Bayi kan identik dengan tangisan. Nah, kalau ia tidak menangis, ada apa ya? Show Bayi, terutama yang baru lahir, biasanya sering menangis. Menangis adalah salah satu cara bayi untuk berkomunikasi, memberitahu ke Mama bila ia merasa tidak nyaman. Jadi, bayi menangis adalah hal yang normal. Namun bagaimana bila bayi mama tenang dan jarang menangis? Tentu timbul banyak pertanyaan di benak mama. Apakah normal? Apakah ia baik-baik saja? Ada beberapa alasan di balik bayi yang jarang menangis, Ma. Jadi, sebelumnya, Mama harus mengenali bayi terlebih dahulu baru kemudian mengambil tindakan. Popmama.com merangkum mengenai bayi yang jarang menangis untuk Mama. Tangisan Bayi yang Normalpixabay.com/joffi Sebuah penelitian yang mengamati 9.000 bayi dari seluruh belahan dunia menyimpulkan bahwa rata-rata bayi yang baru lahir menangis sebanyak 2 jam per hari. Seiring dengan perjalanan waktu, bayi akan mulai mengenal lingkungan sekitarnya, bayi pun akan lebih merasa nyaman dan bisa beradaptasi. Hal ini membuat frekuensi tangisan bayi akan berkurang. Fungsi pencernaan bayi juga mulai matang saat bertambah umur, ini berdampak pada berkurangnya tangisan karena nyeri perut. Saat bayi berusia 6-8 minggu, secara normal Mama akan merasakan bahwa bayi lebih jarang menangis dibanding sebelumnya. Selanjutnya, pada usia 10-12 minggu rata-rata bayi menangis sekitar satu jam per hari atau berkurang setengahnya dibandingkan saat minggu-minggu awal setelah bayi lahir. Editors' PicksPenyebab Bayi Jarang MenangisFreepik/Tonefotografia Tangisan adalah cara bayi berkomunikasi. Ia menangis bila merasa lapar, sakit, kepanasan, dan hal lain yang membuatnya tidak nyaman. Ada sebagian bayi yang memang jarang menangis. Hal ini normal karena setiap bayi unik dan memiliki temperamen yang berbeda-beda. Sifat dasar bayi sudah terbentuk dan mulai terlihat di minggu-minggu awal sejak ia dilahirkan. Mengamati dan mencari sifat dasar bayi bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan, Ma. Mama dapat mengamati bagaimana bayi saat lapar, mengantuk, popoknya basah, atau kepanasan. Dengan mengetahui tanda-tandanya, Mama dapat mengambil tindakan untuk mengatasi tangisan bayi. Jarang menangis juga bisa menjadi tanda bayi mengalami kelainan atau penyakit, Ma. Ini yang perlu diwaspadai. Cara Mengetahui Temperamen Bayifreepik.com/Phduet Untuk mengetahui temperamen bayi, beberapa hal berikut dapat membantu Mama:
Apakah bayi Mama pada umumnya gelisah dan aktif atau cenderung tenang dan santai?
Apakah bayi memiliki jadwal makan dan tidur dalam waktu yang kurang lebih sama, ataukah berbeda-beda setiap harinya?
Bagaimana respons bayi saat berada di situasi baru atau menemui orang-orang baru? Apakah dia lebih senang saat melihat sesuatu yang baru atau tidak? Jika bayi Anda marah, apakah dia cepat pulih kembali?
Seberapa sensitif bayi terhadap paparan cahaya terang, suara keras, atau hal-hal yang berbeda dari biasanya?
Apakah sehari-harinya bayi tampak senang atau lebih sering murung dan mudah marah?
Seberapa kencang tangisan bayi ketika dia sedang senang ataupun marah? Apakah bayi tampak mudah bergaul dengan orang baru atau lebih pemalu.
Apabila bayi sedang lapar, misalnya, Apakah Mama dapat menghentikan tangisannya sementara dengan memberikan dot atau berbicara secara lembut padanya?
Apakah bayi cenderung bermain dengan sejenis mainan dalam waktu yang lama, ataukah dia mudah bosan dan berganti-ganti mainan? Contohnya, bila ambang sensitivitas rendah, bayi mungkin tidak suka bila lampu tiba-tiba dinyalakan atau mendadak kesal bila mendengar suara pesawat terbang melintas. Bayi yang sensitif terhadap sentuhan bisa jadi tidak suka digendong. Sebagian karakter khas ini mulai terbentuk di minggu-minggu awal, Ma. Namun pembentukan karakter terjadi lebih lambat pada bayi yang lahir prematur. Jadi, Mama tidak perlu cemas bila bayi jarang atau malah sering menangis. Kapan Perlu Khawatir?Freepik/A3pfamily Biasanya, saat sakit bayi malah semakin sering menangis. Namun ada beberapa kondisi yang menyebabkan bayi malah jarang menangis saat sakit. Ini patut diwaspadai. Kondisi hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) dapat menyebabkan bayi justru tampak lemah dan jarang menangis. Bayi bisa memiliki kadar gula darah yang rendah jika mengalami beberapa kondisi seperti kegemukan, bayi lahir dari ibu diabetes mellitus, atau bayi dengan kelainan bawaan yang memengaruhi hormon dan metabolisme. Namun kondisi ini jarang terjadi dan sudah terdeteksi sesaat setelah bayi dilahirkan karena pemeriksaan gula darah merupakan salah satu hal yang rutin dicek saat bayi baru lahir. Kurang nutrisi juga merupakan salah satu alasan di balik bayi yang jarang menangis. Ini menyebabkan tubuh mengalami kondisi hipoglikemia. Terjadi karena bayi tidak memiliki cadangan nutrisi yang cukup dalam tubuh. Selain itu, beberapa hal di bawah ini juga menjadi penyebab bayi jarang menangis:
Kuncinya adalah mengetahui karakter sehingga bila terjadi sesuatu di luar biasanya, Mama dapat mengambil tindakan yang tepat. Bagaimana dengan Mama? Apakah bayi Mama sering menangis atau sebaliknya? Yuk komen di bawah. Baca juga:
Kenapa bayi tidak mau menangis?Bayi akan jarang menangis apabila dia merasa nyaman, misalnya saat ia memakai pakaian yang berbahan lembut dan adem atau ketika suhu ruangan terasa nyaman. Kondisi yang nyaman akan membuat bayi lebih tenang, tidak rewel, dan tidur lebih nyenyak.
Apa penyebab bayi prematur jarang menangis?Bayi lahir prematur menjadi salah satu penyebab bayi tidak menangis saat lahir. Pasalnya, organ paru-paru pada bayi prematur belum berkembang secara sempurna layaknya bayi yang lahir cukup bulan. Hal ini disebabkan karena surfaktan (zat pelindung paru-paru) tidak berkembang secara sempurna.
Kenapa bayi tidak normal?Bayi cacat lahir bisa terjadi karena faktor lingkungan yang terjadi saat kehamilan, termasuk penggunaan obat, merokok, dan minum alkohol saat kehamilan. Faktor lainnya, seperti keracunan bahan kimia dan virus juga dapat meningkatkan faktor risiko bayi lahir cacat.
|