Malaikat adalah makhluk Allah yang paling taat dan kepada Allah SWT

Jakarta -

Allah SWT menciptakan berbagai jenis makhluk dengan fitrahnya masing-masing. Di antara para makhluk ciptaan-Nya, malaikat adalah makhluk yang selalu patuh pada perintah Allah SWT.

Firman Allah SWT yang menjelaskan bahwa malaikat selalu patuh pada perintah-Nya terdapat dalam surah At Tahrim ayat 6. Dia berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ - ٦

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Menurut tafsir Kementerian Agama, ayat tersebut menjelaskan tentang perintah Allah SWT kepada orang-orang yang beriman agar menjaga dirinya dari api neraka dan bahan bakarnya yang terdiri dari manusia dan batu, dengan cara taat dan patuh melaksanakan segala perintah-Nya.

Selain itu, Allah SWT juga memerintahkan kepada mereka untuk mengajarkan kepada keluarganya agar taat dan patuh kepada perintah Allah SWT. Sehingga, mereka akan selamat dari siksa api neraka.

Neraka tersebut dijaga oleh malaikat yang kasar dan keras. Para malaikat berwenang untuk menyiksa orang-orang yang melanggar perintah Allah di dalam neraka.

Pada akhir ayat Allah SWT menegaskan bahwa malaikat adalah makhluk yang selalu patuh pada perintah-Nya. Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya dan selalu mengerjakan apa yang diperintah-Nya.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, maksud dari akhir ayat yang berbunyi:

لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Artinya: "yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan­Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

adalah malaikat selalu mengerjakan apapun yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada mereka tanpa terlambat.

"Mereka memiliki kemampuan untuk mengerjakannya: tugas apapun yang dibebankan kepada mereka, mereka tidak mempunyai kelemahan. Itulah Malaikat Zabaniyah atau juru siksa, semoga Allah melindungi kita dari mereka," tulis Ibnu Katsir.

Surah At Tahrim yang menjelaskan tentang kepatuhan malaikat ini merupakan surah ke-66 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 12 ayat.

Simak Video "Innalillahi, Ustazah di Tebet Meninggal Saat Baca Al-Quran"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/row)

Ilustrasi malaikat. Foto: pixabay

Malaikat merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah yang paling suci. Kedudukannya begitu tinggi di sisi Allah, sehingga setiap Muslim wajib mengimaninya.

Secara bahasa, malaikat merupakan kata jamak dari kata “malak” (ملك) yang berarti kekuatan. Sedangkan secara istilah, malaikat merupakan makhluk suci ciptaan Allah yang diberikan tugas tertentu untuk disampaikan kepada para Rasul.

Malaikat disebut juga sebagai rusul atau utusan yang selalu taat kepada Allah SWT. Hal ini tertuang dalam Alquran Surat Hud ayat 69 berikut:

وَلَقَدۡ جَآءَتۡ رُسُلُنَاۤ اِبۡرٰهِيۡمَ بِالۡبُشۡرٰى قَالُوۡا سَلٰمًا‌ ؕ قَالَ سَلٰمٌ‌ فَمَا لَبِثَ اَنۡ جَآءَ بِعِجۡلٍ حَنِيۡذٍ

Dan para utusan Kami (para malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan, "Selamat." Dia (Ibrahim) menjawab, "Selamat (atas kamu)." Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.

Lalu, mengapa malaikat selalu taat kepada Allah SWT?

Ilustrasi malaikat taat kepada Allah. Foto: pixabay

Sifat Taat Malaikat yang Bisa Diteladani

Mengutip jurnal berjudul Meneladani Sifat Malaikat Allah Sebagai Bentuk Mengimani Adanya Malaikat karya Mulyana Abdullah, malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan untuk senantiasa taat kepada-Nya. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran Surat Al-Anbiya’ ayat 19-20 berikut:

وَلَهٗ مَنۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ وَمَنۡ عِنۡدَهٗ لَا يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسۡتَحۡسِرُوۡنَ (19) وَلَهٗ مَنۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ وَمَنۡ عِنۡدَهٗ لَا يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسۡتَحۡسِرُوۡنَ‌ۚ (20)‌ۚ

“Dan kepunyaan-Nya lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.”

Mengimani keberadaan malaikat merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. Perintah ini juga tertuang dalam rukun iman kedua, sebelum iman kepada kitab-kitab Allah.

Alquran telah menjelaskan bahwa malaikat adalah ciptaan Allah yang mulia, tidak pernah durhaka, tidak pernah maksiat dan tidak pernah menentang Allah SWT. Sebagai hamba Allah yang dimuliakan, malaikat memiliki nilai-nilai sifat khalqiyah dan khuluqiyah yang sangat baik di hadapan Allah.

Sifat khalqiyahberkaitan dengan bentuk atau wujud malaikat. Sedangkan sifat khuluqiyah berupa kebaikan, seperti ketaatan dan kedisiplinan, pengendalian diri, dan tanggung jawab.

Ketaatan malaikat kepada Allah tidak bisa ditandingi oleh siapapun. Bahkan ketika Allah memerintahkan malaikat untuk sujud kepada Adam, mereka tetap melaksanakannya. Padahal kedudukan malaikat yang diciptakan dari cahaya lebih tinggi dari Adam yang diciptakan dari tanah.

Ketaatan malaikat ini tentunya merupakan bagian dari kuasa Allah SWT. Ini juga merupakan sifat yang dipengaruhi oleh beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Malaikat memiliki kesempurnaan ilmu (al-ilm al-kamil).

  • Malaikat adalah makhluk yang memiliki kesempurnaan dalam hal penjagaan diri (iffah) dari nafsu syahwat. Karena itu mereka dijadikan simbolisasi dalam pengendalian diri dari godaan nafsu.

  • Malaikat adalah makhluk yang senantiasa, dan selamanya, menghindari maksiat kepada Allah.

Melalui sifat taat malaikat ini, seorang Muslim hendaknya senantiasa meneladani sifat tersebut. Ia hendaknya selalu berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan istiqomah dalam menjalankannya.