Makalah hubungan administrasi negara dengan ilmu politik

Pada awal perkembangan Administrasi Negara dan Ilmu Politik terjadi perbedaan yang tajam yaitu adanya pemisahan antara keduanya, seperti yang dikatakan Wilson (i967), administrasi berada diluar cakupan politik. Persoalan-persoalan administrasi bukanlah menjadi persoalan-persoalan politik, walaupun politik menetapkan serangkaian tugas – tugas yang harus dilakukan administrasi, akan tetapi

ia tidak seharusnya bertanggung jawab memanipulasikan urusan-urusannya. Tetapi akibat perkembangan jaman yang menuntut bahwa justru administrasi negara merupakan kelanjutan dari kebijakan-kebijakan politik yang dibuat oleh negara. Maka perbedaan administrasi negara dengan ilmu politik tidak ada lagi, justru yang ada adalah kaitan yang erat antara keduanya. Dan karena sistim politik merupakan kajian ilmu politik maka administrasi negara yang berada dalam pemerintahan, sudah barang tentu intherent dengan ilmu politik, seperti yang dikatakan Waldo (1948) “Administration and policy development are interactive processes. The function of public administration is helping political authorities to make policy decesions assumed new importance.”

Pada awal keberadaannya antara politik dan administrasi negara merupakan sesuatu yang tidak ada kaitannya, terjadi dikhotomi antara keduanya. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena dirasakan semakin adanya keterkaitan politik dan administrasi negara dalam usaha-usaha yang dijalankan negara, lebih dari itu, administrasi negara semakin bertambah perhatiannya terhadap policy science, politik ekonomi, proses pembuatan kebijaksanaan pemerintah dan analisisnya, serta cara-cara pengukurannya dari hasil-hasil yang telah dibuat.

Menurut Wilson 1987) dan Franky (1960) bahwa setiap sistem pemerintahan mempunyai fungsi pokok yaitu :

  1. Politik : Segala sesuatu yang berhubungan dengan pernyataan kehendak dari pada rakyat dan negara.
  2. Administration : Segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan kehendak tersebut.

Dari pendapat diatas dapat dikatakan betapa pentingnya administrasi negara dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Dan antara politik dan administrasi merupakan bagian yang integral dan saling ketergantungan dalam suatu negara. Fungsi politik merupakan usaha-usaha perumusan kehendak atau kemauan daripada negara (The formulation of the wilt of the state). Dengan demikian politik itu bersangkut paut dengan negara dan dengan sendirinya juga bersangkut paut dengan pemerintahan. Sedangkan birokrasi administrasi negara merupakan langkah usaha-usaha untuk melaksanakan kehendak daripada negara (The execution of the will of the state).

Pendapat J. Wajong mengenai administrasi negara yang dikirtif Martadinata (1987), tugas utama Administrasi Negara pada dasarnya merencanakan dan merumuskan kebijaksanaan politik, kemudian melaksanakannya dan me-nyelenggarakannya. Pendapat ini dapat disimpulkan bahwa administrasi negara mempunyai fungsi yang berhubungan dengan pelaksanaan kehendak-kehendak daripada negara. Administrasi negara itu sendiri mempunyai peran yang besar dalam merumuskan dan pelaksanaan kebijaksanaan politik, hal ini disebabkan karena ruang lingkup administrasi negara itu sendiri berada didalam birokrasi pemerintahan.

Lebih tajam lagi pendapat yang dikemukakan Nigro (1970) bahwa administrasi negara mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijaksanaan negara dan merupakan bagian dari pada proses politik dan administrasi negara, bahkan dapat dikatakan keduanya tidak mungkin dipisahkan.

Dari uraian tersebut diatas tersirat bahwa antara administrasi negara dan politik saling berkaitan dalam hal pembangunan atau penentuan program-program pemerintah yang dijalankan oleh suatu negara, maka pendapat adanya dikhotomi administrasi negara dan politik sudah ditinggalkan dan tidak relevan lagi dewasa ini.

Bertitik tolak dari semua itu administrasi negara yang ruang lingkup kerjanya berada dalam pemerintahan tidak mungkin lepas dari sis-tem politik yang ada. Secara sepintas dapat dikatakan bahwa apabila sistem politik berubah maka hal ini mempengaruhi tingkah laku birokrasi di pemerintahan. Dapat dikatakan dalam su-atu negara antara sistem politik dengan birokrasi hampir bersamaan seiring sejalan. Banyak negara-negara di dunia pada saat negara itu berdiri menggunakan sistem politik yang cocok disatu pihak dan administrasi negara yang cocok disatu pihak dan administrasi negara yang cocok pula dilain pihak. Begitu juga dengan Indonesia yang mempunyai komplektisitas mencakup suku, ras, agama, kehidupan sosial dan kebudayaan dapat menentukan sistem politik dan administrasi negara yang sesuai dengan kondisi dan budaya bangsa Indonesia itu sendiri disamping faktor historis yang ada dalam membentuk negara Indonesia. Bagi Indonesia pada dasarnya pembentukan sistem politik yang tepat atau cocok ini berorientasi kepada kondisi dan situasi dimana administrasi negarapun dapat berjalan.

Dengan berlatar belakang demikian dan kompleksnya kondisi serta situasi yang ada di Indonesia, akan dapat dilihat pengaruh sistem politik terhadap perilaku birokrasi administrasi negara dan seberapa besar pengaruh yany ditimbulkan dalam proses penyelenggaraan administrasi negara. Administrasi negara yang dijalankan oleh pemerintah itu berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam administrasi negara inipun tercakup adanya birokrasi yang merupakan suatu sistem otorita yang ditetapkan secara rasional oleh berbagai peraturan dengan maksud untuk mengorgani-sasi secara teratur suatu pekerjaan yang dilakukan oleh orang banyak. Dan tercakup juga orang-orang yang menjalankannya yaitu aparatur negara yang tidak saja membawa kepentingan negara tetapi juga ada kepen-tingan pribadi dengan kata lain bagaimana perilaku seseorang (aparatur negara) terhadap pelaksanaan administrasi negara.

Dengan demikian semuanya berkaitan dengan sjstem politik dengan administrasi ne-gara yang dijalankan di Indonesia. Mulai dari negara ini berdiri sampai sekarang yang telah mantap dengan sistem politik Demokrasi Pancasila, negara ini pula telah beberapa kali mengalami perubahan sistem politik yang akibatnya berpengaruh terhadap administrasi negara dan perilaku Birokrasi itu sendiri.

Incoming search terms:

  • makalah hubungan administrasi negara dengan ilmu politik
  • hubungan administrasi negara dengan ilmu politik

Hubungan Ilmu Administrasi dan Ilmu Lainnya

Diajukan kepada bapak Yanto Heriyanto,S.Sos,M.Si untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Makalah hubungan administrasi negara dengan ilmu politik

1.      Laelah Qodriyah         NPM.117090011

2.      Endah Septiana           NPM. 117090017

3.      Herlawati                    NPM. 117090019

4.      Efris Airlangga            NPM. 117090035

Kelas : 1A ( SEMESTER 2 )

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVESITAS SWADAYA GUNUNG JATI


Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka  penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hubungan Ilmu Administrasi dan ilmu lainnya”.

Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara. Melalui makalah ini kami ingin menjelaskan secara sederhana tentang hubungan ilmu administrsasi dengan ilmu-ilmu lainnya.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran darisemua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, AmiinYaaRobbal ‘Alamiin.

KATA PENGANTAR………………………………………………….... i

DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………... 1

1.1  Latar Belakang…………………………………………………………  1

1.2  Rumusan Masalah……………………………………………………..   2

1.3  Tujuan………………………………………………………………….  2

1.4  Manfaat………………………………………………………………..   2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………  3

2.1 Pengertian administrasi……………………………………………….    3

2.2 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu antropologi………………     8

2.3 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu ekonomi…………………      9

2.4 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu hukum…………………...     11

2.5 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu sejarah……………………    12

2.6 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu agama…………………….    14

2.7 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu politik…………………….    15

2.8 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu seni……………………….    17

2.9 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu psikologi………………….    17

2.10 hubungan ilmu administrasi dengan ilmu sosiologi…………………    18

2.12 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu informatika……………..     19

2.13 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu eksak……………………    20

BAB III PENUTUP………………………………………………………  22

3.1 kesimpulan……………………………………………………………    22

3.2 Saran………………………………………………………………….    22 


Salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari fenomena sosial yang berhubungandengan kerja sama dan dinamika manusia dalam mencapai tujuan ialah ilmu Administrasi. Ilmuadministrasi tergolong ke dalam ilmu praktika (applied science) dari ilmu-ilmu sosial karena kemanfaatannya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan kehidupan.

            Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga serta hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik, manajemen publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara negara.

            Ilmu pengetahuan lahir untuk keperluan memenuhi segenap kebutuhan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok masyarakat bangsa.oleh karena itu, cabang-cabang ilmu pengetahuan pun tumbuh berkembang sesuai tingkat kebutuhan dan peradaban masyarakat bangsa. Ilmu administrasi publik termasuk dalam ilmu sosial. Ilmu sosial merupakan ilmu yang mengklasifikasikan dan menginterprestasikan fenomena sosial. Permasalahan yang dihadapi administrasi publik bersifat multidimensi sehingga menuntut administrasi publik untuk menjalin hubungan dalam arti meminta atau memanfaatkan bantuan dari berbagai cabang disiplin ilmu lain.

            Hubungan administras dengan cabang-cabang ilmu yang lain membuat administrasi menjadi studi yang bersifat multidisiplin, memanfaatkan aneka macam model yang disajikan berbagai cabang disipliin ilmu lain untuk pemecahan masalah yang dihadapi, terdorong untuk melakukan pendekatan-pendekatan terpadu sehingga sehingga dapat menentukan langkah pemecahan yang tepat atau menentukan skala prioritas dalam penanganan suatu masalah.

a.       Apakah yang dimaksud dengan administrasi?

b.      Bagaimana hubungan ilmu administrasi dengan ilmu antropologi?

Tujuan disusunnya makalah ini untuk menambah wawasan mengenai ilmu administrasi Negara beserta hubungannya dengan ilmu lainnya.

Hasil karya tulis ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca terutama dalam mempelajari ilmu administrasi negara dengan ilmu-ilmu lainnya yang mempunyai hubungan dengan administrasi negara.

2.1 Pengertian administrasi

 Pengertian administrasi ada beberapa pendapat, yaitu antara lain:

a.       Ordway Tead, dalam bukunya “The Art of Administration” administrasi meliputi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh pejabat-pejabat eksekutif dalam setiap organisasi yang bertugas mengatur, memajukan dan melengkapi usaha kerja sama sekumpulan orang yang sengaja dihimpun untuk mencapai tujuan tertentu.

b.      Leonard D.White dalam bukunya “introduction to the study of public administration” dirumuskan sebagai kegiatan sekelompok orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

c.       Dr. Sondang P. Siagian dalam bukunya “filsafat administrasi”. Administrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua prang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Setelah mengetahui beberapa definisi maka ciri-ciri administrasi :

a.       Adanya kelompok manusia ( dua orang manusia atau lebih)

b.      Adanya kerjasama dari kelompok tersebut

c.       Adanya bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan

d.      Adanya kegiatan/proses/usaha

Administrasi dalam arti sempit Yaitu yang berasal dari kata “administratie” ( bahasa belanda) yang meliputi kegiatan mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan

Para Tokoh Ilmu Administrasi:

1. Charles Babbage (Tahun 1792-1871)

Charles Babbage berkebangsaan Inggris yang bekerja sebagai manajer pada Cambrige

Universsity di Inggris pada tahun 1828-1839. Ia adalah pelopor lahirnya administrasi

dan manajemen sebagai ilmu pengetahuan. Salah satu bukunya yang terkenal adalah“On The Economy Machinary and Manufactures”. Pendapat-pendapatnya yang terkenal ialah:

a.    Pentingnya efisiensi kerja pada pegawai.

b.    Perlunya menentukan jumlah biaya yang pasti untuk setiap proses produksi.

c.    Perlu adanya penelaahan penggunaan waktu dalam setiap proses produksi.

d.    Agar dilaksanakan pertukaran pengalaman  di antara para pegawai atau manajer  di dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen  dan pengembangan organisasi.

e.    Perlu adanya pembagian kerja yang baik antara manjer dan para pekerja (pelaksana).

2. Robert Owen (Tahun 1841-1925)

Robert Owen berkebangsaan Inggris, dilahirkan di Newtown, Montgomeryshire, Wales. Seorang karyawan pabrik tekstil Manchester. Ia berpendapat bahwa bila dilakukan prawatan terhadap mesin-mesin dengan baik, maka akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Demikian juga tenaga kerja jika diberikan perawatan yang teratur serta diperhatikan kesejahteraan mereka oleh manajer, maka para pekerja akan bekerja dengan baik.

Tindakan-tindakan Owen dalam hal ini adalah:

a.    Memperbaiki kondisi kerja.

b.    Menaikkan syarat umum bagi pekerja anak-anak.

c.    Mengurangi jam kerja yang panjang.

d.    Menyediakan makan pagi pekerja.

e.    Menyediakan took yang menjual keperluan pekerja.

f.     Memperbaiki lingkungan tempat tinggal para pekerja.

Karena jasanya dia dijuluki sebagai “the father of modern personnel management” (Bapak Manajemen Kepegawaian Modern.

3.    Frederick Winslow Taylor (1826-1915)

Frederick Winslow Taylor dilahirrkan di Gemartown, Amerika Serikat. Ia adalah seorang sarjana pertambangan yang bekerja pada Medical Steel Company of Philadelpia. Kemudian ia melakukan penyelidikan yang terkenal dengan “Time and Motion Study” yang bertujuan untuk mempelajari penggunaan waktu oleh kaum buruh serta gerak-geriknya dalam melaksanakan pekerjaan. Karena jasa-jasanya sehingga dia dijuluki “Bapak Manajemen Ilmiah”.

Beberapa gagasan atau pendapatnya yang terkenal ialah:

a.    Kerugian besar akan dialami oleh sebuah organisasi/perusahaan apabila tidak ada efisiensi dalam kegiatan kerja sehari-hari.

b.    Manajemen yang baik adalah yang menggunakan ilmu pengetahuan dengan prinsip, rumus, dan dalil yang telah teruji kebenarannya, dan bukan dengan system coba-coba.

c.    Prinsip dasar manajemen pada hakikatnya dapat digunakan dalam berbagai kegiatan sehari-hari.

d.    Tugas-tugas seorang manajer yang baik adalah:

1)    Memberikan layanan bagi orang lain dan bawahannya.

2)    Selalu berusaha menciptakan metode-metode baru untuk menggantikan metode-metode yang lama.

3)    Selalu berusaha mengadakan latihan-latihan agar di peroleh kerja yang baik dan bermutu.

4)    Selalu menciptakan suasana yang baik di antara para pegawai.

4.    Henry Fayol (Tahun 1841-1925)

Henry Fayol dilahirkan di Istambul, ia adalah seorang (Ir) pertambangan. Bekerja dan akhirnya memimpin perusahaan pertambangan baja “Societe de Comnentry Fourchambault”. Ia melakukan penyelidikan-penyelidikan dengan perhatian utama pada tingkat atas, yaitu manajer. Karena jasa-jasanya maka beliau diberi julukan “Bapak Ilmu Administrasi.

Beberapa kaidah-kaidah manajemen menurut Fayol adalah:

a.    Perlunya pembagian kerja.

b.    Perlunya pendelegasian wewenang.

d.    Perlu ada kesatuan perintah.

e.    Perlu ada kesatuan pengarahan.

f.     Kepentingan umum harus selalu didahulukan dari kepentingan pribadi.

h.    Perlu ada keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi.

i.      Perlu ditentukan garis wewenang dan perintah yang jelas (garis scalar yang jelas).

j.      Penyediaan bahan tepat waktu.

k.    Harus ada kesamaan perlakuan dalam organisasi.

l.      Perlu ada kestabilan tenaga kerja/staf.

m.   Tenaga kerja harus berinisiatif.

n.    Setiap anggota organisasi harus memiliki semangat korps (expirit de corps).

Fayol juga merumuskan persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yaitu:

e.    Pengetahuan teknik yang baik.

Selain itu, Fayol membedakan adanya enam kegiatan dalam perusahaan industri, yaitu:

5.    Henry Laurence Gantt (1861-1919)

Henry L Gantt adalah seorang insinyur tata laksana berbangsa Amerika Serikat. Ia terkenal dalam bidang ilmu manajerial karena karyanya dalam lapangan pengukuran dan pengadilan (controll).

Suatu bagan yang diciptakan dan menjadikannya ia terkenal adalah bagan model gantt (gantt chart). Pada bagan gantt ini dibuat secara matriks yaitu pada sumbu horizontal ditempatkan ukuran waktu, jadwal kerja, dan pekarjaan yang harus diselesaikan, sedangkan pada sumbu vertical penentuan orang dan mesin-mesin yang harus menyelesaikan pekerjaan tadi.

Berkat ciptaan Henry L. Gentt ini, maka bagian kepegawaian (personal departeman) mendapat tempat yang setingkat dengan bagian-bagian lain dalam suatu badan usaha atau perusahaan, seperti bagian produksi.

Pada penghujung tahun 1950-an konsep Gentt Chart  ini diterapkan oleh Angkatan Laut Amerika dalam proyek peluru kendali polaris. Karena itu, Harrington Emerson yang menyusun prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah efisiensi mengakibatkan ia terkenal dengan sebutan “the Hing Priest of Efficiency”.

Kaidah-kaidah efisiensi menurut Emerson:

a.    Tujuan harus dirumuskan dengan jelas.

b.    Kegiatan yang dilaksanakan harus logis.

e.    Pemberian balas jasa yang adil.

f.     Laporan-laporan harus akurat.

g.    Pemberian perintah yang terencana dan sistematis.

h.    Ada standar dan jadual kerja.

i.      Ada standar tentang kondisi.

j.      Ada standar tentang operasi/pelaksanaan.

k.    Intruksi tertulis yang sesudah standar.

6.    Elton Mayo (1880-1949)

Elton Mayo seorang ahli manajemen yang diberi julukan sebagai “the father of art management” (Bapak Manajemen Seni). Elton mayo sangat dikenal dengan penelitiannya yang dinamakan “Hawthorne Study”. Dari hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ada pengaruh besar lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja.

Pendapatnya yang lain adalah bahwa organisasi informal, kondisi sosial karyawan, kebutuhan karyawan juga merupakan faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan.

2.2 Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu antropologi

    Antropologi berasal dari kata antropo “manusia” dan logos “ilmu”.  Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia baik secara phisik ataupun budayanya.Bagaimana kita berperilaku adalah suatu fungsi dalam kebudayaan kita dan hal ini merupakan sumbangan para ahli antropologi untuk bidang administrasi. Seperti kita ketahui bersama, perbedaan – perbadaan kebudayaan ada didalam bangsa juga antarbangsa. Ada perbedaan dalam asas penilaian, sikap-sikap dan norma-norma dalam penerimaan perilaku. Sistem penilaian yang bersifat individu yang merupakan prioritas terhadap apa yang penting akan mempengaruhi sikap kita dan juga perilaku kita dalam kerja.

       Antropologi, yang sebagaimana diketahui mempelajari tindak-tanduk individu dalam masyarakat. Telah berulang kali ditekankan bahwa manusia merupakan unsur terpenting didalam suatu organisasi dalam rangka usaha pencapaian tujuan. Jika demikian halnya secara logis jelas  terlihat adanya persamaan objek kedua ilmu pengetahuan ini, hanya approach dan metode analisis yang berbeda.

Hubungan administrasi dengan ilmu antropologi:

-          Ilmu admisnistrasi pada umumnya akan mempelajari hal-hal yang hampir sama dengan masalah-masalah yang dikaji dalam ilmu ekonomi. Misalnya saja tentang agraria yang dibahas dalam administrasi, masalah ini dapat dikaji dengan penelitian berdasarkan metode-metode antropologi.

-          ilmu antropologi mempelajari budaya yang ada di dalam suatu masyarakat. Dengan demikian, budaya di dalam masyarakat tersebut akan mempengaruhi sistem administrasi negara. Misalnya, masyarakat di negara maju, di mana lebih mengutamakan budaya profesionalisme. Budaya profesional ini akan turut mempengaruhi sistem administrasi negara sehingga para aparat di dalamnya menganut budaya profesional.

-          Antropologi mempelajari tentang budaya maka, dapat ditarik kesimpulan jika dikaitkan dengan administrasi yaitu, bagaimana sebuah implementasi dari ilmu administrasi beradaptasi dengan keadaan kebudayaan sekitar.

Ilmu antropologi itu sendiri mempelajari budaya yang ada di dalam suatu masyarakat. Dengan demikian, budaya di dalam masyarakat tersebut akan mempengaruhi sistem administrasi negara.

Masyarakat negara maju, di mana lebih mengutamakan budaya profesionalisme. Budaya profesional ini akan turut mempengaruhi sistem administrasi negara sehingga para aparat di dalamnya menganut budaya profesional. Di sisi lain, di masyarkat negara berkembang yg cenderung lebih mengutamakan budaya kekeluargaan, budaya kekeluargaan juga akan mempengaruhi system administrasi negara.

2.3 Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Ekonomi

Ekonomi  berasal dari kata Yunani oikos yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan nomos, atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga". Menurut seorang ahli ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), ilmu ekonomi atau ekonomi politik (politicale conomy) adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antarmanusia.

Ilmu Ekonomi, suatu ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang selalu tidak terbatas dengan alat-alat pemuasan yang selalu terbatas. Administrasi pun bergerak atas prinsip yang sama karena tujuan organisasi pada hakikatnya tidak terbatas sedangkan sumber-sumber yang tersedia atau mungkin tersedia selalu terbatas. Ditinjau dari segi tujuan dan alat ini, antara ilmu ekonomi dan ilmu administrasi berbeda hanya ditinjau dari segi objeknya saja.

Hubungan administrasi negara dengan ilmu ekonomi yaitu efisiensi merupakan tujuan administrasi Negara. Efisiensi dapat dicapai dengan cooperation (kerjasama) dan competition (kompetisi). Dalam ilmu ekonomi dikemukakan bahwa dalam memenuhi kebutuhannya, manusia selalu berkompetisi dan membutuhkan kerjasama.

Berdasarkan definisi-definisi ilmu administrasi Negara, bahwa administrasi negara berfungsi melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi dalam suatu otoritas/pemerintahan agar terwujud efisiensi dalam tata kelola perekonomian. Sedangkan keadaan ekonomi suatu negara menunjukkan indikator keberhasilan penerapan administrasi Negara oleh pemerintah Negara tersebut.

Administrasi Negara juga bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum. Kesejahteraan umum sangat berkaitan dengan ekonomi. Bagaimana manusia berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhannya dengan sumber daya/alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

Pada hakekatnya administrasi Negara berarti keterlibatan Negara dalam masyarakat. Orientasi administrasi Negara adalah non-profit. Di sini terlihat bahwa pelaku administrasi Negara berusaha menciptakan pengaturan agar suatu lembaga non-profit oriented mampu menciptakan kemakmuran pada masyarakat tanpa menghasilkan kerugian bagi lembaga itu sendiri, contohnya Puskesmas dan Kantor Pos. Kesinergian ilmu ekonomi dan ilmu administrasi Negara sangat berperan di sini.

Hubungan antara ilmu ekonomi dan ilmu administrasi Negara juga terjadi dalam penyusunan anggaran belanja suatu Negara. Di Indonesia disebut APBN (Anggaran Pembiayaan dan Belanja Negara). Administrasi Negara berperan sebagai pengambil kebijakan dalam rancangan dan persetujuan APBN. Begitu pula sebaliknya, ilmu ekonomi menentukan para alat administrasi Negara dalam menentukan APBN karena APBN harus dibuat berdasarkan keadaan ekonomi Negara dan kebutuhan-kebutuhan Negara, mulai skala prioritas kecil sampai besar.

Antara Ilmu Administrasi dengan Ilmu Ekonomi juga memperlihatkan hubungan yang sangat etar, saling melengkapi dan bahkan kadang – kadang sering overloping (tumpang tindih) antara yang satu dengan yang lain.

Administrasi bisa menjadi alat ekonomi untuk mencapai sasaran yang diinginkan dan sebaliknya, ekonomi dapat digunakan sebagai alat administrasi sehingga tercapainya tujuan yang direncanakan.seorang pemimpin bisa memberikan solusi bagi masyarakatnya dalam mengatur management publik dalam hal ini kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, karena peran pemerintah tak lepas dari yang namanya penstabil perekonomian negara.

2.4 Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu hukum

      Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal dengan nama “Jurisprudence” yang berasal dari kata “Jus”, Juris” yang artinya hukum atau hak. “Prudence” berarti melihat kedepan atau mempunyai keahlian, dan arti umum dari Jurisprudence adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum.

Ilmu hukum, yaitu suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari norma-norma dan kaidah-kaidah yang hidup di dalam masyarakat. Kelangsungan hidup yangteratur serta perkembangan yang dinamis dari administrasi, hanyadapat dijamin apabilaia taat pada hukum tertulis atau tidak tertulis yangberlaku. Ilmu hukum yangmempelajari norma-norma dan kaidah-kaidah hidup di dalammasyarakat memberi input yang besar dalam perkembangan studi administrasi. Salah satucabang ilmu hukum yangmempererat huubungan antara administrasi dengan ilmu hukum ialahdalam disiplinilmu Hukum administrasi Negara.    

      Hukum Administrasi Negara itu merupakan hukum khusus hukum tentang organisasi negara dan hukum perdata sebagai hukum umum. Pandangan ini     mempunyai dua asas yaitu pertama, negara dan badan hukum publik lainnya dapat    menggunakan peraturan-peraturan dari hukum perdata, seperti peraturan-peraturan dari hukum perjanjian. Kedua, adalah asas Lex Specialis derogaat Lex generalis,     artinya bahwa hukum khusus mengesampingkan hukum umum, yaitu bahwa apabila suatu peristiwa hukum diatur baik oleh

Hukum Administrasi Negara maupun oleh hukum Perdata, maka peristiwa itu diselesaikan berdasarkan Hukum Administrasi    negara sebagai hukum khusus, tidak diselesaikan berdasarkan hukum perdata sebagai hukum umum.Terjadinya hubungan antara Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata apabila :

1.      saat atau waktu terjadinya adopsi atau pengangkatan kaidah hukum perdata   menjadi kaidah hukum Administrasi Negara.

2.      Badan Administrasi negara melakukan perbuatan-perbuatan yang dikuasasi oleh hukum perdata .

3.      Suatu kasus dikuasai oleh hukum perdata dan hukum administrasi negara maka kasus itu diselesaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan Hukum Administrasi Negara.

2.5 Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Sejarah

Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Kata Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan dalam bahasa Inggris, History yaitu masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman,Moh. Yamin, mengatakan bahwa: sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwayang dapat dibuktikan dengan kenyataan.Sedangkan Administrasi secara luas dan sempit adalah  Proses kerja sama  dua  orang  atau  lebih untuk  mencapai suatu  tujuan  bersama dan atau suatu  kegiatan catat mencatat,surat menyurat, pembukuan, pengetikan dll.

Jadi, hubungan antara administrasi dengan sejarah begitu erat kaitanya, sebab administrasi selalu mengalami perubahan  dari  waktu ke  waktu,hal  ini yang  menyebabkan adanaya  perubahan dalam  administtrasi dari zaman dahulu sampai  sekarang. Dan  telah mebuktikan bahwa  perubahan administrasi pada zaman dahulu  itulah  yang di sebut sejarah  perkembangan administrasi dan  sesuai dengan  pengertian sejarah  sebagai suatu kejadian yang terjadi pada  masa lalu’.

Sejarah,yaitu  suatu ilmu yang menyelidiki keseluruhan dari tindakan-        tindakan manusia di masa-masa yang lalu.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi negara sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah dilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan kemakmuran dan melayani kepentingan umum.Karena itu, administrasi negara tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”,tetapi sebaliknya adalah administrasi “for the public”.

   Sejarah adalah kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau.Hal tersebut menjadi sejarah bagi kita pada masa sekarang. Begitu pula peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang, akan menjadi sejarah bagi orang-orang pada waktu yang akan datang.

   Jadi hubungan nya dengan administrasi publik pada umumnya, sebenarnya sejarah merupakan berbagai sistem administrasi pada berbagai negara pada zaman lampau, sedangakan administrasi publik yang ada dewasa ini akan menjadi sejarah bagi waktu-waktu mendatang.

2.6 Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Agama

Administrasi adalah suatu kegiatan kerja sama antara dua orang atau lebih yang dilakukan secara rasional untuk mencapai tujuan tertentu yg positif.    Administrasi atau dikenal sekarang adalah administrasi publik atau public       adminstration adalah suatu proses mengelola kepentingan-kepentingan atau masalah masyarakat/publik. Proses ini mencakup 3 hal mendasar : formulasi (perumusan/pembuatan) kebijakan, implementasi (pelaksanaan) kebijakan, dan    evaluasi (penilaian) terhadap perumusan dan pelaksanaan kebijakan tersebut dilapangan.

Formulasi menghasilkan norma-norma atau aturan yang harus dilaksanakan atau diimplementasikan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk juga si pembuat kebijakan. Isi dari kebijakan yang dibuat ini tentunya akan menuntun kepada    kemajuan sosial dan menjaga tata tertib masyarakat kalau ia merujukpada kebenaran,keadilan, dan nilai-nilai lainnya. Karena itu proses administrasi itu sangat erat dengan nilai dimana konsekuensinya proses administrasi selalu menuntut pertanggungjawaban etis (etika).Etika yang biasanya sangat mempengaruhi adalah agama. Dalam agama banyak sekali norma-norma dan nilai yg harus dipatuhi.

Menurut Geertz, agama adalah "sebuah simbol yang berlaku untuk menetapkan suasana hati dan motivasi-motivasi yg kuat, yang meresap, dan yang  tahan lama dalam diri manusia dengan merumuskan konsep-konsep mengenai suatu tatanan umum eksistensi dan membungkus. Jadi ada 5 poin penting menurut Geertzyaitu:

1.      Agama itu simbol yg berlaku,

2.      Tujuannya menetapkan suanana hati dan motivasi-motivasi yg kuat,

3.      caranya merumuskan konsep-konsep mengenai suatu tatanan umum eksistensi,

4.      kemudian konsep tersebut dibungkus dengan pancaran faktualitas,

5.      akibatnya suasana hati dan motivasi-motivasi itu tampak khas dan nyata.

Berdasarkan definisi  tersebut agama itu bukan sesuatu yang hanya imajinasi yang tidak nyata, tetapi merupakan suatu aturan kerja yang harus dikerjakan.Dengan demikian agama itu sesuatu yang harus dipraktekkan bukan untuk kita-kita aja tapi juga kehidupan bersama, termasuk administrasi publik.

2.7 Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Politik

      Ilmu Politik, yaitu suatu ilmu yang mempelajari percaturan kekuatan dan kekuasaan dalam masyarakat. Pada dasarnya administrasi adalah “policy execution”. Dengan demikian administrasi harus meletakkan dirinya kapada politik karena yang satu merupakan kontinuasi dari yang lain.

Hubungannya ada 4 yaitu :

1.   Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.

2.   Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi Negara sebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara dipandangsebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan.

3.   Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah

Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara dikombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-manajerial, dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologis.

Administrasi negara dapat menempati tempat di jantung gerakan demokratisasi politik, asal memenuhi paling tidak tiga persyaratan :

a.      Mampu melakukan perencanaan strategis yang menyeluruhseperti yang dilakukan di Taiwan seperti yang dikemukakan Sun dan Gargan.

b.      mempunyaistrukturorganisasi yang tidakterlaluhirarkisdanparokialseperti yang dikemukakan O’Toole.

c.       membebaskan diri dari pendekatan dan kulturmiliteristik dalam melakukan pelayanan publik. Mengenai perencanaan strategis, Indonesia mempunyai pengalaman dan institusi perencanaan seperti Bappenas di tingkatpusat, dan Bappeda di tingkatdaerah.

Salah satu konsep Ilmu Politik adalah negara, dan negara merupakan objek studi bagi Ilmu Administrasi Negara yang memandang bahwa negara adalah organisasi modern yang membutuhkan sistem administrasi (pengorganisasian) secara profesional demi mengatur kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik. Berbagai solusi cerdas sebaga iupaya memecahkan persoalan masyarakat di godok agar dapat dirumuskan serangkaian alternatif kebijakan yang dapat dipilih oleh para policy maker melalui proses politik yang sudah dijelaskan dalam bagan di atas. Serangkaian alternatif kebijakan tersebutlah yang kitakenal dengan nama Kebijakan Publik yang dalam teknis pelaksanaannya, Ilmu Administrasi Negaralah yang berperan sangat penting.

 Ahli-ahli ilmu politik memberikan sumbangan dalam pengalokasian kekuasaan dan wewenang, juga penyusunan konflik.Pandangan mereka yang paling diperhatikan adalah tentang bagaimana seseorang memanipulasi kekuasaan (to manipulate power) untuk kepentingan diri sendiri.Semakin banyak kitabelajar tentang politik (politics), kekuasaan (power) dankonflik (conflict) merupakan realitas dalam aktivitas organisasi. Hubunga nantara keduanya sangat erat sekali bahkan sangat sulit dibedakan, sebab kebanyakan apa yang dilakukan administrasi negara dimulai dengan konsep-konsep ilmu Politik. Namun ada perbedaan administrasi negara yang dapat kita lihat disini adalah Ilmu politik merupakan teori dan pihak lain sebagai suatu penerapan (praktek).

 Ilmu politik memberikan sumbangan objektif dari sisi teori dan prakteknya, salah satunya bagaimana pengalokasian wewenang, politik dan penyusunan konflik, hal ini lah yang memberikan sumbangan pemahaman teori dalam ilmu administrasi untuk menelaah lebih dalam realitas sebuah organisasi. Dalam sisi prakteknya bisa kita lihat pada bagaimana suatu birokrasi dan metode metode yang diberlakukan pada suatu adminstrasi dalam suatu pemerintahan, dari kedua hal tersebut ilmu administrasi bisa kita artikan bahwa ilmu administrasi memiliki essensial dengan ilmu hukum.

2.8 Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Seni

Administrasi sebagai ilmu (Science) atau ilmu terapan, karena kemanfaatannya dapat dirasakan apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalil diterapkan untuk meningkatkan mutu pelbagai kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan administrasi sebagai seni (Art) merupakan karya seseorang yang dipraktekkannya dengan baik yang diperolehnya dari pengalaman tanpa sebelumnya mempelajari teori-teori administrasi. la berhasil dan sukses melaksanakan tugasnya tanpa memperoleh pendidikan tentang teori-teori dan asas-asas yang berkenaan dengan administrasi. Walaupun demikian ia memperoleh kemahiran di dalam bidang administrasi berdasarkan pengalaman di dalam melaksanakan tugasnya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Administrasi itu sebagai Ilmu dan juga sebagai Seni. Administrasi merupakan seni yang memerlukan bakat, dan Administrasi juga merupakan ilmu yang memerlukan pengetahuan ataupun pengalaman.

2.9 Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Psikologi

Sedemikian sempurnanya manusia diciptakan oleh Allah SWT, sehingga    selain jasmani di lengkapi pula dengan jiwa. Jiwa inilah yang memiliki emosi   dalam berbagai rasa ( taste) .

 Jiwa adalah daya hidup rohani yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak   dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior).   Karena jiwa tersebut tidak kelihatan maka yang di  pelajari adalah gejala jiwa, yaituapa yang keligatan dan dirasakan berupa tingkah laku sehari-hari.

 Perbedaan-perbedaan individu yang tidak begitu mudah di ukurtetapi   sering merupakan karakteristik-karateristik, atau sifat-sifatindividu yang mudah terlihat yaitu apa yang mudah terlihat,yaitu apa yang kita namakan watak(      character )       dan kepribadian ( personality ) .

Mempelajari watak dan kepribadian setiap orang berarti mempelajari  berbagai jenis watak kepribadian manusia yang multikompleks ragamnya.              DouglasMac Gregor dalam  teori X dan Ynya membagi manusia, atau jenis manusia yang    perlu di dorong dan jenis manusia yag berinisiatif.

Dengan kajian ilmu jiwa ( psikologi) seperti ini membuat kemajuan administrasi Negara semakin mapan karena akan dapat lebih mengetahui   bagaimana       memotivasi seorang bawahan. Misalnya seorang yang tidak memiliki kemauanbekerja apabila tidak ada yang membimbing adalah kelompok yang tidak mempunyaiinisiatif. Menurut teori X, mereka adalah kelompok yang perlusystem komando.

      Oleh karena itu, para admistraror Negara dapat memotivasinya dengan briefing walaupun akan mealkukan one way traffic . sebaliknya, mereka yang termasuk kelompok teori Y maka inisiatifnya perlu didukung dengan cara para administrator Negara memberikan keleluasaan berkarya.

2.10 Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia   dalam  kelompok-kelompok (RouckdanWarren ) merupakan penelitian     secara ilmiah    terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi social ( William F.       Ogburn            dan Meyer  F. Nimkoff  )

Sosiologi juga merupakan ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan   proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil ( J.A.A. Van Doorndan C.J      Lemmers ) . ilmu kemasyarakatan ini juga ilmu yang mempelajari struktur social dan  proses social, termasuk perubahan-perubahan social ( Selo Soermardjansoermardi ).

Tanggapan para ahli sosiologi terhadap Ilmu Administrasi Negara    adalah  gejala-gejala yang timbul dalam pelayanan dari satu kelompok orang yang menyelenggarakan  public terhadap berbagai kelompok rakyat banyak yang diamdi layani , di pandang sebagai usaha penataan masyarakat.

Dalam hal ini perlu dilihat bahwa sejauh mana para administrator mampu           dalam menganadaan teknik pendekatan masyarakat. Sebaliknya juga perlu di lihatsejauh mana yang di perintah ( rakyat ) bersedia di pimpin, di urus , dan di aturdalam perhubungan antar manusia dalam masyrakat Negara.

Jadi dalam hal ini pemerintah juga di anggap salah satu dari beberapa          kelompok manusia.Hanya bedanya pemerintah merupakan kelompok masyarakatyang memiliki kekuasaan untuk mengatur dan memerintah.Kekuasaan ini dapat di jumpai ada interaksi social antar manusia ataupun antar kelompok, Karena mempunyai beberapa unsur pokok, yaitu:

2.11 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu informatika

Telah dimaklumi bahwa perkembangan teknologi perlu dimanfaatkan dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, tidak terkecuali administrasi dan manajemen. Telah dimaklumi pula bahwa berkat perkembangan teknologi komputer yang amat pesat, telah lahir suatu ilmu baru yang dikenal dengan istilah informatika yang pada intinya menjadikan penanganan informasi dengan menggunakan komputer sebagai fokus analisisnya.Jika pada mulanya komputerdimanfaatkan untuk aplikasi yang sangat terbatas, seperti untuk akuntan, kepegawaian khususnya pembuatan daftar gaji dan logistik, dewasa ini tidak demikian. Aplikasi komputer sudah mencakup semua aspek administrasi dan manajemen, terutama yang menyangkut proses pengambilan keputusan yang memerlukan perhitungan-perhitungan yang rumit. Kenyataan ini jelas terlihat bukan hanya dalam perangkat keras komputer yang semakin canggih, dalam kemampuan mengolah data dan mengerjakan kalkulasi yang semakin rumit dengan kecepatan yang semakin tinggi, akan tetapi juga dalam pengembangan perangkat lunak (dalam bentuk program) yang memungkinkan aplikasi komputer semakin beraneka ragam. Dengan pesatnya perkernbangan informatika tersebut sehingga dapat dikatakan tidak ada lagi segi-segi kehidupan organisasional yang tidak disentuh oleh perkembangan tersebut, tidak hanya organisasi yang berskala besar juga organisasi berskala kecil.

Hal-hal yang dikatakan diatas berarti bahwa seorang administrator dan administratist hanya dapat dikatakan sebagai seorang administrator dan administratist yang baik apabila ia memiliki paling sedikit pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu yang disebut di atas. Di samping itu, jika seorang administrator dan administratist memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu tersebut, ia akan mempunyai pandangan yang luas terhadap masyarakat yang harus dilayani oleh administrasi. Tambahan pula dengan pengetahuan yang demikian ia akan memiliki semakin banyak instrumen untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dan dengan demikian kemungkinan besar ia akan dapat menemukan pemecahan yang lebih baik pula. Lingkungan dalam Administrasi Administrasi dan manajemen tidak pernah beroperasi dalam suasana kekosongan. Proses administrasi dan manajemen dimaksudkan untuk melayani masyarakat dalam usaha masyarakat itu memuaskan kebutuhannya. Setiap masyarakat telah mempunyai norma-norma tertentu yang berlaku bagi masyarakat tersebut.

Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu ini adalah ilmu informatika menunjang administrasi karena dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan teknologi.

2.12 Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu eksak

Para ahli matematika memberikan kemudahan kepada ilmu Administrasi untuk merealisasikan dalam menentukan keputusan,salah satu contohnya adalah diciptakannya statistik untuk mengatur sebuah resiko dan ketidakpastian.Dari kesebelas ilmu yang dikaitkan menerangkan bahwa ilmu adminstrasi bersifat deskriptif, jika tidak didukung oleh berbagai pemahaman dari disiplin ilmu yang ada, namun seiring berkembangnya zaman, semua ilmu saling melangkapi satu sama lain, ini menjadikan ilmu administrasi menjadi fenomena yang nyata dalam kehidupan sehari hari.

Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu eksak adalah ilmu eksak mendukung ilmu administrasi untuk merealisasikan dalam menentukan sebuah resiko dan ketidakpastian dalam kehidupan sehari hari.

Ilmu administrasi merupakan fenomena masyarakat modern dengan objek materialnya adalah manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yang mengandung banyak sifat ilmu social dalam metode studinya, sehingga ilmu administrasi tergolong sebagai salah satu cabang ilmu sosial, seperti halnya dengan ilmu politik, ilmu hokum, ilmu ekonomi, ilmu sosiologi, ilmus ejarah, ilmu jiwa social, dan sebagainya.

Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami hubungan administrasi dengan ilmu-ilmu lainnya.

Sumber buku : Pengantar Ilmu Administrasi, Drs.I. Machmud,M.Si , penerbit SWAGATI PRESS