Pengertian Sleep ApneaSleep apnea merupakan gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan seseorang terganggu dengan adanya periode henti napas secara berulang pada saat tidur. Kondisi ini menyebabkan otak dan bagian tubuh lain tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Show
Baca juga: 4 Jenis Gangguan Tidur yang Rentan Dialami Lansia Faktor Risiko Sleep ApneaSleep apnea dapat menyerang siapa saja, bahkan anak-anak. Tetapi faktor-faktor tertentu meningkatkan risiko. 1. Obstructive Sleep ApneaFaktor-faktor yang meningkatkan risiko bentuk sleep apnea obstruktif termasuk:
2. Central Sleep ApneaFaktor risiko untuk bentuk sleep apnea jenis ini termasuk:
Penyebab Sleep ApneaTerdapat tiga jenis sleep apnea berdasarkan penyebabnya:
Gejala Sleep ApneaGejala yang bisa dialami pengidap sleep apnea adalah sebagai berikut:
Baca juga: Obstructive Sleep Apnea Sebabkan Daya Ingat Menurun Diagnosis Sleep ApneaJika kamu mengalami gejala sleep apnea, dokter mungkin akan meminta kamu untuk menjalani tes sleep apnea, yang disebut Polysomnogram. Tindakan tersebut dapat dilakukan di pusat gangguan tidur atau bahkan di rumah. Polysomnogram atau studi tidur adalah tes multi-komponen yang mentransmisikan secara elektronik dan mencatat aktivitas fisik tertentu saat tidur. Rekaman tersebut kemudian akan dianalisis oleh spesialis tidur untuk menentukan apakah pengidap mengalami sleep apnea atau jenis gangguan tidur lainnya. Tes tidur juga dapat dilakukan sendiri di rumah. Dokter akan memberi tes yang sudah disederhanakan untuk mendiagnosis sleep apnea di rumah. Tes-tes ini biasanya mengukur detak jantung, tingkat oksigen darah, aliran udara dan pola pernapasan. Jika hasilnya tidak normal, dokter mungkin dapat meresepkan terapi tanpa pengujian lebih lanjut. Sayangnya, perangkat pemantauan portabel tidak bisa mendeteksi semua kasus sleep apnea. Namun, dokter mungkin masih merekomendasikan polysomnography bahkan jika hasil awalnya normal. Jika penyebab sleep apnea sudah diketahui, pengidap mungkin diminta untuk melakukan pemeriksaan tidur lebih lanjut untuk menentukan pilihan perawatan terbaik. Komplikasi Sleep ApneaJangan sepelekan sleep apnea, karena gangguan tidur ini bisa menyebabkan beberapa komplikasi, sebagai berikut:
Baca juga: Ini Alasan Obstructive Sleep Apnea (OSA) Sebabkan Depresi Pengobatan Sleep ApneaBeberapa kasus sleep apnea yang lebih ringan, dokter mungkin hanya menyarankan perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan atau berhenti merokok. Jika memiliki alergi hidung, dokter akan merekomendasikan perawatan untuk alergi. Jika tindakan ini tidak memperbaiki tanda dan gejala atau jika kondisi ada pada fase sedang hingga berat, sejumlah perawatan lain mungkin tersedia. Perangkat tertentu dapat membantu membuka saluran udara yang tersumbat. Dalam kasus lain, operasi mungkin diperlukan. Terapi lain termasuk:
Pencegahan Sleep ApneaPencegahan dilakukan dengan cara meminimalisir faktor risiko dengan cara memiliki pola makan sehat, berhenti merokok, dan membatasi asupan alkohol. Kapan Harus ke Dokter?Ketika kamu mengalami gangguan dalam tidur, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Diperbarui pada 23 September 2019 Mengapa sesak nafas saat ingin tidur?Penyebab sesak napas saat tidur yang paling umum adalah gangguan jantung. Dalam kondisi ini, jantung tidak dapat lagi memompa darah ke seluruh tubuh sebagaimana mestinya. Saat tidur telentang, jantung akan mengalami tekanan berlebih.
Bagaimana cara menghilangkan sesak nafas saat tidur?Berikut pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi sesak napas:. Bernapas lewat hidung dan mulut. Bernapas lewat mulut adalah cara sederhana dan cepat untuk mengatasi sesak napas. ... . 2. Duduk di kursi. ... . Merebahkan kepala di meja. ... . 4. Berbaring. ... . Pakai kipas angin. ... . 6. Minum obat.. Penyakit apa kalau malam sesak nafas?Anda mungkin mengalami sesak napas malam hari terkait asma Anda karena beberapa alasan. Misalnya, posisi tidur, lendir menumpuk di tenggorokan, hormon berubah di malam hari, dan lingkungan tidur yang memicu asma. Asma juga dapat dipicu oleh kondisi seperti gangguan asam lambung (GERD).
|