PANGKALPINANG - Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Sekda Prov. Kep. Babel) Naziarto mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi Daerah secara daring di Ruang Tanjung Pesona Kantor Gubernur Kep. Babel, Selasa (30/8/2022). Show Rapat dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian. Dalam arahannya, Menteri Tito mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan menyampaikan perlunya kita melakukan langkah antisipatif untuk menangani inflasi, mengingat Inflasi yang terjadi di dunia cukup tinggi, bahkan ada negara yang mencapai hiperinflasi hingga terjadi gangguan ekonomi sehingga memberikan efek domino. Dijelaskan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, bahwa beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar periode Januari-Agustus 2022 di Tanah Air, yakni cabai merah, bawang merah, bensin, gas LPG 3 kilogram, dan tarif angkutan udara. Sementara komoditas penyumbang utama inflasi periode Januari-Agustus 2022, yakni sewa rumah, telur ayam ras, beras, tarif listrik, dan biaya pulsa ponsel. Margo juga mengatakan perlu mewaspadai inflasi yang didorong oleh komoditas pangan impor seperti gandum dan meslin, kedelai, gula dan daging jenis lembu. "Kenaikan harga pada komoditas berbahan baku impor seperti produk olahan tepung gandum dan kacang kedelai yang banyak dikonsumsi masyarakat juga perlu diwaspadai," ujarnya. Oleh karena itu, guna mengendalikan
laju inflasi tersebut, Menteri Tito menyampaikan beberapa arahannya, diantaranya: *Perkuat Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah, Kunci Kendalikan Inflasi Pangan dan Energi* Menko Marves Luhut B. Pandjaitan pada rapat tersebut juga menyampaikan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia juga dihadapkan pada tantangan ekonomi yang tidak mudah. Meski saat ini Indonesia berada pada posisi yang baik, tetapi Indonesia masih dihadapkan pada tantangan inflasi terutama inflasi pangan dan energi. "Untuk menghadapi tantangan tersebut penanganan harus dilakukan secara cepat dan terintegrasi, sebagaimana penanganan pandemi covid 19 dengan tujuan utama adalah meringankan beban ekonomi masyarakat. Pertemuan secara rutin harus dilakukan antara pemerintah pusat pemerintah daerah TNI Polri untuk mengantisipasi inflasi pangan maupun energi," ujarnya. Selain itu, dirinya meminta seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk bekerjasama dengan Kementerian, Lembaga dan Bank Indonesia melakukan antisipasi kenaikan harga pangan dan energi disisa Tahun 2022. "Saya minta diidentifikasi dengan rinci ketersediaan suplai perkiraan sampai dengan akhir tahun dan permintaan pangan di daerah masing-masing. Langkah-langkah untuk memastikan ketersediaan suplai pangan terutama bahan pangan yang secara historis trennya akan meningkat harus dilakukan sejak saat ini, diantaranya persiapan _cold storage_ penanaman di luar sentra produksi dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan kelancaran distribusi," tambahnya. Terkait dengan kemungkinan kenaikan harga BBM, Menteri Luhut meminta Gubernur, Bupati/Wali kota beserta Forkopimda untuk ikut menyosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang urgensi kenaikan harga BBM dan langkah-langkah pemerintah untuk meringankan beban masyarakat. "Saya minta Gubernur, Bupati/Wali kota berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait untuk mengalokasikan anggaran bantuan kepada masyarakat melalui Bansos atau subsidi terhadap sektor transportasi dan UMKM, saya minta dipastikan bantuan dialokasikan tepat sasaran," jelasnya. Dirinya juga mengatakan, dihadapkan pada tantangan ekonomi global dan domestik penanganan yang terintegrasi harus dilakukan sebagaimana penanganan Covid-19 yakni sinergi antar pemerintah pusat Kementerian/lembaga dan Bank Indonesia, pemerintah daerah Pemprov dan Pemkab/Pemkot, serta TNI dan Polri. Penulis : Lisia Ayu Sumber : Dinas Kominfo Editor : Budi Fotografer : Iyas Zi Dibaca : 6.139 Kali Inflasi berpengaruh terhadap apa?Inflasi berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia/Produk Domestik Bruto (PDB), Hal yang menyebabkan meningkatnya inflasi di Indonesia salah satunya dikarenakan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia yang berakibat naiknya harga BBM, harga sembako, menurunnya minat masyarakat membeli, bahkan ...
Apa yang dilakukan jika terjadi inflasi?Cara mengatasi inflasi adalah bank sentral dapat mengeluarkan kebijakan diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuan utamanya adalah agar masyarakat semakin terdorong untuk menabung. Dengan demikian, dapat diharapkan jumlah uang yang beredar dapat berkurang dan nilai inflasi bisa ditekan lebih baik.
Apa pengaruh tingkat inflasi yang tinggi terhadap daya beli konsumen?Mengurangi Daya Beli
Jadi akibat inflasi, jumlah uang yang sama akan membeli lebih sedikit barang daripada sebelumnya. Hal ini terjadi karena penjual terdorong untuk menaikkan harga barang mereka. Sebagai upaya untuk menangkap nilai yang sama untuk barang-barang mereka setelah inflasi.
Apa contoh inflasi?Contoh inflasi seperti misalnya kenaikan minyak goreng, dapat mengakibatkan kenaikan inflasi karena memberikan efek yang luas dan diikuti dengan kenaikan harga barang atau jasa lainnya.
|