1. Latihan vokal, tekanan, emosi, gestur, dan konsentrasi a. Drama dimainkan dengan mengandalkan kekuatan vokal para pemerannya. Oleh karena itu, latihan untuk menguatkan vokal ini harus ditekuni. Latihan ini bisa berupa pengucapan vokal a, i, u, o, e. Vokal harus jelas dan keras karena pentas drama tidak menggunakan pengeras suara. b. Latihan tekanan dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat yang mendapatkan tekanan pada katakata tertentu. Misalnya : ucapkan kalimat berikut dengan tekanan pada kata yang digarisbawahi! Kamu harus memenuhi permintaan itu! Kamu harus memenuhi permintaan itu! Kamu harus memenuhi permintaan itu! c. Latihan emosi dilakukan dengan melatih kepekaan hati atau perasaan kalian hingga menjadi mudah untuk diajak berekspresi baik untuk marah, menangis, tertawa, membentak, dan sebagainya. Laitihan dapat dilakukan dengan melakukan perenungan, pejamkan mata pikirkan sesuatu yang menyedihkan terus lakukan hingga tanpa terasa air mata kalian meleleh keluar sebagai ekspresi kesedihan. Setelah beberapa lama kalian bersedih cobalah untuk tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dan seterusnya. d. Latihan gestur adalah melatih gerak tubuh untuk mendukung ekspresi dialog, misalnya tangan menunjuk, mengangkat kedua telapak tangan sebagai ekspresi kepasrahan, berjalan mondar-mandir sebagai ekspresi kepanikan dan sebagainya. e. Latihan konsentrasi dilakukan dengan pemusatan pikiran untuk menjernihkan pikiran dan perasaan. Latihan ini biasanya mengawali seluruh latihan dapat juga mengakhiri seluruh rangkaian latihan. 2. Latihan pembacaan naskah Setelah semua rangkaian latihan penunjang di atas dilakukan maka latihan pembacaan naskah dilakukan yang dipimpin oleh sutradara. Semua pemeran membaca naskah dengan ekspresi dan sutradara membetulkan pembacaan yang kurang sesuai. 3. Persiapan akhir Sehari sebelum pentas, dilakukan latihan terakhir yang merupakan tiruan pentas. Cerita yang dipilih diperankan seperti tuntutan naskah, seolah-olah pentas sebenarnya, hanya belum menggunakan kostum dan belum ditonton oleh penonton. Page 2
23 2.2.3.3 Tahap LatihanTahap-tahap yang terdapat pada masa latihan antara lain yaitu: 1 Latihan Membaca Latihan ini bertujuan supaya pemain dapat mengetahui hubungan satu sama lain serta konflik, suspense, dan klimaks yang terdapat di dalam naskah drama. 2 Latihan Bloking Dalam latihan ini bertujuan untuk menentukan bloking setiap pemain, yakni gerak dan pengelompokan pemain. Sedangkan setiap gerak, mimik, haruslah mempunyai arti dalam pengekspresian lakon yang dibawakan pemain dengan wajar dan mempunyai alasan yang tepat. 3 Latihan Karya Dalam latihan karya pemain dipastikan sudah hafal teks beserta gerak laku yang singkron yang nantinya akan menggambarkan watak serta karakter yang dibawanya dengan wajar. 4 Latihan Pelicin Latihan pelicin bertujuaan agar pemain benar-benar menjalani dan memerankan dengan baik dalam menghayati suka-dukanya , perjuangannya, kejayaannya, serta kegagalan yang akan nampak pada diri tokoh yang akan diperankan olehnya. 5 Latihan Umum Latihan umum merupakan merupakan latihan akhir guna mempersiapkan semua kebutuhan pentas dari kesiapan para pernain, para karyawan pentas, dan 24 lain-lain. Latihan ini diadakan untuk membiasakan para pemain dengan respon dan seaksi dari para penonton agar padasaat pementasan yang sebenarnya mereka tidak gugup dan benar-benar sudah siap.2.2.3.4 PementasanPementasan atau malam perdana merupakan klimaks dari hasil latihan yaing telah ditempuh selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan sampai mencapai berbulan-bulan lamanya untuk mementaskan hasil karya berupa gerak aktingberpura-pura yang berupa pementasan drama. Dalam pementasa drama akting baru mungkin terjadi apabila dalam hati ada kehendak. Kehendak niat itu harus dilengkapi dengan imajinasi membayangkan sesuatu. Untuk menyuburkan imajinasi dalam diri dapat dilakukan dengan sering mengapresiasi puisi dan mengapresiasi lukisan Wiyanto 2000:60. Pada saat bermain drama, imajinasi sangat penting karena aktor harus pura-pura menjadi orang lain. Dalam berpura-pura itu seorang aktor harus dapat menampilkan pengimajinasian yang wajar, artinya seorang aktor tidak menampilkan pengimajinasian yang berlebihan. Dalam situasi yang demikian, aktor membutuhkan ingatan visual imajinasi. sehingga kepura-puraannya tidak diketahui oleh penonton. Aktor juga harus dapat meyakini bahwa yang main di panggung adalah kenyataan.2.2.3.5 Pasca-pementasanApa sajakah persamaan dan perbedaan karakteristik dari tari merak dan tari pendet? Mohon bantuannya kakak , untuk tekak teki mos buat senin 5 sep 22 1.bulir bulir kesucian 2.wafer putus cinta kasus/materi Sebuah keluarga melakukan perjalanan wisata dari waitabula ke mengapu waktu yang ditentukan untuk menempuh jarak dua kota inimenempu Perj … Tanggapan: nya satu satu terhadap foto foto tersebut tuliskan dan jelaskan teknik teknik dalam menggambar model Setelah mempelajari unsur-unsur dan objek pada karya seni rupa, identifikasikanlah unsur-unsur visual pada berbagai objek dalam karya- karya seni rupa … tolong jawab plisssssss apa yang dimaksud seni sebagai kemahiran konsep dari gambaran lukisan pantai Riasan berdasarkan waktu ketika pemain melakukan parannya di sebut riasan berdasarkan waktu ketika pemain melakukan perannya di sebut rias.. |