Salah satunya tentang berlaku adil untuk setiap keadaan Show Allah SWT memberikan 10 wasiat yang wajib dilakukan oleh setiap muslim dan muslimah. Hal ini tertuang pada surat Al An'am ayat 152. Dengan turunnya ayat ini, setiap pemeluk agama Islam wajib berpegang teguh pada wasiat ini. Untuk lebih lengkapnya, baca ulasan berikut ini, yuk! Arti dari Surat Al An'am Ayat 152Foto: 5+ Keutamaan Surat Ar Rahman, Salah Satunya Menurunkan Intensitas Nyeri pada Orang Sakit, Masya Allah! Foto Ilustrasi Membaca Surat Al An'am (Orami Photo Stock) Surat Al An'am adalah surat ke-6 dalam Alquran. Dinamakan Al An’am karena di dalamnya disebut kata An’am yang berarti hewan ternak. Surat ini juga membahas tentang hubungan adat istiadat kaum musyrik. Bagi kaum musyrikin, binatang ternak itu dapat digunakan sebagai hewan persembahan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Selain membahas tentang hewan ternak, dalam surat Al An'am juga menjelaskan tentang 10 wasiat Allah yang harus ditunaikan oleh setiap muslim atau muslimah. Hal ini tertuang dalam ayat 151-153. Melansir Lite Quran berikut bunyi surat Al An’am ayat 152 lengkap dengan tulisan latin beserta artinya: وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗ ۚوَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ بِالْقِسْطِۚ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۚ وَاِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوْا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۚ وَبِعَهْدِ اللّٰهِ اَوْفُوْاۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَۙ (Wa lā taqrabū mālal-yatīmi illā bil-latī hiya aḥsanu ḥattā yabluga asyuddah(ū), wa auful-kaila wal-mīzāna bil-qisṭ(i), lā nukallifu nafsan illā wus‘ahā, wa iżā qultum fa‘dilū wa lau kāna żā qurbā, wa bi‘ahdillāhi aufū, żālikum waṣṣākum bihī la‘allakum tażakkarūn(a)) Artinya: “Janganlah kamu mendekati (menggunakan) harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, lakukanlah secara adil sekalipun dia kerabat(-mu). Penuhilah pula janji Allah. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al An'am: 152) Baca Juga: 7 Surat Penenang Hati dan Pikiran yang Gelisah dalam Alquran, Insya Allah Langsung Tenteram! Kandungan Surat Al An'am Ayat 152Foto: surat-al-an'am-ayat-59 Foto Ilustrasi Membaca Alquran (Orami Photo Stock) Surat Al An'am ayat 151-153 dikenal sebagai Washaya ‘Arsy atau wasiat yang sepuluh. Artinya, ayat tersebut berisi 10 wasiat Allah yang harus ditunaikan oleh setiap muslim atau muslimah. Dalam ayat 151 menyebutkan tentang 5 wasiat yang pertama, yaitu:
Sedangkan surat Al An'am ayat 152 menyebutkan 4 wasiat selanjutnya. Berikut uraian lengkapnya: 1. Tidak Memakan Harta Anak YatimSiapa pun tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan harta anak yatim untuk tujuan yang tidak berhubungan dengan mereka. Kecuali kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan dan memelihara harta anak yatim. Kegiatan tersebut dapat berupa menginvestasikan hartanya atau dengan menjaga agar hartanya tetap utuh. Hal ini termasuk juga dengan membayar zakat hartanya jika telah mencapai satu nisab. Jika anak yatim tersebut sudah dewasa, sekitar usia 15-18 tahun ke atas atau sesuai dengan kondisi sang anak, maka barulah harta tersebut diserahkan kepadanya. Kedewasaan yang dimaksud pun bukan dilihat dari usianya saja, lho Moms. Akan tetapi, dilihat juga dari kematangan emosi serta tanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara harta yang ia punya. Baca Juga: 7 Keutamaan Surat Al Kahfi, Insya Allah Diampuni Dosa dan Mendapatkan Sakinah dalam Keluarga 2. Sempurnakanlah Takaran dan Timbangan dengan AdilMaksud dari wasiat ini adalah tidak merekayasa timbangan. Kaum muslimin tidak boleh mengurangi atau menambah hasil dari timbangan dalam bentuk apa pun. Namun, menimbang dengan ketepatan 100% memang cukup sulit. Maka, jika ada kelebihan atau kekurangan sedikit tanpa adanya unsur penipuan, pembeli dan penjual harus sepakat untuk merelakannya. 3. Berlaku Adil dalam UcapanApabila berbicara, seperti saat bersaksi atau memutuskan hukum terhadap seseorang, berbicaralah dengan adil dan jujur. Berlaku adil dalam ucapan pun bukan hanya kepada keluarga atau kerabat dekat, namun juga untuk orang lain bahkan kepada orang kafir sekalipun. Keadilan dalam hukum tidak boleh dipengaruhi oleh kasih sayang terhadap keluarga atau perasaan lainnya. Keadilan dan kebenaran harus ditegakkan di atas segalanya. Semua itu dilakukan agar masyarakat dapat hidup dengan tenang, damai, dan tenteram. Hal ini pun tertuang dalam firman Allah: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ (Yā ayyuhal-lażīna āmanū kūnū qawwāmīna lillāhi syuhadā'a bil-qisṭi wa lā yajrimannakum syana'ānu qamin ‘alā allā ta‘dilū, i‘dilū, huwa aqrabu lit-taqwā wattaqullāh(a), innallāha khabīrum bimā ta‘malūn(a)) Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Maidah: 8) Baca Juga: 114 Daftar Surat Alquran dan Artinya serta Keutamaan Membaca Alquran yang Wajib Dipahami 4. Memenuhi Janji kepada AllahJanji kepada Allah di sini adalah janji untuk mematuhi ketentuan yang telah digariskan oleh-Nya, baik dalam bidang ibadah ataupun yang lainnya. Hal ini diwujudkan dengan melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Seperti yang diterangkan dalam firman Allah: …وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ (Wa‘adallāhul-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti minhum magfirataw wa ajran ‘aẓīmā(n)) Artinya: “Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath: 29) Memenuhi janji ini akan mendatangkan banyak kebaikan bagi manusia, di antaranya adalah ampunan dan pahala yang besar. Demikian juga dengan janji yang dibuat dengan orang lain. Semua janji yang telah dibuat wajib dipenuhi dan haram untuk dibatalkan. Itulah pembahasan mengenai Surat Al An'am ayat 152 yang perlu dipahami. Dengan mempelajari arti dari ayat ini, semoga kita semua menjadi seorang muslim yang taat. Aamiin.
(Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim kecuali dengan cara) dengan sikap yang (lebih baik) yaitu cara yang di dalamnya mengandung kemaslahatan/manfaat bagi anak yatim hingga ia dewasa) seumpamanya dia sudah balig. (Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil) secara adil dan tidak curang. (Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar kesanggupannya) sesuai dengan kemampuannya dalam hal ini; apabila ia berbuat kekeliruan di dalam menakar atau menimbang sesuatu, maka Allah mengetahui kebenaran niat yang sesungguhnya, oleh karena itu maka ia tidak berdosa, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis Nabi saw. (Dan apabila kamu berkata) dalam masalah hukum atau lainnya (maka hendaklah kamu berlaku adil) jujur (kendatipun dia) orang yang bersangkutan (adalah kerabatmu) famili (dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat) dengan memakai tasydid agar menjadikannya sebagai pelajaran; dan juga dibaca dengan sukun.
Keenam, jangan menggunakan harta anak yatim kecuali dengan cara terbaik yang dapat menjamin dan mengembangkannya, sampai ia mencapai usia dewasa dan mampu mengatur sendiri keuangannya dengan baik. Saat itu, serahkan harta itu kepadanya. Ketujuh, jagan mengurangi timbangan atau ukuran saat kalian memberi dan jangan meminta lebih atau tambahan saat kalian menerima. Lakukanlah timbangan itu secara adil semampu kalian. Allah tidak membebani manusia kecuali sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya, tanpa merasa terpaksa. Kedelapan, apabila kalian mengucapkan sesuatu tentang hukum, persaksian, berita dan sebagainya, jangan sampai condong kepada perilaku tidak adil dan tidak jujur. Lakukanlah itu tanpa melihat hubungan kebangsaan, warna kulit, kekerabatan, dan sebagainya. Kesembilan, jangan melanggar janji kepada Allah yang telah memberikan tugas. Juga, jangan mlanggar janji di antara sesama kalian, berkenaan dengan urusan yang disyariatkan. Tepatilah semua janji itu. Allah menekankan perintah menjauhi larangan ini kepada kalian, agar kalian ingat bahwa ketentuan itu memang untuk maslahat kalian.
Anda harus |