Kenapa bayi menangis saat digendong ibunya?

Pernahkah suatu hari kamu bertemu dengan seorang ponakan, anak teman kantor, atau anak kecil lainnya dan mereka mendadak menangis saat kamu menawarkan diri untuk menggendongnya? Padahal sebelumnya ia anteng saja dan mau ikut dengan temanmu yang lain. Akhirnya kamu jadi bahan tertawaan dan dianggap pembawaanmu kurang baby friendly. Atau justru kamu mengamati anakmu yang sedang mengalami hal ini, bahkan ia malah maunya cuma nemplok dengan ibunya saja.

Di fase tertentu, bayi memang bisa mengalami stranger anxiety, sesuai dengan namanya ia akan merasa tak nyaman ketika sedang berada di dekat orang yang dirasa kurang familiar dengannya. Nah, jika kamu penasaran apa  itu stranger anxiety dan bagaimana mengatasinya, baca penjelasan berikut sampai habis ya!

Stranger anxiety bisa menjadi alasan di balik si kecil yang lebih memilih untuk digendong satu orang daripada orang yang lainnya

Kenapa bayi menangis saat digendong ibunya?
Cemas/ Credit: KrisCole on Deposit Photos

Dilansir dari laman Healthline, stranger anxiety adalah keadaan di mana bayi merasa cemas ketika mereka bertemu atau ditinggal bersama seseorang yang belum familiar bagi mereka. Hal ini mirip dengan separation anxiety, bedanya separation anxiety muncul ketika bayi berpisah dengan orang tua. Sehingga ketika mereka ditinggal bersama kakek atau nenek yang sudah familiar sekalipun mereka bisa tetap merasa cemas, sedangkan stranger anxiety bisa muncul bahkan ketika sedang bersama orang tua.

Hal ini wajar terjadi dan biasanya dimulai pada usia 6 sampai 8 bulan dan akan memuncak di usia 12 sampai 15 bulan, tapi seiring bertambahnya usia maka kecemasan ini akan berkurang pula. Hal ini berkembang seiring dengan kemampuan bayi untuk membedakan bahwa hubungannya dengan orang tua dan orang-orang terdekat di mana ia banyak menghabiskan waktu bersama berbeda dengan mereka yang tak begitu mereka kenal.

Biasanya ada beberapa tanda yang akan ditunjukkan bayi ketika mereka merasa tak nyaman berada di dekat orang asing, hal ini bisa kok diatasi

Kenapa bayi menangis saat digendong ibunya?
Bisa diatasi/ Credit: Obencem on Deposit Photos

Kecemasan ini mungkin akan dialami oleh sebagian besar bayi, cara mereka menunjukkan pun berbeda-beda. Beberapa akan berdiam dalam pelukan orang tua, beberapa yang lain akan menunjukkan ekspresi wajah ketakutan sampai orang asing tersebut berlalu atau justru ketika ia merasa lebih nyaman dengan orang tersebut. Bayi yang lain mungkin akan menunjukkan kecemasannya dengan lebih jelas seperti menangis, menyembunyikan wajahnya atau berpegangan erat kepada orang tua. Anak yang usianya lebih tua akan lebih verbal dan lincah, mereka mungkin akan mengatakan bahwa ia ingin tetap bersama orang tua atau ingin digendong.

Dilansir dari beberapa sumber, untuk mengatasi hal ini kamu bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Jangan langsung memaksa si kecil supaya mau lekas digendong oleh orang yang dianggapnya asing, alih-alih kamu bisa membiasakannya dulu pelan-pelan.
  • Kamu juga bisa mengajak si kecil supaya berkenalan dengan orang baru sesering mungkin. Gendong dia dengan gendongan depan supaya bisa membiasakan diri untuk berhadapan dengan orang baru.
  • Ketika ia merasa takut, kamu perlu menerima ketakutan tersebut tanpa menyangkalnya. Lalu, tenangkan si kecil dengan cara memeluk atau mengelusnya hingga membuat ia merasa nyaman.
  • Kamu juga bisa memberi tahu ke orang lain tentang kondisi si kecil sebelumnya, misalnya jika ia lebih menyukai ketika orang lain bersikap tenang dan berbicara dengan kalem.

Nah, ternyata di balik ketakutan si kecil terhadap orang lain bukan melulu karena orang lain tersebut menyeramkan, tapi karena ia merasa belum nyaman atau familiar saja. Tenang, biasanya stranger anxiety ini akan berkurang seiring perkembangannya kok. Jangan sungkan untuk membiasakan mengajaknya berkenalan dengan banyak orang ya biar nggak canggung nantinya.

Saya pekerja dan meninggalkan baby 3m di rumah dengan pengasuh, akhir-akhir ini baby ku suka tiba-tiba nangis saat dg saya dan seperti biasanya saya hibur atau gendong gitu tapi nangisnya ga berhenti malah tambah keras, udah saya usahakan apapun yg terjadi tetap saya pegang, karena dah komitmen kalo saya sedang dirumah urusan anak saya urus, nah si mbak pengasuh mungkin ga tega liat baby nangis terus jd terpaksalah saya kasih ke dia dan setelah ga lama di gendong pengasuh babyku diam nangisnya. saya antara senang dede ga nangis lagi tapi juga sedih kenapa dengan saya nangis terus. Mungkin bunda lainnya punya pengalaman sama atau tips gitu..mohon sharingnya ya...

Ternyata tenang atau tidaknya bayi dipengaruhi oleh tenang atau tidaknya sang ibu. Sebuah penelitian dilakukan Paul Wilson dan Tania Wilson dari Calm Centre terhadap ibu-ibu yang sedang menyusui. Penelitian meliputi aktivitas gelombang otak yang diobservasi dan dicatat selama beberapa waktu.

Dari hasil penelitian itu diperoleh fakta bahwa pola yang terekam dari aktivitas otak bayi yang sedang disusui hampir identik dengan sang ibu. Pada saat ibu atau bayi mengalami gangguan, misalnya bayi buang angin atau ibu merasa terganggu, maka gelombang otak yang lain akan mengikuti perubahan tersebut.

Kesimpulannya, dua orang yang mempunyai ikatan batin yang kuat, emosi mereka cenderung bekerja secara pararel. Jika yang satu relaks, yang lain juga relaks. Jika yang satu tegang, yang lain juga tegang. Dengan kata lain ibu yang mudah panik akan memiliki anak yang juga mudah panik sedang ibu yang tenang akan memiliki anak yang tenang juga. Sekarang Anda mengerti kan, mengapa si kecil masih tetap rewel meski segala hal sudah Anda lakukan? Jangan-jangan justru Anda yang “menularkan” rasa tidak tenang itu kepadanya.

Mengapa hanya kondisi ibu yang berpengaruh pada bayinya? Karena umumnya ibu lebih intens berinteraksi dengan bayinya. Setidaknya selama 6 bulan di awal kehidupan bayi, ibu memberikan ASI eksklusif yang membentuk ikatan batin yang “eksklusif” pula dengan bayinya.

Selain itu, dari hasil penelitian diperoleh fakta, umumnya ibu lebih memerhatikan perasaan bayinya ketimbang ayah yang cenderung ingin segera memecahkan “masalah” atas kondisi yang ada. Kecenderungan ini pula yang membedakan kualitas ikatan batin ibu dan bayi dengan ayah dan bayi. Contohnya, saat bayi menangis, ayah cenderung hanya berkutat mencari penyebabnya seperti ngompol atau haus, sedangkan ibu lebih peka dengan mencoba merasakan apa yang sedang dirasakan bayinya.

Nah, karena hubungan batin ibu dan bayi sedemikian kuat, maka penting bagi ibu untuk memelihara sikap relaks supaya bayinya juga tertular perasaan relaks dan berperilaku tenang.

Jelasnya, perilaku yang diharapkan dari bayi harus dimulai dari ibu dulu. Meski sedang banyak tekanan, terutama bagi ibu bekerja, usahakan saat berdekatan dengan bayi, buang jauh-jauh segala keruwetan itu.

Bayangkan keberadaan Anda membuat bayi merasa aman, terlindungi, dan bahwa segala yang ada di dunia ini baik-baik saja. Bila ibu belum bisa santai menghadapi tekanan, tip ini bisa dilakukan:

Katakan pada diri Anda bahwa Anda punya banyak waktu untuk berdua dan melakukan apa saja dengan si kecil.

- Tarik napas dalam, dengarkan napas Anda, coba relaks dan lupakan tekanan yang ada karena bayi Anda jauh lebih berharga daripada tekanan apa pun.

- Bila belum bisa, coba kompres wajah Anda dengan air hangat.

- Bila rasa tenang tak kunjung datang, mandilah dengan air hangat. Air hangat akan membantu memperlancar peredaran darah dan membangkitkan rasa tenang.

- Jika Anda tengah dalam tekanan berat, menangislah jika ingin menangis. Namun, jangan lakukan di hadapan bayi. Carilah tempat tertutup di ruangan lain. Jika sudah puas menangis, tarik napas panjang dan bulatkan tekad bahwa inilah waktu bersenang-senang dengan bayi.

Kenapa bayi selalu menangis saat digendong ibunya?

Alasan fisik bisa berupa: suhu udara yang terlalu panas/ dingin, diaper penuh karena BAK/ BAB, baju basah karena keringat, bayi haus/ lapar. Alasan emosi seperti: bayi ingin dipeluk/ digendong, mendengar bayi lain yang menangis, ibu bayi sedang stres.

Kenapa bayi tidak mau ditinggal ibunya?

Penelitian psikologis mengatakan, bahwa perasaan tak ingin ditinggal pada bayi, merupakan hal yang wajar dan perkembangan yang normal. Umumnya, perasaan sulit berpisah dari sang Ibu terjadi pada bayi berusia sekitar 7 hingga sepuluh bulan. Meskipun ada juga yang mengalami hal itu pada usia 18 bulan hingga 2 tahun.

Apakah bayi merasakan apa yang ibu rasakan?

Sebuah penelitian dari Association for Psychological Science menemukan bahwa janin yang berumur enam bulan bisa merasakan emosi yang sedang ibu rasakan. Ketika seorang ibu menangis karena atau stres, bayi juga ikut mengalami kecemasan yang luar biasa.