Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Tidak ada pilihan lain. Kita harus Berjalan terus Karena berhenti atau mundur Berarti hancur. Apakah akan kita jual keyakinan kita Dalam pengabdian tanpa harga Akan maukah kita duduk satu meja Dengan para pembunuh tahun lalu Dalam setiap kalimat yang berakhiran "Duli Tuanku?" Tidak ada pilihan lain. Kita harus Berjalan terus Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan Mengacungkan tangat untuk oplet dan bus yang penuh Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama Dan bertanya‐tanya inikah yang namanya merdeka Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan Dan seribu pengeras suara yang hampa suara Tidak ada pilihan lagi. Kita harus Berjalan terus 1966 Sumber: Tirani dan Benteng (1993) Puisi: Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Jumat, 27 Agustus 2021 10:01
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Sastrawan Taufiq Ismail membacakan puisi saat Rapat Pleno Pengundian Nomor Urut Partai Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD 2014 di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Senin (14/1/2013).
Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Taufik Ismail TRIBUNJATENG.COM - Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Taufik Ismail: Tidak ada pilihan lainKita harusBerjalan terusKarena berhenti atau mundurBerarti hancurApakah akan kita jual keyakinan kitaDalam pengabdian tanpa hargaAkan maukah kita duduk satu mejaDengan para pembunuh tahun yang laluDalam setiap kalimat yang berakhiran “Duli Tuanku ?” Tidak ada lagi pilihan lainKita harusBerjalan terusKita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalanMengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuhKita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsaraDipukul banjir, gunung api, kutuk dan hamaDan bertanya-tanya inikah yang namanya merdekaKita yang tidak punya kepentingan dengan seribu sloganDan seribu pengeras suara yang hampa suaraTidak ada lagi pilihan lainKita harusBerjalan terus. (1966) (*)
Bismillahirrahmanirrahim...Mengungkapkan tuntutan perbaikan kesejahteraan rakyat.Alhamdulillhirobbil'alamin..."Sekian dari saya, mohon maaf jika ada kesalahan baik dari penulisan maupun dari materi yang dapat saya sampaikan." |