Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

Hai Sobat, pernahkah kalian melihat kapal di laut? Kenapa kapal yang terbuat dari besi tidak tenggelam ya? Hal ini karena adanya gaya angkat pada benda di dalam zat cair, atau yang biasa disebut dengan gaya Archimedes. Apakah itu? Bagaimana bunyi Hukum Archimedes dan apa saja penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?Yuk, kita simak pembahasannya!

Pengertian Hukum Archimedes

Hukum Archimedesditemukan oleh ilmuan Yunani yang bernama Archimedes.Hukum ini menjelaskan hubungan gaya berat dan gaya ke atas pada suatu benda jika dimasukkan ke dalam air.Akibat adanya gaya angkat ke atas (gaya apung), benda yang ada didalam zat cair beratnya akan berkurang. Sehingga benda yang diangkat dalam air akan terasa lebih ringan dibandingankan ketika diangkat di darat.

Dilansir dari Live Science, Hukum Archimedes berbunyi: "Sebuah benda yang dicelupkan seluruhnya atau sebagian dalam zat cair, akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut" Penemuan Archimedes ini bermula dari masalah Hieron, Raja Syracuse. Hieron meminta Archimedes untuk memeriksa mahkota emasnya. Ia ingin tahu apakah mahkota itu terbuat dari emas murni atau dicurangi dengan cara dicampur oleh pembuatnya. Archimedes menemukan cara mengeceknya ketika sedang mandi. Saat ia nyemplung ke bak mandi, ia menyadari sebagian air naik dan tumpah. Ia menemukan bahwa banyak air yang tumpah sama dengan banyak tubuhnya yang masuk ke dalam bak mandi. Archimedes pun langsung berlari ke jalan sambil berteriak "Eureka!" yang dalam bahasa Yunani berarti, "Aku menemukannya!" Masalah raja Hieron pun dapat diselesaikan dengan cara ini. Untuk memastikan mahkota raja itu dari emas murni, harus dicek kepadatannya. Kepadatan bisa diketahui dengan berat sebuah benda dibagi dengan volume atau besarnya benda tersebut. Kertas yang digulung-gulung, meskipun besarnya sama dengan sebiji kelereng, tetap lebih ringan dari biji kelereng. Begitu pula halnya dengan emas. Emas memiliki kepadatan yang lebih tinggi dari perak. Sehingga, mahkota raja bisa berbeda beratnya jika dibuat dari emas murni atau campuran, kendati bentuk dan besarnya sama. Untuk mengukurnya, Archimedes tak perlu mengukur besar mahkota. Ia cukup memasukannya ke dalam air dan melihat berapa volume air yang naik dan membandingkannya dengan emas murni. Dari penemuan itu, Archimedes pun berhasil membantu raja mengetahui bahwa mahkotanya ternyata terbuat dari emas campuran dan bukan emas murni.

Jenis Benda di dalam Air

Dengan hukum Archimedes, kita bisa mengelompokkan benda menjadi 3 jenis. Benda-benda tersebut di antaranya adalah benda tenggelam, terapung, dan melayang. Benda bisa tenggelam jika gaya angkat air lebih kecil dari gaya berat benda tersebut. Sedangkan benda melayang terjadi jika gaya angkat air dan gaya berat benda sama. Untuk benda yang bisa mengapung terjadi saat gaya angkat air lebih besar dibandingkan dengan gaya berat benda.

Benda Tenggelam

Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak pada dasar tempat zat cair berada.

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

Dalam keadaan seimbang maka W = N + Fa sehingga:

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

Benda Melayang

Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat cair dan di atas dasar tempat zat cair berada.

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu :Fa dan W. Dalam keadaan seimbang maka :

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

Benda Terapung

Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul di permukaan zat cair dan sebagian terbenam dalam zat cair.

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu :Fa dan W. Dalam keadaan seimbang maka :

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

Penerapan Hukum Archimedes Dalam Kehidupan

1. Kran otomatis pada penampungan air

Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka dapat kita lihat bahwa tangki penampungnya harus diletakkan pada ketinggian tertentu. Tujuannya adalah agar diperoleh tekanan besar untuk mengalirkan air. Dalam tangki tersebut terdapat pelampung yang berfungsi sebagai kran otomatis. Kran ini dibuat mengapung di air sehingga ia akan bergerak naik seiring dengan ketinggian air. Ketika air kosong, pelampung akan membuka kran untuk mengalirkan air. Sebaliknya, jika tangki sudah terisi penuh, pelampung akan membuat kran tertutup sehingga secara otomatis kran tertutup.

2. Kapal Selam

Pada kapal selam terdapat tangki yang jika di darat ia terisi udara sehingga ia dapat mengapung di permukaan air. Ketika kapal dimasukkan ke dalam air, tangki ini akan terisi air sehingga kapal dapat menyelam.

3.Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini berbentuk tabung yang berisi pemberat dan ruang udara sehingga akan terapung tegak dan stabil seketika. Hidrometer bekerja sesuai dengan prinsip hukum archimedes.

Contoh Soal:

1. Diketahui sebuah benda bervolume 0,5 m3 tercelup seluruhnya dalam zat cair yang massa jenisnya 1500 kg/m3. Jika g = 10 m/s2 maka benda akan mengalami gaya ke atas sebesar. . .

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

2. Sebuah wadah penuh terisi air. Sepotong besi 2 cm³ ditenggelamkan ke dalam wadah sehingga sebagian air tumpah. Berapa massa air yang tumpah ?

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

Mengapa mengangkat benda di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan di udara

APA yang membuat batu lebih ringan diangkat di dalam air dibanding di atas tanah?

Pernahkah kita berfikir mengapa bisa begitu, tapi jawabannya belum ketemu ? Atau mungkin belum pernah terbesit sama sekali ? Kalau semua jawabannya adalah tidak, mari ki bahas sama-sama, siapa tahu bermanfaat.

Jika kita menyelam lalu menyelam semakin ke dalam, telinga kita akan terasa sakit, kenapa ? Karena tekanan di dalam air meningkat seiring kita semakin dalam menyelam. Singkatnya, semakin ke dasar semakin kuat pula tekanan air.

Jika kita menyelam sampai ke dasar palung Mariana tanpa alat khusus, bukan telinga kita lagi yang sakit, karena mungkin tubuh kita sudah hancur lebur. Mungkin ji ini.

Kembali lagi. Apa itu tekanan ? Tekanan ialah besar gaya per satuan luas. Misal kita mendorong tembok dengan dua tangan, gaya yang kita berikan pada tembok dibagi dengan luas dua telapak tangan kita, sama dengan besar tekanan kita pada tembok.

Contoh lain, Gajah menduduki jalan setapak, besar gaya gajah pada jalan setapak adalah 100 Newton, sementara luas pantat gajah adalah 1 meter kuadrat. Jadi besar tekanan gajah pada setapak adalah hasil bagi 100 Newton dengan 1 meter kuadrat. Jadi tekanannya adalah 100 Newton per meter kuadrat.

Tekanan berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan luas. kalau kita berdiri dengan dua kaki di atas lantai, lalu kaki kita angkat satu maka tekanan dengan kaki satu lebih besar dibanding dengan dua kaki.

Lalu bagaimana bisa ada tekanan pada zat cair ? Tekanan pada zat cari terjadi karena air pada bagian atas menekan.

Jadi semakin dalam air maka semakin semakin besar pula tekanannya, karena semakin besar volume dan massa air yang menekan dari atas.

Nah karena tekanan bertambah seiring dalamnya air, maka gayanya juga bertambah. Ketika kita menaruh batu ke dalam air. Batu mendapat gaya dari semua arah, gaya dari bawah adalah yang paling besar, sehingga batu mendapat sedikit dorongan ke atas.

Gaya yang mendorong ke atas inilah yang memungkinkan batu lebih ringan di angkat, karena kita mendapat gaya bantuan. Dalam fiaika gaya ini disebut sebagai gaya apung.

Lalu bagaimana dengan benda mengapung ? Benda dapat mengapung karena besar gaya lebih besar dibanding massanya benda.

Fakta hukum ini pertama kali ditemukan oleh Archimedes (287-212). Dan karenanya disebut Hukum Archimedes, Hukum ini berbunyi, bahwa setiap benda yang tercelup baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda tersebut akan menerima dorongan gaya ke atas (atau gaya apung).

Banyak sekali pengaplikasian hukum ini, salah satunya adalah kita jadi tahu berapa gaya yang mesti dipakai kalau mau mengangkat benda dari dalam lautan.