Mengapa stabilitas sistem keuangan penting bagi negara Indonesia?

Keadaan keuangan Indonesia bisa dibilang masih mengkhawatirkan sampai saat ini. Hal ini disebabkan oleh bermacam macam hal. Itulah mengapa stabilitas sistem keuangan sebenarnya sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, sebaiknya kita sebagai warga negara Indonesia mengetahui apa yang dimaksud dengan hal tersebut di atas.

Definisi Stabilitas Sistem Keuangan

Stabilitas Sistem Keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi, atau bisa juga diartikan dengan terhindarnya suatu negara dari krisis moneter atau keuangan. Ada juga beberapa definisi lain yang mungkin juga menambah pemahaman Anda. Yang pertama yaitu didefinisikan sebagaimana disebutkan berikut ini “Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber dana dan menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah gangguan terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan.”

Pengertian selanjutnya adalah “Sistem keuangan yang stabil adalah sistem keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik.” Dan yang terakhir adalah “Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.”

Mengapa Stabilitas Sistem Keuangan(SSK) sangat Penting?

Kita semua tahu bahwa krisis yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 adalah titik balik dari sistem keuangan dan juga moneter di Indonesia. Jadi, kita dapat menarik benang merah bahwa sebenarnya SSK sangat berhubungan erat dengan stabilitas moneter. Menurut peneliti Eksekutif Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Bank Indonesia, Dr. Agusman, stabilitas keuangan dapat dilihat dari dua hal. Yang pertama adalah institusi yang stabil yang dapat dilihat dari tidak adanya bank atau Lembaga Keuangan yang collapse dan dipertaruhkan kredibilitasnya oleh masyarakat luas. Yang kedua adalah pasar yang stabil.

Pentingnya SSK ini berpengaruh langsung terhadap stabilitas makro dalam sebuah sistem perekonomian dan begitu juga sebaliknya. Ketika stabilitas makro bergejolak, stabilitas keuangan juga akan menerima dampaknya. Kondisi makro ekonomi seperti stabilnya daya beli masyarakat, kuatnya permintaan domestik, serta stabilnya nilai tukar rupiah bisa membawa pengaruh positif bagi kestabilan sistem keuangan.

Alasan Pentingnya SSK dalam Sistem Perekonomian

Ada beberapa alasan mengapa SSK sangatlah penting dalam sistem perekonomian. Yang pertama adalah sistem keuangan yang stabil akan dapat membentuk pasar yang sehat, terkontrol dan alokasi dari berbagai sumber daya yang ada dapat dikondisikan secara optimal. Alasan kedua yaitu sistem keuangan yang stabil akan memiliki dampak langsung pada kesehatan dunia perbankan, dengan sistem keuangan yang stabil dunia perbankan dapat menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat secara maksimal, tentu hal ini juga akan mempengaruhi sektor riil.

Alasan berikutnya adalah dengan stabilnya sistem keuangan tentu akan mempengaruhi perputaran jumlah uang yang beredar di masyarakat. Hal ini karena sistem keuangan berjalan dengan baik, sehingga inflasi-pun dapat dikendalikan. Selanjutnya adalah biaya dari instabilitas sistem keuangan dapat ditekan karena pengaruh dari instabilitas tersebut menyerang langsung sektor keuangan yang mempunyai biaya restrukturisasi yang tidak murah, seperti sektor perbankan. Dan alasan yang terakhir adalah Instabilitas sistem keuangan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap terjadinya krisis moneter, sehingga diperlukan upaya yang maksimal dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Itulah lima alasan pentingnya SSK bagi sistem perekonomian.

Jakarta - Stabilitas sistem keuangan setiap negara merupakan hal yang sangat vital karena sistem ini mengatur alur transmisi kebijakan moneter. Jika sistem keuangan tidak stabil, maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan dengan normal. 

Peran Bank Sentral Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

Pertama, bank sentral bertugas untuk menjaga stabilitas moneter melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank sentral dituntut untuk dapat menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan imbang. Apabila stabilitas moneter terganggu mampu menimbulkan dampak yang berimbang terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter yang penerapan suku bunganya terlalu ketat, dapat mematikan ekonomi, dan sebaliknya. Kebijakan inflation targeting network digunakan untuk menciptakan stabilitas moneter. 

Kedua, bank sentral memiliki peran yang penting dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat. Bank sentral melakukan pengawasan serta penetapan regulasi untuk memastikan kinerja lembaga keuangan yang baik.Jika terjadi kegagalan dalam sektor ini, maka dapat mengakibatkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. Oleh karena itu, sistem pengawasan dan regulasi yang efektif sangatlah diperlukan. Disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuatan kebijakan harus dijalankan guna menjaga kestabilan. 

Ketiga, bank sentral memiliki wewenang untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Apabila peserta sistem pembayaran mengalami gagal bayar, mampu menimbulkan risiko yang mengganggu kelancaran sistem pembayaran. Untuk mencegah hal tersebut, bank sentral mengembangkan mekanisme dan pengaturan. Bank sentral menerapkan sistem pembayaran real time atau dikenal dengan nama RTGS (Real Time Gross Settlement) untuk meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayarannya. 

Keempat, bank sentral memiliki fungsi riset dan pemasaran. Dengan fungsi ini, bank sentral memiliki akses terhadap informasi-informasi yang dinilai berisiko bagi stabilitas keuangan. Lewat pemantauan, bank sentral dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan yang berdampak pada stabilitas keuangan. Lewat risen, bank sentral juga dapat mengembangkan instrumen dan indikator untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut nantinya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Kelima, fungsi bank sentral sebagai leader of the last resort (LoLR) yang merupakan peran bank sentral dalam mengelola krisis untuk menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsinya mencakup menyediakan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR, haris terhindar dari moral hazard. Maka dari itu perlu pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat.

Mengapa stabilitas sistem keuangan penting bagi negara Indonesia?
Kurangnya pengetahuan mengenai stabilitas sistem keuangan membuat sebagian masyarakat tidak terlalu peduli dengan hal tersebut. Lantas apakah sesungguhnya yang dimaksud stabilitas sistem keuangan, dan mengapa menjadi begitu penting? Berikut ulasan selengkapnya.

Definisi Stabilitas Sistem Keuangan

Secara baku Stabilitas Sistem Keuangan sesungguhnya belum terdefinisi, sehingga bahkan secara internasional belum ditemukan makna yang benar-benar tepat untuk menggambarkan apa yang yang dimaksud dengan Stabilitas Keuangan.

Beberapa sumber mencoba memberikan makna menurut versinya masing – masing, berikut diantaranya:

  • ” Sistem keuangan yang stabil adalah sistem keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik.”
  • ” Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.”

Sehingga bisa didapat sebuah makna bahwa Sistem Stabilitas Keuangan merupakan sebuah sistem keuangan yang stabil secara menyeluruh yang mendukung tumbuh kembangnya perekonomian ke arah lebih baik.

Banyak hal yang berpengaruh terhadap stabilitas sistem keuangan, mulai dari keadaan pasar yang yang dipengaruhi oleh faktor perilaku masyarakat maupun secara struktur sehingga menciptakan sistem keuangan yang tidak stabil. Sumber yang dapat memicu terjadinya kegagalan pasar pun bisa dari berbagai faktor, baik eksternal maupun internal.

Dan semua hal tersebut bisa menimbulkan resiko terhadap sistem keuangan itu sendiri, seperti meningkatkan resiko kredit, likuiditas, pasar hingga operasional. Hal ini terjadi perkembangan teknologi yang meningkat sehingga sistem keuangan antar wilayah menjadi saling terintergrasi dengan mudah.

Sehingga meniciptakan resiko munculnya kestidakstabilan keuangan meningkat dengan sama mudahnya. Selain itu berbagai inovasi terhadap produk keuangan yang semakin beragam dan dinamis, nyatanya juga menimbulkan masalah yang sangat kompleks.

Dan secara umum langkah forward looking lebih dipilih untuk mengetahui sumber yang menyebabkan sistem keuangan menjadi tidak stabil. Hal ini dilakukan demi dapat mengetahui seberapa jauh resiko tersebut bisa berpotensi buruk terhadap sebuah sistem keuangan di masa mendatang hingg dapat mempengaruhi perekonomian secara luas.

Pentingnya Stabilitas Sistem Keuangan

Di dalam perekonomian nasional, stabilitas sistem keuangan memiliki peran yang teramat penting. Ini karena dalam sebuah mata rantai perekonomian, sistem keuangan bertugas untuk menyalurkan dana dari pihak berlebih atau surplus kepada pihak yang kekurangan atau mengalami defisit.

Misalnya saja sebuah bank, sebagai lembaga keuangan yang memiliki tujuan untuk mengumpulkan dana dari mereka yang berlebih melalu produk keuangannya seperti tabungan maupun deposito, dan menyalurkannya kembali kepada pihak yang kekurangan modal melalui pinjaman atau kredit.

Dan jika sistem keuangan ini menjadi tidak efisien dan berfungsi secara tidak stabil, penyaluran dana tidak akan dapat berjalan lancar dan dampaknya secara signifikan mampu menghambat laju pertumbuhan ekonomi dalam skala yang lebih luas bahkan dapat memicu terjadinya krisis.

Dan ketika hal tersebut terjadi, akan memerlukan upaya yang lebih lama dengan biaya operasional yang tidak sedikit untuk bisa menyelamatkan kondisi keuangan yang terpuruk tersebut.

Sebagaimana yang pernah terjadi di tahun 1988, bahwa tak hanya waktu dan upaya saja yang dibutuhkan untuk mengembalikan stabilitas keuangan namun juga bagaimana kepercayaan publik yang turut terkikis bisa kembali.

Ini disebabkan karena roda perekonomian nasional sangat bergantung pada stabilitas sistem keuangan, sehingga jika ada sesuatu yang mengakibatkan gejolak maka tidak akan mudah terpengaruh. Lain halnya jika hal yang sebaliknya terjadi, dengan kata lain sistem keuangan memegang peranan yang teramat penting dalam menjaga kedaulatan ekonomi sebuah negara.

Dan secara umum sistem keuangan yang tidak stabil pun juga dapat memicu banyak kondisi yang kurang menguntungkan, baik pada masyarakat maupun pada pemerintah sendiri. Sebagaimana berikut diantaranya:

  • Kebijakan moneter menjadi tidak efektif karena transmisinya tidak dapat berfungsi secara normal.
  • Pengalokasian dana yang kurang tepat sasaran menyebabkan fungsi intermediasi gagal berjalan seperti yang diharapkan sehingga pertumbuhan ekonomi pun menjadi terhambat.
  • Kesulitan likuiditas terjadi akibat dari rasa tidak percaya publik pada sistem stabilitas keuangan, yang biasanya dipicu karena ada kepanikan dari pihak investor terhadap kondisi ekonomi yang kemudian melakukan penarikan dana secara besar-besaran.
  • Bila sebuah krisis terjadi dan sifatnya sistemik, maka biaya yang dikeluarkan untuk melakukan penyelamatan pada kondisi keuangan menjadi sangat tinggi sehingga cenderung menimbulkan beban baru.

Karenanya, berbagai upaya penting dilakukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Sebab hal tersebut tidak hanya berpengaruh pada satu orang atau lembaga saja namun bahkan secara nasional dan menyeluruh bisa terkena dampaknya secara nyata.

Oleh karenanya sistem stabilitas nasional menjadi hal yang teramat penting, tak hanya oleh negara saja melalui lembaga keuangannya yang wajib menjaga stabilitas nasional namun juga seluruh masyarakat dari berbagai lapisan juga turut memiliki andil untuk bisa menyelamatkan kondisi keuangan agar tetap stabil.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang stabilitas sistem keuangan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.