |