Mengapa revolusi industri menyebabkan perubahan imperialisme kuno menjadi imperialisme modern?

Imperialisme modern muncul setelah terjadinya revolusi industri adalah karena bertujuan untuk mengembangkan perekonomian.

Pembahasan

1. Imperialisme Modern

Setelah revolusi industri mulai muncul Imperialisme Modern. Imperialisme Modern terjadi karena adanya dorongan kepentingan ekonomi, adanya perekonomian yang ingin dikembangkan oleh negara penjajah dan pemenuhan kebutuhan industri dan negara yang dijajah merupakan sumber penghasil bahan mentah dan sebagai tujuan pemasaran hasil industri.

Faktor pendorong berubahnya pandangan atau konsep mengenai imperialisme kuno ke konsep imperialisme modern, adalah terdapatnya surplus produksi (kelebihan modal dan barang) yang terjadi di negara-negara Barat. Setelah tahun 1870-an, maka negara – negara di Benua Eropa, berlomba-lomba mencari wilayah jajahan di wilayah Benua Asia, Benua Amerika dan Benua Afrika.

Negara-negara Barat mencari wilayah jajahan sebagai tempat menyuplai bahan baku dan sebagai tempat untuk memasarkan hasil –hasil industri negara Barat.

Contoh negara yang melaksanakan Imperialisme Modern adalah Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Italia dan Jepang.

2. Akibat Imperialisme

A. Akibat Politik

  • Terciptanya tanah-tanah jajahan.
  • Terjadi politik pemerasan.
  • Berkonbarnya perang kolonial.
  • Timbulnya politik dunia.

B. Akibat Ekonomis

  • Pusat kekayaan berada di negara imperialis, sedangkan negara jajahan menjadi miskin.
  • Melenyapkan perniagaan bangsa jajahan.
  • Perdagangan dunia meluas.
  • Adanya lalu-lintas dunia.
  • Di negara jajahan akan terdapat kapital surplus serta penanaman modal.
  • Kekuatan ekonomi penduduk asli negara jajahan akan lenyap.

C. Akibat Sosial

  • Negara imperialis hidup mewah, sementara negara jajahan serba kekurangan.
  • Negara imperialis harga dirinya semakin meningkat, sementara negara jajahan harga dirinya semakin direndahkan.
  • Segala hak ada pada negara imperialis.
  • Munculnya gerakan Eropanisasi.

BACA JUGA  Analisis Beberapa hal yang Mempengaruhi Kesehatan Pribadi

Imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lainnya. Imperialisme, melakukan penjajahan dengan cara membentuk pemerintahan jajahan dan dengan menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan di daerah jajahan. Konsep “Imperialisme” sebenarnya merujuk pada suatu sistem pemerintahan serta hubungan ekonomi dan politik dari negara-negara kaya dan berkuasa , untuk mengawal dan menguasai negara – negara diluar Eropa yang dianggap terbelakang dan miskin. Namun pada kenyataannya, imperialism merupakan bentuk eksploitasi baik dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia negara jajahan.

Imperilaisme dibagi menjadi 2, yakni imperialisme kuno dan imperilalisme modern.

Imperialisme Kuno

Imperialisme Kuno terjadi sebelum revolusi industri. Kuno, adanya dorongan untuk kepentingan mencari tanah jajahan karena keinginan mencapai kejayaan (glory),memiliki kekayaan (gold), menyebarkan agama (gospel). Gold dalam hal ini berkaitan adanya politik Merkantilisme pada masa tersebut yakni memupuk kekayaan dengan cara melakukan mengumpulkan logam mulia berupa emas dan perak. Glory berkaitan dengan kejayaan berupa kepemilikan tanah yang lain. Sedangkan Glory berkaitan dengan adanya misi menyebarkan agama nasrani.

Dasar imperialisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan kebuadayaan Barat ke seluruh dunia. Oleh karena itulah, imperialisme bukan hanya dilihat sebagai penindasan terhadap tanah jajahan tetapi sebaliknya dapat menjadi faktor pendorong pembaharuan-pembaharuan yang dapat menyumbang kearah pembinaan sebuah bangsa seperti pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dan sistem pemerintaha

Contoh negara yang melakukan Imperialisme Kuno : Romawi, Portugis, Spanyol

Imperialisme Modern

Imperialisme Modern terjadi setelah revolusi industri. Imperialisme Modern, adanya dorongan kepentingan ekonomi, keinginan negara penjajah mengembangkan perekonomiannya dan untuk memenuhi kebutuhan industri dimana negara jajahan sebagai sumber penghasil bahan mentah dan tempat pemasaran hasil industri. Pada umumnya bermula setelah Revolusi Industri yang awalnya terjadi di Inggris pada tahun 1870-an. Hal yang menjadi faktor pendorong berubahnya konsep atau pandangan tentang imperialisme kuno ke bentuk imperialisme modern, adalah adanya kelebihan modal dan barang (surplus produksi) di negara-negara Barat. Selepas tahun 1870-an , maka negara – negara di Eropa selanjutnya berlomba-lomba mencari daerah jajahan di wilayah Asia, Amerika dan Afrika. Mereka mencari wilayah jajahan sebagai wilayah untuk penyuplai bahan baku dan juga sebagai daerah pemasaran hasil –hasil industri mereka.

Contoh negara yang menerapkan Imperialisme Modern : Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, Italia dan Jepang.

Untuk materi lebih lengkap tentang PEMIKIRAN DAN PERISTIWA PENTING DI EROPA SERTA PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Jikalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih

Mengapa revolusi industri menyebabkan perubahan imperialisme kuno menjadi imperialisme modern?

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Merdeka.com - Imperialisme adalah tindakan memperluas kerajaan suatu negara melalui penggunaan kekuatan, penjajahan, atau paksaan. Selama abad ke-15 dan ke-16, negara-negara Eropa yang besar dan kuat, seperti Spanyol dan Inggris, berusaha keras untuk menguasai dan menguasai negara dan wilayah lain.

Meskipun memiliki definisi yang cukup lugas, imperialisme sebenarnya adalah proses yang sangat rumit yang cenderung berlangsung selama beberapa dekade dan untuk beberapa alasan yang berbeda. Alasan-alasan ini biasanya terkait dengan motif sosialistik yang lebih besar, yaitu, dengan tujuan yang ditetapkan secara umum untuk menggunakan kekuatan, taktik kolonisasi, dan paksaan untuk merebut dan menguasai negara dan wilayah lain.

Imperialisme modern adalah imperialisme yang terjadi pasca revolusi industri. Hal yang membedakan antara imperialisme modern dengan imperialisme kuno adalah motifnya. Imperialisme modern cenderung dilandasi oleh motif ekonomi.

Berikut selengkapnya Merdeka.com merangkum tujuan imperialisme modern, pengertian, beserta penyebabnya:

2 dari 3 halaman

Imperialisme modern adalah imperialisme yang timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas.

Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.

Sedangkan imperialisme kuno yang terjadi sebelum imperialisme modern adalah imperialisme tang berkonsep di mana suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya.

Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal. Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan).

Tujuan Imperialisme Modern

- Membuka Pasar Baru

Tujuan imperialisme modern yang pertama ialah untuk membuka pasar baru bagi hasil industri negara mereka. Revolusi industri membawa banyak perubahan yang besar di berbagai sektor kehidupan masyarakat Eropa, termasuk ekonomi.

Berkembangnya teknologi yang membantu proses industri menyebabkan perkembangan signfikan pada industri di Eropa. Dengan bantuan teknologi yang baru ditemukan, industri bisa mempercepat dan memperbesar skala produksinya. Dengan kata lain, mereka bisa memproduksi lebih banyak barang dalam waktu yang lebih singkat.

Semakin meningkatnya produksi, berarti mereka memiliki semakin banyak barang untuk dijual. Sementara itu, mereka memiliki pasar yang terbatas. Untuk itu, negara-negara Eropa memperluas wilayah kekuasaan dan pengaruhnya ke wilayah lain, khususnya di Amerika, Asia, dan Afrika untuk membuka pasar baru bagi hasil industrinya.

Dengan semakin besarnya pasar, mereka berharap bisa merangsang perkembangan industri mereka dan membawa semakin banyak uang atau kekayaan bagi negara mereka.

- Sumber Daya Alam

Tujuan imperialisme modern yang kedua ialah sumber daya alam. Sumber daya alam adalah salah satu faktor penting dalam industri. Semakin tingginya produksi, semakin besar sumber daya alam yang mereka butuhkan. Revolusi industri meningkatkan output produksi secara signifikan.

Artinya, setiap negara industri harus bisa mengamankan sumber daya alam sebagai bahan produksi supaya proses produksi industri mereka bisa berjalan dengan lancar dan industri mereka tetap berkembang. Oleh sebab itu, mereka berusaha untuk menguasai negara lain untuk mengeruk sumber daya alamnya demi industri negara mereka.

- Kejayaan

Kejayaan juga masih menjadi salah satu tujuan dari imperialisme modern. Pada saat itu, masih ada kepercayaan bahwa negara yang besar adalah negara yang memiliki wilayah kekuasaan yang luas. Untuk itu negara-negara memperluas wilayah kekuasaannya untuk membuktikan kejayaan negaranya.

3 dari 3 halaman

Tidak lagi terfokus secara ketat pada mengamankan peluang perdagangan baru, imperialisme modern melibatkan perluasan kehadiran perusahaan dan penyebaran ideologi politik negara yang dominan dalam proses yang kadang-kadang disebut sebagai “pembangunan bangsa” atau, khususnya dalam kasus Amerika Serikat,“ Amerikanisasi.”

Sebagaimana dibuktikan oleh teori domino Perang Dingin, negara-negara kuat seperti Amerika Serikat sering berusaha menghalangi negara-negara lain untuk mengadopsi ideologi politik yang bertentangan dengan ideologi mereka sendiri. Akibatnya, upaya Invasi Teluk Babi Amerika Serikat tahun 1961 yang gagal untuk menggulingkan rezim komunis Fidel Castro di Kuba, Doktrin Reagan Presiden Ronald Regan dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran komunisme, dan keterlibatan AS dalam Perang Vietnam sering disebut sebagai contoh imperialisme modern.

Selain Amerika Serikat, negara-negara makmur lainnya telah menggunakan imperialisme modern, dan kadang-kadang tradisional, dengan harapan memperluas pengaruh mereka. 

Menggunakan kombinasi kebijakan luar negeri yang hiper-agresif dan intervensi militer terbatas, negara-negara seperti Arab Saudi dan China telah berusaha menyebarkan pengaruh global mereka. 

Selain itu, negara-negara kecil seperti Iran dan Korea Utara telah secara agresif membangun kemampuan militer mereka, termasuk senjata nuklir dengan harapan mendapatkan keuntungan ekonomi dan strategis. 

[amd]