Kenapa tidak bisa mencium aroma dan merasakan makanan

Kenapa tidak bisa mencium aroma dan merasakan makanan

Ilustrasi penderita anosmia. /Unsplash/Usman Yousaf

GALAMEDIA - Anosmia atau hilang penciuman kali ini identik dengan salah satu gejala terinfeksi virus Corona. Jika Anda mengalami anosmia, jangan dulu panik karena bisa jadi itu merupakan penyebab penyakit lainnya.

Dilansir laman resmi University of Michigan Health, indra penciuman manusia memiliki keterikatan dengan indra perasa. Oleh karena itu, anosmia juga tak hanya kehilangan penciuman namun penderita juga akan sulit merasakan makanan.

Dikutip Galamedia dari Healthline, anosmia disebabkan oleh pembengkakan atau penyumbatan di lubang hidung karena iritasi, alergi hingga tumor.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 Juli 2021: Mama Sarah Makin Ketar-ketir, Al Sebutkan Soal Sumarno

Dikutip Galamedia dari beberapa sumber, adapun penyebab lain dari anosmia selain Covid-19 seperti di bawah ini.

1. Sinus dan flu

Gangguan penciuman paling utama dirasakan bagi penderita flu berat. Tak jarang penderita merasa kehilangan penciuman karena terhalang oleh lendir. Tak hanya flu, sinus juga menyebabkan anosmia yang berkelanjutan.

2. Gangguan sistem saraf

Indra penciuman tentunya terhubung ke otak. Hilangnya penciuman bisa menjadi tanda awal bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan sistem saraf Anda.

Anosmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau. Kondisi ini juga dapat menghilangkan kemampuan penderitanya untuk merasakan makanan.

Kehilangan kemampuan indera penciuman atau anosmia dapat memengaruhi hidup seseorang. Selain tidak bisa mencium bebauan dan merasakan makanan, kondisi ini dapat memicu hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, malnutrisi, hingga depresi.

Pada banyak kasus, anosmia hanya disebabkan oleh pilek atau alergi dan bersifat sementara. Meski demikian, ada juga anosmia yang terjadi dalam jangka panjang. Anosmia yang terjadi dalam jangka panjang merupakan tanda penyakit serius dan perlu diperiksakan ke dokter.

Anosmia juga kerap dialami oleh penderita COVID-19. Oleh karena itu, jika Anda mengalami anosmia dan memerlukan pemeriksaan COVID-19, klik tautan di bawah ini agar Anda dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat:

  • Rapid Test Antibodi
  • Swab Antigen (Rapid Test Antigen)
  • PCR

Penyebab Anosmia

Proses penciuman terjadi ketika bau yang masuk ke dalam hidung diterima oleh sel-sel saraf pembau. Sel-sel saraf pembau ini kemudian mengirim sinyal tersebut ke otak untuk di olah dan dikirimkan kembali sehingga bau terindentifikasi.

Anosmia terjadi ketika ada gangguan dalam proses penciuman tersebut. Gangguan ini bisa berupa:

Gangguan di dinding dalam hidung

Gangguan di dinding dalam hidung bisa berupa iritasi atau hidung tersumbat, yang disebabkan oleh:

  • Pilek
  • Flu
  • Rhinitis non alergi
  • Rhinitis alergi
  • Sinusitis
  • Kebiasaan merokok

Penyumbatan di rongga hidung

Sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan rongga hidung adalah:

  • Kelainan tulang hidung
  • Polip hidung
  • Tumor

Kerusakan pada otak dan sistem saraf

Kerusakan ini bisa terjadi pada saraf yang berfungsi mengirim sinyal bau ke otak, atau pada otak itu sendiri. Penyebabnya antara lain:

  • Penuaan
  • Diabetes
  • Sindrom Kalmann
  • Cedera kepala
  • Sindrom Klinefelter
  • Bedah otak
  • Aneurisme otak
  • Tumor otak
  • Penyakit Alzheimer
  • Penyakit Paget
  • Multiple sclerosis
  • Penyakit Parkinson
  • Sindrom Sjogren
  • Skizofrenia
  • Sindrom Wernicke-Korsakoff
  • Radioterapi di kepala dan leher
  • Penyakit Huntington
  • Kekurangan nutrisi, seperti zinc
  • Efek samping obat-obatan
  • Paparan racun atau insektisida

Infeksi virus Corona atau COVID-19

Berdasarkan penelitian, setengah dari jumlah pasien positif virus Corona atau COVID-19 mengalami gejala anosmia atau hilangnya kemampuan indera pembau. Akan tetapi, gejala anosmia pada sebagian besar pasien COVID-19 hanya bersifat sementara.

Gejala Anosmia

Gejala anosmia adalah hilangnya kemampuan untuk mencium bau. Sebagai contoh, anosmia bisa membuat penderitanya tidak bisa mencium wangi bunga atau bau tubuh sendiri. Bahkan, bau sesuatu yang menyengat seperti asap kebakaran atau gas yang bocor juga bisa tidak tercium.

Kapan harus ke dokter

Periksakan ke dokter jika muncul keluhan tidak bisa mencium bau, terutama bila Anda tidak menderita pilek atau flu dan keluhan tersebut berlangsung lama.

Segera ke dokter jika Anda tiba-tiba tidak bisa mencium bau, atau bila disertai gejala pusing, lemah otot dan bicara yang kurang jelas.

Diagnosis Anosmia

Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat penyakit pasien, serta kapan gejala mulai muncul. Dokter juga akan bertanya tentang bau apa saja yang tidak dapat dicium oleh pasien dan apakah pasien juga mengalami gangguan indera pengecapan atau tidak.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan endoskopi hidung untuk melihat apakah terdapat pembengkakan, peradangan, nanah, atau polip pada hidung. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan saraf secara menyeluruh untuk menilai kondisi mental dan saraf pasien.

Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dokter adalah:

  • MRI, untuk mendeteksi penyakit yang berhubungan dengan otak, terutama pada pasien anosmia yang tidak mengalami gangguan pada hidung dan sinus
  • CT scan menggunakan kontras, untuk mendeteksi gangguan sinus, tumor, atau patah tulang hidung

Pengobatan Anosmia

Pengobatan anosmia bertujuan untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya. Jika penyebab anosmia dapat disembuhkan, otomatis anosmia juga akan sembuh. Bahkan, pada kasus anosmia yang disebabkan oleh alergi, pengobatan tidak diperlukan, karena kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya.

Metode pengobatan anosmia tergantung pada penyebabnya, antara lain:

  • Pembedahan untuk mengatasi anosmia yang disebabkan oleh kelainan tulang hidung, tumor hidung, atau polip hidung
  • Penghentian konsumsi obat-obatan pada anosmia yang disebabkan oleh efek samping obat
  • Pemberian dekongestan untuk anosmia yang disebabkan oleh hidung tersumbat
  • Pemberian antibiotik untuk anosmia yang disebabkan oleh infeksi bakteri, termasuk sinusitis

Perlu diketahui, khusus untuk anosmia yang disebabkan oleh kelainan lahir, kondisi tersebut tidak dapat disembuhkan.

Komplikasi dan Bahaya Anosmia

Ketidakmampuan mencium bau dapat menimbulkan komplikasi dan bahaya lain, seperti:

  • Keracunan makanan akibat tidak mampu mencium aroma makanan yang sudah busuk atau basi
  • Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, akibat hilangnya kemampuan dalam merasakan makanan
  • Hilangnya keintiman dengan pasangan, akibat tidak bisa mencium aroma parfum atau feromon
  • Kurang disenangi oleh orang di sekitar, karena tidak bisa mencium bau badan sendiri
  • Bahaya kebakaran, akibat tidak bisa mencium benda yang terbakar atau gas yang bocor

Pencegahan Anosmia

Tidak semua kasus anosmia dapat dicegah, terutama yang terjadi akibat kelainan lahir. Tetapi anosmia yang bukan disebabkan oleh kelainan lahir bisa dicegah. Caranya adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa memicu anosmia, misalnya dengan:

  • Menerapkan kebersihan diri untuk mencegah pilek dan flu
  • Menghindari paparan alergen, yaitu zat yang bisa memicu alergi
  • Melakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan yang bisa memicu anosmia
  • Menghentikan kebiasaan merokok dan sebisa mungkin menghindari paparan asap rokok

Untuk mencegah bahaya akibat hilangnya fungsi indera penciuman, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut:

  • Memasang alarm asap di rumah sebagai pengingat jika ada benda yang terbakar dan berpotensi menimbulkan kebakaran
  • Menandai tanggal kedaluwarsa makanan dengan jelas, karena sering kali makanan yang kedaluwarsa ditandai dengan bau tidak sedap
  • Mengganti kompor atau pemanas air yang berbahan bakar gas menjadi elektrik dan memasang alarm kebocoran gas, untuk mencegah timbulnya bahaya akibat kebocoran gas yang tidak disadari

Sumber : AloDokter

Kenapa tidak bisa mencium aroma dan merasakan makanan

Kenapa tidak bisa mencium aroma dan merasakan makanan
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/NENAD CAVOSKI

Ilustrasi anosmia, salah satu gejala Covid-19

KOMPAS.com – Ada beragam kondisi yang bisa menjadi penyebab hidung tidak bisa mencium bau.

Apakah hidung Anda tidak memperhatikan parfum favorit Anda? Apakah Anda tidak mencium aroma makanan enak seperti dulu? Apakah aroma kopi yang baru diseduh tidak lagi membangunkan Anda di pagi hari?

Jika Anda mengalami kondisi ini, Anda mungkin mengalami anosmia.

Baca juga: Tips Terhindar dari Penularan Virus Corona Varian Baru

Anosmia adalah istilah medis untuk hidung tak bisa mencium bau atau hilangnya indera penciuman.

Melansir WebMD, anosmia dapat berlangsung sementara atau permanen. Perkembangan kondisinya juga dapat berlangsung cepat atau lambat.

Kehilangan indera penciuman ini bisa menyelinap pada kita lebih lambat daripada kehilangan indera pendengaran atau penglihatan.

Kondisi hidung tidak bisa mencium bau sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja.

Bukan hanya mengingatkan kita akan bau enak, indera penciuman juga diperlukan untuk menandakan bahaya seperti kebocoran gas, makanan busuk, atau kebakaran.

Karena indra penciuman kita dikendalikan oleh sensor di hidung yang terhubung ke otak, hilangnya penciuman dapat dipicu oleh berbagai kondisi mulai dari sementara hingga permanen.

Berikut ini adalah beberapa penyebab hidung tidak bisa mencium bau yang bisa terjadi: