Mengapa dilihat dari bumi permukaan bulan selalu tampak sama

Pernahkah memperhatikan penampakkan bulan? Mengapa muka bulan yang dapat terlihat dari bumi adalah setengah bulatan yang sama saja? Mengapa belahan bulan  lainnya tidak pernah terlihat? Bagaimana pola pergerakan bulan dan hubungannnya dengan penampakkan wajahnya? 

 

Mengapa dilihat dari bumi permukaan bulan selalu tampak sama

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa bulan dikenal sebagai satelit bumi. Satelit artinya pengikut, karena bulan selalu bergerak mengelilingi bumi. Sementara bumi yang merupakan induk  di dalam waktu sama juga bergerak dalam orbitnya mengitari matahari.


Bulan berbeda dengan matahari yang memancarkan cahaya kemilau dan panas, ia memancarkan cahaya sejuk dan dingin. Fakta ini menunjukkan bahwa apa yang dipancarkan oleh matahari dan bulan tidak sama. Ilmuwan Yunani bernama Aristarchus  (310-230 SM) adalah orang pertama yang berpendapat terkait dengan fakta tersebut mengatakan bahwa bulan tidak mengeluarkan cahaya sendiri seperti matahari. Bulan hanya menerima sinar matahari dan kemudian sinar itu dipantulkan oleh permukaan tanahnya. Dengan demikian bulan bukanlah sumber cahaya, dan cahaya yang kita lihat itu adalah hanya pantulan dari sinar matahari. Logika lain yang dibangun untuk sampai pada kesimpulan demikian adalah Aristarchus berangkat dari argumen bentuk bulan yang selalu berubah-ubah. Kalau bulan memancarkan cahaya sendiri, tidak mungkin kita melihatnya berubah bentuk. Sebab jika bulan merupakan sumber cahaya tentu seluruh permukaannya akan bersinar sehingga darimanapun melihatnya bentuknya akan tetap sama.


Sebenarnya bukanlah bulan yang berubah bentuk, tetapi pola hubungan yang terbentuk dari kedudukan bulan dari arah matahari yang dilihat dari bumi itulah yang bergeser dari waktu kewaktu. Akibat yang ditimbulkan adalah perubahan penampakan bulan dari bumi. Logika di atas dapat pula digunakan untuk membangun teori bahwa bulan bergerak mengitari bumi pada orbitnya. Dengan kata lain, bulan tidak akan berubah bentuknya kalau ia tidak bergerak mengitari bumi. Selanjutnya kita lebih fokus pada bahasan mengapa wajah bulan yang kelihatan dari bumi hanya separoh, sedangkan bagian lainnya tak pernah kita saksikan dari bumi. Apa yang menyebabkan penampakkan bulan seperti ini?


Penampakkan konstan bulan yang demikian disebabkan adanya keseimbangan pergerakan bumi dan dan bulan, yaitu lama peredaran bulan mengitari bumi sama dengan lamanya waktu bulan berotasi pada sumbunya. Jangka waktu yang diperlukan adalah 1 bulan. Akibatnya bagian bulan yang tampak dari bumi hanyalah sebelah muka yang sama saja. Sedangkan belahan bulan yang lain tidak pernah tampak. Untuk melihat wajah bulan yang sebelahnya manusia mesti pergi ke luar angkasa.

Sampai di sini mungkin kita bertanya, jika keseimbangan gerak terjadi antara evolusi bulan dan rotasinya berarti permukaan bulan yang mungkin dilihat dari bumi adalah satu belahan yakni 50% permukaan bulan. Oh tidak, ternyata tidaklah demikian. Pergerakan bulan yang tidak sederhana menimbulkan efek penampakan yang tidak sesuai dengan logika di atas.


Ketika melakukan geraknya yang khas bulan tidak selalu terletak pada bidang yang sama. Baik bentuk atau posisinya yang relatif terhadap matahari dan bumi secara terus menerus berubah. Karena sebab-sebab inilah maka bagian bulan yang terlihat di bumi agak berbeda sehingga setelah satu periode waktu  (yakni 1 bulan) kita dapat melihat 59% permukaan bulan dari suatu tempat pengamatan di bumi. Perubahan-perubahan dalam orbit bulan terjadi dalam daur-daur. Karena hal inilah, permukaan bulan yang dapat dilihat mengalami librasi, sehingga daerah-daerah kecil di tepi cakramnya yang bisa diamati terlihat. Dengan kata lain titik tengah dari bulatan bulan yang nampak bukanlah titik yang sama saja, melainkan bergeser sedikit letaknya. Dengan demikian bagian bulan yang dapat disaksikan dari bumi lebih luas sedikit dari separoh. Sisi-sisi piringan pada kutub utara dan selatan serta bagian kanan kirinya dapat berganti-ganti terlihat.

Periode rotasi Bulan tidak sama denga periode rotasi Bumi. Periode rotasi Bumi adalah 24 jam (1 hari), sementara periode rotasi Bulan adalah 27.3 hari. Wajah bulan yang dilihat oleh seluruh manusia di Bumi, baik di Indonesia maupun di belahan Bumi lainnya selalu nampak sama.Mengapa demikian? Wajah Bulan selalu pada sisi yang sama menghadap Bumi karena  periode rotasi Bulan sama dengan periode revolusinya (waktu yang dibutuhkan untuk mengitari Bumi). Kenapa kedua periode ini bisa sama, disebabkan oleh fenomena yang dinamakan tidal locking atau penguncian pasang/gravitasi.

Fenomena penguncian gravitasi ini adalah fenomena umum dalam sistem gravitasi. Banyak satelit planet-planet lain juga terkunci gravitasi dengan planet induknya.

Kenapa fenomena tidal locking terjadi adalah karena adanya torsi yang diberikan Bumi kepada Bulan, dan Bulan bereaksi dengan menyesuaikan periode rotasinya sehingga tercapai kesetimbangan yaitu saat periode rotasinya sama dengan periode revolusinya.

sumber : 

langitselatan.com

syaiku, akhmad.2011.Pola Pergerakan Bulan dan Efek terhadap penampakannya di Bumi.


Page 2

Mengapa permukaan bulan selalu tetap? – Masih dalam rangka tahun baru 1 Muharram 1436 kembali diterbitkan artikel berkaitan dengan bulan. Ada yang menarik dengan bulan. Jika diperhatikan, wajah bulan yang terlihat dari bumi itu ke itu juga setiap malam. Wajah bulan selalu tampak tetap. Mengapa demikian?


Mengapa dilihat dari bumi permukaan bulan selalu tampak sama


Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi. Berbeda dengan planet lain yang memiliki lebih dari satu buah satelit, seperti; Mars (2 satelit), Yupiter (16), Saturnus (17), Uranus (5) dan Neptunus (2 satelit). 

Kita dapat bayangkan bagaimana jika bumi juga memiliki beberapa buah satelit. Alangkah terangnya malam hari, atau setiap malam dalam 30 hari kita akan menyaksikan bulan muncul malam hari.


Dalam pengetahuan antariksa, satelit adalah benda langit penggiring planet. Akibat planet mengelililingi planet maka satelit akan melakukan 3 gerak dalam waktu bersamaan;

1.Gerak rotasi (gerak berputar pada porosnya).

2.Gerak revolusi terhadap bumi (beredar mengelilingi bumi)

3.Gerak revolusi terhadap matahari (beredar mengelilingi matahari)

Dalam berotasi maupun berevolusi, bulan memerlukan waktu tempuh dalam satu kali putaran atau edaran. Waktu yang diperlukan dalam satu kali putaran disebut kala rotasi. Sedangkan waktu untuk menempuh satu kali edaran disebut kala revolusi.

Nah, mengapa permukaan bulan yang terlihat dari bumi selalu tampak tetap? Hal ini disebabkan oleh kala rotasi bulan sama dengan kala revolusinya. Artinya, sekali berputar pada porosnya sekali pula bulan beredar mengelilingi bumi. 

Baca juga: Sekilas Tentang Tahun Hijriyah

Bagian wajah bulan yang kita lihat adalah bagian yang menerima cahaya matahari dan menghadap ke bumi.***

Mengapa dilihat dari bumi permukaan bulan selalu tampak sama

Mengapa dilihat dari bumi permukaan bulan selalu tampak sama
Lihat Foto

Commons Wikimedia/NASA Telescopic Image

Permukaan Bulan yang selalu menghadap Bumi selalu sama

KOMPAS.com - Permukaan Bulan yang selalu menghadap Bumi selalu sama. Hal tersebut disebabkan karena waktu rotasi dan revolusi Bulan terhadap Bumi hampir sama. Hal ini membuat Bulan seolah-olah hanya menghadap Bumi dengan sisi yang sama setiap saat.

Rotasi dan revolusi Bulan

Bulan adalah satelit alami Bumi yang berotasi terhadap porosnya sendiri juga berevolusi mengelilingi Bumi. Uniknya, rotasi Bulan sangat lambat dan hampir sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi Bumi.

Waktu rotasi Bulan adalah 27,3 dari. Untuk memudahkan membayangkannya, kamu bisa melakukan percobaan berikut ini. Letakkan satu benda di tengah ruangan, misalnya bola atau meja. Hadapkan badanmu ke meja kemudian berjalan mengitari meja dengan memutar tubuhmu secara perlahan. Eksperimen tersebut akan menunjukkan bagaimana kita selalu melihat sisi Bulan yang sama setiap saat.

Walaupun begitu, kita bisa melihat sedikit bagian Bulan lainnya karena adanya librasi bulan. Librasi bulan adalah efek yang timbul akibat orbit Bulan terhadap Bumi yang sedikit miring terhadap Bumi. Ini akan membuat kita bisa melihat sedikit bagian permukaan Bulan lainnya.

Baca juga: Kenapa Bumi Hanya Memiliki Satu Bulan?

Kita pernah melihat bagian belakang Bulan

Para ilmuwan berhasil menangkap gambar bagian belakang Bulan pada tahun 1959. Misi ini dilakukan oleh pesawat ulang alik tanpa awak yang bernama Luna 3. Tujuan dari Luna 3 adalah menangkap sisi lain dari Bulan yang tidak pernah kita lihat.

Luna 3 berhasil menangkap gambar Bulan menggunakan Yenisey-1 Photographic-TV Imaging System. Sebanyak 70 persen bagian dari belakang Bulan berhasil ditangkap.

Pada sisi belakang Bulan ditemukan bahwa daratan di sana bergunung-gunung. Selain itu, gambar menunjukkan bahwa bagian Bulan tersebut memiliki dua area gelap. Dua area ini kemudian diberi nama Mare Moscovrae (Laut Moskow) dan Mare Desiderii (Laut Mimpi).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya