Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan NTE negara tujuan ekspor adalah

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan NTE negara tujuan ekspor adalah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Apa yang harus anda lakukan pertama kali untuk mengekspor ? Biasanya hal yang dipertimbangkan adalah “Anda mau ekspor barang apa dan ke negara mana ?”. Nah, biasanya banyak yang kebingungan negara mana yang cocok untuk mengekspor produk bisnisnya.

Maka dari itu, penting sekali untuk anda mengetahui negara mana yang cocok untuk mengekspor komoditas yang anda tawarkan. Pertimbangan dalam memilih negara tujuan ekspor ini harus dilakukan dengan riset yang cermat. Kenapa ? Tentunya, untuk menghindari kerugian yang mungkin timbul akibat ketidaksesuaian dari strategi ekspor bisnis anda.

Kali ini, kita akan mengulik bersama sebenarnya apa sih trik mudah untuk memilih negara tujuan ekspor. Yuk kita simak trik berikut ini.

Pertama, ketika anda sudah tahu barang apa yang akan di ekspor maka perlu dilakukan riset dan kajian pasar. Maksudnya anda perlu mencari tahu komoditas ekspor anda cocoknya diekspor ke negara mana. Di negara mana produk anda dibutuhkan atau dapat terjual laris, itulah yang harus anda cari tahu melalui riset pasar.

Anda dapat melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) yakni guna membandingkan kelebihan, kelemahan, peluang dan hambatan yang muncul antara komoditas yang diekspor dengan negara tujuan ekspor. Anda bisa memilih negara tujuan ekspor yang potensial lalu dibandingkan.

Selain riset pasar, yang kedua anda perlu melakukan riset trade balance. Maksudnya adalah anda harus membandingkan neraca perdagangan terkait ekspor dan impor dari negara potensial yang telah dipilih.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan NTE negara tujuan ekspor adalah

Jika nilai ekspor suatu negara lebih tinggi dari impor, maka mata uang dari negara tersebut akan kuat. Dan sebaliknya, jika harga impor lebih tinggi dari harga ekspor, maka negara itu dapat dikatakan tidak kompetitif. Jika nilai ekspor dan impor berbanding sama, artinya neraca dagang negara itu seimbang.

Anda harus menghindari negara dengan neraca dagang yang stabil. Hal ini bertujuan untuk memperlancar proses ekspor dan ekspansi bisnis anda dapat meraup keuntungan yang maksimal.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan NTE negara tujuan ekspor adalah

Dan trik yang ketiga yakni, anda perlu menghitung Unit Value suatu negara. Sebelum mengekspor, anda harus menentukan harga jual produk termasuk ongkos pengiriman, biaya atau tarif masuk negara tujuan, biaya pajak dan mencari tahu nilai suatu barang di negara tujuan tersebut. Semakin tinggi nilai barang di negara tujuan, maka semakin tinggi pula potensi keuntungan yang anda dapatkan.

Nah, itu dia beberapa trik yang bisa anda terapkan untuk menentukan negara tujuan ekspor. Apakah anda masih bingung terkait prosedur ekspor barang ? Atau anda pusing mengurus berkas-berkas ekspor dan biaya pajaknya ?

Tenang saja, anda tidak perlu khawatir karena anda cukup menyerahkannya kepada kami. Seluruh proses ekspor akan kami bantu, dan anda punya banyak waktu untuk mengembangkan bisnis anda. Caranya gampang, cukup mengklik link ini lalu isi form sesuai kebutuhan anda. Setelah itu, tim kami akan segera menghubungi anda.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan NTE negara tujuan ekspor adalah
Pahami Kondisi Akses Pasar

Eingeblog.wordpress.com (22 Agustus 2020), Dalam perdagangan internasional ada banyak aspek yang perlu diperhatikan, bukan hanya potensi pasar atau permintaan produk/komoditas yang tinggi di Negara Tujuan Ekspor (NTE) saja. Lebih dari itu, penting untuk mengetahui akses pasar karena informasi inilah yang berpengaruh dalam menentukan produk Anda dapat terjual dan masuk ke negara tersebut.

Pengertian Akses Pasar

Akses pasar (Market Access) menurut WTO, sebagai kondisi, tarif dan hambatan bukan tarif (Non Tariff Measures – NTMs), peraturan yang disepakati oleh negara dalam rangka izin untuk barang/produk masuk ke pasar di negara mereka.”

Akses pasar dikategorikan menjadi tiga diantaranya tarif, hambatan bukan tarif (Non Tariff Measures “Trade Remendies”), aturan (Regulatory Requirements).

Secara umum, adanya kondisi akses pasar bertujuan untuk melindungi konsumen dengan memastikan bahwa produk yang di impor memenuhi standar kesehatan dan keamanan untuk manusia dan hewan.

Memahami akses pasar dengan baik akan meminimalisir kerugian dalam perdagangan internasional, seperti penolakan produk untuk masuk ke negara tujuan ekspor, misalnya disebabkan tidak memenuhi standar atau persyaratan di negara tersebut. Pada akhirnya, hal tersebut berdampak pada kerugian materi dan reputasi sebagai eksportir.

Selain itu, minimnya informasi akses pasar juga dapat membuat produk anda kurang kompetitif harganya karena tidak mengetahui adanya tarif preferensi atau potongan tarif bea masuk ke negara tujuan ekspor.

Bagaimana cara mencari informasi akses pasar?

Informasi akses pasar, salah satunya dapat dicek di website International Trade Centre.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan NTE negara tujuan ekspor adalah

Website informasi akses pasar (sumber: http://www.intracen.org)

Dalam melakukan riset kondisi akses pasar di negata tujuan ekspor yang potensial, ada beberapa informasi penting yang perlu diketahui:

Tarif

Informasi tarif bea masuk di negara tujuan ekspor (Pembayaraj bea masuk menjadi tanggung jawab pembeli ketika barang tiba di pelabuhan/bandara negara tujuan). Meski demikian, penjual perlu tahu karena tarif juga ikut mempengaruhi kesepakatan harga jual barang dengan pembeli.

Bagaimana cara cek tarif bea masuk?

Tarif preferensi produk/baranh dalam kerangka perjanjian dagang ASEAN, dapat dicek di ASEAN tariff finder (website: https://tariff-finder.asean.org/)

Selain itu, untuk cek tarif secara global dan komprehensif bisa melihat di Find Rules of Origin (website: https://tariff-finder.asean.org/). Salah satu portal informasi milik International Trade Centre.

Untuk lebih mempermudah lagi, Anda juga dapat mengecek website Exim Indonesia (website: https://exim.kemendag.go.id) yakni portal yang disediakan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan yang bertujuan memberikan akses informasi mengenai ekspor seperti tarif, NTMs dan persyaratan, peraturan kepada pelaku usaha.

Tarif preferensi

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, tarif preferensi yang dimaksud adalah potongan atau pengurangan tarif bea masuk di negara tujuan ekspor.

Kenapa tarif preferensi penting dan apa keuntungannya? Pasti pertanyaan ini banyak bermunculan.

Jadi keuntungan memanfaatkan tarif preferensi adalah produk yang dijual akan lebih kompetitif karena importir atau pembeli tidak perlu membayar bea masuk ketika produk tersebut masuk di negaranya bila tarif preferensi produk tersebut 0%.

Tinggi dan rendahnya tarif bea masuk juga menjadi salah satu pertimbangan calon importir ketika akan membeli produk dari negara lain.

Bagaimana cara mendapatkan potongan tarif? Gunakan Surat Keterangan Asal atau SKA. Lebih lengkapnya bisa cek di https://e-ska.kemendag.go.id

Perlu dipahami bahwa tidak semua produk mendapatkan tarif preferensi 0% dan tidak semua negara juga memberikan tarif preferensi. Tarif preferensi dibuat berdasarkan kesepakatan antar negara yang terlibat dalam perjanjian dagang baik bilateral (antar 2 negara saja) ataupun multilateral (lebih dari dua negara).

Kode barang (Kode HS)

Kesalahan dalam memberikan kode barang (Kode HS) dapat berpengaruh pada tarif bea masuk di negara tujuan. Untuk itu, pastikan bahwa kode barang sesuai. Cek kode HS melalui https://www.beacukai.go.id/btki.html atau bisa juga melalui website INSW https://intr.insw.go.id

Anti Dumping Duties

Mengantisipasi adanya biaya tambahan di bea cukai.

Safeguard Measures (Tindakan Pengamanan Perdagangan)

Biasanya berlaku jumlah kuota tertentu yang dapat di impor ke negara tersebut.

Peraturan/regulasi

Memastikan bawah barang memenuhi aturan dan dapat di konsumsi oleh manusia dan hewan. Bila persyaratan tidak terpenuhi maka barang tersebut akan dihentikan oleh bea cukai. Hal ini juga berkaitan dengan sertifikasi, ada barang tertentu yang butuh sertifikasi khusus.

Untuk catatan, setiap negara memiliki peraturan dan sertifikasi yang berbeda- beda.

Contoh sertifikasi yakni untuk ekspor produk pertanian seperti buah-buahan dibeberapa negara mewajibkan sertifikasi fitosanitari. Oleh karena itu, eksportir harus menyiapkan sertifikasi tersebut.

Label

Setiap negara memiliki standar label produk yang berbeda seperti bahasa, komposisi bahan makanan dan informasi lainnya.

Perizinan

Produk tidak akan diizinkan masuk ke negara tujuan ekspor bila perizinan tidak lengkap. Ketika sudah mendapatkan importir/pembeli, pastikan informasi mengenai perizinan ini ditanyakan atau dikonfirmasi lagi.

Sumber:

Market Access Conditions, International Trade Centre, https//:www.macmap.org diakses pada tanggal 20 Agustus 2020