Kata sambutan bupati dalam acara pembentukan pandu digital pdf

Jika ada saran, pertanyaan, keluhan maupun kritikan dan pengaduan silahkan ajukan dengan menggunakan layanan dibawah...Kantor Desa :Jl. AH.Nasution No.16 Desa Tulusrejo , Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur - Provinsi Lampung

Dharmasraya, Ditjen Aptika – Pembentukan Pandu Digital di Kabupaten Dharmasraya dapat meningkatkan literasi penggunaan teknologi informasi di masyarakat.

Kemkominfo melalui Ditjen Aptika bersinergi dengan Dinas Komunikasi Kabupaten Dharmasraya dan Relawan TIK (RTIK) mengadakan Seminar  Nasional dan Lokakarya Pembentukan Pandu Digital. Acara berlangsung tanggal 18 September 2019.

“Kami meminta kepada masyarakat Kabupaten Dharmasraya untuk selalu waspada dan bijak dalam menerima konten dan berita yang memuat informasi hoaks atau kebohongan,” ujar Wakil Bupati Dharmaraya, Amrizal Datuak Rajo Medan, saat pembukaan acara di auditorium Kantor Bupati Kabupaten Dharmasraya, Selasa (18/9/2019).

Sementara itu Kasubdit Pemberdayaan Komunitas TIK, Bambang Tri Santoso menyampaikan, terselenggaranya seminar dan lokakarya pandu digital diharapkan para peserta mampu memberikan arahan serta dapat mensosialisasikan kembali kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Dharmasraya tentang bagaimana memanfaatkan era digital dengan baik.

“Indonesia saat ini tengah memasuki era informasi dimana seluruh aspek kehidupan tak terlepas dari penggunaan informasi. Sehingga pemanfaatan serta pengelolaan teknologi di bidang informasi dan komunikasi yang baik sangat diperlukan terlebih dalam menghadapi era industri 4.0,” katanya.

Sejumlah narasumber turut mengisi acara tersebut, yaitu M. Taufik Kadis Kominfo Kab. Dharmasraya dengan materi “Peran Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Literasi Digital”. Kemudian Siti Ariani Mufikhah, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden membawakan materi “Gerakan Masyarakat dalam Membangun Nagari”. Lalu Mira Sahid, selaku content creator – blogger dengan materi “Media Sosial Bagi Warga Digital”. Serta Pandong Spenra, RTIK Kab. Dharmasraya dengan materi “Pemberdayaan Sistem Informasi Nagari”.

Setelah penyampaian materi, sesi diskusi dan sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan lokakarya sesuai pilihan peserta, yaitu:

  • Lokakarya Digital Economy : Internet untuk promosi produk;
  • Lokakarya Digital Content : Digital Branding membuat konten bermanfaat dan berkualitas;
  • Workshop Digital Governance : Technology Society 5.0 untuk efisiensi tata kelola pemerintahan.
Wakil Bupati Dharmasraya menyematkan badge Pandu Digital kepada peserta.

Hadir dalam acara tersebut 250 orang peserta yang berasal dari unsur pemerintah daerah Kab. Dharmasraya, mahasiswa, serta pelaku UMKM Kab. Dharmasraya. Saat penutupan acara, dilakukan penyematan badge merah pada peserta yang lolos ujian online menjadi pandu digital. (aaf)

Indonesia sebagai negara yang terus mengembangkan sektor ekonomi digital untuk menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, perlu melakukan terobosan dengan mempersiapkan generasi muda yang adaptif di era Revolusi Industri 4.0 dengan dukungan pembinaan literasi digital dan pemberdayaan masyarakat.

Selengkapnya

Dharmasraya, Ditjen Aptika – Pembentukan Pandu Digital di Kabupaten Dharmasraya dapat meningkatkan literasi penggunaan teknologi informasi di masyarakat.

Kemkominfo melalui Ditjen Aptika bersinergi dengan Dinas Komunikasi Kabupaten Dharmasraya dan Relawan TIK (RTIK) mengadakan Seminar  Nasional dan Lokakarya Pembentukan Pandu Digital. Acara berlangsung tanggal 18 September 2019.

“Kami meminta kepada masyarakat Kabupaten Dharmasraya untuk selalu waspada dan bijak dalam menerima konten dan berita yang memuat informasi hoaks atau kebohongan,” ujar Wakil Bupati Dharmaraya, Amrizal Datuak Rajo Medan, saat pembukaan acara di auditorium Kantor Bupati Kabupaten Dharmasraya, Selasa (18/9/2019).

Sementara itu Kasubdit Pemberdayaan Komunitas TIK, Bambang Tri Santoso menyampaikan, terselenggaranya seminar dan lokakarya pandu digital diharapkan para peserta mampu memberikan arahan serta dapat mensosialisasikan kembali kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Dharmasraya tentang bagaimana memanfaatkan era digital dengan baik.

“Indonesia saat ini tengah memasuki era informasi dimana seluruh aspek kehidupan tak terlepas dari penggunaan informasi. Sehingga pemanfaatan serta pengelolaan teknologi di bidang informasi dan komunikasi yang baik sangat diperlukan terlebih dalam menghadapi era industri 4.0,” katanya.

Sejumlah narasumber turut mengisi acara tersebut, yaitu M. Taufik Kadis Kominfo Kab. Dharmasraya dengan materi “Peran Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Literasi Digital”. Kemudian Siti Ariani Mufikhah, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden membawakan materi “Gerakan Masyarakat dalam Membangun Nagari”. Lalu Mira Sahid, selaku content creator – blogger dengan materi “Media Sosial Bagi Warga Digital”. Serta Pandong Spenra, RTIK Kab. Dharmasraya dengan materi “Pemberdayaan Sistem Informasi Nagari”.

Setelah penyampaian materi, sesi diskusi dan sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan lokakarya sesuai pilihan peserta, yaitu:

  • Lokakarya Digital Economy : Internet untuk promosi produk;
  • Lokakarya Digital Content : Digital Branding membuat konten bermanfaat dan berkualitas;
  • Workshop Digital Governance : Technology Society 5.0 untuk efisiensi tata kelola pemerintahan.

Wakil Bupati Dharmasraya menyematkan badge Pandu Digital kepada peserta.

Hadir dalam acara tersebut 250 orang peserta yang berasal dari unsur pemerintah daerah Kab. Dharmasraya, mahasiswa, serta pelaku UMKM Kab. Dharmasraya. Saat penutupan acara, dilakukan penyematan badge merah pada peserta yang lolos ujian online menjadi pandu digital. (aaf)

  • pandu digital

PEMALANG – Pembentukan Pandu Digital wilayah Kabupaten Pemalang, dan Seminar Nasional Pandu Digital UMKM Desa, diharapkan dapat melahirkan agen perubahan di masyarakat, yang mampu memberikan pemahaman dan pengetahuan yang utuh kepada masyarakat di desanya untuk menyikapi setiap informasi yang diterima. termasuk bagaimana mengenali hoaks. Harapan tersebut disampaikan Bupati Pemalang, H. Junaedi, dalam teks sambutannya yang dibacakan Asisten Sekda Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Supa’at, di Aula Kantor Kecamatan Watukumpul, Senin, (22/4/2019).

Terkait hal tersebut, Bupati pesan kepada para peserta seminar yang merupakan kader- kader pandu digital, agar dapat mengikuti seminar tersebut dengan baik, sehingga bisa mempedomani setiap ilmu yang diperoleh dari para narasumber sehingga dapat kembali disampaikan kepada masyarakat. Dalam kesempatan itu, Bupati juga berharap kepada Kemenkominfo RI, agar kegiatan semacam itu perlu terus dilaksanakan. “Kami bersyukur, Kabupaten Pemalang dalam hal ini Kecamatan Watukumpul mendapat kehormatan menjadi tuan rumah seminar nasional ini”. ungkapnya.

Bupati mengatakan, saat ini kita telah memasuki era industri 4.0 atau yang dikenal dengan era disrupsi, yaitu sebuah era yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang melahirkan fenomena pergeseran aktifitas masyarakat, yang awalnya dilakukan didunia nyata menjadi aktifitas didunia maya atau digital. Dan pemerintahan saat ini di semua tingkatan termasuk tingkat desa harus mulai berfikir kritis dan peka menghadapi fenomena tersebut. “Salah satu prasyarat agar kita dapat bertahan dan terus eksis diera disrupsi adalah dengan terus meningkatkan kompetensi dan terus berinovasi”. kata Bupati.

Disampaikanya, tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik yang berkualitas, cepat dan efisien saat ini semakin tinggi. Karenanya tranformasi tentu diperlukan tidak hanya di pemerintahan pusat namun juga dilevel desa sebagai front line officer atau lini terdepan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam acara tersebut, Bupati H. Junaedi diwakili Asisten Sekda Kabupaten Pemalang Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra, Supa’at menyematkan Badge Pandu Digital bagi Pelatih. Hal yang sama juga dilakukan Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika Kemenkominfo RI, Slamet Santoso, yang menyematkan badge kehormatan kepada Bupati yang diwakili Supa’at, Kepala Dinpermsdes Kabupaten Pemalang, Tutuko Rahardjo dan Kepala Diskominfo Kabupaten Pemalang yang diwakili Sekdin Diskominfo, Achmad Hidayat. Penyematan disaksikan Camat dan Muspika Watukumpul, para relawan TIK Puspindes Pemalang dan seluruh peserta seminar.

Usai penyematan badge, acara dilanjutkan dengan peninjauan stand yang menggelar berbagai jenis kuliner tradisional, dan beragam barang kerajinan yang merupakan produk asli masyarakat Watukumpul. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Seminar nasional dan workshop pandu digital, yang diikuti oleh Desa diseluruh wilayah Kecamatan Watukumpul dan diluar Watukumpul dengan narasumber, Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jendral Aptika Kemenkominfo RI Slamet Santoso. Relawan TIK Pusat, Andri Johandri dan Waluyo dari Dinperpasdes Kabupaten Pemalang.

Pos Terkait

Toplist

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA