Keterbatasan PENELITIAN kualitatif deskriptif

Meskipun penelitian ini sudah dilakukan seoptimal mungkin, akan tetapi peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari adanya kesalahan dan kekurangan, hal itu karena keterbatasan-keterbatasan di bawah ini:

1. Keterbatasan waktu

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terpacu oleh waktu, karena waktu yang digunakan sangat terbatas. Maka peneliti hanya memiliki waktu sesuai keperluan yang berhubungan dengan penelitian saja.

2. Keterbatasan Kemampuan

Penelitian tidak lepas dari teori, oleh karena itu peneliti menyadari sebagai manusia biasa masih mempunyai banyak kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini, baik keterbatasan tenaga dan kemampuan berpikir, khususnya pengetahuan ilmiah. Tetapi peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing.

3. Keterbatasan tempat

Penelitian yang peneliti lakukan hanya terbatas pada kelas IV di MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang.

Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang berbeda, tetapi kemungkinan hasilnya tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian yang peneliti lakukan.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang optimalisasi pendidikan karakter berbasis sosiokultural kelas IV di MI Al-Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang Tahun Ajaran 2017/2018, peneliti mengambil kesimpulan bahwa optimalisasi pendidikan karakter berbasis sosiokultural sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Tradisi Suronan membentuk nilai karakter religius, peduli sosial, peduli lingkungan, rasa ingin tahu, jujur hormat dan santun.

2. Penyampaian Pasemon (perumpamaan) atau petuah-petuah leluhur Jawa dalam pembelajaran, yaitu:

a. Desa mawa cara, negara mawa tata. b. Mikul duwur mendhem jero.

c. Ngono ya ngono, ning aja ngono d. Aja dumeh.

e. Ana dina ana upa, ora obah ora mamah.

f. Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelem ndalan. g. Ajining Diri Dumunung Ing Lathi, Ajining Raga Ana Ing

Busana.

h. Becik ketitik ala ketara

i. Aja rumangsa bisa nanging bisa rumangsa j. Urip kudu urup

Pelaksanaan pendidikan karakter berbasis sosiokultural mengalami berbagai tantangan walaupun Guru sudah berusaha dengan maksimal. Adapun tantangan yang dihadapi Guru dalam optimalisasi pendidikan karakter yaitu peserta didik tidak berseragam dengan rapi, kurangnya sikap sopan dan santun karena masih banyak peserta didik yang suka berbicara kasar dan sering gaduh saat melaksanakan shalat dzuhur di dalam masjid.

Adanya optimalisasi pendidikan karakter berbasis sosiokultural terbentuk perilaku peserta didik yang mencerminkan karakter baik, menjadikan generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, cerdas, beradab berdasarkan Pancasila dan sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 serta mampu menjaga dan melestarikan budaya yang ada.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti yaitu:

1. Bagi Guru

a. Sebelum pembelajaran dimulai, guru hendaknya membariskan siswa di depan kelas terlebih dahulu dan membiasakan menyalami siswa satu persatu sebelum masuk ke dalam kelas.

b. Guru hendaknya memeriksa kerapian pakaian pada pagi hari, setelah istirahat dan saat akan pulang sekolah.

c. Guru hendaknya bersikap tegas dalam menghadapi peserta didik yang mempunyai karakter kurang baik.

2. Bagi Kepala Madrasah

a. Kepala madrasah hendaknya mengadakan pertemuan secara rutin dengan orang tua siswa sehingga dapat meningkatkan harmonisasi warga madrasah dengan masyarakat.

b. Kepala madrasah hendaknya lebih tegas dalam memberikan peringatan terkait administrasi terhadap wali murid.

c. Kepala madrasah hendaknya membuat kebijakan untuk mengadakan acara peringatan hari besar Islam secara rutin. 3. Bagi Siswa

Siswa hendaknya membiasakan diri untuk selalu mengingat prinsip berupa petuah leluhur jawa mengaplikasikan pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di madrasah, di lingkungan keluarga, dan di lingkungan masyarakat, seperti bertutur kata santun saat berbicara dengan orang yang lebih tua, berkata jujur, ikut gotong-royong, membuang sampah pada tempatnya, berani meminta maaf apabila bersalah, membiasakan shalat berjamaah, membiasakan tepat waktu dan bersedekah.

C. Penutup

Puji syukur Alhamdulillah tercurah kepada Allah SWT penulis ucapkan sebagai ungkapan rasa syukur karena telah menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan

kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini dari awal hingga akhir.

Semoga amal ibadah yang telah diberikan kelak mendapatkan balasan dari Allah SWT. Meskipun telah berupaya semaksimal mungkin, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih perlu penyempurnaan. Namun demikian peneliti berdoa dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan para pembaca. Atas kritik dan saran untuk kebaikan dan kesempurnaan tulisan ini, peneliti mengucapkan terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2000.

Anam Khairul “Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Keagamaan Pada Anak Jalanan (Studi pada RPSA Pelangi Yayasan Is-Shofa Semarang”. Skripsi. (Semarang: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Agama Islam, 2017).

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet.13, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

E-Book, Jerome Bruner S., The Culture of Education, London: Harvard University Press, 1996.

E-Book, Jhon W. Cresswell, Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, London: SAGE Publications, 2009.

E-book, Kadir Abdul, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: Prenadamedia Group, 2012.

E-Book, Latif, Mukhtar, Orientasi ke arah Pemahaman Filsafat Ilmu, Jakarta: Prenadamedia Group, 2016.

E-Book, Merril Joyce Valdes, Culture Bround bridging: the cultural gap in language teaching, New York: Cambridge University Press, 1986.

E-book, Morissan, Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa, Jakarta: Kencana, 2013.

E-Book, Ohoira, Anton SS, KEI: Alam, Manusia, Budaya dan Beberapa Perubahan, Yogyakarta: Sibuku Media, 2016.

E-book, Wade Carole, Psikologi Edisi ke-9, Jakarta: Erlangga, tt. Fajarini, Ulfah, “Peranan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter”,

Sosio Didaktika, (Vol. 1, No. 2, tahun 2014).

Fatchan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015.

Gunawan, Heri, Pendidikan Karakter konsep dan implementasi, Bandung: Alfabeta, 2014.

Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif teori & praktik, Jakarta: Bumi Aksara 2014.

Handoyo R. Suprapto, Kitab Petuah Warisan Leluhur, Yogyakarta: Laksana, 2015.

Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial, Jakarta : Salemba Humanika, 2012.

Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahi>h al-Bukha>ri>, Arab Saudi: Baitul Afkar ad-Dauliah, tt.

Irfan, Muhamad, “Implementasi Pendidikan Karakter di MIN Sumurrejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang”. Skripsi. (Semarang: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah UIN Walisongo Semarang, 2016).

J. Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Judiani, Sri “Implementasi Pendidikan Karakter melalui Penguatan Pelaksanaan Kurikulum”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, (Vol. 16, Edisi Khusus III, tahun 2010).

Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Al-Karim SAMARA Tajwid dan terjemah edisi wanita, Surabaya: Halim, 2016.

Kesuma Dharma dkk., Pendidikan Karakter, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Kurniawan, Syamsul, Pendidikan Karakter, Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2014.

Lexi Apeles Lonto, ”Pengembangan Model Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Sosio-Kultural pada Siswa SMA di Minahasa”, MIMBAR, (Vol. 31, No.2, tahun 2015).

Ma’arif, Syamsul, Pesantren Inklusif berbasis Kearifan lokal, Yogyakarta : Kaukaba Dipantara, 2015.

---, School Culture di Madrasah dan Sekolah, Semarang: Lembaga Pendidikan IAIN Walisongo Semarang, 2012.

Maksudin, Pendidikan Karakter non-dikotomik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Margono, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Muslich, Masnur, Pendidikan Karakter menjawab tantangan krisis Multidimensional, Jakarta : Bumi Aksara, 2014.

Mustadi, Ali, ”Pendidikan Karakter Berwawasan Sosiokultural (Sociocultural Based Education) di Sekolah Dasar, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)”, http://7-artikel-pendidikan- karakter-berwawasan-sosio-kultural-terbit-majalah-dinamika-pendidikan-2011-2.pdf, diakses 16 Februari 2018.

Nasution S., Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2016. Prastowo, Andi, Metode Penelitian Kualitatif dalam perspektif

Rancangan Penelitian”, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2016. Putra Ade Panjaitan, Korelasi Pendidikan dan kebudayaan

Membangun Pendidikan Berbasis Budaya Lokal, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014.

Quraish, M. Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,Vol. 1, Tangerang: PT. Lentera Hati, 1999.

Rukiyati dan L. Andriani Purwastuti, “Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Pada Sekolah Dasar Di Bantul Yogyakarta”, Jurnal Pendidikan Karakter, (Vol. 6, No. 1, tahun 2016).

Saekhan, M. Muchith, Pembelajaran Kontekstual, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008

Samani, Muchlas dan Hariyanto. Pendidikan Karakter, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.

Saptono, Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter, Salatiga: Erlangga, 2011.

Soyomukti,Nurani, Teori-teori Pendidikan: Dari Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis, Hingga Postmodern, Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2015.

Subianto, Jito “Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat dalam Pembentukan Karakter Berkualitas”, Jurnal Penelitian Pendidikan Islam (Vol. 8, No. 2, tahun 2013),

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan dengan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2016. Sukitman Tri, “Pendidikan Karakter berwawasan sosiokultural”,

Jurnal Pelopor Pendidikan, (Vol, No.1, tahun 2012).

Sulasman dan Setia Gumilar, Teori-teori Kebudayaan dari Teori hingga Aplikasi, Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Thohir, Mudjahirin, Memahami Kebudayaan: Teori, Metodologi dan Aplikasi, Semarang: Fasindo Press, 2007.

TIM Redaksi, Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Bahndung: PT. Mizan Pustaka, 2009.

Trisnawati, Dwi, ”Implementasi Pembelajaran Berbasis Budaya Pada Kelas IV Di SD Negeri Godean 2 Sleman Yogyakarta”. Skripsi. (Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta. 2014).

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3.

Wibowo, Agus, Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Wintala, Sri Achmad, Ensiklopedia Kearifan Jawa, Yogyakarta: Araska, 2014.

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta: Kencana Prenada Group, 2012.

Lampiran 1.

1. Profil MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang

a. Sejarah singkat MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang Mangunharjo merupakan daerah yang dekat dengan laut. Masyarakat memanfaatkan laut sebagai sumber pencaharian nelayan. Sebagai nelayan tentu membutuhkan waktu yang lama untuk berlayar menggunakan perahu-perahu kecil. Selain pergi kelaut, mayoritas masyarakat Mangunharjo memiliki tambak, sebagai tempat untuk mencari dan membudidaya ikan.

Ketika para kepala rumah tangga berlayar maka ibu rumah tangga ikut membantu merawat tambak dan menjual hasil laut yaitu ikan, udang, dan kepiting. Anak-anak senang sekali ketika diajak ke tambak untuk membantu atau sekedar bermain. Karena kesadaran tentang pendidikan masih rendah.

Padahal di desa Mangunharjo pada tahun 1595 telah didirikan sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang di atas tanah waqaf seluas 287 m², atas dasar pengajuan pengurus bangunan ranting Nadlotul Ulama Kelurahan Mangunharjo dan Mangkang Wetan Kecamatan Tugu Kota Semarang. Pembinaan dari pimpinan cabang lembaga pendidikan Ma’arif Nahdlotul Ulama Kota Semarang, dan rekomendasi (ijin operasional) dari Kementrian Agama Kota Semarang.

MI Al Hidayah dibangun dengan Visi “Mewujudkan anak Indonesia yang berkualitas, berwawasan luas dengan bekal

iman, taqwa, pengetahuan, keterampilan dan budi pekerti menuju masyarakat sejahtera dan mandiri” dan mempunyai misi “Meningkatkan kualitas dan wawasan anak melalui peningkatan mutu pendidikan dan pengetahuan untuk mengembangkan potensi anak untuk menunjang perkembangan jasmani, rohani, mental dan sosialnya.” Namun kesadaran masyarakat akan tentang pendidikan masih sangat rendah, sehingga tidak menyekolahkan anaknya.

Namun sejak tahun 2000 air laut mulai pasang, sehingga banyak tambak yang tertutup air laut (rob) mengakibatkan aktifitas ibu rumah tangga dan anak-anak terganggu sehingga perlu mencari kesibukan lain agar bisa bertahan hidup. Anak-anak menjadi tidak punya kesibukan sehingga orang tua memasukkan anaknya ke sekolah. Dengan pertimbangan yang pertama yaitu biaya dan jangkauan jarak yang tidak terlalu jauh dengan rumah. Di MI Al Hidayah peserta didik Peserta didik hanya dibebankan pada biaya pembelian Lembar kerja siswa (LKS). Sehingga orang tua memilih anaknya untuk sekolah di MI Al Hidayah.

MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang telah berkembang menjadi salah satu Madrasah Ibtidaiyah swasta terbesar di kecamatan Tugu. MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang mendapat status “terdaftar”, “diakui” dan terakreditasi A pada tahun 2016

b. Letak Geografis MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang MI Al Hidayah secara geografis terletak di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang. Status dari madrasah adalah swasta dengan kepemilikan tanah milik sendiri dengan akreditasi A.

MI Al Hidayah memiliki tanah seluas ± 287 m² dan bangunan ±200 m². MI Al Hidayah terbagi atas 2 (dua) kompleks yaitu gedung barat dan gedung timur. Adapun batasan sekeliling MI Al Hidayah gedung barat sebagai berikut: 1) Sebelah utara : Masjid Al Hidayah

2) Sebelah timur : Jalan Desa

3) Sebelah selatan : Rumah penduduk (Hj. Misrohah)

4) Sebelah barat : MTs Raudlotul Muta’allimin (tidak ditempati)

Sedangkan MI Al Hidayah sebelah timur memiliki batasan sebagai berikut :

1) Sebelah utara : Rumah penduduk (Bapak Masrochan) 2) Sebelah timur : Jalan Gang

3) Sebelah Selatan : Rumah penduduk (Ibu Linatin) 4) Sebelah barat : Jalan Desa

c. Keadaan pendidik dan karyawan MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang

Jumlah tenaga pendidik di MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang sangat baik, keadaan ini di dorong oleh keberadaan jumlah anak

didik yang semakin banyak, sehingga membutuhkan tenaga pengajar yang cukup.

Pada masa kepemimpinan Ibu Hj Nur Hayati S.Pd.I. Jumlah Guru MI Al Hidayah Mangunharjo tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 9 orang dan 1 karyawan. Berikut ini merupakan tabel tentang keadaan Pendidik dan karyawan yang digunakan di MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang.

Tabel I

Tabel Keadaan Pendidik dan Karyawan MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang

No Nama Jabatan Pddk

Terakhir Ket

1. Nur Hayati, S.Pd.I Kepala Madrasah

S1 Sertifikasi 2. Manisan, S.Pd Guru kelas VI S1 Sertifikasi 3. Tafrihah, S.Pd Guru kelas I S1 Sertifikasi 4. Agus Makmun, S.Pd.I Guru Kelas IV S1 Sertifikasi 5. Munjiatun, S,Pd.I Guru kelas III S1 Sertifikasi 6. Mukhlisin, S.Pd.I Guru kelas V S1 Sertifikasi 7. Muhammad Sholeh, S.E Guru Olahraga S1 Sertifikasi 8. Kunifatun, S.Pd.I Guru Kelas II S1 Sertifikasi 9. Laili Fitriyanti, S.Pd.I Bagian

Perpustakaan dan Guru Bahasa Inggris

S1 -

d. Keadaan peserta didik MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang

MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang lambat laun mengalami perkembangan dan kemajuan, walaupun dalam mendapatkan peserta didik terkadang terjadi kenaikan juga penurunan. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor di

antaranya minat orang tua dalam menyekolahkan anak masih relative kurang. Berikut merupakan tabel jumlah peserta didik MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang.

Tabel II.

Jumlah peserta didik Kelas IV di MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang tahun ajaran 2017/2018

NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN

Laki-laki Perempuan

1. Azzahra Julfia Sita P

2. Bimo Dwi Cahyo L

3. Dewi Nur Azizah P

4. Dika Maulana L

5. Farrel Zlatan Ramadhani L

6. Febiyana Iffatu Nadiah P

7. Femas Hardiansah L 8. Hasan Al Bana L 9. Khaerul Umam L 10. Khoirotul Azmi P 11. Khoirotun Nadhifah P 12. M Syafi’Uddin Kamil A. L 13. M Akhlis Dwi Nurulloh L

14. M Ashif Sholahudin L

15. Naisila Jizalul Fuqaha P

16. Nova Maulana Rizqi L

17. Novi Ana Aulia P

18. Ramadhan Riski Pratama L

19. Ramadita Saputra L

20. Rangga Adinugroho L

21. Sabila Nuril Nikmah P

22. Siti Komah P

23. Siti Rahmawati P

24. Wafiq Kharisma P

25. Zahra Puji Rahayu P

e. Keadaan sarana dan prasarana

Untuk memacu perubahan MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang kedepan agar dapat berkembang sesuai harapan semua pihak perlu kiranya berpijak pada profil sekolah lima tahun terakhir

1) Identitas Madrasah

Nama Madrasah : MI Al Hidayah

NSM : 111233740046

NIS : 1120020

NPSN : 20329148

Terakreditasi : A

Alamat : Jl. Laut Mangunharjo RT. 01/01 Kelurahan : Mangunharjo

Kecamatan : Tugu

Kota : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah No. telepon : 081390722358 Akte waqaf : 732

Luas Tanah : 287 m² Luas Bangunan : 200 m² Jumlah Hari Aktif : 6 Hari 2) Keadaan gedung barat dan timur

Keadaan gedung Barat MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang peneliti memperoleh data yaitu:

a) Terdapat 13 ruangan, terdiri dari ruang Guru, 1 ruang tamu, 5 ruang (kelas III, IV, V, VI dan kelas serbaguna), 1 aula, 1 gudang, 1 koperasi, 1 UKS, dan 2 kamar mandi. b) Pada ruang Guru terdapat 9 buah meja Guru, 1 struktur

organisasi, dan 1 kalender pendidikan.

c) Ruang tamu, meja kepala sekolah, meja komputer dan printer.

d) Di tembok terdapat MMT yang bertuliskan budaya sekolah yang mengandung pendidikan karakter. Diantaranya 5S (Senyum, sapa, salam, sopan dan santun). e) Depan kelas terdapat tempat sampah, tanaman di pot dan

di tanam langsung di tanah.

Keadaan gedung Timur MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang peneliti memperoleh beberapa hal antara lain ;

a) Gedung timur memiliki 3 ruangan yaitu ruang perpustakaan, ruang kelas I dan II. Di gedung perpustakaan terdapat piano dan komputer dan dilengkapi dengan teras yang luas berada dilantai atas. b) Di dinding Terdapat karya peserta didik berupa gambar. c) Ruang kelas

Ruang kelas di MI Al Hidayah terdiri dari 6 ruang kelas yang memiliki luas 9 x 6 m, terdapat kipas angin, lemari, tempat sampah kecil dan papan tulis berwarna

hitam. Tiap-tiap ruangan kelas dilengkapi dengan 30 tempat duduk, 15 meja, 1 kursi Guru dan 1 meja Guru. d) Kantor dan Ruang tamu

Ruang tamu sekolah berukuran 4 x 3 m, di dalamnya terdapat satu set meja dan kursi tamu, fungsi ruangan ini sebagai tempat menerima tamu yang berkepentingan dengan Guru dan kepala sekolah. Dilengkapi dengan komputer, printer dan lemari.

3) Ruang Guru

Ruangan ini mempunyai luas 9 x 6 m, terdapat perabotan antara lain meja Guru, kursi Guru, papan pengumuman, papan absen, papan piket, kalender akademik, dan jadwal pelajaran.

4) Ruang UKS

MI Al Hidayah Mangunharjo memiliki UKS yang berukuran 2 x 3 m, yang menyediakan fasilitas berupa tempat tidur dan obat-obatan bagi peserta didik yang sakit. 5) Perpustakaan

Perpustakaan MI Al Hidayah Mangunharjo berfungsi sebagai sarana pendukung proses pembelajaran. Buku-buku koleksi terdiri dari buku-buku pelajaran, buku-buku umum, buku-buku cerita dan lain-lain.

6) Koperasi

Koperasi MI Al Hidayah berfungsi melayani kebutuhan peserta didik. Menyediakan keperluan peralatan

sekolah yang menunjang pembelajaran termasuk kebutuhan pramuka. Koperasi ini difungsikan sebagai koperasi kejujuran jadi peserta didik mengambil dan membayar sendiri barang yang di beli.

7) Fasilitas lain

Fasilitas lain yang ada di MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang antara lain 2 toilet Guru, 2 toilet siswa, AULA, ruang serba guna, gudang, masjid Umum Al Hidayah dan koperasi.

f. Prestasi

Sebagai salah satu Madrasah Ibtidaiyah terbesar di Mangunharjo tentu banyak prestasi yang diraih. Beberapa prestasi terbaru yang diraih oleh peserta didik MI Al Hidayah sebagai berikut :

Tabel III.

Data Prestasi MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang

No Kejuaraan Prestasi Tahun

1. Lempar Bola Kemah bersama

Juara II 2016

2. Kemampuan Indera

Manusia (KIM) Penglihatan

Juara I 2016

3. DGAGBAR Juara III 2016

4. Sandi Juara II 2016

5. Hafidz MI Peserta terbaik

kategori tartil

2016

6. Hafidz MI Peserta terbaik

kategori tilawah 2016

g. Struktur Organisasi

Tabel IV.

STRUKTUR ORGANISASI MI AL HIDAYAH MANGUNHARJO TUGU SEMARANG

Lampiran 2.

PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Sejarah MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang 2. Visi dan Misi MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang 3. Letak Geografis MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang 4. Struktur Organisasi MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang 5. Keadaan Guru, karyawan, dan peserta didik MI Al Hidayah

Mangunharjo Tugu Semarang

6. Keadaan sarana dan prasarana MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang

7. Data prestasi MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang 8. Foto optimalisasi pendidikan karakter berbasis sosiokultural

Lampiran 3.

PEDOMAN WAWANCARA

Kepala Madrasah MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang

No Pertanyaan

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang?

2. Apakah ada kesesuaian antara visi misi sekolah dengan pendidikan karakter? 3. Bagaimana keadaan pendidik di MI Al

Hidayah?

4. Bagaimana keadaan peserta didik di MI Al Hidayah?

5. Apa tradisi atau budaya yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat Mangunharjo kemudian diterapkan di Madrasah?

6. Mengapa Madrasah melaksanakan budaya atau tradisi tersebut?

7. Menurut Ibu, apakah penanaman pendidikan karakter berbasis sosiokultural penting untuk peserta didik?

8. Menurut Ibu, apa tantangan pendidikan karakter berbasis sosiokultural di MI Al Hidayah?

PEDOMAN WAWANCARA

Guru Kelas IV MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang Bapak ketahui tentang pendidikan karakter?

2. Menurut Bapak, apakah pendidikan karakter berbasis sosiokultural perlu diajarkan pada peserta didik kelas IV? 3. Apa tradisi atau budaya yang biasa

dilaksanakan oleh masyarakat Mangunharjo dan dilaksanakan di MI Al hidayah? 4. Bagaimana Upaya Guru dalam

mengoptimalkan pendidikan karakter berbasis sosiokultural?

5. Apakah ketika pembelajaran Guru menggunakan istihal istilah Jawa? Sepeti mikul dhuwur mendhem jero, aja dumeh dan lainnya.

6. Apakah Bapak sampaikan untuk kata-kata cekelen iwake aja buthek banyune, mulat sarira hangsara wani, dan curiga manjing warangka, warangka manjing curiga? 7. Bagaimana cara Bapak memberikan

penghargaan pada peserta didik yang berprestasi atau yang memiliki karakter baik?

8. Bagaimana cara Bapak memberikan hukuman pada peserta didik yang melakukan kesalahan atau memiliki karakter kurang baik?

9. Apa tantangan dalam optimalisasi pendidikan karakter berbasis sosiokultural kelas IV MI Al Hidayah?

PEDOMAN WAWANCARA

SISWA Kelas IV MI Al Hidayah Mangunharjo Tugu Semarang

No Pertanyaan Jawaban

1. Menurut kalian apakah penting memiliki perilaku yang baik? 2. Apa kalian pernah mengikuti Suronan di sekolah?

3. Apakah kalian diajarkan tentang tata krama atau unggah-ungguh? Misalnya berbicara santun dan bersikap kepada orang tua dan teman.

4. Apakah kalian pernah gotong-royong untuk mengerjakan sesuatu? Misalnya menjaga kebersihan sekolah.

5. Kebiasaan religius apa saja yang setiap hari kalian lakukan di sekolah? Seperti doa dan shalat berjamaah.

6. Apakah kalian tahu maksud dari nasehat Desa mawa cara, negara mawa tata?

7. Apakah kalian tahu maksud dari nasehat Mikul duwur mendhem jero?

8. Apakah kalian tahu maksud dari nasehat Ngono ya ngono, ning aja ngono?

9. Apakah kalian tahu maksud dari nasehat Aja dumeh?

10. Apakah kalian tahu maksud dari nasehat Ana dina ana upa, ora obah ora mamah?