Februari 13, 2022 Show
Sebelum menentukan tema dalam puisi, ada baiknya dibaca dulu Puisi ‘Doa’ dan Puisi ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu’. Berikut ini puisinya: Doa Karya: Chairil Anwar Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh CayaMu panas suci Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu *pahlawan tak dikenal Karya Aming Aminoedin Ribuan orang bergerak sepanjang jalan Berteriak menuju hotel Yamato tengah kota kibar bendera merah-putih-biru itu menggemuruhkan gelegak antipati pada hati tanpa henti tanpa kompromi Ribuan orang bergerak sepanjang jalan berteriak menuju hotel Yamato tengah kota ribuan orang memanjat hotel itu, dan kau telah robek kain biru pada bendera itu ribuan orang bersorak, gemuruh “Merdeka negeriku! Merdeka Indonesiaku!” Ribuan orang bergerak sepanjang jalan berteriak menuju hotel Yamao tengah kota sorak gemuruh mereka itu kian riuh “Ini negaraku, negara tercinta Satu Republik, Indonesia Raya!” Hai bangsa pemabuk, pemilik bendera merah-putih-biru jika tak enyah dari negeriku, bambu runcing akan menuding mengusirmu! Jika tak juga enyah, kutawarkan semangat dan darah kami muntah, biarkan tubuh kami berdarah-darah, tapi kau harus berserah. Kau harus menyerah! Telah kau robek kain biru pada bendera itu tinggal merah-putihnya, kian terasa indah di mata, mata kita semua! Merdeka! Mereka! Merdeka! Jayalah bangsaku, jayalah negerikut Perbedaan Tema kedua Puisi di atas sangat kontras, sangat beda. Puisi Doa bercerita hubungan seorang hamba dangan Tuhannya, sementara Puisi ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu’ menggambarkan perjuangan rakyat melawan penjajah. Jadi, perbedaan tema dalam Puisi Doa Karya Chairil Anwar, dan Puisi ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu adalah: Tema Puisi Doa: Tema puisi tersebut tentang ketuhanan, seorang hamba yang merasa kesepian yang hanya bisa meminta kepada Tuhan. Alasannya: Dalam puisi tersebut, disebutkan bahwa Dalam termangu/ aku masih menyebut nama-Mu. Jadi dalam keadaan yang kesepian dan kesusahan, seorang hamba tidak lupa akan Tuhan, dan di pintu-Mu aku mengetuk menandakan, meminta pertolongan Tuhan. Tema Puisi Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu: Tema puisi tersebut tentang Perjuangan Melawan Penjajah. Menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajah Belanda. Alasannya: Dalam puisi tersebut digambarkan perjuangan rakyat Indonesia yang ditandai dengan perobekan kain biru pada bendera Belanda Merah-Putih-Biru menjadi kain Merah-Putih, menjadi bendera Indonesia. Ada pekikan pengusiran juga: jika tak enyah dari negeriku, bambu runcing /akan menuding mengusirmu! Ini mendakan upaya perjuangan rakyat Indonesia mengusir penjajah. Meski harus dilawan dengan perjuangan berat menteskan darah. Demikian penjelasan perbedaan antara tema puisi Doa Karya Chairil Anwar dan Tema Puisi Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu Karya Aming Aminoedin. Jadi ketika ada perintah tentukan perbedaan tema kedua puisi tersebut sudah tidak kesulitan lagi. Semoga bermanfaat! Oleh : Windi Vadiana DOA Kepada pemeluk teguh Tuhanku Biar susah sungguh Caya-Mu panas suci Tuhanku Aku hilang bentuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku (13 November 1943) Chairil Anwar lahir dan dibesarkan di Kota Medan, Sumatera Utara, sebelum pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) dengan ibunya pada tahun 1940, dimana dia mulai menggeluti dunia sastra. Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942, Chairil terus menulis. Puisinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi. Beberapa karya beliau diantaranya, Deru Campur Debu (1949) yang diterbitkan oleh Penerbit Pembangunan, Opbuow, Jakarta, kemudian Kerikil Tajam dan Yang Terempas dan Yang Putus (1949) diterbitkan oleh Pustaka Rakyat, Jakarta, dan Aku Ini Binatang Jalang (1986) yang diterbitkan oleh PT Gramedia, Jakarta. Puisi yang berjudul `Doa` memiliki makna yang sangat dalam tentang bagaimana seseorang meminta permohonan kepada penciptanya. Dimana seseorang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan orang-orang di sekitar. Saat berdoa, seseorang harus membuka hati, pikiran, dan jiwa kepada Tuhan. Seperti yang tersirat dalam kalimat kepada pemeluk teguh, yang menggambarkan seseorang memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu bersamanya. Tuhanku _Dalam termangu _ Aku masih menyebut namamu Di dalam bait tersebut menggambarkan suasana seseorang yang termenung atau rindu serta tetap mengingat Tuhan dalam keadaan apapun. Biar susah sungguh Sementara di bait ini menggambarkan seseorang sangat sulit dalam doa untuk berkomunikasi dengan Tuhan secara total. Namun dalam kegoncangan iman, ia akan mengingat Tuhan dengan jiwa dan raganya. Caya-Mu panas suci Cahaya lilin ini merupakan cahaya yang sangat penting untuk menerangi kegelapan malam, atau gambar cahaya yang rapuh dalam kegelapan malam. Untuk menyatakannya sebagai terang iman dari Tuhan yang tinggal di lubuk hati penyair yang siap padam (karena kegoncangan iman). Tuhanku Seseorang memiliki kesadaran akibat dosanya itu, ia merasa sudah hilang bentuk dan remuk. Ia tak kalah lagi. Aku mengembara di negeri asing. Di baik ini mengenang perbuatannya itu. Asing, karena apa yang dikerjakannya itu bertentangan dengan apa yang sudah ditetapkan Tuhannya. Di Pintu-Mu aku mengetuk Seperti kita tahu selama hidup, Chairil Anwar dikenal sebagai seorang sastrawan yang bohemian. Artinya, hidup terkesan hura-hura. Dari kehidupannya itu ia merasa sedang melakukan kesalahan yang membuatnya jauh dari Tuhannya. Puisi ini seakan-akan memberikan pesan bahwa sejauh apapun kita pergi dan sebanyak apapun dosa yang telah diperbuat oleh seorang hamba, maka hamba tersebut akan datang kepada Tuhan-Nya dan memohon ampun serta meminta pertolongan pertolongan. Penulis adalah Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang.
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 16:02 WIB
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 15:43 WIB
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 09:16 WIB
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 08:34 WIB
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 05:43 WIB
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 05:21 WIB
Jumat, 19 Agustus 2022 | 09:42 WIB
Jumat, 19 Agustus 2022 | 08:34 WIB
Jumat, 19 Agustus 2022 | 07:55 WIB
Kamis, 18 Agustus 2022 | 12:01 WIB
Kamis, 18 Agustus 2022 | 11:35 WIB
Kamis, 18 Agustus 2022 | 11:18 WIB
Kamis, 18 Agustus 2022 | 08:59 WIB
Rabu, 17 Agustus 2022 | 19:31 WIB
Rabu, 17 Agustus 2022 | 19:11 WIB
Rabu, 17 Agustus 2022 | 17:37 WIB
Rabu, 17 Agustus 2022 | 16:46 WIB
Rabu, 17 Agustus 2022 | 16:06 WIB
Rabu, 17 Agustus 2022 | 14:42 WIB
Rabu, 17 Agustus 2022 | 13:29 WIB Page 2
77 Kata Berakhiran Ni Untuk ReferensimuSabtu, 20 Agustus 2022 | 08:34 WIBPage 3
77 Kata Berakhiran Ni Untuk ReferensimuSabtu, 20 Agustus 2022 | 08:34 WIB |