Kenapa memanggil orang dengan sebutan eh

Kepada binatang saja Islam melarang memanggil dengan sebutan buruk

By Lufaefi

19 November 2020

Ilustrasi

AKURAT.CO, Islam adalah agama yang indah. Tidak pernah mengajarkan orang lain untuk bicara hal-hal kotor apalagi sampai menghina orang lain. Islam juga melarang umatnya memanggil dengan panggilan yang tidak disukai.

Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri (maksudnya, janganlah kamu mencela orang lain, pen.). Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar (yang buruk). Seburuk-buruk panggilan ialah (penggilan) yang buruk (fasik) sesudah iman. Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Hujurat ayat 11).

Melalui ayat di atas Allah mengingatkan agar hamba-Nya jangan mudah mengolok-olok orang lain, termasuk dengan panggilan yang buruk. Disebutkan dalam salah satu hadis Nabi Muhammad beliau bersabda:

سِبَابُ المُسْلِمِ فُسُوقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

Artinya: “Mencela seorang muslim adalah kefasikan (dosa besar), dan memerangi mereka adalah kekafiran.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sementara itu Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Muhadzab halaman 314, beliau mengatakan demikian:

ومن الألفاظ المذمومة المستعملة في العادة قوله لمن يخاصمه، يا حمار ! يا تيس ! يا كلب ! ونحو ذلك؛ فهذا قبيح لوجهين : أحدهما أنه كذب، والآخر أنه إيذاء؛ وهذا بخلاف قوله : يا ظالم ! ونحوه، فإن ذلك يُسامح به لضرورة المخاصمة، مع أنه يصدق غالباً، فقلّ إنسانٌ إلا وهو ظالم لنفسه ولغيرها

Page 2

Kepada binatang saja Islam melarang memanggil dengan sebutan buruk

By Lufaefi

19 November 2020

Ilustrasi

. Artinya: “Termasuk di antara kalimat yang tercela yang umum dipergunakan dalam perkataan seseorang kepada lawannya (adalah ucapan), “Wahai keledai!”; “Wahai kambing hutan!”; “Hai anjing!”; dan ucapan semacam itu. Ucapan semacam ini sangat jelek ditinjau dari dua sisi. Pertama, karena itu ucapan dusta. Ke dua, karena ucapan itu akan menyakiti saudaranya. Ucapan ini berbeda dengan perkataan, “Wahai orang dzalim!” dan semacamnya. Ucapan ini dimaafkan karena adanya kebutuhan darurat disebabkan oleh pertengkaran. Selain itu, pada umumnya ucapan itu adalah ucapan yang benar, karena keadaan mayoritas orang yang zalim terhadap dirinya sendiri atau orang lain.”

Melalui penjelasan di atas, hukum memanggil orang lain dengan panggilan yang buruk adalah haram. Islam amat sangat melarang umatnya melakukan itu. Yuk, hindari berkata kotor, mengolok orang lain, dan memanggil dengan sebutan yang buruk. Semoga Allah menjaga kita semua. Amin.[]

Bagaimana Hukum Memanggil Manusia dengan Panggilan yang Dia Benci?

BincangSyariah.Com – “Oi gendut”, “woi hitam”, “dekil”, “eh tuli”, “dasar monyet”, “kurus”. Apakah Anda akrab dengan kalimat di atas? Atau Anda sering dipanggil dengan sebutan itu? Atau sebaliknya. Anda bisa memenggil teman dan saudara dengan istilah di atas? Nah, bagaimana hukum memanggil manusia dengan panggilan yang dia benci?

Syahdan, panggilan di atas jamak kita jumpai dalam pergaulan anak muda, remaja, pun dalam pergaulan orang dewasa. Nahasnya, dalam pergaulan anak-anak,  pun ghalib panggilan di atas terdengar. Lebih dari itu, para publik pigur di stasiun televisi sering menggunakan panggilan di atas sebagai jokes atau sebagai materi komedi.

Tak bisa dipungkiri, panggilan di atas terkadang ditujukan oleh  seorang teman pada sahabat akrabnya. Atau panggilan biasa yang digaungkan oleh anak muda dalam dunia pergaulan. Atau ini panggilan lelucon dalam dunia komodi di televisi.

Nah, orang yang dipanggil dengan sebutan di atas terkadang tak mempermasalahkan dengan spanggilan  itu. Namun, tak sedikit yang keberatan dengan sebutan tersebut. Ia benci dengan panggilan tersebut. Panggilan ini bisa tergolong dengan bulliying. Sikap bulliying bisa merusak mental sesorang.

Nah sebenarnya bagaimana Islam memandang persolan ini? Bolehkah seorang dipanggil dengan sebutan tersebut? Atau bolehkah dalam Islam memanggil manusia dengan panggilan yang dia benci?

Dalam kitab Al-Adzkar, karya Mahyuddin Abi Zakaria Yahya bin Syaraf An Nawawi, menjelaskan haram hukumnya seseorang dipanggil dengan seruan tersebut. Lebih lanjut,  Imam Nawawi mengatakan dilarang dalam syariat Islam dengan panggilan yang ia benci. Dalam Islam hal itu sangat dilarang.

Meskipun, panggilan tersebut disifatkan kepada orang tuanya. Misalnya Ahmad punya ayah atau ibu yang berkulit hitam.  Lantas si Ahmad pun dipanggil dengan “Si hitam”.  Dan ia tak ridha  atau benci dengan sebutan tersebut. Ini pun dilarang dalam Islam.

Imam Nawawi berkata:

وتفقوا العلماء على تحريم تلقيب الانسان بما يكره سواء كان له صفة كالاعمش والاعرج. او كان صفة لابيه او لامه او غير ذالك مما يكره

Artinya: Sepakat para ulama atas haram hukumnya memanggil seseorang dengan panggilan yang ia benci. Meskipun panggilan tersebut memang  disifati oleh orang yang dipanggil tersebut. Seperti panggilan “Si buta” atau “Si Pincang”. Atau panggilan tersebut merupakan sifat yang menempel pada orang tua atau panggilan lain yang dibenci oleh orang yang dipanggil dengan nama tersebut.

Imam Nawawi merujuk firman Allah dalam Q.S Al Hujarat ayat 11. Ini landasan utama dari hujah  atas haramnyamemanggil manusia dengan panggilan yang dia benci.

Allah berfiman dalam Alquran:

وَلَا تَنَابَزُوۡا بِالۡاَلۡقَابِ‌ؕ

Wa laa tanaabazu bil alqob

Artinya: Jangan kamu panggi-memanggil dengan gelar yang buruk.

Meski demikian, Imam Nawawi membuat pengecualian hukum. Ia mengatakan boleh hukumnya—memangil seseorang dengan nama yang ia benci—, sebagai pengenal atau identitas. Pendek kata, bila tak disebut “Si Hitam”, maka orang tak mengenal si Ahmad. Nama itu sudah melekat dalam diri yang diseru. Maka kata Imam Nawawi, boleh hukumnya menyeru dengan panggilan tersebut, meskipun yang dipanggil tak ridho.

Berikut pendapat Imam Nawawi:

واتفقوا على جواز ذكره بذالك على جهة التعريف لمن لا يعرفه الا بذالك

Artinya: Sepakat Ulama, boleh memanggil sebutan yang dibenci sebagai pengenalan/identitas, bagi oran yang tak mengenalnya kecuali dengan panggilan tersebut.

Demikianlah penjelasan bagaimana hukum memanggil manusia dengan panggilan yang dia benci?

(Baca: Hukum Memanggil Orang Lain dengan Nama Hewan)

Dalam pergaulan, untuk lebih mengakrabkan satu dangan yang lain, kadang kita dipangggil dengan nama khusus yang bukan nama pemberian orang tua. Apakah Anda merasa terganggu dengan panggilan itu? 

Apa arti sebuah nama? Kata ini sering kita dengar. Ada yang menganggap nama tidak penting, tapi sebaliknya, ada juga orang yang akan marah jika tidak dipanggil dengan nama pemberian orang tuanya. Ada pula yang menganggap bahwa persahabatan tanpa panggilan khusus bukanlah persahabatan sejati.  

Beberapa panggilan yang umum dipakai, bisa saja  menyiratkan makna tertentu yang belum diketahui. Berikut beberapa contohnya.

1. Memanggil dengan Kata “Beb”

Panggilan umumnya terjadi antara cewek dengan cewek. Panggilan ini untuk mengakrabkan diri. Bisa juga digunakan oleh sepasang suami istri. “Beb” menjadi panggilan sayang suami terhadap istri, dengan maksud untuk mengatakan istrinya masih menggemaskan seperti baby alias bayi. 

2. Memanggil dengan Kata “Coy”

Panggilan “coy” pada umumnya digunakan di antara sesama teman cowok atau antar cewek. Bisa juga, panggilan ini muncul pada saat kesal agar tidak terlihat dan terkesan akrab. 

3. Memanggil dengan Kata “Bro atau Sis”

Bro atau Sis juga merupakan panggilan akrab, tetapi sedikit tidak begitu jelas. Biasanya, panggilan ini digunakan di antara sahabat karib. Tapi, bisa juga digunakan kepada oarng yang baru dikenal sekadar sebagai basa-basi. Panggilan “bro” dan “sis” juga banyak digunakan antara penjual dan pembeli online.

4. Memanggil dengan Kata “Nyet/Njing/Kampr*t”

Panggilan-panggilan tersebut memang terdengar kasar dan seperti mengajak berkelahi. Jadi, nama panggilan ini digunakan hanya untuk sahabat dekat yang sudah sama tahu baik dan buruknya sehingga tidak akan merasa tersinggung. Di balik kekasaran itu, tersimpan penghargaan terhadap sahabat dekat.

5. Memanggil dengan Nama Plesetan

Biasanya, ini merupakan panggilan untuk sahabat yang sudah lama berteman. Jenis panggilan ini banyak sekali dan bisa saja merupakan singkatan. Misalnya, ada teman yang bertubuh pendek dipanggil “Peter” yang artinya pendek terus. Jangan heran orang yang dipanggil dengan nama itu akan memberi respon karena hubungannya sudah dekat, akrab, dan sudah dianggap biasa dengan panggilan itu. 

6. Memanggil dengan Nama “Say”

Panggilan “say” mirip dengan panggilan “beb”.  Bedanya, lebih jadul dan terkesan unyu-unyu. Sedangkan persamaannya adalah untuk menyatakan rasa sayang karena hubungan di antar kecuanya sudah dekat. Namun, panggilan ini kadang digunakan untuk cowok yang terkesan seperti cewek.

7. Panggilan Paling Kasar

Bagi yang baru mendengar dan belum mengetahui, panggilan ini akan terkesan kasar. Bahkan, level kekasarannya sudah melebihi panggilan njing atau nyet, atau bahkan mpret. Setiap daerah memiliki panggilan tertentu. Biasanya, karena sudah saling tahu, panggilan kasar ini justru membuat persahabatan yang sudah terjalin sejak masih kecil, sudah merasakan susah-senang, baik-buruk bersama-sama jadi semakin akrab. Mungkin terdengar tidak pantas bagi orang yang tidak ada kaitan dengan persahabatan tersebut.

8. Memanggil dengan Nama Bapak atau Ibu

Sering kita mendengar anak usia sekolah dasar menggunakan panggilan ini. Namun, biasanya yang memanggil dengan nama orang tua adalah teman yang suka iseng dan badung. Dia tidak merasa sungkan mengucapkan panggilan itu. Kadang, memang akan timbul konflik jika yang dipanggil tidak suka dengan sebutan itu. Kelak setelah dewasa, hal seperti ini justru akan membuat orang tertawa mengenang masa lalu.

Ternyata, panggilan bisa mencerminkan keakraban. Apakah Anda mempunyai nama panggilan khusus atau bahkan Anda sendiri yang membuat panggilan untuk teman yang dekat?  (AH)

image source: //www.uniqbanget.com/po-content/uploads/what-my-name.png

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA