Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan

Unsur-unsur desain ialah bagian-bagian yang sangat menentukan terwujudnya suatu bantuk karya seni rupa. Dari kerangka pemahaman unsur-unsur inilah seseorang akan mampu membuat karya seni rupa menjadi lebih sempurna. Adapun unsur-unsur desain busana, antara lain :

Garis

Merupakan unsur yang paling tua yang digunakan manusia dalam mengungkapkan perasaan atau emosi. Yang dimaksud dengan unsur garis ialah hasil goresan dengan benda keras di atas permukaan benda alam (tanah, pasir, daun, batang, pohon dan sebagainya) dan benda-benda buatan (kertas, dinding, papan dan sebagainya).

Melalui goresan-goresan berupa unsur garis tersebut seseorang dapat berkomunikasi dan mengemukakan pola rancangannya kepada orang lain. Garis ialah hasil goresan dari alat pemberi tanda pada suatu media, misalnya pensil sebagai pemberi tanda pada media kertas.

Garis dibagi menjadi 3, antara lain :

  • garis lurus
  • garis lengkung
  • garis variasi
Bidang

Bidang terjadi karena rangkaian garis-garis, dapat pula dikatakan garis merupakan awal terjadinya bidang.

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Bidang datar terjadi karena rangkaian garis-garis lurus

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Bidang lengkung terjadi karena rangkaian garis-garis lengkung

Bidang merupakan bentuk datar dalam dua dimensi karena memiliki ukuran panjang dan lebar, sedangkan ketebalannya diabaikan.

Bentuk

Bentuk adalah susunan dari beberapa garis yang memiliki area atau bidang dua dimensi (shape). Apabila bidang tersebut disusun dalam suatu ruang, maka terjadilah bentuk tiga dimensi (form).

Bentuk dua dimensi adalah bentuk perencanaan secara lengkap untuk benda atau barang datar (dipakai untuk benda yang memiliki ukuran panjang dan lebar), sedangkan tiga dimensi adalah yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi.

Berdasarkan jenisnya, bentuk terdiri atas :

  • bentuk naturalis atau bentuk organik,
  • bentuk geometris,
  • bentuk dekoratif dan
  • bentuk abstrak

Unsur bentuk diterapkan pada pada busana seperti :

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Macam bentuk garis leher

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Macam bentuk kerah

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Macam bentuk lengan

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Macam bentuk saku

Garis busana yang perlu diperhatikan yaitu berupa siluet pakaian atau garis luar pakaian dan garis bagian-bagian busana seperti kerah, lengan, garis hias (garis princes, garis empire) dan lain-lain. Siluet pakaian sebaiknya dibuat disesuaikan dengan bentuk tubuh si pemakai dan sesuai dengan trend mode saat itu.

Untuk orang yang bertubuh kurus hendaknya jangan menggunakan siluet I karena memberi kesan lebih kurus, sebaliknya orang yang bertubuh gemuk hendaklah menghindari pakaian dengan siluet S karena gelombang-gelombang pada pakaian memberikan kesan tambah gemuk. Begitu juga dengan warna dan tekstur serta unsur-unsur lainnya. Warna dan tekstur ini perlu disesuaikan dengan banyak faktor seperti warna kulit, kesempatan pemakaian, bentuk tubuh dan lain-lain. Jadi setiap sifat atau watak dari masing-masing unsur dapat dimanfaatkan untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan yang dimiliki si pemakai.

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Siluet bentuk baju dan si pemakai

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Siluet lurus

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Siluet bulat

Merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi desain pakaian. Unsur-unsur dalam suatu desain dihitung ukurannya dengan memperhatikan keseimbangan. Ukuran yang tidak seimbang  cenderung menghasilkan desain yang kurang menarik.

Contohnya orang yang bertubuh kecil mungil sebaiknya tidak menggunakan tas atau aksesories yang terlalu besar karena akan terlihat tidak seimbang.

Ukuran yang dikenal umumnya ada 3 macam :

Tekstur

Pengetian tekstur tidak saja terbatas pada sifat permukaan benda atau bahan, tetapi juga menyangkut kesan terhadap perasaan yang timbul ketika melihat permukaan bahan. Tekstur dapat mempengaruhi penampilan suatu benda, baik secara visual (berdasarkan penglihatan) maupun secara sensasional (berdasarkan kesan terhadap perasaan).

Tekstur ini dapat diketahui dengan cara melihat atau meraba. Dengan melihat akan tampak pemukaan suatu benda misalnya berkilau, bercahaya, kusam, tembus terang, kaku, lemas, dan lain sebagainya. Sedangkan dengan meraba akan diketahui apakah permukaan suatu benda kasar, halus, tipis, tebal ataupun licin.

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Salah satu bentuk tekstur kain

Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan.

Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.

Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Dengan adanya warna menjadikan suatu benda dapat dilihat. Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau watak benda yang dirancang.

Warna dapat menunjukkan sifat dan watak yang berbeda-beda, bahkan mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redup, dan warna cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna merah, biru, kuning, hijau, orange, dan lain sebagainya. Tetapi jika disebut warna panas, warna dingin, warna lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira dan sebagainya, ini disebut juga dengan watak warna.

Warna-warna tua atau warna hitam dapat memberi kesan berat dan menyusutkan bentuk. Oleh karena itu, apabila kita menata busana untuk seseorang, hendaklah disesuaikan dengan orang tersebut. Misalnya orang yang bertubuh gemuk hendaklah dipilih warna yang tidak terlalu cerah atau warna-warna redup karena warna ini dapat menyusutkan bentuk tubuh yang gemuk tersebut.

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Lingkaran warna

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Contoh perbedaan warna

Benda hanya dapat terlihat karena adanya cahaya, baik cahaya matahari/bulan maupun cahaya lampu. Jika diamati lebih teliti ternyata bahwa bagian-bagian permukaan benda tidak diterpa oleh cahaya secara merata. Ada bagian yang paling terang, ada bagian yang paling gelap, dan ada bagian-bagian yang diantara gelap dan terang itu. Sehingga timbul nada gelap-terang pada permukaan benda itu. Karena setiap benda berwarna maka dalam penglihatan mata tampak adanya nada gelap-terang pada warna dari benda itu. Nada semacam itu disebut dengan istilah value.

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan
Gambar : Dua benda dalam kadar pencahayaan yang berbeda

Nada gelap-terang bisa kalian praktekkan saat membubuhkan warna ke dalam gambar desain busana kalian.

Arah

Pada benda apapun, dapat kita rasakan adanya arah tertentu, misalnya mendatar, tegak lurus, miring, dan sebagainya. Arah ini dapat dilihat dan dirasakan keberadaannya.

Hal ini sering dimanfaatkan dalam merancang benda dengan tujuan tertentu. Misalnya dalam rancangan busana, unsur arah pada motif bahannya dapat digunakan untuk mengubah penampilan dan bentuk tubuh si pemakai. Pada bentuk tubuh gemuk, sebaliknya menghindari arah mendatar karena dapat menimbulkan kesan melebarkan.

Begitu juga dalam pemilihan model pakaian, garis hias yang digunakan dapat berupa garis princes atau garis tegak lurus yang dapat memberi kesan meninggikan atau mengecilkan orang yang bertubuh gemuk tersebut.

Setiap garis dan berbagai jenis benda tertentu memiliki arah. Arah erat hubungannya dengan garis. Masing-masing arah garis memberikan efek yang berbeda-beda pada si pengamat.

Hasil goresan lurus dari alat pemberi tanda dinamakan

Nah, itu dia unsur-unsur yang dibutuhkan jika kalian belajar tentang fashion design. Selamat mencoba 🙂