Mengapa zaman Neolitikum disebut revolusi kehidupan Zaman Praaksara

Ilustrasi Revolusi Kebudayaan Zaman Neolitikum. Foto: stmuhistorymedia.org

Meskipun belum mengenal tulisan, masyarakat prasejarah telah mengembangkan kebudayaan dan teknologi. Pada tahap awal alat yang digunakan banyak yang berasal dari bebatuan. Inilah yang disebut zaman batu.

Zaman batu sendiri terbagi menjadi empat periodisasi, yakni zaman batu tua (palaeolitikum), zaman batu tengah (mesolitikum), zaman batu muda (neolitikum), dan zaman batu besar (megalitikum).

Zaman neolitikum menjadi titik balik perkembangan kebudayaan manusia. Pada masa itulah terjadi revolusi kebudayaan yang signifikan untuk peradaban manusia. Apa itu?

Revolusi Kebudayaan Zaman Neolitikum

Zaman neolitikum atau zaman batu muda di Indonesia terjadi sekitar 1.500 SM. Pada zaman ini telah hidup Homo sapiens. Di zaman ini pula terjadi revolusi kebudayaan.

Yang dimaksud revolusi kebudayaan adalah perubahan secara menyeluruh yang berlangsung cepat dan terjadi pada zaman prasejarah akhir, di mana masyarakat mulai menggunakan cara-cara baru untuk bertahan hidup.

Melansir dari buku Sejarah Indonesia Kelas X Edisi Revisi 2014, peralihan zaman mesolitikum ke neolitikum menandakan adanya revolusi kebudayaan dari food gathering menuju food producing. Manusia prasejarah tidak hanya mengumpulkan makanan, tetapi juga mencoba memproduksi makanan dengan bercocok tanam.

Ilustrasi bercocok tanam. Foto: Pinterest

Kegiatan bercocok tanam dilakukan ketika mereka sudah mulai bertempat tinggal, walaupun masih bersifat sementara. Melansir dari dokumen Laporan Praktik Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta tulisan Muhammad Syahdianto, masyarakat kala itu hidup menetap dalam suatu perkampungan yang dibangun secara tidak beraturan. Pada awalnya rumah mereka kecil dengan atap terbuat dari daun-daunan.

Karena telah tinggal menetap dan memproduksi makanan sendiri, gotong royong mulai dikembangkan. Terjadi pula perubahan peralatan sehari-hari yang digunakan. Benda-benda peninggalan pada zaman neolitikum di antaranya adalah:

Melansir dari buku Sejarah Indonesia, kapak persegi yang besar disebut dengan beliung atau pacul (cangkul). Bahkan sudah ada yang diberi tangkai sehingga persis seperti cangkul zaman sekarang.

Sedangkan yang berukuran kecil dinamakan tarah atau tatah. Kapak persegi banyak ditemukan di Kepulauan Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Jawa dan Bali.

Kapak Lonjong. Foto: Pinterest

Kapak lonjong mempunyai bentuk lonjong seperti telur. Selain itu kapak lonjong memiliki ujung yang runcing, namun tidak seruncing mata panah. Kapak lonjong mempunyai fungsi yang hampir sama dengan kapak persegi. Penyebaran jenis kapak ini terutama di Kepulauan Indonesia bagian timur, misalnya di daerah Papua, Seram, dan Minahasa.

Mata panah terbuat dari batu yang diasah secara halus. Peralatan ini berfungsi untuk berburu. Mata panah banyak ditemukan di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Gerabah terbuat dari tanah liat dan memiliki berbagai fungsi. Salah satunya adalah untuk meletakkan makanan-makanan yang telah dikumpulkan oleh manusia pada masa bercocok tanam.

Pada zaman ini dikatakan terjadi revolusi kebudayaan yang sangat besar dalam peradaban manusia. Sebab, pada Zaman Neolitikum terjadi perubahan yang cukup mendasar dari meramu atau food gathering menjadi food producing alias membuat makanan sendiri.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan revolusi Neolitikum mengapa revolusi Neolitikum dianggap sangat penting bagi perkembangan peradaban manusia?

KOMPAS.com – Revolusi Neolitik adalah transisi budaya manusia selama periode Neolitikum dari gaya hidup berburu dan meramu (food gathering) menjadi bermukim dan memproduksi makanan sendiri dengan bercocok tanam (food producing).

Pada zaman Neolithikum terjadi revolusi kebudayaan dimana kehidupan manusia pra aksara sudah mengenal suatu cara bertahan hidup yang baru yaitu?

Pada zaman neolitum terjadi revolusi kebudayaan yang mana manusia yang pada awalnya hanya mengumpulkan makanan dengan cara berpindah- pindah dari satu tempat ke tempat yang lain berubah menjadi penghasil makanan baik itu dengan cara bertani maupun berternak dan perubahan tersebut terjadi secara menyeluruh dan …

Apa yang terjadi pada zaman neolitikum?

Zaman Neolitikum atau zaman batu muda merupakan fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang memiliki ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan dan pembuatan tembikar.

Apakah tradisi Neolitikum masih berlangsung sekarang berikan pendapatmu?

Dan kebudayaan Zaman Neolitikum ini pun hingga saat itu masih terus berlangsung hingga abad ini, dan bahkan manusia saat ini lebih berkembang dan lebih rapi lagi dalam menata kehidupan mereka dalam bermasyarakat.

Bagaimanakah kehidupan manusia pada zaman neolitikum?

Cara hidup zaman neolithikum membawa perubahan-perubahan besar, karena pada zaman itu manusia mulai hidup berkelompok kemudian menetap dan tinggal bersama dalam kampung. Berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama.

Karena pada zaman ini terjadi perubahan kebudayaan dari mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi memproduksi makanan (food producing). Hal ini menunjukkan adanya kemajuan pesat dari kebudayaan sebelumnya pada masa Mesolitikum.Pada zaman ini pula manusia sudah mulai mengenal cara bercocok tanam dan beternak untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka membakar hutan dan menanaminya dengan tanaman yang bisa dimakan seperti umbi-umbian. Mereka juga beternak untuk dimanfaatkan dagingnya demi memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Mereka juga sudah mengenal tempat tinggal tetap. Mereka tidak lagi hidup secara nomaden untuk mendapatkan makanan. Mereka terdiri dari sebuah kelompok yang menghuni sebuah perkampungan yang tak beraturan. Dimulai dari kelompok kecil hingga membentuk sebuah perkampungan besar.