Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk
Lihat Foto

shutterstock.com

ilustrasi sumber cahaya

KOMPAS.com - Cahaya merupakan salah satu bentuk energi. Tanpa cahaya, sebuah benda tidak akan terlihat. Cahaya diperlukan untuk melihat sekeliling kita.

Ada benda yang memancarkan cahaya, ada pula yang hanya memantulkan cahaya dari benda lain.

Semua benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Matahari, api, lampu, dan kunang-kunang menjadi bagian dari sumber cahaya.

Sifat umum cahaya

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, cahaya memiliki sifatnya sendiri.

Cahaya yang mengenai suatu benda akan diserap, dipantulkan, atau menembus benda tertentu. Sifat-sifat cahaya terbagi sebagai berikut:

  • Cahaya dapat diserap benda

Seseorang yang menggunakan warna hitam dan berada di bawah sinar matahari pasti akan merasa kepanasan. Berbeda dengan seseorang yang menggunakan baju berwarna putih.

Hal ini karena warna gelap, khususnya hitam bersifat menyerap cahaya. Sehingga baju berwarna hitam akan menyerap sinar matahari.

Baca juga: Pengertian Frekuensi dan Gelombang

  • Cahaya dapat dipantulkan benda

Bila seseorang berdiri di depan cermin, tentu akan terlihat bayangan diri seseorang tersebut. Atau seseorang yang melihat pantulan dirinya di dalam air kolam.

Hal ini karena adanya bayangan di air kolan atau di depan cermin akibat dari cahaya yang dipantulkan ke air atau permukaan cermin.

Cahaya akan memantul dengan baik pada permukaan halus. Air dan cermin merupakan obyek yang permukaannya halus. Sehingga cahaya akan dipantulkan kembali secara lurus.

  • Cahaya dapat menembus benda

Seseorang dapat dengan mudah melihat benda-benda yang ada di luar jendela, meski terhalang kaca. Kaca tersebut merupakan benda yang dapat ditembus cahaya.

Benda yang dapat ditembus cahaya adalah benda bening atau benda tembus pandang. Contoh benda bening adalah kaca dan plastik.

Benda yang tidak dapat ditembus cahaya disebut benda gelap, seperti kayu dan kertas.

Lihat Foto shutterstock.com Ilustrasi cermin dan cahaya Cermin dan cahaya

Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai berbagai macam cermin. Jenis cermin dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Cermin datar

Cermin datar adalah cermin yang memiliki permukaan datar. Cermin datar memiliki sifat menyebarkan cahaya, contohnya cermin yang digunakan untuk berdandan.

Baca juga: Pengertian Gaya, Rumus, dan Macamnya

Sifat bayangan pada cermin datar adalah:

  1. Tegak
  2. Sama besar dengan bendanya
  3. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin
  4. Bayangan tidak terbentuk pada layar (maya)
Cermin lengkung

Cermin lengkung adalah cermin yang memiliki permukaan melengkung. Terdapat dua macam cermin lengkung, yaitu:

Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya melengkung ke luar. Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya, seperti kaca spion.

Jika ingin melihat benda besar menjadi kecil dengan sudut pandang yang luas, bisa menggunakan cermin cembung.

Berikut sifat bayangan cermin cembung:

  1. Tegak
  2. Lebih kecil
  3. Bayangan tidak terbentuk pada layar (maya)

Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya melengkung ke dalam. Cermin cekung sering digunakan pada lampu sorot di lampu mobil.

Sifat cermin cekung adalah mengumpulkan cahaya. Benda-benda di muka cermin cekung memiliki bayangan yang sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin.

Berikut ilustrasinya:

  1. Jika letak benda dekat dari cermin cekung, maka bayangannya maya, lebih besar, dan tegak.
  2. Jika letak benda jauh dari cermin cekung, maka bayangan nyata dan terbalik. Bayangan nyata adalah bayangan yang terjadi di luar cermin, tetapi dapat dibentuk oleh layar.

Baca juga: Tekanan Zat: Pengertian dan Jenisnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Cermin cekung merupakan cermin yang terbentuk dari suatu bola. Dengan lapisan sebelah dalam yang berfungsi sebagai cermin. Jarak cermin terhadap titik pusat bola pembentuknya disebut jari-jari. Setengah dari jari-jari terdapat suatu titik yang merupakan fokus dari cermin tersebut. Titik fokus biasa dilambangkan dengan F sedangkan jari-jari dilambangkan dengan R.


Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

Titik fokus (F) cermin cekung berada di depan cermin cekung. Oleh karena itu, jarak fokus (f) cermin cekung bernilai positif. Sehingga cermin cekung disebut juga cermin positif. Cermin cekung (konkaf) merupakan cermin konvergen, yakni bersifat mengumpulkan sinar. Perhatikan gambar di bawah ini. Sinar-sinar yang menuju cermin cekung dipantulkan dan berpotongan pada suatu titik. Titik tersebut dinamakan titik fokus.

Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

Baca: Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung, Contoh Soal dan Pembahasan

Pada cermin cekung terdapat tiga sinar istimewa yang dapat digunakan untuk melukis bayangan benda. Tiga sinar istimewa tersebut adalah sebagai berikut.

 Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus utama (F). Perhatikan gambar (1).

 Sinar datang yang melalui titik fokus utama (F) dipantulkan sejajar dengan sumbu utama. Lihat gambar (2).

 Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin (M) dipantulkan melalui titik M juga. Lihat gambar (3).

Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

Baca: Konsep 3 Sinar Istimewa pada Cermin Cekung yang Perlu Kamu Tahu

Sehingga jika kita melukiskan jalannya sinar dari suatu benda yang terletak pada titik M akan tampak seperti gambar di bawah ini. Dari gambar nampak bahwa bayangan terletak pada titik yang sama dengan benda aslinya. Namun posisi bayangan terbalik dan terbentuk dari perpotongan langsung sinar pantul sehingga bayangan merupakan bayangan yang nyata.

Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

Baca: Perbedaan Bayangan Maya dan Nyata Serta Contohnya

Lalu bagaimana sifat bayangan yang dihasilkan jika benda berada pada posisi yang berbeda? Tentu akan dihasilkan sifat bayangan yang berbeda-beda. Benda yang terletak di antara titik pusat bidang dan  titik fokus, sifat bayangan yang dihasilkan akan berbeda apabila benda berada di titik fokus. Begitu halnya jika benda terletak di antara titik fokus dan titik pusat kelengkungan, sifat bayangannya pun akan berbeda jika benda berada di titik pusat kelengkungan cermin. Berdasarkan hal itu, cermin cekung dibagi dalam empat ruang seperti gambar di bawah ini.

Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

Keterangan gambar:

M = titik pusat kelengkungan cermin

O = titik pusat bidang cermin (vertex)

F = titik api (titik fokus) cermin

OM = R = jari-jari kelengkungan cermin

OF = f = jarak titik api (jarak fokus), yang panjangnya ½ R

Perpanjangan OM = sumbu utama cermin

PM = sumbu tambahan, yang panjangnya sama dengan R dan dapat berfungsi sebagai garis normal

Nomor-nomor ruang:

 F = ruang I

 M = ruang II

 (-~) = ruang III

 (+~) = ruang IV

Ruang I, II, dan III adalah ruang di depan cermin

Ruang IV adalah ruang di belakang cermin

Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung bisa berupa bayangan nyata atau maya. Hal ini bergantung pada tempat benda semula berada. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung ketika benda berada di ruang I, titik fokus, ruang II, titik pusat kelengkungan cermin dan di ruang III. Simak baik-baik penjelasan berikut ini.

#1 Benda berada di antara O dan F (ruang I)

Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

 Dari ujung B, sinar yang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.

 Sinar yang melalui titik M dan lewat ujung B dipantulkan kembali ke titik M.

 Perpanjangan sinar pantul yang melalui titik F dan yang melalui titik M berpotongan di titik B. Titik B inilah titik bayangan dari ujung B, kita sebut sebagai bayangan maya.

 Sumbu utama kita perpanjang ke belakang cermin dan dari B kita tarik garis tegak lurus dengan perpanjangan sumbu utama tersebut sehingga kita dapatkan A. Titik A adalah bayangan maya dari A.

 Garis AB adalah bayangan maya garis AB.

Benda di antara O dan F maka sifat bayangannya adalah: mayategakdiperbesar.

#2 Benda berada di titik fokus (F)

Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

Jika benda diletakkan tepat pada titik fokus, pembentukan bayangannya ditunjukkan pada gambar di atas. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa ketika benda diletakkan tepat di titik fokus cermin (F), maka akan membentuk bayangan maya di tak terhingga sehingga seolah-olah tidak terbentuk bayangan sama sekali. Sifat bayangan yang terbentuk jika benda diletakkan di titik fokus (F) adalah mayategakdiperbesar.

#3 Benda berada di antara F dan M (ruang II)

Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

 Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.

 Sinar menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

 Sinar-sinar pantul berpotongan di titik B (di depan cermin). Dalam hal ini terbentuk bayangan AB yang bersifat nyataterbalik dan diperbesar.

 Jarak bayangan (s) > jarak benda (s).

#4 Benda berada di titik pusat kelengkungan cermin (M)

Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

 Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F).

 Sinar melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.

 Sinar pantul berpotongan di depan cermin (bayangan nyata).

 Sifat bayangan yang terbentuk adalah nyataterbaliksama besar dengan bendanya.

 Benda pada pusat kelengkungan, bayangan juga berada pada pusat kelengkungan cermin.

 Jarak bayangan (s) = jarak benda (s).

#5 Benda berada di antara M dan ~ (ruang III)

Hubungan antara letak ruang optik lilin dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk

 Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F).

 Sinar melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.

 Sinar pantul berpotongan di depan cermin (sinar pantul konvergen) sehingga menghasilkan bayangan nyata.

 Sifat bayangan yang terbentuk adalah nyataterbalikdiperkecil.

 Jarak benda (s) > jarak bayangan (s).

Dari kelima pembentukan bayangan pada cermin cekung di atas, apabila kita rangkum, maka sifat-sifat bayangan yang terbentuk ketika benda berada di ruang I, titik fokus, ruang II, pusat kelengkungan cermin dan di ruang III cermin cekung adalah sebagai berikut.

Tabel Posisi Benda, Sifat Bayangan dan Letak Bayangan pada Cermin Cekung

No

Posisi Benda

Sifat Bayangan

Letak Bayangan

1

Ruang I

Maya, tegak, diperbesar

Di belakang cermin

2

Titik Fokus

Maya, tegak, diperbesar

Di belakang cermin

3

Ruang II

Nyata, terbalik, diperbesar

Di depan cermin

4

Pusat Kelengkungan

Nyata, terbalik, sama besar

Di depan cermin

5

Ruang III

Nyata, terbalik, diperkecil

Di depan cermin

Cara Menentukan Sifat Bayangan pada Cermin Cekung


Pada cermin cekung, hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s) akan menghasilkan jarak fokus (f). Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

1

=

1

+

1

f

s

s'

2

=

1

+

1

R

s

s'

Keterangan:

s = jarak benda

s = jarak bayangan

f = jarak fokus

R = jari-jari cermin

Sementara perbesaran bayangan (M) dapat dicari melalui perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda atau jarak bayangan dengan jarak benda yang dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

M = perbesaran bayangan

h' = tinggi bayangan

h = tinggi benda

s = jarak bayangan

s = jarak benda

Baca: Penurunan 3 Rumus Penting pada Cermin Cekung

Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung juga dapat ditentukan dengan cara berikut.

 Jika s' bernilai (+) maka bayangan bersifat nyata dan terbalik, namun jika s' bernilai () maka bayangan bersifat maya dan tegak.

 Jika M > 1 maka bayangan diperbesar. Jika M = 1 maka bayangan sama besar dengan benda. Jika M < 1 maka bayangan diperkecil.

Untuk dapat lebih memahami materi di atas, simaklah contoh soal berikut!

Contoh Soal

Sebuah benda setinggi 1 cm di depan cermin cekung dengan fokus 2 cm. Jika benda berada pada jarak 4 cm di depan cermin, tentukanlah sifat bayangan yang dihasilkan!

Penyelesaian:

Diketahui:

h = 1 cm

= 2 cm

s = 4 cm

Ditanyakan: sifat bayangan

Jawab:

Cara Pertama: Metode Menghapal

Dari data di soal, benda berada 4 cm di depan cermin. Sementara itu, jarak fokus cermin (f) adalah 2 cm sehingga jari-jari kelengkungan cermin adalah:

R = 2f

R = 2 × 2 cm = 4 cm

Karena jarak benda = jari-jari kelengkungan cermin, maka benda terletak tepat di titik pusat kelengkungan cermin atau di titik M. Dengan melihat tabel sifat bayangan, maka kita peroleh sifat bayangan benda adalah nyata, terbalik dan sama besar.

Cara Kedua: Metode Perhitungan (Rumus)

Untuk mengetahui sifat bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan metode perhitungan, maka kita tentukan dahulu jarak bayangan (s) dan perbesaran bayangan (M).

 Jarak bayangan

1/f = 1/s + 1/s

1/2 = 1/4 + 1/s

1/2  1/4 = 1/s

1/4 = 1/s

s' = 4 cm

 Perbesaran Bayangan

M = |s/s|

M = |4/4|

M = 1

 Sifat bayangan

1) karena s' bernilai positif (+) maka bayangan bersifat nyata dan terbalik.

2) karena M = 1 maka bayangan sama besar dengan benda.

Dengan demikian, sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan sama besar.